Anda di halaman 1dari 31

KALIMAT DAN DIKSI

Disusun oleh :
Ana hijratunnisa
Riska yulianti
Raisa azahra
KALIMAT EFEKTIF

 Kalimat efektif adalah kalimat yang


dapat mengungkapkan gagasan
penutur / penulis secara tepat
sehingga dapat dipahami oleh
pendengar / pembaca secara tepat.
SYARAT KALIMAT EFEKTIF
 1) Kesatuan
 Kesatuan adalah terdapat satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Dengan satu ide
itu kalimat boleh pajang atau pendek, menggabungkan lebih dari satu kesatuan,
bahkan dapat mempertentangkan kesatuan yang satu dan yang lainnya asalkan
ide atau gagasan kalimatnya tunggal. Contoh : Pembangunan sangat berkaitan
dengan stabilitas politik.
 2) Koherensi
 Koherensi adalah terjadinya hubungan yang padu antara unsur-unsur pembentuk
kalimat. Contoh : Setiap pengemudi mobil harus memiliki surat izin mengemudi.
 3) Keparalelan
 Keparalelan adalah terdapat unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau
susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Contoh : Kakakmu menjadi
dosen atau menjadi pengusaha?
 4) Ketepatan
 Ketepatan adalah kesesuain pemakaian unsur-unsur yang membangun suatu
kalimat sehingga terbentuk pengertian yang bulat dan pasti. Contoh : Karyawan
teladan itu memang tekun bekerja dari pagi sampai petang.
 5) Kehematan
 Kehematan ialah adanya upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu.
 6) Kelogisan
 Kelogisan ialah terdapat arti kalimat yang logis / masuk akal. Menuntut adanya
pola pikir yang sistematis. Contoh: Kambing sangat senang bermain hujan.
(padahal kambing tergolong binatang anti air)
KALIMAT

sebuah bentuk bahasa yang didalamnya


terdapat sebuah gagasan yang utuh
UNSUR KALIMAT

Merupakan fungsi sintaksis yang biasa Unsur tersebut yaitu: S (subjek) , P (predikat) , O
disebut jabatan kata atau peran kata (objek) , Pel (pelengkap) , dan Ket (keterangan) .
UNSUR KALIMAT

1. Subjek (S)
Subjek (S) merupakan bagian kalimat yang menunjukan pelaku, tindakan, keadaan, masalah,
atau segala sesuatu hal yang menjadi pokok suatu pembicaraan dan diterangkan oleh predikat
(P).
Contoh : Ibuku suka menjahit
2. Predikat (P)
Predikat (P) merupakan bagian kalimat yang berfungsi memberi tahu atau menerangkan
tindakan atau melakukan perbuatan subjek (S) dalam sebuah kalimat. Tidak hanya
menerangkan tindakan pada subjek atau keadaan subbjek, predikat juga berfungsi untuk
menyatakan sifat atau keadaan subjek, termasuk juga untuk pernyataan jumlah sesuatu yang
dimiliki oleh subjek.
contoh : Kuda Berlari
3. Objek (O)
Objek (O) merupakan bagian kalimat yang menjadikan sasaran tindakan subjek dan melengkapi
fungsi predikat. Karena sebagai pelengkap predikat, maka biasanya objek selalu dibelakang
predikat (P).
a. Dosen itu membaca buku Bahasa Indonesia
4. Pelengkap (Pel)
Pelengkap (Pel) merupakan bagian kalimat yang berfungsi sebagai pelengkap predikat (P).
Unsur pelengkap (Pel) hampir sama dengan objek hanya saja kalau objek (O) dapat berfungsi
sebagai subjek (S), sedangkan kalau pelengkap (Pel) tidak dapat berfungsi sebagai subjek (S)
dalam kalimat pasif.
Contoh :
Hakim membacakan vonis hukuman
 5. Keterangan (Ket)
 Keterangan (Ket) merupakan bagian kalimat yang menerangkan lebih lanjut
tentang subjek (S), predikat (P), dan juga objek (O) dalam sebuah kaliamat.
Keterangan (Ket) boleh ditempatkan dimana saja atau bersifat mana suka. Boleh
diletakan diawal, tengah, atau akhir kalimat.
Contoh :
 a. Mahasiswa mengikuti Ujian Akhir Semester sore itu.
POLA DASAR KALIMAT
1. Kalimat Dasar tipe S-P
Contoh : Nurul tertawa
2. Kalimat Dasar tipe S-P-Oa
Contoh : PSSI mengalahkan tuan rumah Malaysia
3. Kalimat Dasar tipe S-P-Pel
Contoh : Banyak orang yang ingin menjadi anggota DPR
4. Kalimat Dasar tipe S-P- Ket
Contoh : Bencana itu terjadi lima tahun yang lalu
5. Kalimat Dasar tipe S-P-O-Pel
Contoh : Gubernur DKI memerintahkan bawahannya untuk bekerja lebih cepat.
6. Kalimat Dasar tipe S-P-O-Ket
JENIS KALIMAT MENURUT JUMLAH
KLAUSANYA
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal merupakan kaimat yang hanya mempunyai satu gagasan utuh
terdiri atas satu Subjek (S) dan satu Predikat (P).
Contoh : Bayu pergi
2. Kalimat majemuk
 merupakan kalimat yang dibentuk dari gabungan dua atau lebih klausa. Kalimat
majemuk dibagi menjadi dua, yaitu : kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat
KALIMAT MAJEMUK SETARA

