Anda di halaman 1dari 3

1.

DIKSI DAN GAYA BAHASA

Gaya bahasa itu ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian pilihan kata, kalimat,

paragraf atau wacana menjadi efektif jika diekspresikan dengan gaya bahasa yang tepat.
Gaya resmi, dapat membawa pembaca /pendengar ke dalam suasana serius dan penuh
perhatian. Suasana tidak resmi mengarahkan pembaca/pendengar  ke dalam situasi rileks
tetapi efektif. Gaya percakapan membawa suasana ke dalam situasi realistis.

 Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Pada dasarnya diksi atau pilihan kata adalah hasil dari
upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea atau wacana. Pemilihan
kata akan dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata  yang artinya hampir sama atau
mirip. Pemilihan kata bukanlah sekadar kegiatan memilih kata yang tepat, melainkan juga
memilih kata yang cocok. Dalam memilih kata diperlukan analisis dan pertimbangan
tertentu.

Contoh: kata mati   bersinonim dengan kata mampus, meninggal,

v  Pengertian Kata: Gorys Keraf

Tersirat:  dalam sebuah kata  itu mengandung makna bahwa tiap kata mengungkapkan
sebuah gagasan atau sebuah ide.

v  Diksi menurut Gorys Keraf:

Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk
menyampaikan suatu  gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata  yang
tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik
digunakan dalam suatu situasi.

Pilihan kata atau diksi  adalah kemampuan membedakan  secara tepat nuansa-nuansa
makna  dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk  menemukan bentuk
yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar.

v  Perbendaharaan kata

Disebut pula kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan  yang dimiliki oleh sebuah bahasa.

Makna Kata: Kata sebagai satuan dari perbendaharaan kata sebuah bahasa mengandung
dua aspek, yaitu aspek  bentuk atau ekspresi dan aspek isi atau makna.

gadis-gadis manis, dara-dara manis, perawan-perawan manis.
Ketiga kata tersebut mengandung referensi yang sama untuk referen yang sama
yaitu wanita yang masih muda.

v  Makna denotatif

Kata yang tidak mengandung makna  atau perasaan-perasaan tambahan atau arti
sebenarnya  disebut kata denotatif atau maknanya disebut makna denotatif,

Contoh:

Rumah itu luasnya  400 meter persegi.

v  Makna konotatif

Makna  kata yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu  atau nilai rasa tertentu 
di samping makna dasar  yang umum, dinamakan makna konotatif atau konotasi. Dari
contoh terdahulu,  kata gadis bersifat denotatif, karena mengacu pada sejenis makhluk
tertentu  tanpa suatu penilaian tambahan, sedangkan kata dara dan perawan di samping
mengacu kepada sejenis makhluk tersebut, mengandung nilai tambahan pula.

v  Kamus Besar Bahasa Indonesia

Untuk mengetahui dan memahami arti kata beda kita bisa membuka KBBI terbitan Balai
Pustaka 1993 dan kamus yang terbaru. beda: tidak sama.

v  Tesaurus

Tesaurus merupakan khazanah kata yang disusun menurut sebuah sistem tertentu, terdiri
dari gagasan- gagasan yang mempunyai pertalian timbal balik sehingga setiap pemakai
dapat memilih istilah atau kata yang ada di dalamnya (Keraf, 1988:69)

v  Syarat ketepatan pemilihan kata

1. Dapat membedakan antara denotasi dan konotasi


2. Dapat membedakan kata –kata yang hampir bersinonim
3. Dapat membedakan kata-kata yang hampir mirip ejaannya
4. Dapat memahami dengan tepat makna kata –kata abstrak
5. Dapat memakai kata penghubung yang berpasangan secara tepat
Contoh: Antara hak dan kewajiban pegawai harus berimbang

1. Dapat membedakan kata-kata yang umum dan kata-kata  yang khusus.


 

1. PENGEMBANGAN PARAGRAF
 Paragraf pengantar dan pembuka

Pengantar ini berfungsi untuk memberitahukan latar belakang masalah, tujuan, anggapan
dasar. Pengantar yang baik  akan berhasil  mengetuk hati dan memperoleh  simpati,
menggugah minat dan gairah orang lain untuk  mengetahui lebih banyak.   Fungsi paragraf
pengantar adalah menunjukan ide pokok yang mendasari karangan yang dibahas.

Membuat paragraf pembuka untuk menarik minat pembaca penulis dapat melakukan
berbagai upaya yang dapat dipilih dan dirasa tepat dalam berbagai hal.

*Paragraf pengembang yaitu paragraf  yang berfungsi  menerangkan atau  menguraikan


gagasan pokok karangan.

*Paragraf penutup Fungsi:

1. Sebagai penutup, menyatakan bahwa  karangan sudah selesai. Komunikasi melalui karangan yang
dibacanya telah ditutup, namun semangat yang besar dan segar diharapkan terus berlanjut.
2. Mengingatkan (menegaskan) kepada pembaca akan pentingnya pokok pembahasan.
3. Memuaskan pembaca untuk mendapat pandangan baru.
4. Menyajikan simpulan.
 

Anda mungkin juga menyukai