Kalimat efektif adalah sebuah kalimat yang tersusun berdasarkan oleh kaidah-
kaidah yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki pada setiap
kalimat (subjek dan predikat); melihat ejaan yang disempurnakan; dan cara
memilih kata (diksi) yang tepat pada kalimat tersebut. Kalimat yang memenuhi
kaidah-kaidah tersebut pasti akan lebih mudah dipahami oleh pembaca dan
pendengar.
Menurut Jusuf Sjarif badudu atau yang lebih dikenal sebagai JS.Badudu,
Pengertian kalimat efektif adalah kalimat yang baik karena apa yang dipikirkan
atau dirasakan oleh si pembaca (si penulis pada bahasa tulis) bisa diterima dan
dipahami oleh si pendengar (pembaca padabahasa tulis) sama benar dengan apa
yang telah dipikirkan atau dirasakan oleh si penulis.
4. Tidak Ambigu
Syarat terakhir pada kalimat efektif, yang menjadi sangat penting sekali untuk
menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan menggunakan susunan kata yang
ringkas, sistemastis, dan sesuai kaidah-kaidah kebahasaan; pembaca tidak
kesulitan menanggap kalimat yang kalian tulis sehingga tidak ada kesan ambigu.
Setiap kali mereka jalan, mereka saling Setiap kali jalan mereka saling berpegang
2
berpegang tangan tangan
Seluruh karyawan dikenakan peraturan Baik karyawan lama atau karyawan baru
5
yang sama dikenakan peraturan yang sama
Karena harga BBM terus naik, rakyat Karena BBM terus naik maka rakyat menjadi
6
menjadi sengsara sengsara
Pekerjaan ini akan memberikan banyak Dengan pekerjaan ini akan memberikan
7
manfaat untuk masyarakat banyak manfaat bagi masyarakat
Contoh
1) Hai Min!
2) Hai.
3) Parmin akan bermain ke Simpanglima.
PENENTUAN KALIMAT
Bahasa terdiri dari dua lapisan, yaitu lapisan bentuk dan lapisan arti yang
dinyatakan oleh bentuk bahasa terdiri dari satuan-satuan yang dapat dibedakan
menjadi satuan, yaitu satuan fonologik dan satuan gramatik.Satuan fonologik
meliputi fonem dan suku. Sedangkan fonologik meliputi fonem dan suku,
sedangkan satuan gramatika meliputi wacana, kalimat, klausa, frase, kata, dan
morfem. Contoh kalimat dari satu kata misalnya: kemarin, kalimat yang terdiri
dari dua kata, misalnya itu toko yang terdiri dari tiga kata, misalnya ia sedang
belajar.
C. Klasifikasi Kalimat
1. Berdasarkan jumlah pola dan hubungan antarpola
a. Kalimat tunggal yaitu kalimat yang hanya mengandung sebuah pola
kalimat, baik kalimat inti atau luas tapi perluasannya tidak membentuk pola
kalimat yang baru.
Contoh : Dian membaca.
b. Kalimat majemuk yaitu kalimat yang mengandung dua pola. Kalimat
majemuk terbagi menjadi dua bagian, yaitu :
• Kalimat majemuk setara : Kalimat majemuk yang masing-masing
penyusunnya dapat berdiri sendiri atau memiliki dua pola kalimat yang sederajat.
Bersifat menggabungkan : dirangkaikan dengan kata tugas : dan, lagi, sesudah itu,
karena itu. Bersifat memilih : atau. Bersifat mempertentangkan : tetapi,
melainkan, hanya.
Contoh : Kadir membawa buku dan Kadir membawa tas ( Kadir membawa
buku dan tas )
Ket : Kalimat di atas terdiri dari dua kalimat, yaitu:
Kadir membawa buku.
Kadir membawa tas.
Kalimat majemuk bertingkat : Kalimat yang penyusunnya tidak dapat berdiri
sendiri atau memiliki dua pola kalimat atau lebih yang tidak sederajat. Terdiri
klausa bebas dan klausa terikat.Kalimat majemuk biasanya ditandai dengan kata
ketika, supaya, agar, karena, sebab.
Contoh : Ibu pergi ke pasar, ketika ayah pulang dari kantor.
c. Kalimat kompleks yaitu kalimat yang mengandung lebih dari dua pola
Contoh : Saya pergi ke kampus, adik hanya tinggal di rumah dan kakak entah ke
mana.
2. Berdasarkan tujuannya
a. Kalimat berita ( deskriptif ) yaitu kalimat yang mengandung suatu
perungkapan peristiwa baik itu kalimat langsung atau tak langsung yang berfungsi
untuk memberitahukan sesuatu kepada orang lain
3. Berdasarkan ragam
a. Kalimat aktif yaitu kalimat yang subjeknya melakukan sesuatu atau
berstruktur SPO atau jika subjeknya menjadi pelaku. Kalimat aktif ada dua
macam, yaitu :
1). Kalimat aktif transitif : Kalimat aktif yang kata kerjanya berobjek
langsung
Contoh : Tami mengerjakan tugas.
2). Kalimat aktif intransitif : Kalimat aktif yang kata kerjanya tidak
berobjek
Contoh : Supi menyanyi.
6. Berdasarkan pola
a. Kalimat inti yaitu kalimat yang terdiri dari in subjek dan inti predikat
Contoh : Dhila memasak
b. Kalimat luas yaitu kalimat yang terdiri dari subjek, predikat, dan
diperluas dengan satu atau beberapa unsur tambahan.
Contoh : Telepon itu bordering
Struktur kalimat
ialah struktur yang membangun pada sebuah kalimat”
Penyusunan kalimat yang benar adalah yang sesuai dengan aturan dalam
penulisan Bahasa Indonesia.
Penulisan kalimat yang benar diawali dengan huruf kapital atau huruf besar dan
diakhiri dengan sebuah titik (.), tanda tanya(?), ataupun tanda seru(!). Disesuaikan
dengan kebutuhan pada penyusunan kalimat tersebut.
S = Subjek
p = Predikat
O = Objek
K = Keterangan
perlu diingat kembali bahwa struktur kalimat dibangun oleh unsur yang sifatnya
relatif tetap, yaitu berupa subyek, predikat, obyek, pelengkap, dan keterangan.
Keterangan SPOK
Subyek
adalah unsur yang memiliki fungsi sebagai pokok pembicaraan pada suatu
kalimat, bsa berupa kata ataupun frase benda. Sebagian besar subyek ada di depan
predikat. Namun, ada beberapa struktur kalimat yang meletakkan subyek setelah
predikat . Jenis kalimat dengan struktur seperti ini disebut juga sebagai kalimat
inversi.
Predikat
ialah unsur kalimat yang memiliki fungsi menjelaskan sebuah subyek.
Karakteristik dari predikat bisa dilihat dari perannya dalam menjelaskan pekerjaan
yang dilakukan subyek. Dalam susunan kalimat, predikat biasanya dipakai berupa
kata kerja, baik aktif atau pasif.
Contoh
Cara menguraian struktur kalimat pada contoh struktur kalimat yang benar.
Contoh Pola
Contoh Kalimat Berpola Subjek – Predikat
Seperti yang sudah disinggung pada bagian atas. Struktur kalimat pada kalimat
lengkap, minimal terdiri dari subyek (S) dan predikat (P). Berikut adalah contoh
struktur kalimat lengkap dengan komponen paling minimal, yaitu kalimat dengan
pola Subjek dan Predikat.
Kakak memasak.
Ibu sedang makan.
Teman bermain.