7) Transformasi Total, yaitu dengan menggunakan bentuk afirmatif dan negasi dalam bentuk
kalimat. Transformasi total atau dupik. Penulis menampilkan bentuk afirmatif dan negasi
dalam bentuk kalimat.
Contoh:
a) Dosen datang atau tidak datang dan saya harus ada di kelas.
b) Sehat atau tidak sehat, saya harus mengikuti kuliah ini.
c) Izin atau alpha, tetapi mereka tetap ditulis dalam absen.
Transformasi total ini juga berdasarkan transformasi disjungtif yang mempergunakan kata
atau dan tetapi.
Kalimat topik ialah kalimat yang mendasari sebuah paragraf dan mengandung pokok
pikiran utama sebuah paragraf. Namun harus disadari bahwa tidak semua paragraf harus
menggunakan kalimat topik. Kalimat topik juga merupakan kalimat yang mengandung
permasalahan yang dapat dirinci dan diuraikan lebih lanjut. Informasi di dalam kalimat
topik bersifat lengkap dan dapat dipahami tanpa adanya kalimat penjelas. Pesan yang
disampaikan di dalam kalimat topik cukup jelas dan dapat dibentuk. Letak kalimat topik
umumnya di awal atau akhir paragraf. Fungsi dari kalimat topik adalah mengendalikan
gagasan utama. (https://id.wikipedia.org/wiki/Paragraf)
Paragraf yang terdiri dari beberapa kalimat yang menyajikan pikiran setara, tidak ada
pikiran yang lebih utama dari yang lainnya. Paragraf yang demikian menyajikan kalimat-
kalimat yang sama kedudukannya. Pikiran utama tersebar di seluluh kalimat yang
membangun paragraf tersebut. Bentuk ini biasanya digunakan dalam karangan yang
berbentuk narasi (yang berbentuk cerita) atau deskripsi (yang berbentuk pelukisan).
Pikiran utama didukung oleh semua kalimat.
Contohnya:
A. Subjek
Subjek adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis. Subjek
berkategori nomina, frasa nomina, atau verba (Wijayanti dkk, 2013:54).
(http://repository.unmuhjember.ac.id/1467/1/UNSUR%20KALIMAT%20PADA
%20KARANGAN%20DESKRIPSI%20SISWA.pdf)
Subjek atau pokok kalimat merupakan elemen pokok kalimat. Subjek menentukan
kejelasan arti kalimat. Penempatan subjek yang tidak tepat, dapat mengaburkan arti
kalimat. Subjek dalam kalimat berfungsi sebagai:
Contoh :
Ardi bermain bola di halaman.
Siswa kelas VI sedang menjalani ujian matematika.
Melukis itu melatih kreatifitas.
(https://id.wikibooks.org/wiki/Unsur_kalimat_tunggal)
B. Predikat
Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara
eksplisit. Keberadaan predikat dalam kalimat berfungsi:
a) Membentuk kalimat dasar, kalimat tunggal, kalimat luas, kalimat majemuk,
b) menjadi unsur penjelas, yaitu memperjelas pikiran atau gagasan yang
diungkapkan dan menentukan kejelasan makna kalimat,
c) menegaskan makna,
d) membentuk kesatuan pikiran, dan
e) sebagai sebutan.
Contoh:
C. Objek
Subjek dan predikat cenderung muncul secara eksplisit dalam kalimat, namun
objek tidaklah demikian halnya. Keberadaan objek dalam kalimat bergantung
pada jenis predikat kalimat serta ciri khas objek itu sendiri. Predikat kalimat yang
berstatus transitif mempunyai objek. Biasanya, predikat ini berupa kata kerja
berkonfiks me-kan, atau me-i, misalnya: mengembalikan, mengumpulkan; me-i,
misalnya: mengambili, melempari, mendekati. Dalam kalimat, objek berfungsi:
Struktur kalimat adalah pola atau unsur untuk membentuk komponen kata menjadi
kalimat yang benar dan sesuai penulisan dalam bahasa Indonesia. Untuk penggunaan
kalimat efektif, ada 4 komponen struktur tetap, yaitu subjek, predikat, objek, dan
keterangan, yang mana lebih dikenal dengan singkatan SPOK.
Subjek merupakan unsur yang berfungsi sebagai pokok pembicaraan dalam suatu kalimat,
dapat berupa kata atau frase benda. Sebagian besar subjek berada di depan predikat.
Namun, ada beberapa struktur kalimat yang meletakkan subjek setelah predikat. Jenis
kalimat dengan struktur seperti ini disebut sebagai kalimat inversi.
Predikat merupakan unsur kalimat yang berfungsi menjelaskan subjek. Karakteristik dari
predikat dapat dilihat dari perannya dalam menjelaskan pekerjaan yang dilakukan oleh
subjek. Dalam susunan kalimat, predikat yang biasa digunakan berupa kata kerja, baik
aktif maupun pasif.
Objek dan pelengkap pada sebuah kalimat biasanya sama-sama terletak di belakang
predikat. Kesamaan letak dari kedua jenis struktur kalimat ini membuat keduanya sering
dianggap sama. Padahal nyatanya berbeda. Perbedaan anatara objek dan pelengkap
terletak pada perannya dalam membuat kalimat pasif. Sebuah objek dapat menjadi subjek
pada kalimat pasif. Namun, pelengkap tidak dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif.
Setelah mengetahui unsur-unsur yang terdapat struktur kalimat, yaitu berupa subjek,
predikat, objek, pelengkap, dan keterangan. Selanjutnya, akan membahas jabatan kata
dalam sebuah kalimat. Apakah kata tersebur termasuk ke dalam subjek, predikat, objek,
pelengkap, atau keterangan. Sekarang, perhatikan cara menguraikan struktur kalimat pada
contoh struktur kalimat yang benar.
Contoh struktur kalimat yang benar dalam berbagai pola kalimat yang akan diberikan pada
contoh-contoh kalimat dibawah.
Struktur kalimat pada kalimat lengkap, minimal terdiri atas Subjek (S) dan Predikat (P).
Berikut ini adalah contoh sruktur kalimat lengkap dengan komponen paling minimal, yaitu
kalimat dengan pola S – P.
1. Abi menulis
- Subjek = Abi
- Predikat = menulis
2. Kamu sedang membaca
- Subjek = Kamu
- Predikat = sedang membaca
Bahasan diatas sudah mewakili struktur kalimat lengkap, yaitu kalimat yang terdiri atas
subjek dan predikat. Meskipun struktur kalimat yang terdiri atas subjek dan predikat sudah
mewakili kalimat lengkap, namun keberadaan objek juga cukup penting. Adanya objek pada
sebuah kalimat dapat membuat kalimat menjadi lebih mewakili makna/arti.
Kalimat yang mempunyai kombinasi struktur kalimat seperti ini yaitu S – P – O – K dapat
dikatakan sebagai kalimat sempurna. Semua komponen penyusun kalimat berada di sana.
Jabatan kata untuk keterangan pada suatu kalimat dapat berupa keterangan tempat,
keterangan waktu, keterangan cara, keterangan kondisi, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah struktur kalimat yang berpola S P O K:
Jenis kalimat dapat diklasifikasikan dalam tiga bagian, yaitu berdasarkan bentuk, isi,
pengucapan, dan maknanya. Berikut penjabaran mengenai jenis-jenis kalimat.
Jenis kalimat berdasarkan bentuknya ini, dibagi lagi menjadi 2 bagian, diantaranya adalah:
1. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal merupakan kalimat yang terdiri atas satu klausa atau satu susunan
struktur subjek-predikat.
Hal yang jadi tanda kalo kalimat tersebut merupakan kalimat tunggal, adalah dengan
adanya satu informasi aja yang didapat dari kalimat tersebut.