 Kalimat majemuk setara adalah


kalimat majemuk yang merupakan
gabungan dari dua atau lebih klausa
yang kedudukannya setara/sederajat.
BERDASARKAN KATA HUBUNG
 Kalimat majemuk setara penggabungan (kata hubung : dan)
Contoh : Di rumah aku bertugas menyapu rumah dan mencuci piring.
 Kalimat majemuk setara pemilihan (kata hubung : atau)
Contoh : Kau bisa memilih dimana kau ingin melanjutkan pendidikanmu, di dalam negeri
atau di luar negeri.
 Kalimat majemuk pertentangan (kata hubung : tetapi, melainkan)
Contoh : Aku tidak menyukai tetapi juga tidak membencinya.
 Kalimat majemuk urutan waktu/peruntutan (kata hubung : kemudian, lalu, lantas)
Contoh : Tunggu sampai air mendidih, kemudian masukkan semua bumbu yang telah
ditumis sebelumnya.
KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT
 Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang merupakan gabungan dua
atau lebih kalimat tunggal yang memiliki perbedaan kedudukan.
 Berdasarkan kata hubung (konjungsi) yang digunakan, kalimat majemuk bertingkat
terbagi menjadi 9 jenis, yaitu sebagai berikut :
1. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan tujuan (kata hubung : jika, kalau,
manakala, andaikata, asalkan)
2. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan syarat (kata hubung : agar, supaya, biar)
3. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan perlawanan/konsesif (kata
hubung : walaupun, kendatipun, biarpun, meskipun)
4. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan sebab/penyebab (kata hubung : sebab,
karena, oleh karena)
5. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan akibat (kata hubung : maka, sehingga)
6 . Kalimat majemuk bertingkat menyatakan cara (kata hubung : dengan, tanpa)
7. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan perbandingan (kata
hubung : sebagaimana, seperti, bagaikan, alih-alih)
8. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan kemiripan (kata hubung : seolah-olah,
seakan-akan)
9. Kalimat majemuk bertingkat menyatakan waktu (kata hubung : Sejak, sedari,
sewaktu, sementara, setelah, sambil, sehabis, dll )
JENIS KALIMAT MENURUT FUNGSINYA

(a) Kalimat Berita (Deklaratif)


Ciri-ciri kalimat berita, yaitu : bersifat bebas,boleh langsung atau tak langsung,aktif atau pasif,tunggal
atau majemuk , berintonasi menurun dan kalimatnya diakhiri tanda titik (.).
Contoh :
Pembagian beras gratis di kampungku dilakukan kemarin pagi.
(b) Kalimat Tanya (Introratif)
Kalimat tanya adalah kalimat yang dipakai untuk memperoleh informasi.Ciri –ciri kalimat tanya, yaitu :
diakhiri tanda tanya(?),berintonasi naik dan sering pula hadir kata apa(kah),bagaimana,dimana,
siapa,yang mana,dll.
Contoh :
Apakah barang ini milikmu?
JENIS KALIMAT MENURUT FUNGSINYA

