Anda di halaman 1dari 9

DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI PELAKU

UMKM DI KECAMATAN JATIROGO


KABUPATEN TUBAN

Karya Tulis Ilmiah Disusun Sebagai


Persyaratan Kelulusan

Disusun oleh :
Dheva Praba Arundhita
NIS. 9270

Hidayah Rahma Wati


NIS. 9276

SMA NEGERI JATIROGO


Jl. Raya Bader No.20, Jatirogo, Tuban
2022
Lembar Pengesahan
Saya yang bertandatangan dibawah ini:
NAMA : Dheva Praba Arundhita
NIS : 9270
JURUSAN : IPS

NAMA : Hidayah Rahma Wati


NIS : 9276
JURUSAN : IPS

Dengan ini menyatakan bahwa karya ilmiah kami dengan judul :


“DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI PELAKU UMKM DI KECAMATAN
JATIROGO KABUPATEN TUBAN” Disusun untuk mempenuhi syarat dalam
mengikuti tugas karya tulis ilmiah sebagai persyaratan untuk kelulusan.

Demikian pernyataan ini saya buat secara benar dan penuh tanggung jawab.

Tuban, 5 Februari 2022

Mengetahui Mengesahkan
Kepala Sekolah Guru Pembimbing

Darusman, S.Pd., M.Pd Drs. Riyono


NIP. NIP.
Format Biodata Penulis

Nama : Dheva Praba Arundhita

Alamat : Desa Sadang,Kec. Jatirogo

TTL : Tuban, 18 Juni 2003

Kontak : 081235378972

Email : dhevaprabata@gmail.com

Angkatan : 2019

Moto : Be Yourself And Never Surrender

Pengalaman Organisasi : -
Format Biodata Penulis

Nama : Hidayah Rahma Wati

Alamat : Desa Sadang,Kec. Jatirogo

TTL : Tuban, 16 Maret 2004

Kontak : 085337017392

Email : hidayahrahma2020@gmail.com

Angkatan : 2019

Moto : Hidup Adalah Berkah

Pengalaman Organisasi : -
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI PELAKU UMKM DI KECAMATAN
JATIROGO KABUPATEN TUBAN”.

Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Drs.Riyono selaku
Guru Pembimbing yang telah membimbing kami dan membantu kami dalam
mengerjakan karya ilmiah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada
teman-teman yang telah memberi kontribusi baik secara langsung maupun tidak
langsung dalam pembuatan karya ilmiah ini.

Karya tulis ini membahas tentang bagaimana dampak dari pandemi Covid-19 bagi
para pelaku UMKM di Jatirogo dan memberikan solusi serta strategi yang harus
di lakukan pada era pandemi.

Kami sebagai penulis mengakui bahwa ada banyak kekurangan pada karya ilmiah
ini. Oleh karena itu, kritik dan saran dari seluruh pihak senantiasa kami harapkan
demi kesempurnaan karya kami. Semoga karya ilmiah ini dapat membawa
pemahaman dan pengetahuan bagi kita semua tentang bagaimana dampak yang
dihasilkan dari pandemi Covid-19 bagi masyarakat khusunya para pelaku Usaha
Mikro Kecil dan Menengah.

Tuban, 5 Februari 2022

Hormat Kami,

Penulis
ABSTRAK
Fenomena pandemi Covid-19 yang terjadi di Indonesia tidak hanya
menyebabkan penyerang kesehatan namun juga menyerang sisi perekonomian
negara. UMKM sebagai sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah mengalami
dampak terparah yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Sehingga, penelitian
ini ditujukan untuk melihat sejauh mana perkembangan pandemi Covid-19 serta
bagaimana dampaknya terhadap perekonomian di Jatirogo khususnya bagi
UMKM. Mengingat bahwa UMKM merupakan penopang perekonomian
Indonesia lebih dari 90 persen. Penelitian ini juga ditujukan untuk memberikan
gambaran solusi jangka pendek dan jangka panjang bagi UMKM.

Penelitian dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data


secara observasi dan wawancara dari narasumber dan dengan hasil bahwa
pandemi Covid-19 berdampak terhadap penurunan pertumbuhan perekonomian di
kecamatan Jatirogo. Banyak pelaku UMKM yang harus menghentikan usahanya
karena berbagai permasalahan yang ditimbulkan oleh pandemi Covid-19. Namun,
pemerintah juga telah mengeluarkan berbagai kebijakan untuk membantu UMKM
agar dapat bertahan di tengah pandemi Covid-19. Berbagai strategi dilakukan oleh
para pelaku usaha agar dapat membantu dan bertahan di era pandemi salah
satunya yaitu strategi dalam pemasaran dan pemilihan bahan baku serta
penggunaan media sosial untuk menunjang strategi marketing.

