Adela Mondo 222-30-114 M2P22 Pengertian Paragraf/Alinea
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “Alinea”
berarti garis baru, paragraf. Gorys Keraf (1997:1 ) menyatakan bahwa alinea merupakan himpunan dari kalimat-kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Dalam suatu alinea, gagasan menjadi jelas oleh uraian- uraian tambahan yang maksudnya tidak lain untuk menampilkan pokok secara jelas. Ada Tiga Syarat Dalam Pembentukan Alinea Yaitu: -Adanya Kesatuan. Artinya alinea tersebut memperlihatkan satu kesatuan yang tunggal. -Adanya Koherensi yakni adannya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan dan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam sebuah alinea. -Memperhatikan Perkembangan alinea. perkembangan alinea harus dijaga agar jangan sampa mengembang ke suatu arah yang tidak relevan untuk menjelaskan gagasan pokok. Jenis-Jenis Alinea/Pragraf [menurut posisi kalimat topiknya] a. Paragraf deduktif adalah paragraf yang letak kalimat pokoknya ditempatkan pada bagian awal paragraf, yaitu paragraf yang menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu, lalu menyusul uraian yang terinci mengenai permasalahan atau gagasan paragraf (urutan umum-khusus). b. Paragraf Induktif Paragraf induktif yaitu paragraf yang letak kalimat utamanya terletak diakhir paragraf. c. Pragraf Deduktif-Induktif Bila kalimat pokok ditempatkan pada bagian awal dan akhir paragraf, maka terbentuklah paragraf deduktif-induktif. Kalimat pada akhir paragraf umumnya menjelaskan atau menegaskan kembali gagasan utama yang terdapat pada awal paragraf Analisis Kesalahan Dalam Penggunaan Kalimat: • Dalam menganalisis kesalahan-kesalahan umum yang dialami ketika seseorang menggunakan suatu kalimat, maka disini pemakalah akan memetakan kesalahan-kesalahan tersebut, yaitu sebagai berikut : • Ketidakefektifan kalimat • Kesalahan pemilihan kata • Tidak lengkapnya fungsi-fungsi kalimat • Kesalahan pemakaian preposisi • Pembalikan urutan kata • Kesalahan penggunaan konstruksi pasif • Kesalahan pemakaian konjungsi • Ketidaktepatan pemakaian yang • Kesalahan dalam pembentukan jamak Tiga Contoh Kesalahan-Kesalahan Alternatif Dan Pembenaran 1.Kesalahan Keefektifan KalimatKalimat-kalimat yang dibuat disebut tidak efektif karena tidak adanya kesatuan informasi/arti dan bentuk. Dan kalimat yang dibuat mengandung lebih dari satu kesatuan informasi sehingga sering menimbulkan kerancuan dan ketidaktepatan arti. Bahkan, ada banyak pernyataan yang hanya berisi jajaran kata-kata saja tanpa arti yang jelas sehingga tidak membentuk sebuah kalimat yang utuh dari segi bentuk dan maknanya. 2.Kesalahan Pemilihan KataSebuah kata mengemban peran yang penting dalam sebuah kalimat/tuturan karena arti atau makna sebuah kalimat dapat dibangun dengan pemilihan kata yang tepat. Apabila terjadi kesalahan pemilihan kata maka akan terjadi pergeseran arti/ makna kalimat, tidak sebagaimana diinginkan oleh penulisnya. Bagi pembaca, kesalahan tersebut akan menimbulkan kesalahpaham atas arti/makna yang dimaksudkan penulis. 3. Kesalahan karena Tidak Lengkapnya Fungsi KalimatKesalahan-kesalahan ini berupa ketidaklengkapan fungsi kalimat yang meliputi tidak adanya subjek, predikat yang tidak jelas, dan penghilangan objek pada predikat berverba transitif. KESIMPULAN Alinea atau yang dikenal juga sebagai paragraf merupakan himpunan dari kalimat- kalimat yang bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk sebuah gagasan. Dalam pembentukannya memiliki beberapa syarat diantaranya : adanya kesatuan, adanya koherensi, dan memperhatikan perkembangan alinea. Adapun berkenaan dengan jenis-jenis alinea itu sendiri dapat dilihat dari berbagai aspek diantaranya, jika dilihat dari segi posisi kalimat topiknya ada paragraf deduktif, induktif, dan deduktif-indukktif. Jika dilihat dari segi sifat isinya, ada paragraf persuasif, argumentasi, naratif, deskritif, dan eksposisi. Adapun jika dilihat dari segi fungsinya dalam karangan, ada paragraf pembuka, pengembang, dan penutup. TERIMA KASIH