(c) Kalimat Perintah (Imperatif)


Kalimat perintah dapat dipilah lagi menjadi kalimat perintah suruhan,kalimat perintah halus,kalimat
perintah permohonan,kalimat perintah ajakan dan harapan,kalimat perintah larangan,dan kalimat
perintah pembiaran. Contoh :
Tolonglah bawa motor ini ke bengkel.(k.perintah halus)
(d) Kalimat seru
Kalimat ini berintonasi naik dan diakhiri tanda seru (!).
Contoh :
Hai,ini dia orang yang kita cari!
DIKSI

MENURUT KBBI
(2002: 264)

pilihan kata yang tepat dan selaras dalam


penggunaanya untuk menggungkapkan gagasan
sehingga diperoleh efek tertentu seperti yang
diharapkan. Jadi, diksi berhubungan dengan
pengertian teknis dalam hal karang-mengarang, hal
tulis-menulis, serta tutur sapa.
SUMBER DIKSI

 A. Kamus
 Untuk memahami arti kata beda,misalnya anda dapat membuka KBBI terbitan
Balai Pustaka (1993:104-105). Didalam kamus itu tertulis sebagai berikut.
 Beda:/ beda/n. 1. Sesuatu yang menjadikan berlainan (tidak sama) antara benda
yang satu dengan benda yang lain; ketidaksamaan ;/kelakuan anak itu tidak ada
bedanya dengan kelakuan ayahnya
 2. selisih; pautan; barang impor dan barang buatan dalam negeri bedanya tidak
seberapa.
 Informasi yang dapat diperoleh entri beda dalam KBBI. Pertama, mendapatkan
informasi tentang jenis atau kelas dari kata dasar beda dan kata turunannya
(nomina/verba). Kedua, memperoleh informasi tentang makna kata beda itu sendiri.
 B. Tesaurus
 Merupakan khazanah kata yang disusun menurut sebuah sistem tertentu,
terdiri dari gagasan-gagasan yang mempunyai pertalian timbal balik sehingga
setiap pemakai dapat memilih istilah atau kata yang ada didalamnya
(keraf,1988:69). Tesaurus terdapat pengetahuan asal kata (etimologi),
antonimnya, dan kata kata yang berhubungan dengan entri tertentu.
SYARAT KETETAPAN PEMILIHAN KATA /
DIKSI
 a) Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi
 b) Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim.
 c) Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip
 d) Dapat memahami dengan tepat makna kata kata abstrak
 e) Dapat memakai kara penghubung yang berpasangan secara tepat
 F) Dapat membedakan antara kata-kata yang umum dan kata-kata yang
khusus
KATA BAKU
 Kata baku adalah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang telah
di tentukan, Atau kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah
bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata baku biasanya sering digunakan ketika:
 Membuat karya ilmiah.
 Membuat surat lamaran pekerjaan.
 Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
 Membuat laporan.
 Membuat nota dinas.
 Saat berpidato dan rapat dinas.
 Saat musyawarah atau diskusi.
 Surat menyurat antara organisasi, instansi atau lembaga, dan lain-lain.
KATA TIDAK BAKU

 Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat
percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur.
 faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya kata tidak baku, sebagai
berikut ini:
 Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata yang dia
maksud.
 Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu
kata, itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.
 Yang menggunakan bahasa sudah terpengaruh oleh orang-orang yang terbiasa
menggunakan kata yang tidak baku.
 Dan yang terakhir, yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata tidak
baku.
CONTOH KATA BAKU DAN TIDAK BAKU

 1.Contoh kata baku


 Misalnya seperti: aktif, pasif, apotek, efektif, karena, foto, biosfer, bus, objek,
november, praktik, negeri, teknik, daftar, nasihat dan lain-lain. Kalimatnya: Pada
hari ini saya akan keluar kota.
 2. Contoh kata tidak baku
 Misalnya seperti: aktip, pasip, apotik, efektip, karna, poto, biosfir, bis, obyek,
nopember, praktek, negri, tekhnik, nasehat dan lain-lain. Kalimatnya: Saya akan
keluar kota pada hari ini.
MAKNA DENOTASI & KONOTASI

