Anda di halaman 1dari 18

MATERI KALIMAT

KELOMPOK 19:
1. DEVIA KEKE ANINDA (202033253)
2. ROSYA AULIYATUL CHUSNA (202033232)
3. NOOR IDA CHOLIDA (202033073)
4. BAGUS SEPTIANTO WIBOWO (202033227)
5. ARYA MAULANA RAMADHAN (202033244)
KALIMAT
KALIMAT adalah satuan Bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau
tulisan yang mengungkapkan pikiran yang utuh.
 Wujud Lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun dan
keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir
yang diikuti oleh kesenyapan yang mencegah terjadinya
perpaduan ataupun asimilasi bunyi ataupun proses fonologis
lainnya.
 Wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan tanda
titik, tanda tanya, atau tanda seru. Di dalamnya juga disertakan
berbagai tanda baca seperti koma, titik dua, dan pisah dan
spasi.
Berbahasa berarti Menyusun kalimat, yakni merangkai kata-kata
yang membentuk satuan fungsi subjek, predikat, objek,
perlengkap, dan keterangan ke dalam sebuah kalimat.
UNSUR KALIMAT
Unsur-unsur dalam kalimat mencakup:
 Subjek
 Predikat
 Objek
 Pelengkap
 Keterangan
 Konjungsi
 Modalitas
SUBJEK
Subjek (pokok kalimat) merupakan unsur utama kalimat.
 Fungsinya yaitu 1)membentuk kalimat dasar, kalimat luas, kalimat tunggal,
kalimat majemuk, 2)memperjelas makna, 3)menjadi pokok pikiran,
4)menegaskan (memfokuskan) makna, 5)memperjelas pikiran ungkapan, dan
6)membentuk kesatuan tempat.
 Ciri-ciri subjek yaitu:
1)jawaban apa atau siapa,
2)didahului kata bahwa,
3) berupa kata atau frasa benda (nomina),
4)disertai kata ini atau itu,
5)disertai pewatas yang,
6)kata sifat didahului kata si,
7)tidak didahului preposisi (di, dalam, pada, kepada, bagi,
untuk, dari, menurut, dan berdasarkan),
8)tidak dapat diingkarkan dengan kata tidak,
tetapi dapat dengan kata bukan.
PREDIKAT
Predikat adalah kalimat yang menandai apa yang dikatakan oleh pembicara tentang
subjek.
 Fungsi predikat yaitu 1)mebentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas,
kalimat majemuk, 2)menjadi unsur penjelas, yakni memperjelas pikiran atau
gagasan, yang diungkapkan dan membentuk kejelasan makna kalimat,
3)menegaskan makna, 4)membentuk kesatuan pikiran,dan 5)sebagai sebutan.
 Ciri-ciri predikat yaitu:
1) Jawaban mengapa, bagaimana
2) Dapat diingkarkan dengan kata tidak atau bukan
3) Dapat didahului keterangan aspek (akan, sudah, sedang, selalu, hampir)
4) Dapat didahului keterangan modalitas (sebaiknya, seharusnya,
mesti, selayaknya)
5) Tidak didahului kata yang, jika didahului kata yang predikat
6) berubah fungsi menjadi perluasan subjek
7) Didahului kata adalah, ialah, yaitu, yakni
8) Predikat dapat berupa kata benda, kata kerja, kata sifat,
atau bilangan.
OBJEK
Objek adalah suatu benda yang dilibatkan dalam suatu aktivitas.
 Fungsi objek yaitu: 1)membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif.
2)memperjelas makna kalimat, 3)membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.
 Ciri-ciri objek yaitu
1) Berupa kata benda,
2) Berwujud frasa nominal atau klausa,
3) Dapat diganti pronominanya,
4) Tidak didahului kata depan,
5) Mengikuti secara langsung dibelakang predikat transitif,
6) Jawaban apa dan siapa yang terletak di belakang
predikat transitif,
7) Dapat menduduki fungsi subjek apabila kalimat itu
pasif.
PELENGKAP
Pelengkap adalah bagan frasa verba yang membuatnya menjadi predikat
lengkap dalam suatu klausa.
