Anda di halaman 1dari 10

BAB 2

TEORI PERDAGANGAN DAN PERKEMBANGAN


EKONOMI

Capaian Pembelajaran :

Mahasiswa mampu menjawab pertanyaan dan menjelaskan info dasar tentang teori perdagangan
dan perkembangan ekonomi meliputi :

1. Dasar perdagangan Internasional


2. Rasio Pertukaran, Perdagangan dan Keuntungan
3. Keunggulan Bersaing
4. Teori Faktor endowment
5. Evaluasi thd Teori perdagangan
6. Kerjasama Ekonomi

DASAR PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Pada saat penjual dan pembeli bertemu, masing-masing berharap mendapatkan


keuntungan, demikian juga bagi negara-negara yang saling berdagang. Suatu negara tidak dapat
sepenuhnya mandiri tanpa membutuhkan Negara lain. Oleh karena itu perdagangan sangat
diperlukan, walaupun kadang perdagangan tidak selalu menguntungkan bagi negara yang
terlibat.
Perdagangan internasional mendasarkan pada prinsip keunggulan absolut dan
keunggulan relatif. Prinsip ini menjelaskan bagaimana suatu negara dapat memperoleh
keuntungan dari negara lain. Selain itu perdagangan internasional juga berdasarkan pada faktor
endowment dan keunggulan kompetitif. Alasan suatu negara melakukan perdagangan karena
mengharapkan mendapatkan keuntungan dari mitra dagangnya. Perdagangan bukan seperti
permainan zero-sum game , dimana pihak yang kalah tidak mendapatkan keuntungan sama sekali
dan yang menang mendapatkan semua keuntungan. Meskipun dalam berdagang seseorang
mungkin memperoleh keuntungan sedang pihak yang lain justru mengeluarkan biaya, namun
tidak ada seorangpun bersedia melakukan perdagangan yang memiliki risiko kerugian yang
tinggi. Oleh karena itu dalam perdagangan kedua negara harus mendapatkan keuntungan
bersama.
Untuk menjelaskan bagaimana keuntungan suatu perdagangan, perlu diperiksa kurva
kemungkinan produksi suatu negara. Bagaimana keunggulan absolut dan relatif memengaruhi
opsi perdagangan didasarkan pada kurva kemungkinan produksi mitra dagang. Kurva
kemungkinan produksi tanpa perdagangan, suatu negara harus memproduksi sendiri semua
komoditas untuk memenuhi semua kebutuhannya. Kurva kemungkinan produksi menunjukkan
jumlah maksimum unit yang diproduksi ketika komputer dan mobil diproduksi dalam berbagai
kombinasi, karena satu produk dapat diganti dengan yang lain dalam batas sumber daya yang
tersedia.
Suatu Negara dapat mengkhususkan diri atau justru menggunakan semua sumber
dayanya untuk membuatnya misalnya : produk komputer dan mobil. Pada kondisi Negara belum
melakukan spesialisasi produk maka Negara memproduksi keduanya. Namun karena setiap
negara memiliki sumber daya yang khas atau unik, maka harus menentukan perpaduan yang
tepat dari dua produk tersebut dan harus memutuskan apakah ingin mengkhususkan diri pada
salah satunya. Spesialisasi akan terjadi jika suatu negara dapat meningkatkan kemakmurannya
melalui perdagangan dengan negara lain. Prinsip keunggulan absolut dan keunggulan relatif
menjelaskan bagaimana kurva kemungkinan produksi memungkinkan suatu negara menentukan
apa yang akan diekspor dan apa yang diimpor. Prinsip keunggulan absolut yang diperkenalkan
oleh Adam Smith menjelaskan alasan di balik perdagangan luar negeri , dimana menurut prinsip
ini, suatu negara harus mengekspor komoditas yang dapat diproduksi dengan biaya lebih rendah
daripada negara lain.