 Makna denotasi merupakan makna sesungguhnya di mana tidak ada unsur


makna lain atau makna tersembunyi yang terkandung di dalamnya. Bila
menyangkut suatu kata, maka kata denotasi merupakan kata yang memilki arti
atau menyampaikan pesan seperti yang tertulis dalam kamus – kamus dan
literatur lain.
 Makna konotasi merupakan makna yang bukan makna sebenarnya dari suatu
kata. Makna konotasi biasanya merupakan makna tambahan dari makna
dasarnya yang dikembangkan sesuai dengan situasi yang dihadapi sehingga
makna tambahan tersebut biasanya berupa nilai rasa yang subjektif dari
penggunanya. Hal tersebut juga yang menyebabkan makna konotasi suatu kata
tidak didasarkan atas kondisi kebenaran.
CONTOH KALIMAT DENOTASI &KONOTASI

 Contoh Kalimat Denotasi


 Tidur : (dalam KBBI) – dalam keadaan berhenti (mengaso) badan dan
kesadarannya (biasanya dengan memejamkan mata). Contoh :
 Ayah tidur di ruang kerjanya semalam.
 Contoh Kalimat Konotasi
1. Banyak pahlawan yang telah gugur dalam medan perang. (gugur: meninggal
dunia).
2. Ia tak pantang menyerah meski banyak aral melintang. (aral melintang:
hambatan, rintangan).
PENGERTIAN KATA ABSTRAK

 Kata abstrak adalah sebuah kata yang memiliki rujukan berupa konsep atau
pengertian. Sesuai dengan namanya kata abstrak lebih memerlukan pendalaman
pemahaman, karena sifatnya yang tidak nyata. Contoh kata abstrak :
- Kaya
- Miskin
- Kesenian
- Kerajinan
- Demokrasi
- Kemakmuran
PENGERTIAN KATA KONKRET
 Kata konkret merupakan kebalikan dari kata abstrak. Kata konkret yaitu kata yang
mempunyai rujukan berupa objek yang dapat diserap oleh panca indera. Kata
konkret memiliki ciri bisa dirasakan, bisa dilihat, diraba, didengar, dan bisa dicium.
Di bawah ini contoh-contoh kata konkret :
- Sandang
- Pangan
- Rumah
- Belajar
- Bekerja
- Membaca
- Berunding
- Uang
- Mobil
- Sawah
- Rumah
SINONIM, HOMONIM, DAN HIPONIM
 Sinonim adalah persamaan kata atau kata yang mempunyai makna yang sama/mirip dengan kata
lain.
Contoh :
- Cantik = Anggun
- Pandai = Pintar
- Pakai = Menggunakan
- Faedah = Manfaat
 Homonim adalah kata yang mempunyai tulisan, dan bunyi yang sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh :
- Bunga (Tumbuhan) = Bunga (Bank)
- Malang (Kota) = Malang (Nasib)
- Bulan (Waktu) = Bulan (Nama Satelit Bumi)
 Hiponim dan hipernim, perbedaan keduanya adalah kalau hiponim memiliki makna yang umum
sedangkan hipernim memiliki makna yang khusus.
Contoh :
- Hipernim (Buah)
- Hiponim = Anggur, Apel, Jeruk, Manggis, Dll.
HOMOFON, HOMOGRAF, DAN POLISEMI
 Homofon adalah suatu kata yang mempunyai bunyi yang sama, tetapi tulisan dan maknanya
berbeda.
Contoh :
- Bang (Kaka) = Bank (Tempat Menabung/Menyimpan Uang)
- Masa (Waktu) = Massa (Berat)
- Rock (Aliran Musik) = Rok (Pakaian)
 Homograf adalah suatu kata yang mempunyai tulisan yang sama, tetapi bunyi dan maknanya
berbeda.
Contoh :
- Apel (Buah) = Apel (Upacara)
- Memerah (Warna) = Memerah (Susu Sapi)
- Serang (Kota) = Serang (Menyerang).
 Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai banyak makna (satu kata banyak makna)
Contoh :
- Kepala = Kepala Sekolah, Kepala Rumah Tangga, Kepala Surat, Kepala Desa
- Mata = Mata Air, Mata Api, Mata Pencaharian
- Rumah = Rumah Tangga, Rumah Sakit, Rumah Makan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai