Probolinggo, 14 April 2021

Hal: Perkembangan Kasus Rumah Karaoke Inul Daratista akibat Covid-19

Yth.
Ibu Diana Eka Poernamawati, S.Sos., MAB.
Di tempat,

Dengan hormat,
Berdasarkan tugas mata kuliah bisnis pada tanggal 14 April 2021, Ibu Diana meminta saya
untuk membuat short repot mengenai perkembangan kasus yang menimpa bisnis rumah
karaoke milik Inul Daratista akibat pandemic Covid-19.

Keadaan pandemi yang mengharuskan penerapan PSBB di Indonesia membuat banyak

pengusaha mengeluh. Salah satunya adalah Inul Daratista, artis sekaligus pengusaha yang
membuka usaha rumah karaoke.

Berdasarkan informasi yang saya kutip dari Kompas.com yang juga mengutip dari
wawancara Inul Daratista di tayangan Starpro pada Selasa, 11 Oktober 2020, Inul Daratista
mengatakan bahwa sudah banyak cara yang dia lakukan untuk mempertahankan usahanya di
era PSBB ini. Inul Daratista sudah mencoba untuk menggunakan panoramic digital di tempat
karaoke yang sudah boleh dibuka. Selain itu, beliau juga sudah mencoba untuk
memanfaatkan chef dari rumah karaokenya untuk bekerja di Dapur Vizta, usaha kulinernya.
Namun segala usahanya kurang berhasil.

Meskipun banyak cara yang dilakukan Inul Daratista untuk meminimalisir pemecatan
karyawat, hal tersebut tidak dapat dihindari. PSBB membuat pemasukan di rumah karaoke
Inul Daratista menurun yang berdampak pada gaji karyawan terancam tidak bisa dibayarkan.
Oleh karena itu, Inul Daratista memutuskan untuk memberhentikan beberapa karyawannya.

Dari berita yang saya baca, era pandemic Covid-19 yang sedang terjadi sekarang memang
sangat meresahkan, terutama bagi karyawan dan pekerja. Pekerja seakan-akan diminta untuk
bersiap-siap apabila suatu waktu nanti dia harus diberhentikan dari pekerjaannya. Memulai
usaha baru bisa menjadi alternatif untuk mereka yang terkena dampak Covid-19. Mereka bisa
membuka usaha kecil-kecilan –yang paling sederhana adalah usaha makanan. Karena pada
masa ini, kita tidak bisa menyalahkan siapapun atas apa yang terjadi. Pengusaha-pengusaha
dan pemilik bisnis pun sudah berusaha keras untuk mempertahankan bisnisnya.

Hormat saya,

Dwita Putri Widyadari