KEUNGGULAN ABSOLUT DAN RELATIF


Prinsip keunggulan absolut dan relatif merupakan dasar utama terjadinya perdagangan,
tetapi dibatasi oleh asumsi-asumsi. Salah satu asumsinya adalah adanya keuntungan yang
bersifat absolut atau relatif yang ditentukan oleh faktor tenaga kerja dalam batasan waktu dan
biaya. Selanjutnya faktor tenaga kerja tersebut menentukan biaya produksi komparatif dan
selanjutnya juga menentukan harga produk. Jika tenaga kerja merupakan satu-satunya faktor
produksi atau bahkan penentu utama kandungan produk, maka negara-negara dengan biaya
tenaga kerja tinggi mempunyai daya saing rendah. Namun fakta menunjukkan bahwa Negara
Jepang dan Jerman, meskipun memiliki biaya tenaga kerja yang sangat tinggi, tetap kompetitif
dan berkinerja baik dalam perdagangan. Hal ini menunjukkan bahwa biaya tenaga kerja absolut
hanyalah salah satu faktor kompetitif yang menentukan nilai produk.
Menganalisis biaya tenaga kerja tanpa memperhitungkan kualitas tenaga kerja dapat
menyesatkan. Suatu negara yang memiliki biaya tenaga kerja tinggi secara absolut, namun jika
produktifitasnya tinggi maka dapat dikatakan biaya tenaga kerjanya relatif rendah. Banyak
Negara yang memiliki biaya tenaga kerja rendah namun memiliki produktivitas rendah.
Sedangkan produktivitas yang tinggi biasanya diapresiasi dengan upah dan mata uang yang
tinggi seperti yang terjadi di negara- negara maju
Lebih lanjut, harga suatu produk tidak selalu ditentukan oleh tenaga kerja, terlepas dari
efisiensi tenaga kerja tersebut. Hal tersebut disebabkan harga produk tidak hanya ditentukan oleh
efisiensi tenaga kerja saja, faktor produksi lain seperti : tanah , modal , peralatan perlu juga
diperhitungkan. Secara simultan semua faktor produksi ini berkontribusi secara signifikan
terhadap penciptaan nilai produk tertentu. Pentingnya mengidentifikasi faktor produksi lain
karena komoditas yang berbeda memerlukan input faktor yang berbeda pula dan tidak ada negara
yang memiliki semua faktor produksi secara melimpah.

TEORI FAKTOR ENDOWMENT

Aneka ragam faktor yang terkandung dalam suatu produk memiliki pengaruh pada
produk yang akan dihasilkan suatu negara. Misalnya perkebunan jagung lebih membutuhkan
tempat yang memiliki lahan yang luas dibandingkan kebutuhan (relative) terhadap tenaga kerja
dan modal. Sebaliknya pabrik penyulingan minyak, membutuhkan modal relatif lebih banyak
dibandingkan dengan kebutuhan akan tenaga kerja dan lahan karena harga peralatan yang mahal
dan tenaga kerja khusus, sedangkan pada usaha kerajian sandang, faktor produksi terpenting
adalah tenaga kerja. Faktor produksi dan proporsi yang berbeda untuk komoditas yang berbeda,
bersama dengan distribusi yang tidak merata dari faktor produksi tersebut di berbagai wilayah di
dunia, adalah dasar dari teori dari Heckscher–Ohlin yaitu teori faktor endowment.
Teori ini berpendapat bahwa ketidaksetaraan harga relatif adalah fungsi dari faktor
endowment regional dan bahwa keunggulan komparatif ditentukan oleh kelimpahan relatif
banyaknya sumbangan (endowment) tersebut. Menurut Ohlin, terdapat saling ketergantungan
antara faktor produksi, faktor pergerakan, pendapatan, harga, dan perdagangan. Perubahan satu
memengaruhi yang lain. Harga faktor dan harga produk selanjutnya di setiap daerah bergantung
pada penawaran dan permintaan yang dipengaruhi oleh keinginan konsumen, tingkat pendapatan,
kuantitas berbagai faktor, dan kondisi fisik produksi.
Karena negara memiliki faktor produksi yang berbeda-beda, maka suatu negara
mungkin memiliki keuntungan relative komoditas pada tingkat tertentu karena memiliki factor
produksi yang relatif melimpah. Oleh karena itu, suatu negara akan mengekspor komoditas yang
relatif melimpah tersebut ke negara lain. Barang yang diekspor ini akan ditukar dengan barang
yang langka yang mengeluarkan biaya tinggi jika diproduksi di dalam negeri.