 Fungsi pelengkap sama seperti objek tetapi tidak bisa diubah menjadi
subjek pada kalimat pasif.
 Ciri-ciri pelengkap:
1) Berwujud frasa nominal, frasa verbal, frasa adjectival, frasa
preposisional atau klausa,
2) Berada langsung dibelakang predikat jika tidak ada objek dan
dibelakang objek kalau unsur ini hadir,
3) Tidak dapat menjadi subjek akibat pemasifan kalimat,
4) Tidak dapat diganti dengannya kecuali dalam
kombinasi preposisi selain di, ke, dari, dan akan.
KETERANGAN
Keterangan menjelaskan bagaimana, dimana, atau kapan peristiwa yang
dinyatakan dalam kalimat tertentu. Keterangan dapat diletakkan di awal
maupun di akhir kalimat.
 Keterangan kalimat berfungsi menjelaskan atau melengkapi informasi
pesan-pesan kalimat, tanpa keterangan informasi akan menjadi tidak jelas.
 Macam-macam keterangan yaitu: keterangan tempat, keterangan cara,
keterangan tujuan, keterangan alat, keterangan waktu, dan keterangan
penyerta, keterangan sebab, keterangan aposisi, keterangan tambahan,
dan keterangan pewatas.
 Ciri-ciri keterangan yaitu:
1) Bukan unsur utama kalimat, tetapi kalimat tanpa keterangan,
2) Tempat tidak terikat posisi, pada awal, tengah,
atau akhir kalimat,
3) Dapat berupa keterangan waktu, tujuan, tempat,
sebab, akibat, syarat, cara, posesif, dan pengganti nomina,
4) Dapat berupa keterangan tambahan.
KONJUNGSI
Konjungsi adalah Kalimat yang berfungsi menghubungkan unsur-unsur
kalimat dalam sebuah kalimat.
 Konjungsi dibagi menjadi 2 yaitu perangkai intrakalimat dan antarkalimat.
 Ciri-ciri konjungsi yaitu :
1) Koordinasi menghubungkan dua klausa atau lebih yang setara. Bagian
kalimat yang dihubungkan oleh konjungsi, baik koordinatif maupun
subordinatif) itu sendiri dapat berbentu kalimat majemuk,
2) Pada umumnya posisi klausa yang didahului subordinatif dan, atau, dan
tetapi, tidak dapat diubah tanpa menghasilkan kalimat yang tidak
berterima jika klausa ditempatkan di awal kalimat,
3) Acuan kataforis ( pronominal mendahului nomina yang di
acunya) diperbolehkan dalam hubungan subordinatif tetapi
tidak diperbolehkan dalam hubungan koordinasi.
MODALITAS
Modalitas adalah Keterangan dalam kalimat yang menyatakan sikap pembicara
terhadap hal yang dibicarakan.
 Modalitas dalam ranah linguistik mempunyai pengertian: 1) klasifikasi
pernyataan menurut hal menyungguhkan atau mengingkari kemungkinan atau
keharusan, 2)cara pembicara menyatakan sikap terhadap suatu situasi dalam
suatu komunikasi antarpribadi, dan 3) makna kemungkinan, keharusan,
kenyataan, yang dinanyatakan dengan kata-kata seperti barangkali, harus, akan.
 Fungsi modalitas dalam kalimat yaitu:
1) Mengubah nada, yakni mengubah nada tegas menjadi
ragu-ragu atau sebaliknya, dari nada keras menjadi lembut
atau sebaliknya.
2) Menyatakan sikap. Jika ingin mengungkapkan
kalimat dengan nada kepastian dapat digunakan ungkapan
pasti, pernah, tentu, jarang, sering, dan kerap kali.
POLA KALIMAT
POLA KALIMAT adalah sebuah pola untuk
menyusun kalimat seperti subjek, predikat,
objek, pelengkap dan keterangan.
Pola kalimat dibagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Pola kalimat dasar
2. Pola kalimat majemuk
1. POLA KALIMAT DASAR
 Pola kalimat dasar terdiri atas subjek (S) dan predikat (P).
