KELAS : IX.3
I. Kalimat
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri
sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang
mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan,
kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan
intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf
kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat
informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan
kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis,
harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur
tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang
membedakan frasa dengan kalimat.
Di sini, kalimat dibagi menjadi dua, yaitu :
Kalimat tunggal
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat, yaitu hanya
memiliki satu subjek dan satu predikat, serta satu keterangan (jika perlu)
Kalimat majemuk
Kalimat majemuk adalah kalimat yang mempunyai dua pola kalimat atau lebih. Kalimat
majemuk ini terdiri dari induk kalimat dan anak kalimat. Cara membedakan anak kalimat dan
induk kalimat yaitu dengan melihat letak konjungsi. Induk kalimat tidak memuat konjungsi di
dalamnya, konjungsi hanya terdapat pada anak kalimat.
Setiap kalimat majemuk mempunyai kata penghubung yang berbeda, sehingga jenis
kalimat tersebut dapat diketahui dengan cara melihat kata penghubung yang digunakannya.
Jenis-jenis kalimat majemuk adalah:
1. Kalimat Majemuk Setara
2. Kalimat Majemuk Rapatan
3. Kalimat Majemuk Bertingkat
4. Kalimat Majemuk Campuran
1
Kalimat majemuk setara
Kalimat majemuk setara yaitu penggabungan dua kalimat atau lebih kalimat tunggal
yang kedudukannya sejajar atau sederajat.
Berdasarkan kata penghubungnya (konjungsi), kalimat majemuk setara terdiri dari lima
macam, yakni:
Jenis Konjungsi
penggabungan dan
penguatan/Penegasan bahkan
pemilihan atau
berlawanan di lanjutkan pada sebuah kalimat majemuk yang kedua (sedangkan)
urutan waktu kemudian, lalu, lantas
2
kalimat dasar tersebut kita kembangkan, yang pengembangannya itu tentu saja harus
didasarkan pada kaidah yang berlaku.
Berdasarkan keterangan sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan bahwa kalimat dasar ialah
kalimat yang berisi informasi pokok dalam struktrur inti, belum mengalami perubahan.
Perubahan itu dapat berupa penambahan unsur seperti penambahan keterangan kalimat
ataupun keterangan subjek, predikat, objek, ataupun pelengkap. Kalimat dasar dapat
dibedakan ke dalam delapan tipe sebagai berikut.
3
Kalimat dasar tipe ini memiliki unsur subjek, predikat, objek, dan keterangan. subjek
berupa nomina atau frasa nomina, predikat berupa verba intransitif, objek berupa nomina atau
frasa nominal, dan keterangan berupa frasa berpreposisi.
II. Paragraf
Paragraf adalah suatu bagian dari bab pada sebuah karangan atau karya ilmiah yang
mana cara penulisannya harus dimulai dengan baris baru. Paragraf dikenal juga dengan nama
lain alinea. Paragraf dibuat dengan membuat kata pertama pada baris pertama masuk ke
dalam (geser ke sebelah kanan) beberapa ketukan atau spasi. Demikian pula dengan paragraf
berikutnya mengikuti penyajian seperti paragraf pertama.
Macam-macam Paragraf.
1. Paragraf Narasi artinya paragraf yang berisi cerita. Narasi artinya cerita. Tujuannya
adalah menceritakan sesuatu.
2. Paragraf deskripsi bertujuan menggambarkan objek sedemikian rupa sehingga seolah-
olah pembaca melihat sendiri objek tersebut. paragraf deskripsi sasarannya adalah
pancaindera pembaca. Pembaca diajak membayangkan indahnya, harumnya, enaknya,
lucunya, kotornya, atau lezatnya sesuatu.
3. Paragraf eksposisi ditulis dengan tujuan untuk menerangkan suatu topik kepada
pembaca. Untuk memahaminya, pembaca perlu proses berpikir dan melibakan
pengetahuan.
4. Argumentasi (Pendapat)
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam penulisan yang
ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk[rujukan?] pembaca. Dalam penulisan
argumentasi isi dapat berupa penjelasan, pembuktian, alasan, maupun ulasan obyektif dimana
disertakan contoh, analogi, dan sebab akibat.
5. Persuasi
4
Karangan persuasi merupakan karangan yang bertujuan mempengaruhi pembaca
untuk berbuat sesuatu. Karangan ini biasanya berisi ide, gagasan, atau pendapat penulis
disertai imbauan atau ajakan kepada orang lain, dimana pengarang mengharapkan adanya
sikap motorik berupa gerakan yang dilakukan oleh pembaca sesuai dengan yang dianjurkan
penulis dalam karangannya dan pembaca yakin bahwa ide, gagasan atau pendapat tersebut
adalah benar dan terbukti.
DAFTAR PUSTAKA
http://guruindonesiaku7.blogspot.com/2011/11/paragraf-dan-macamnya.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Kalimat