EVALUASI KRITIS TERHADAP TEORI PERDAGANGAN

Beberapa penelitian menyelidiki validitas teori perdagangan klasik, Pakar bernama


MacDougall menunjukkan bahwa biaya komparatif berguna dalam menjelaskan pola
perdagangan yang dikuatkan oleh penelitian lain dengan data dan periode waktu berbeda namun
memberikan hasil yang serupa. dengan MacDougall,sehingga ada dukungan bahwa produktivitas
tenaga kerja relatif dapat menentukan pola perdagangan. Pada penelitian yang dilakukan
Leontief mengungkapkan bahwa Amerika (Negara tehnologi maju) telah mengekspor produk
padat karya dan mengimpor produk padat modal. Penemuan dalam penelitian ini disebut
Leontief Paradox, yang menunjukkan bahwa teori Heckscher-Ohlin tidak didukung oleh bukti.
Secara teori, semakin berbeda dua negara, semakin besar keuntungannya jika saling
berdagang. Namun validitas teori perdagangan klasik tersebut diragukan karena fakta justru
menunjukkan bahwa banyak negara maju justru berdagang dengan sesama Negara maju
dibandingkan dengan negara berkembang. Perusahaan di negara maju lebih memilih berinvestasi
langsung ke negara maju lainnya yang lebih stabil daripada ke negara berkembang walau
pertumbuhanya tinggi.
Pola perdagangan ini secara teoritis mengejutkan, karena negara maju yang memiliki
kesamaan iklim dan factor produksi seharusnya tidak menguntungkan jika berdagang satu sama
lain karena tidak ada keunggulan komparatif, ternyata keberadaan variabel lain sangat penting
dalam menentukan volume perdagangan dan perdagangan terbesar memang terjadi diantara
negara-negara maju.
KERJASAMA EKONOMI
Perdagangan bebas di seluruh dunia sangat ideal untuk dilakukan, namun sulit untuk
pelaksanaannya. Cara terbaik untuk mengatasi hambatan perdagangan bebas adalah dengan
melakukan kerjasama ekonomi. Banyak negara dalam kawasan geografis yang sama bergabung
bersama untuk menjalin kerjasama ekonomi.
Tingkat integrasi ekonomi
Diidentifikasi terdapat lima tingkat kerja sama ekonomi, Yaitu : Area Perdagangan Bebas,
Serikat Pabean, Pasar Bersama, Serikat Ekonomi dan Moneter, dan Persatuan Politik. Area
Perdagangan Bebas
Pada area perdagangan bebas, negara-negara yang tergabung menghapuskan bea di antara
mereka sendiri, namun tetap mempertahankan tarif terhadap negara diluar area. Tujuan area
perdagangan bebas adalah untuk memfasilitasi perdagangan di antara negara anggota. Sedangkan
Negara anggota dapat menetapkan tarif masing-masing terhadap Negara nonanggota sehingga
masih ada persaingan untuk menarik Negara nonanggota dengan tarif eksternal paling rendah.
Area perdagangan bebas didunia antara lain :
COMESA: Common Market for Eastern and Southern Africa (Pasar Bersama untuk Afrika
Timur dan Selatan)
EAC: East African Community (Komunitas Afrika Timur)
RIFF: Regional Integration Facilitation Forum (Forum Fasilitasi Integrasi Regional) SADC:
Southern African Development Community (Komunitas Pembangunan Afrika Selatan) SACU:
Southern African Customs Union (Serikat Bea Cukai Afrika Selatan) African Financial
Community: (Komunitas Keuangan Afrika: Anggota CAEMC dan WAEMU)
AFTA : ASEAN Free Trade Area (Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN): Anggota ASEAN
Andean Group :the Cartagena Agreement (Grup Andes :Perjanjian Cartagena): Bolivia,
Kolombia, Ekuador, Peru, dan Venezuela.
ANZCERTA :Australia–New Zealand Closer Economic Relations Trade Agreement (Perjanjian
Perdagangan Hubungan Ekonomi Lebih Dekat Australia – Selandia Baru): Australia dan
Selandia Baru
APEC :Asia Pacific Economic Cooperation (Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik): Australia,
Brunei, Kanada, Chili, Tiongkok, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Meksiko,
Selandia Baru, Papua Nugini, Filipina, Singapura, Tionghoa Taipei (Taiwan), Thailand , dan AS.
Arab/Middle East Arab Common Market (Arab / Timur Tengah Pasar Umum Arab) : Irak,
Yordania, Sudan, Suriah, Republik Arab Bersatu, dan Yaman.