 Ciri-ciri pola dasar yaitu: 1)berupa kalimat tunggal (satu S,
P,O,Pel,dan Ket), 2)sekurang-kurangnya terdiri dari satu
subjek (S) dan (P), 3)selalu diawali dengan subjek,
4)berbentuk kalimat aktif, 5)unsur tersebut ada yang
berupa kata atau yang berupa frasa, 6)dapat
dikembangkan menjadi kalimat luas dengan memperluas
SPO dan Ket
2. POLA KALILMAT MAJEMUK
Kalimat majemuk terdiri atas setara dan bertingkat. Kalimat majemuk
setara bersifat koordinatif, tidak saling menerangkan.
Kalimat setara ada 4 jenis yakni: setara gabungan menggunakan kata
(dan,serta), setara pilihan menggunakan kata (atau), setara urutan meng-
gunakan kata (lalu, lantas, kemudian), setara perlawanan menggunakan
kata tetapi.
Macam kalimat majemuk bertingkat:
1.Anak kalimat keterangan waktu
2.Anak kalimat keterangan sebab
3.Anak kalimat keterangan hasil (akibat)
4.Anak kalimat keterangan syarat
5.Anak kalimat keterangan tujuan
6. Anak kalimat keterangan cara
7.Anak kalimat keterangan posesif
8.Anak kalimat keteranagan pengganti nomina
“KALIMAT EFEKTIF”
 Kalimat efektif adalah kalimat yang dapat mengungkapkan
gagasan pemakaiannya secara tepat dan dapat dipahami
secara tepat pula.
 Kalimat efektif memiliki kemampuan untuk
mengungkapkan gagasan penutur sehingga pendengar atau
pembaca dapat memahami gagasan yang terungkap dalam
kalimat itu sebagaimana gagasan yang dimaksudkan oleh
penutur.
Dengan kalimat efektif, penulis akan mengungkapkan
gagasannya dengan jelas dan pembaca akan
memahami gagasan penulis dengan jelas.
Syarat kebenaran struktur
Untuk membuat atau menulis kalimat efektif ada 2
persyaratan, yakni Kebenaran struktur (correctness) dan
kecocokan konteks (appropriacy).
1. Kebenaran struktur (correctness),
Yaitu kalimat efektif terikat oleh kaidah struktur yang
kalimat efektif tersebut harus memiliki struktur yang
benar. Struktur itu terdapat pada hubungan antar unsur
kalimat.
2. kecocokan konteks (appropriacy),
Yaitu persyaratan yang mengatur ketetapan
kalimat dalam konteks.
Strategi Penyusunan Kalimat Efektif
1. Pengulangan, untuk menghasilka kalimat efektif maka harus butuh atau
harus dilakukan dengan pengulangan bagian yang ditonjolkan atau yang
dipentingkan.
2. Pengendepanan, pengendepanan informasi yang dianggap penting
merupakan sesuatu yang wajar, bahkan perlu. Hal itu bertujuan untuk
menimbulkan kesan yang kuat bagi penerima tutur atau pembaca.
3. Penyejajaran, bertujuan untuk menimbulkan kesan bahwa unsur yang
disejajarkan sebagai hal yang penting. Hal yang disejajarkan merupakan
bagian yang penting dan menonjol.
4. pengaturan variasi kalimat kalimat, dalam hal variasi kalimat dapat
dilakukan dengan variasi struktur dan variasi jenis.
 Variasi struktur memiliki kemungkinan struktur pasif aktif
dan pasif, dan struktur Panjang dan pendek.
 Variasi jenis memiliki kemungkinan jenis kalimat
berita, kalimat tanya dan kalimat seru.
“KALIMAT TIDAK EFEKTIF”
 Kalimat tidak efektif merupakan kalimat yang tidak terdapat
sifat-sifat tertentu pada kalimatnya.
 Ciri-ciri kalimat tidak efektif
1. Memiliki 2 konjungsi pada suatu kalimat pada 2 klausa
2. Terdapat konjungsi setelah tanda baca koma
3. Kalimatnya diawali dengan konjungsi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai