Anda di halaman 1dari 23

KALIMAT

- Didin Hafidudin Amir


- Ilmanudin Havidzh
Pengertian Kalimat Menurut Para
Ahli
Pengertian Kalimat secara umum adalah gabungan dua kata
ataupun lebih, baik itu dalam bentuk lisan maupun tulisan
yang disusun sesuai pola tertentu sehingga memiliki arti.
Kalimat yang baik dan benar tentunya memiliki ciri-ciri ter-
tentu, yaitu mengandung unsur-unsur seperti S (Subjek), P
(Predikat), O (Objek), dan K (Keterangan), atau disingkat men-
jadi pola S-P-O-K.
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kalimat/amp/
Sementara beberapa ahli juga memiliki definisi tentang
pengertian kalimat, yakni:
2. Bloomfield
1. Cook
Pengertian Kalimat menurut
Kalimat merupakan satuan Bloomfield adalah suatu bentuk
bahasa yang secara relatif linguistik, yang tidak termasuk ke
dapat berdiri sendiri, mem- dalam suatu bentuk yang lebih

punyai pola intonasi akhir besar karena merupakan suatu

dan terdiri atas klausa konstruksi gramatikal


https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kalimat/amp/
3. Hocket 4. Lado

Di sisi lain Lado (1968)


Hocket (1985) menyatakan mengatakan bahwa kalimat
adalah satuan kecil dari
bahwa kalimat adalah suatu
ekspresi lengkap. Pendapat
konstitut atau bentuk yang Lado dipertegas lagi oleh
bukan konstituen; suatu ben- Sutan Takdir Alisyahbana
(1978) yang mengatakan
tuk gramatikal yang tidak ter-
bahwa kalimat adalah sat-
masuk ke dalam konstruksi uan terkecil dari ekspresi
gramatikal lain. lengkap.
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kalimat/amp/
Unsur-Unsur Kalimat
1. S (Subjek)
Subjek adalah bagian kalimat yang menandai apa yang
dikatakan oleh pembicara. Subjek disebut juga dengan pokok
kalimat.
Misalnya, saya ingin berbicara tentang kucing. Lalu, saya mem-
buat kalimat seperti ini:
Kucing memakan ikan.
Kata kucing pada kalimat di atas berposisi sebagai subjek. Se-
bab, saya sedang membicarakan kucing dan kucing itulah
pokok pembicaraannya.
https://www.edutorial.id/contoh-kalimat-subjek-predikat-objek-spo/
2. P (Predikat)

Predikat adalah bagian kalimat yang menandai apa yang


dikatakan pembicara tentang subjek.
Pada contoh kalimat “Kucing memakan ikan.”, kata
memakan berposisi sebagai predikat.

Bisa dibilang, predikat merupakan informasi mengenai


subjek.
Sebuah kalimat setidaknya harus mengandung subjek dan
predikat. Jadi, subjek harus diikuti predikat agar bisa
disebut sebagai kalimat.
https://www.edutorial.id/contoh-kalimat-subjek-predikat-objek-spo/
3. O (Objek)

Objek adalah bagian kalimat yang melengkapi kata kerja


transitif.
Kata kerja transitif sendiri merupakan kata kerja yang
membutuhkan objek.
Pada kalimat “Kucing memakan ikan.”, kata ikan berke-
dudukan sebagai objek. Kata ikan tersebut melengkapi
kata memakan sehingga kalimatnya menjadi lengkap.

https://www.edutorial.id/contoh-kalimat-subjek-predikat-objek-spo/
4. K (Keterangan)

Keterangan pada suatu kalimat terletak di bagian akhir.


Unsur keterangan biasanya di jadikan pelengkap kali-
mat. Keterangan bisa diisi oleh frasa, kata, atau anak
kalimat. Keterangan yang berupa frasa akan ditandai
dengan preposisi ke, di, dari, pada, dalam, kepada, ter-
hadap, untuk, oleh, dan tentang. Sedangkan keteran-
gan yang berupa anak kalimat ditandai dengan prepo-
sisi karena, ketika, jika, meskipun, supaya, dan se-
hingga.
Contoh: kemarin, sekarang, haris ini besok, lusa, dan
kemarin malam. Contoh kalimat: Kemarin malam pa-
man datang dan memberikan aku uang. Kata keteran-
gan tempat menjelaskan tentang tempat dari berlang-
https://m.kumparan.com/berita-update/kata-keterangan-penger-
sungnya suatu peristiwa.
tian-jenis-jenis-dan-contohnya-1wiNGQl2kv3
5. Pelengkap

Meskipun berfungsi hanya melengkapi kalimat,


pelengkap adalah unsur yang melengkapi
predikat. Hal inilah yang menunjukkan bahwa
pelengkap posisinya berada di belakang
predikat. Namun, posisinya yang berada di be-
lakang predikat terkadang agak menyulitkan
untuk membedakannya dengan objek. Ada satu
cara yang dapat kamu lakukan untuk mengi-
dentifikasinya
https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kalimat/amp/
Ciri ciri kalimat
- Pada bahasa tulis diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan titik(.),
tanda Tanya(?), serta tanda seru(!).
- Kalimat aktif minimal terdiri dari subyek dan juga predikat.
Predikat transitif disertai dengan objek, predikat intransitive bisa disertai
dengan pelengkap.
- Mengandung anggapan yang lengkap.
- Menggunakan urutan yang logis di setiap kata maupun kelompok kata
yang dimana mendukung fungsi (SPOK) dan disusun ke dalam satuan
sesuai dengan fungsinya.
- Mengandung: satuan makna, ide, atas pesan yang jelas.
- Dalam paragraf yang terdiri dari dua kalimat atau lebih, kalimat-kalimat
tersebut disusun ke dalam satuan makna pikiran yang saling berkaitan.
Hubungan dijalin melalui konjungsi, pronominal/kata ganti, repetisi/struktur
sejajar. https://penerbitdeepublish.com/pengertian-kalimat/amp/
Jenis Kalimat
Ditinjau dari susunannya, jenis kalimat dapat dibagi menjadi be-
berapa macam. Diantaranya adalah:

1. Jenis-jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah


Klausa
Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat
dibedakan atas tiga jenis yaitu kalimat tunggal,
kalimat bersusun, dan kalimat majemuk
a. Kalimat Tunggal

Kalimat tunggal adalah kalimat yang terdiri dari satu klausa bebas. Kalimat tunggal sering disebut kalimat
sederhana, kalimat simpleks dan kalimat ekaklausa.

Contoh:

Dia datang dari Jakarta.

(S) (P) (Ket)

Dunia meratapi musibah ini.

(S) (P) (O)

Dia sedang menulis surat di kamar.

(S)         (P) (O)        (Ket)

Kakekku masih gagah.

(S)                   (P)

Mereka bergembira sepanjang hari.

(S)                 (P)        (Ket)


b. Kalimat Bersusun
Kalimat bersusun adalah kalimat yang terjadi dari satu klausa bebas
dan sekurang-kurangnya satu klausa terikat. Kalimat bersusun sering
juga dinamakan kalimat majemuk bertingkat atau kalimat majemuk
subordinat. Disebut kalimat bersusun karena dapat dianggap adanya
lapisan atau tersusun, yaitu bagian utama dan bagian bawah. Klausa-
klausa yang membentuk kalimat bersusun (bertingkat) ini tidak setara,
ada klausa utama (Klut) dan klausa subordinat (Klsub).
Untuk menggabungkan klausa-klausa yang tidak setara itu, digunakan
konjungsi subordinatif seperti; kalau, ketika, meskipun, atau karena.
Contoh:
(Klut)      (Klsub)
Dia tidak mencuci motor karena hari hujan.
(Klut)        (Klsub)
Kalau Husna pergi, Andik pun akan pergi.
(Klut)           (Klsub)
Shoffi membaca komik, ketika ayah tidur.
c. Kalimat Majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang terbentuk dari beber-
apa klausa bebas. Kalimat majemuk sering pula disebut kali-
mat setara. Karena klausa-klausa yang membentuknya memi-
liki status yang sama, setara atau sederajat. Klausa-klausa
yang setara dalam kalimat majemuk dihubungkan dengan
konjungsi koordinatif, seperti; dan, atau, tetapi, lalu. Contoh
( Kl bebas) ( Kl bebas) ( Kl bebas)
Rini melirik, Rahmat tersenyum dan Tini tertawa.
( Kl bebas) ( Kl bebas)
Dia membuka pintu, lalu mempersilakan kami masuk.
( Kl bebas) ( Kl bebas)
Dia datang dan duduk di sebelah saya.
2. Jenis-Jenis Kalimat Berdasarkan Fungs
Subjeknya
A.Kalimat Aktif
B.Kalimat Pasif
A. Kalimat aktif
Merupakan kalimat yang dimana unsur subjeknya
menjadi pelaku atau melakukan suatu tindakan. Se-
bagaimana kalimat lainnya, kalimat ini juga mem-
punyai sejumlah ciri, yaitu:
Subjeknya melakukan suatu tindakan.
Predikatnya menggunakan makna imbuhan me-,
atau me-kan.
Mempunyai pola kalimat dasar beserta contohnya
S-P-O, atau S-P-K.
B Kalimat Pasif
Kebalikan dari kalimat aktif, kalimat ini merupakan kali-
mat yang subjeknya justru dikenakan oleh suatu perbuatan.
Adapun ciri-ciri kalimat pasif adalah:
Subjek dikenai perbuatan.
Predikatnya berimbuhan di-, ter, ke-an, dan ter-an.
Merupakan perubahan dari kalimat aktif.
Biasanya berbentuk pola dasar O-P-S.
SEKIAN & TERI-
MAKASIH
THANKS

Anda mungkin juga menyukai