Disusun oleh :
Ana hijratunnisa
Riska yulianti
Raisa azahra
KALIMAT EFEKTIF
Merupakan fungsi sintaksis yang biasa Unsur tersebut yaitu: S (subjek) , P (predikat) , O
disebut jabatan kata atau peran kata (objek) , Pel (pelengkap) , dan Ket (keterangan) .
UNSUR KALIMAT
1. Subjek (S)
Subjek (S) merupakan bagian kalimat yang menunjukan pelaku, tindakan, keadaan, masalah,
atau segala sesuatu hal yang menjadi pokok suatu pembicaraan dan diterangkan oleh predikat
(P).
Contoh : Ibuku suka menjahit
2. Predikat (P)
Predikat (P) merupakan bagian kalimat yang berfungsi memberi tahu atau menerangkan
tindakan atau melakukan perbuatan subjek (S) dalam sebuah kalimat. Tidak hanya
menerangkan tindakan pada subjek atau keadaan subbjek, predikat juga berfungsi untuk
menyatakan sifat atau keadaan subjek, termasuk juga untuk pernyataan jumlah sesuatu yang
dimiliki oleh subjek.
contoh : Kuda Berlari
3. Objek (O)
Objek (O) merupakan bagian kalimat yang menjadikan sasaran tindakan subjek dan melengkapi
fungsi predikat. Karena sebagai pelengkap predikat, maka biasanya objek selalu dibelakang
predikat (P).
a. Dosen itu membaca buku Bahasa Indonesia
4. Pelengkap (Pel)
Pelengkap (Pel) merupakan bagian kalimat yang berfungsi sebagai pelengkap predikat (P).
Unsur pelengkap (Pel) hampir sama dengan objek hanya saja kalau objek (O) dapat berfungsi
sebagai subjek (S), sedangkan kalau pelengkap (Pel) tidak dapat berfungsi sebagai subjek (S)
dalam kalimat pasif.
Contoh :
Hakim membacakan vonis hukuman
5. Keterangan (Ket)
Keterangan (Ket) merupakan bagian kalimat yang menerangkan lebih lanjut
tentang subjek (S), predikat (P), dan juga objek (O) dalam sebuah kaliamat.
Keterangan (Ket) boleh ditempatkan dimana saja atau bersifat mana suka. Boleh
diletakan diawal, tengah, atau akhir kalimat.
Contoh :
a. Mahasiswa mengikuti Ujian Akhir Semester sore itu.
POLA DASAR KALIMAT
1. Kalimat Dasar tipe S-P
Contoh : Nurul tertawa
2. Kalimat Dasar tipe S-P-Oa
Contoh : PSSI mengalahkan tuan rumah Malaysia
3. Kalimat Dasar tipe S-P-Pel
Contoh : Banyak orang yang ingin menjadi anggota DPR
4. Kalimat Dasar tipe S-P- Ket
Contoh : Bencana itu terjadi lima tahun yang lalu
5. Kalimat Dasar tipe S-P-O-Pel
Contoh : Gubernur DKI memerintahkan bawahannya untuk bekerja lebih cepat.
6. Kalimat Dasar tipe S-P-O-Ket
JENIS KALIMAT MENURUT JUMLAH
KLAUSANYA
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal merupakan kaimat yang hanya mempunyai satu gagasan utuh
terdiri atas satu Subjek (S) dan satu Predikat (P).
Contoh : Bayu pergi
2. Kalimat majemuk
merupakan kalimat yang dibentuk dari gabungan dua atau lebih klausa. Kalimat
majemuk dibagi menjadi dua, yaitu : kalimat majemuk setara dan kalimat
majemuk bertingkat
KALIMAT MAJEMUK SETARA
MENURUT KBBI
(2002: 264)
A. Kamus
Untuk memahami arti kata beda,misalnya anda dapat membuka KBBI terbitan
Balai Pustaka (1993:104-105). Didalam kamus itu tertulis sebagai berikut.
Beda:/ beda/n. 1. Sesuatu yang menjadikan berlainan (tidak sama) antara benda
yang satu dengan benda yang lain; ketidaksamaan ;/kelakuan anak itu tidak ada
bedanya dengan kelakuan ayahnya
2. selisih; pautan; barang impor dan barang buatan dalam negeri bedanya tidak
seberapa.
Informasi yang dapat diperoleh entri beda dalam KBBI. Pertama, mendapatkan
informasi tentang jenis atau kelas dari kata dasar beda dan kata turunannya
(nomina/verba). Kedua, memperoleh informasi tentang makna kata beda itu sendiri.
B. Tesaurus
Merupakan khazanah kata yang disusun menurut sebuah sistem tertentu,
terdiri dari gagasan-gagasan yang mempunyai pertalian timbal balik sehingga
setiap pemakai dapat memilih istilah atau kata yang ada didalamnya
(keraf,1988:69). Tesaurus terdapat pengetahuan asal kata (etimologi),
antonimnya, dan kata kata yang berhubungan dengan entri tertentu.
SYARAT KETETAPAN PEMILIHAN KATA /
DIKSI
a) Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi
b) Dapat membedakan kata-kata yang hampir bersinonim.
c) Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip
d) Dapat memahami dengan tepat makna kata kata abstrak
e) Dapat memakai kara penghubung yang berpasangan secara tepat
F) Dapat membedakan antara kata-kata yang umum dan kata-kata yang
khusus
KATA BAKU
Kata baku adalah kata yang digunakan sudah sesuai dengan pedoman atau kaidah bahasa yang telah
di tentukan, Atau kata baku merupakan kata yang sudah benar dengan aturan maupun ejaan kaidah
bahasa Indonesia dan sumber utama dari bahasa baku yaitu Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Kata baku biasanya sering digunakan ketika:
Membuat karya ilmiah.
Membuat surat lamaran pekerjaan.
Membuat surat dinas, surat edaran dan surat resmi lainnya.
Membuat laporan.
Membuat nota dinas.
Saat berpidato dan rapat dinas.
Saat musyawarah atau diskusi.
Surat menyurat antara organisasi, instansi atau lembaga, dan lain-lain.
KATA TIDAK BAKU
Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat
percakapan sehari-hari atau dalam bahasa tutur.
faktor-faktor yang dapat menyebabkan munculnya kata tidak baku, sebagai
berikut ini:
Yang menggunakan bahasa tidak mengetahui bentuk penulisan dari kata yang dia
maksud.
Yang menggunakan bahasa tidak memperbaiki kesalahan dari penggunaan suatu
kata, itulah yang menyebabkan kata tidak baku selalu ada.
Yang menggunakan bahasa sudah terpengaruh oleh orang-orang yang terbiasa
menggunakan kata yang tidak baku.
Dan yang terakhir, yang menggunakan bahasa sudah terbiasa memakai kata tidak
baku.
CONTOH KATA BAKU DAN TIDAK BAKU
Kata abstrak adalah sebuah kata yang memiliki rujukan berupa konsep atau
pengertian. Sesuai dengan namanya kata abstrak lebih memerlukan pendalaman
pemahaman, karena sifatnya yang tidak nyata. Contoh kata abstrak :
- Kaya
- Miskin
- Kesenian
- Kerajinan
- Demokrasi
- Kemakmuran
PENGERTIAN KATA KONKRET
Kata konkret merupakan kebalikan dari kata abstrak. Kata konkret yaitu kata yang
mempunyai rujukan berupa objek yang dapat diserap oleh panca indera. Kata
konkret memiliki ciri bisa dirasakan, bisa dilihat, diraba, didengar, dan bisa dicium.
Di bawah ini contoh-contoh kata konkret :
- Sandang
- Pangan
- Rumah
- Belajar
- Bekerja
- Membaca
- Berunding
- Uang
- Mobil
- Sawah
- Rumah
SINONIM, HOMONIM, DAN HIPONIM
Sinonim adalah persamaan kata atau kata yang mempunyai makna yang sama/mirip dengan kata
lain.
Contoh :
- Cantik = Anggun
- Pandai = Pintar
- Pakai = Menggunakan
- Faedah = Manfaat
Homonim adalah kata yang mempunyai tulisan, dan bunyi yang sama, tetapi maknanya berbeda.
Contoh :
- Bunga (Tumbuhan) = Bunga (Bank)
- Malang (Kota) = Malang (Nasib)
- Bulan (Waktu) = Bulan (Nama Satelit Bumi)
Hiponim dan hipernim, perbedaan keduanya adalah kalau hiponim memiliki makna yang umum
sedangkan hipernim memiliki makna yang khusus.
Contoh :
- Hipernim (Buah)
- Hiponim = Anggur, Apel, Jeruk, Manggis, Dll.
HOMOFON, HOMOGRAF, DAN POLISEMI
Homofon adalah suatu kata yang mempunyai bunyi yang sama, tetapi tulisan dan maknanya
berbeda.
Contoh :
- Bang (Kaka) = Bank (Tempat Menabung/Menyimpan Uang)
- Masa (Waktu) = Massa (Berat)
- Rock (Aliran Musik) = Rok (Pakaian)
Homograf adalah suatu kata yang mempunyai tulisan yang sama, tetapi bunyi dan maknanya
berbeda.
Contoh :
- Apel (Buah) = Apel (Upacara)
- Memerah (Warna) = Memerah (Susu Sapi)
- Serang (Kota) = Serang (Menyerang).
Polisemi adalah suatu kata yang mempunyai banyak makna (satu kata banyak makna)
Contoh :
- Kepala = Kepala Sekolah, Kepala Rumah Tangga, Kepala Surat, Kepala Desa
- Mata = Mata Air, Mata Api, Mata Pencaharian
- Rumah = Rumah Tangga, Rumah Sakit, Rumah Makan
TERIMA KASIH