Anda di halaman 1dari 17

SINTAKSIS

OLEH
SITI YULIANA
SINTAKSIS
• Sintaksis adalah telaah mengenai pola-pola
yang dipergunakan sebagai sarana untuk
menggabung-gabungkan kata menjadi
kalimat.
• Sintaksis merupakan bagian dari tatabahasa
yang membicarakan struktur frasa dan
kalimat.
UNSUR-UNSUR KALIMAT

Subjek Predikat

Objek Keterangan

Konjungsi modalitas
Subjek
• Subjek: pokok pembicaraan, pokok kalimat,
pelaku pekerjaan.
• Untuk mencari subjek dalam kalimat, ada
beberapa hal yang perlu diketahui, yaitu
sebagai berikut.
1. Subjek pasti kata benda atau kata yang
dibendakan.
2. Subjek merupakan jawaban dari pertanyaan
kata apa yang... atau siapa yang...
3. Subjek berupa kata benda atau frasa benda.
4. Subjek disertai kata ini atau itu dan tidak
didahului preposisi di, dalam, pada, kepada,
bagi, untuk, berdasarkan, dll.
5. Subjek tidak dapat diingkarkan dengan kata
tidak, melainkan dengan kata bukan.
Predikat
• predikat: bagian kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh
pembicara atau subjek.
• Untuk menentukan predikat dalam kalimat, ada beberapa hal yang harus
diketahui, yaitu sebagai berikut.
1. Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat, atau kata
bilangan.
2. Predikat dapat berupa kata atau frasa.
3. Predikat merupakan jawaban dari pertanyaan mengapa dan bagaimana.
4. Predikat dapat diingkarkan dengan kata tidak atau bukan.
5. Predikat dapat didahului keterangan modalitas sebaiknya, seharusnya,
selayaknya, dll.
6. Predikat tidak dapat didahului dengan kata yang, jika didahului yang,
predikat berubah fungsi menjadi perluasan subjek.
7. Predikat dapat didahului keterangan aspek: akan, sudah, sedang, hampir.
8. Predikat didahului dengan kata adalah, ialah, yaitu, yakni.
Objek
• Objek merupakan pelengkap yang
membentuk kesatuan dalam kalimat.
• Kehadiran objek bergantung pada jenis
predikat kalimat. Predikat yang memerlukan
objek disebut dengan kalimat transitif.
Predikat yang tidak memerlukan objek disebut
dengan kalimat intransitif.
• Untuk menentukan objek dalam kalimat, perlu diperhatikan
hal-hal berikut.
1. Objek berupa kata benda.
2. Objek selalu terletak atau melekat setelah predikat (tidak
dapat disisipi dengan unsur kalimat yang lain).
3. Objek tidak didahului kata depan.
4. Objek merupakan jawaban atas pertanyaan apa atau
siapa yang terletak langsung dibelakang predikat transitif.
5. Objek dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat
tersebut dipasifkan.
6. Objek dapat dilengkapi dengan pelengkap yang
mengkhususkan objek yang fungsinya melengkapi
informasi dan melengkapi struktur kalimat.
Keterangan
• Keterangan berfungsi menjelaskan atau melengkapi
informasi pesan-pesan kalimat. Apabila tidak ada
keterangannya, informasi menjadi tidak atau kurang
jelas.
• Untuk menentukan keterangan kalimat, perlu diketahui
hal-hal berikut.
1. Keterangan bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat
tanpa keterangan akan membuat pesan menjadi
kurang jelas dan tidak lengkap.
2. Letak keterangan kalimat tidak terikat oleh posisi.
3. Keterangan dapat berupa: keterangan waktu, tujuan,
tempat, sebab, akibat, cara, dll.
Konjungsi
- Konjungsi adalah bagian kalimat yang
berfungsi menghubungkan atau merangkai
unsur-unsur kalimat.
Jenis-Jenis Konjungsi
1. Konjungsi Antarklausa
konjungsi antarklausa ada tiga jenis:
a. Konjungsi koordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan dua
klausa atau lebih yang memiliki status kalimat yang sama.
contoh: atau (menyatakan pemilihan), dan (menyatakan
penambahan), tetapi (menyatakan perlawanan)
b. Konjungsi subordinatif, yaitu konjungsi yang menghubungkan
dua klausa atau lebih yang memiliki status kalimat yang tidak
sama (bertingkat).
contoh: andaikan, umpamanya, sekiranya (menyatakan
pengandaian), agar, supaya, biar (menyatakan tujuan), jika, kalau,
jikalau, asal, bila, manakala (menyatakan syarat), sebab, karena
(menyatakan sebab), sesudah, sejak, sewaktu, ketika, selama,
sampai, hingga (menyatakan waktu).
c. Konjungsi korelatif, yaitu konjungsi yang
menghubungkan dua kata, frasa, atau klausa dan kedua
unsur itu memiliki status kalimat yang sama.
konjungsi korelatif teridiri atas dua bagian yang
dipisahkan oleh salah satu kata, frasa, klausa yang
dihubungkan.
contoh: tidak hanya...., tetapi
jangankan...., pun
baik....maupun
bukan hanya..., melainkan
2. Konjungsi antarkalimat adalah konjungsi yang
menghubungkan satu kalimat dengan kalimat
lainnya. Olleh karena itu, konjungsi ini selalu
memulai satu kalimat yang baru dan selalu
huruf pertamanya ditulis dengan huruf kapital
karena merupakan awal dari satu kalimat.
Contoh: biarpun demikian, walaupun demikian,
oleh karena itu, selanjutnya, sebaliknya,
bahwasanya, akan tetapi, dll.
3. Konjungsi antarparagraf
konjungsi ini berfungsi untuk menjadikan
suatu paragraf yang sistematis.
Contoh: berdasarkan...
terlebih lagi....
MODALITAS
• Modalitas dalam sebuah kalimat sering
disebut keterangan predikat. Modalitas dapat
mengubah keseluruhan makna sebuah
kalimat. Dengan modalitas tertentu, makna
kalimat dapat berubah menjadi sebuah
pernyataan yang tegas, ragu, pasti, dan
lembut.
• Modalitas dalam kalimat mempunyai beberapa
fungsi:
1. Mengubah nada, artinya nada tegas menjadi
ragu-ragu atau sebaliknya, dari nada keras
menjadi lembut, atau sebaliknya.
contoh: barangkali, tentu, mungkin, sering,
harus, sungguh,.
2. Menyatakan sikap, artinya dalam
mengungkapkan kalimat digunakan kata-kata
pasti, tentu, sering, jarang.
1 saya akan melamarmu
2 saya pasti melamarmu
3 saya insyaallah melamarmu

Anda mungkin juga menyukai