Kata Kunci: Covid-19, Perekonomian Jatirogo, UMKM


DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Coronavirus atau yang lebih sering dikenal dengan sebutan covid-19 atau
virus corona telah menyebar keberbagai penjuru dunia. Bahkan, World Health
Organiztion (WHO) pada 12 Maret 2020 telah menetapkan wabah covid-19
sebagai pandemi global. Di Indonesia, kasus positif covid-19 pertama kali
diumumkan oleh Presiden Indonesia, Ir. H. Joko Widodo pada Senin, 2 Maret
2020. Sebagai suatu pandemi nasional bahkan pandemi global, penyebaran covid-
19 ini sangatlah cepat sehingga menjadi ancaman utama di setiap wilayah. Tidak
hanya dari sudut pandang kesehatan namun juga dari sudut pandang ekonomi.
Goncangan perekonomian global terjadi dimana-mana, Indonesia salah
satunya. Gejolak ekonomi terjadi di semua wilayah Indonesia, sehingga
pemerintah banyak melakukan kebijakan untuk meminimalisir dampak yang
diakibatkan pandemi covid-19. Kebijakan yang dilakukan pemerintah adalah
menerapkan daring bagi para siswa dan pelajar, dan menerapkan kebijakan
Lockdown di beberapa kota. (Lockdown) sendiri dapat diartikan sebagai
penutupan akses di sebuah area, baik itu akses masuk maupun keluar. Ketika
sebuah area memberlakukan lockdown, baik itu negara, provinsi, kota atau
kabupaten, bahkan hingga wilayah yang lebih kecil seperti kecamatan dan desa,
masyarakat yang tinggal di sana tidak hanya dilarang untuk berpergian ke luar
area, tapi juga tidak diperbolehkan untuk beraktivitas diluar ruangan. Ada pula
kebijakan (Social Distancing) atau menjaga jarak baik dari kerumunan maupun
perorangan, himbauan untuk tetap dirumah saja (stay home), dan bekerja dari
rumah (work from home) turut merubah perilaku masyarakat.
Penerapan beberapa kebijakan pemerintah berimbas ke berbagai sektor
salah satunya adalah sektor ekonomi. Sektor ekonomi terkena dampak yang
begitu besar terhadap keberlangsungan kegiatan suatu negara, ketika
perekonomian suatu wilayah maka akan ada kemungkinan wilayah tersebut
terdampak kelumpuhan. Sektor ekonomi sendiri menjadi penopang
keberlangsungan hidup individu seseorang. Ketika tidak ada kegiatan ekonomi
yang terjadi pada suatu wilayah maka seseorang tidak bisa memenuhi kebutuhan
hidupnya, apalagi manusia adalah makhluk sosial yang saling berketergantungan
satu sama lainnya.
Dampak pandemi membuat para pekerja, buruh, pelaku industri dan jasa
banyak yang terkena PHK (pemutusan hubungan kerja) dan beberapa pabrik
tutup. Hal ini juga berimbas pada para pelaku usaha UMKM (Usaha Mikro Kecil
dan Menengah) yang terkena dampak dari pandemi covid-19. UMKM merupakan
sektor usaha yang paling terpuruk. Hal ini juga yang menjadi salah satu penyebab
pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat. UMKM memiliki peran yang sangat
penting di Indonesia. Berdasarkan data dari Kementrian Koperasi Usaha Kecil
Menengah (KOMENKOP UKM) jumlah usaha mikro di Indonesia adalah
62.106.900 usaha, usaha kecil 757.090 usaha, usaha menengah 58.627 usaha,
usaha besar 5.460 usaha. Selama ini UMKM dinilai mampu menopang 80%
konsumsi dalam negeri. Berkontribusi menaikan Product Domestic Bruto (PDB)
Indonesia.
Dampak diatas tidak hanya terjadi pada skala global namun juga pada
skala kecil seperti Kecamatan dan desa. Kecamatan Jatirogo yang terletak di
Kabupaten Tuban juga terkena dampak dari pandemi covid-19. UMKM
terdampak pandemi covid-19 di Kabupaten Tuban di sampaikan oleh Kepala
Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperindak) Kabupaten
Tuban ada 93686 jumlah UMKM secara total yang terdampak covid-19. Di
Kecamatan Jatirogo sendiri pemerintah juga memberikan bantuan dan
kelonggaran bagi UMKM, Bupati H. Fathul Huda pada saat meresmikan
Kampung Tangguh Semeru di desa Sugihan, Jatirogo (24/06), Bupati
menyebutkan pelaku industri makanan dan warung tetap beroprasi dengan
menerapkan protokol kesehatan. Pengunjung tempat makan maksimal 50% dari
kapasitas tempat makan. Di samping itu pembeli diharapkan juga membeli
makanan dibungkus. Sehingga roda perekonomian dapat bergerak.
Berdasarkan pemaparan fenomena-fenomena yang trjadi selama pandemi
covid-19, maka perlu melakukan pengkajian melalui penelitian terhadap
bagaimana “DAMPAK PANDEMI COVID-19 BAGI PELAKU UMKM DI
KECAMATAN JATIROGO KABUPATEN TUBAN”.

1.2 Rumusan Masalah


Mencermati kondisi yang telah dijelaskan di atas, peneliti merumuskan
beberapa rumusan masalah yang menjadi landasan dalam penelitian ini, yaitu:

1. Bagaiman dampak yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 bagi


pelaku UMKM di Jatirogo?
2. Bagaimana perkembangan UMKM di Jatirogo selama pandemi
Covid-19 hingga penelitian ini dilakukan?
3. Bagaimana strategi yang dilakukan oleh UMKM di Jatirogo untuk
bertahan dan mengembangkan bisnisnya di tengah-tengah wabah
Covid-19?
4.

Anda mungkin juga menyukai