Anda di halaman 1dari 3

KESANTUNAN PARAGRAF

SYARAT PARAGRAF YANG BAIK

1. Kepaduan Paragraf(lebih ke susunannya biar paragraf jadi logis dan


padu)
Untuk mencapai kepaduan, langkah-langkah yang harus ditempuh adalah
kemampuan merangkai kalimat sehingga bertalian secara logis dan padu
oleh karna itu digunakan kata penghubung.

Terdapat dua jenis kata penghubung, yaitu kata penghubung


intrakalimatdan kata penghubung antarkalimat. Kata penghubung
intrakalimat adalah kata yang menghubungkan anak kalimat dengan induk
kalimat, sedangkan kata penghubung antarkalimat adalah kata yang
menghubungkan kalimat yang satu dengan yang lainnya, contoh penghubung
intrakalimat yaitu karena, sehingga, tetapi, sedangkan, apabila, jika, maka
dan lain-lain. Contoh kata penghubung antarkalimat yakni oleh karena itu,
jadi, kemudian, namun, selanjutnya, bahkan, dan lain-lain.

Kesesatan paragraf tersebut adalah karena belum terangkainya kalimat


demi kalimat dengan baik.

Selanjutnya, ada cara lain agar paragraf yang anda buat menjadi padu,
yakni mengulang kata kunci terakhir menjadi awal kalimat senjutnya.

Agar paragraf menjadi padu digunakan pengait paragraf, berupa :


-Ungkapan penghubung transisi,
-Kata ganti, atau
-Kata kunci (pengulangan kata yang dipentingkan).

2. Kesatuan paragraf(1 topik/kalimat utama = 1 paragraf)


tiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran yang diwujudkan dalam
kalimat utama. Kalimat utama yang diletakkan di awal paragraf dinamakan
paragraf deduktif, sedangkan kalimat utama yang diletakkan di akhir
paragraf disebut paragraf induktif.
Ciri-ciri dalam membuat kalimat utama yaitu kalimat yang dibuat harus
mengandung permasalahan yang berpotensi untuk diperinci atau diuraikan
lebih lanjut. Lalu, kalimat utama dapat dibuatlengkap dan berdiri sendiri
tanpa memerlukan kata penghubung, baik kata penghubung antarkalimat
maupun kata penghubung intrakalimat.

3. Kelengkapan paragraf(ada kalimat penjelas untuk menunjang kejelasan


kalimat)
Sebuah paragraf dikatakan lengkap apabila di dalamnya terdapat kalimat-
kalimat penjelas secara lengkap untuk menunjuk pokok pikiran kalimat
utama. Ciri-ciri kalimat penjelas yaitu berisi penjelasan berupa rincian,
keterangan, contoh, dan lain-lain. Kelengkapan paragraph berhubungan
dengan cara mengembangkan paragraph. Paragraph dapat dikembangkan
dengan cara, pertentangan, perbandingan, analogi, contoh, sebab akibat,
definisi, dan klasifikasi.

PENGEMBANGAN PARAGRAF
1. Pertentangan
Menggunakan ungkapan : berbeda dengan, bertentangan dengan, sedangkan,
lain halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari.

2. Perbandingan
Menggunakan ungkapan seperti serupa dengan, seperti halnya, demikian
juga, sama dengan, sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara
itu.

3. Analogi
Menggunakan bantuan kiasan : ibaratnya, seperti, dan bagaikan.

4. Contoh
Menggunakan kata misalnya, contohnya, dan lain-lain.
5. Definisi
Menggunakan ungkapan adalah, merupakan, ialah, yakni, dan yaitu.
Adalah digunakan u/sesuatu yang akan didefinisikan diawali kata benda,
yaitu digunakan u/sesuatu yang diawali dengan kata kerja atau sifat.
Ialah digunakan untuk menjelaskan sinonim
Merupakan dipakai untuk mendefinisikan pengertian rupa atau wujud.

6. Sebab-akibat
Dilakukan jika menerangkan suatu kejadian, baik dari segi penyebab
maupun segi akibat. Menggunakan ungkapan padahal, akibatnya, oleh karena
itu dan karena.

7. Klasifikasi
pengelompokkan berdasarkan ciri-ciri tertentu. Menggunakan ungkapan
dibagi, menjadi, digolongkan menjadi, terbagi menjadi, dan
mengklasifikasikan.

Anda mungkin juga menyukai