Anda di halaman 1dari 17

SINTAKSIS OLEH

SITI YULIANA
SINTAKSIS
Sintaksis adalah bagian atau cabang ilmu bahasa yang membicarakan
seluk beluk wacana, kalimat, klausa, dan frasa (Ramlan, 2009:1).

Sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola yang dipergunakan


sebagai sarana untuk menggabung-gabungkan kata menjadi kalimat.
Sintaksis merupakan bagian dari tatabahasa yang membicarakan
struktur frasa dan kalimat.
UNSUR-UNSUR KALIMAT

Subjek Predikat

Objek Keterangan

Konjungsi modalitas
SUBJEK
Subjek: pokok pembicaraan, pokok kalimat, pelaku pekerjaan.
Untuk mencari subjek dalam kalimat, ada beberapa hal yang perlu
diketahui, yaitu sebagai berikut.
1. Subjek pasti kata benda atau kata yang dibendakan.
2. Jika selain kata benda, biasanya subjek tersebut disertai kata ini
atau itu.
3. Subjek merupakan jawaban dari pertanyaan kata apa yang... atau
siapa yang...
3. Subjek berupa kata benda atau frasa benda.
4. Subjek disertai kata ini atau itu dan tidak didahului preposisi di,
dalam, pada, kepada, bagi, untuk, berdasarkan, dll.
5. Subjek tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak, melainkan
dengan kata bukan.
PREDIKAT
predikat: bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara atau subjek.
Untuk menentukan predikat dalam kalimat, ada beberapa hal yang harus diketahui, yaitu
sebagai berikut.
1. Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata bilangan.
2. Predikat dapat berupa kata atau frasa.
3. Predikat merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa dan bagaimana.
4. Predikat dapat diingkarkan dengan kata tidak atau bukan.
5. Predikat dapat didahului keterangan modalitas sebaiknya, seharusnya, selayaknya,
dll.
6. Predikat tidak dapat didahului dengan kata yang, jika didahului yang, predikat
berubah fungsi menjadi perluasan subjek.
7. Predikat dapat didahului keterangan aspek: akan, sudah, sedang, hampir.
8. Predikat didahului dengan kata adalah, ialah, yaitu, yakni.
OBJEK
Objek merupakan pelengkap yang membentuk kesatuan dalam
kalimat.
Kehadiran objek bergantung pada jenis predikat kalimat. Predikat
yang memerlukan objek disebut dengan predikat transitif. Predikat
yang tidak memerlukan objek disebut dengan predikat intransitif.
Untuk menentukan objek dalam kalimat, perlu diperhatikan hal-hal berikut.
1. Objek berupa kata benda.
2. Objek selalu terletak atau melekat setelah predikat (tidak dapat disisipi
dengan unsur kalimat yang lain).
3. Objek tidak didahului kata depan.
4. Objek merupakan jawaban atas pertanyaan apa atau siapa yang
terletak langsung dibelakang predikat transitif.
5. Objek dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat tersebut
dipasifkan.
6. Objek dapat dilengkapi dengan pelengkap yang mengkhususkan objek
yang fungsinya melengkapi informasi dan melengkapi struktur
kalimat.
KETERANGAN
Keterangan berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi pesan-
pesan kalimat. Apabila tidak ada keterangannya, informasi menjadi
tidak atau kurang jelas.
Untuk menentukan keterangan kalimat, perlu diketahui hal-hal
berikut.
1. Keterangan bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa
keterangan akan membuat pesan menjadi kurang jelas dan tidak
lengkap.
2. Letak keterangan kalimat tidak terikat oleh posisi.
3. Keterangan dapat berupa: keterangan waktu, tujuan, tempat,
sebab, akibat, cara, dll.
KONJUNGSI
-Konjungsi adalah bagian kalimat yang berfungsi menghubungkan
atau merangkai unsur-unsur kalimat.
JENIS-JENIS KONJUNGSI
1. Konjungsi Antarklausa
konjungsi antarklausa ada tiga jenis:
a. Konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua
klausa atau lebih yang memiliki status kalimat yang sama.
contoh: atau (menyatakan pemilihan), dan (menyatakan penambahan),
tetapi (menyatakan perlawanan)
b. Konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua
klausa atau lebih yang memiliki status kalimat yang tidak sama
(bertingkat).
contoh: andaikan, umpamanya, sekiranya (menyatakan pengandaian), agar,
supaya, biar (menyatakan tujuan), jika, kalau, jikalau, asal, bila, manakala
(menyatakan syarat), sebab, karena (menyatakan sebab), sesudah, sejak,
sewaktu, ketika, selama, sampai, hingga (menyatakan waktu).
c. Konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua
kata, frasa, atau klausa dan kedua unsur itu memiliki status kalimat
yang sama.
konjungsi korelatif teridiri atas dua bagian yang dipisahkan oleh
salah satu kata, frasa, klausa yang dihubungkan.
contoh: tidak hanya...., tetapi
jangankan...., pun
baik....maupun
bukan hanya..., melainkan
2. Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang menghubungkan
satu kalimat dengan kalimat lainnya. Olleh karena itu, konjungsi ini
selalu memulai satu kalimat yang baru dan selalu huruf pertamanya
ditulis dengan huruf kapital karena merupakan awal dari satu
kalimat.
Contoh: biarpun demikian, walaupun demikian, oleh karena itu,
selanjutnya, sebaliknya, bahwasanya, akan tetapi, dll.
3. Konjungsi antarparagraf
konjungsi ini berfungsi untuk menjadikan suatu paragraf yang
sistematis.
Contoh: berdasarkan...
terlebih lagi....
MODALITAS
Modalitas dalam sebuah kalimat sering disebut keterangan predikat.
Modalitas dapat mengubah keseluruhan makna sebuah kalimat.
Dengan modalitas tertentu, makna kalimat dapat berubah menjadi
sebuah pernyataan yang tegas, ragu, pasti, dan lembut.
Modalitas dalam kalimat mempunyai beberapa fungsi:
1. Mengubah nada, artinya nada tegas menjadi ragu-ragu atau
sebaliknya, dari nada keras menjadi lembut, atau sebaliknya.
contoh: barangkali, tentu, mungkin, sering, harus, sungguh,.
2. Menyatakan sikap, artinya dalam mengungkapkan kalimat
digunakan kata-kata pasti, tentu, sering, jarang.
LATIHAN SOAL
1. Jelaskan unsur-unsur kalimat pada kalimat berikut!
a. Saya pasti melamarmu.
b. Dia yang sedang melamun itu akan pergi ke Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai