Gaya bahasa itu ditentukan oleh ketepatan dan kesesuaian pilihan kata, kalimat,
paragraf atau wacana menjadi efektif jika diekspresikan dengan gaya bahasa yang tepat.
Gaya resmi, dapat membawa pembaca /pendengar ke dalam suasana serius dan penuh
perhatian. Suasana tidak resmi mengarahkan pembaca/pendengar ke dalam situasi rileks
tetapi efektif. Gaya percakapan membawa suasana ke dalam situasi realistis.
Diksi adalah ketepatan pilihan kata. Pada dasarnya diksi atau pilihan kata adalah hasil dari
upaya memilih kata tertentu untuk dipakai dalam kalimat, alinea atau wacana. Pemilihan
kata akan dapat dilakukan bila tersedia sejumlah kata yang artinya hampir sama atau
mirip. Pemilihan kata bukanlah sekadar kegiatan memilih kata yang tepat, melainkan juga
memilih kata yang cocok. Dalam memilih kata diperlukan analisis dan pertimbangan
tertentu.
Tersirat: dalam sebuah kata itu mengandung makna bahwa tiap kata mengungkapkan
sebuah gagasan atau sebuah ide.
Pilihan kata atau diksi mencakup pengertian kata-kata mana yang dipakai untuk
menyampaikan suatu gagasan, bagaimana membentuk pengelompokan kata-kata yang
tepat atau menggunakan ungkapan-ungkapan yang tepat, dan gaya mana yang paling baik
digunakan dalam suatu situasi.
Pilihan kata atau diksi adalah kemampuan membedakan secara tepat nuansa-nuansa
makna dari gagasan yang ingin disampaikan, dan kemampuan untuk menemukan bentuk
yang sesuai (cocok) dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki kelompok masyarakat
pendengar.
v Perbendaharaan kata
Disebut pula kosa kata suatu bahasa adalah keseluruhan yang dimiliki oleh sebuah bahasa.
Makna Kata: Kata sebagai satuan dari perbendaharaan kata sebuah bahasa mengandung
dua aspek, yaitu aspek bentuk atau ekspresi dan aspek isi atau makna.
gadis-gadis manis, dara-dara manis, perawan-perawan manis.
Ketiga kata tersebut mengandung referensi yang sama untuk referen yang sama
yaitu wanita yang masih muda.
v Makna denotatif
Kata yang tidak mengandung makna atau perasaan-perasaan tambahan atau arti
sebenarnya disebut kata denotatif atau maknanya disebut makna denotatif,
Contoh:
v Makna konotatif
Makna kata yang mengandung arti tambahan, perasaan tertentu atau nilai rasa tertentu
di samping makna dasar yang umum, dinamakan makna konotatif atau konotasi. Dari
contoh terdahulu, kata gadis bersifat denotatif, karena mengacu pada sejenis makhluk
tertentu tanpa suatu penilaian tambahan, sedangkan kata dara dan perawan di samping
mengacu kepada sejenis makhluk tersebut, mengandung nilai tambahan pula.
Untuk mengetahui dan memahami arti kata beda kita bisa membuka KBBI terbitan Balai
Pustaka 1993 dan kamus yang terbaru. beda: tidak sama.
v Tesaurus
Tesaurus merupakan khazanah kata yang disusun menurut sebuah sistem tertentu, terdiri
dari gagasan- gagasan yang mempunyai pertalian timbal balik sehingga setiap pemakai
dapat memilih istilah atau kata yang ada di dalamnya (Keraf, 1988:69)
1. PENGEMBANGAN PARAGRAF
Paragraf pengantar dan pembuka
Pengantar ini berfungsi untuk memberitahukan latar belakang masalah, tujuan, anggapan
dasar. Pengantar yang baik akan berhasil mengetuk hati dan memperoleh simpati,
menggugah minat dan gairah orang lain untuk mengetahui lebih banyak. Fungsi paragraf
pengantar adalah menunjukan ide pokok yang mendasari karangan yang dibahas.
Membuat paragraf pembuka untuk menarik minat pembaca penulis dapat melakukan
berbagai upaya yang dapat dipilih dan dirasa tepat dalam berbagai hal.
1. Sebagai penutup, menyatakan bahwa karangan sudah selesai. Komunikasi melalui karangan yang
dibacanya telah ditutup, namun semangat yang besar dan segar diharapkan terus berlanjut.
2. Mengingatkan (menegaskan) kepada pembaca akan pentingnya pokok pembahasan.
3. Memuaskan pembaca untuk mendapat pandangan baru.
4. Menyajikan simpulan.