ASEAN :Association of Southeast Asian Nations (Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara):
Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam.
Benelux Customs Union: Belgia, Belanda, dan Luksemburg.
CAEMC :Central African Economic and Monetary Community (Komunitas Ekonomi dan
Moneter Afrika Tengah): Kamerun, Republik Afrika Tengah, Chad, Republik Kongo, Guinea
Ekuatorial, dan Gabon.
CARICOM :Caribbean Common Market (Pasar Bersama Karibia) : Antigua dan Barbuda,
Bahama, Barbados, Belize, Dominika, Grenada, Guyana, Jamaika, Montserrat, Saint
Christopher-Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent dan Grenadines, serta Trinidad dan Tobago.
Central American Community (Komunitas Amerika Tengah) : Kosta Rika, El Salvador,
Guatemala, Honduras, Nikaragua, dan Panama.
CFA Franc Zone: Komoro, anggota WAEMU dan CAEMC.
CIS :Commonwealth of Independent States: (Persemakmuran Negara-Negara Merdeka):
Armenia, Azerbaijan, Belarusia, Georgia, Kazakhstan, Kirgizstan, Moldova, Rusia, Tajikistan,
Turkmenistan, Ukraina, dan Uzbekistan.
East Africa Customs Union: (Uni Bea Cukai Afrika Timur): Ethiopia, Kenya, Zimbabwe,
Sudan, Tanzania, dan Uganda.
ECOWAS:Economic Community of West African States: (Komunitas Ekonomi Negara-negara
Afrika Barat): Benin, Tanjung Verde, Dahomey, Gambia, Ghana, Guinea, Guinea-Bissau, Pantai
Gading, Liberia, Mali, Mauritania, Niger, Nigeria, Senegal, Sierra Leone, Togo, dan Upper Volta
EEA :European Economic Area: (Wilayah Ekonomi Eropa): Islandia, Norwegia, dan anggota
UE.
EFTA :European Free Trade Association: (Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa): Austria,
Finlandia, Islandia, Liechtenstein, Norwegia, Swedia, dan Swiss.
EU :European Union (Uni Eropa): Austria, Belgia, Denmark, Finlandia, Prancis, Jerman,
Yunani, Irlandia, Italia, Luksemburg, Belanda, Portugal, Spanyol, Swedia, dan Inggris (ditambah
sepuluh anggota baru).
GCC :Cooperation Council of the Arab States of the Gulf ((Dewan Kerjasama Negara-Negara
Arab Teluk): Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Group of Three
(Kelompok Tiga): Kolombia, Meksiko, dan Venezuela.
LAIA :Latin American Integration Association (Asosiasi Integrasi Amerika Latin): Argentina,
Bolivia, Brasil, Chili, Kolombia, Ekuador, Meksiko, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela.
Mahgreb Economic Community (Komunitas Ekonomi Mahgreb) : Aljazair, Libya, Tunisia,
dan Maroko.
Mercosur : Southern Common Market (Pasar Umum Selatan): Argentina, Brasil, Paraguay, dan
Uruguay.
NAFTA :North American Free Trade Agreement (Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika
Utara): Kanada, Meksiko, dan Amerika Serikat.
OECD :Organization for Economic Cooperation and Development (Organisasi untuk Kerja
Sama Ekonomi dan Pembangunan) Australia, Canada, Iceland, Japan, New Zealand, Norway,
Switzerland,Turkey, the USA, and EU members.
RCD :Regional Cooperation for Development (Regional Cooperation for Development): Iran,
Pakistan, dan Turki.
SICA: El Salvador, Guatemala, Honduras, dan Nikaragua.
WAEMU: West African Economic and Monetary Union (Uni Ekonomi dan Moneter Afrika
Barat): Benin, Burkina Faso, Pantai Gading, Guinea-Bissau, Mali, Niger, Senegal, dan Togo.
Serikat pabean
Serikat pabean adalah perpanjangan dari area perdagangan bebas dalam arti bahwa negara negara
anggota juga harus menyetujui jadwal umum tarif yang sama. Tujuan serikat pabean adalah
untuk menyelaraskan peraturan perdagangan dan untuk menetapkan batasan bersama terhadap
orang luar. Tarif seragam dan kebijakan komersial umum terhadap nonanggota diperlukan untuk
mencegah mereka memanfaatkan situasi dengan mengirimkan barang pada awalnya ke negara
anggota yang memiliki batas bersama terendah.
Pasar bersama
Pasar bersama adalah tingkat integrasi ekonomi yang lebih tinggi dan lebih kompleks daripada
area perdagangan bebas atau serikat pabean. Dalam pasar bersama, negara-negara menghapus
semua bea cukai dan pembatasan lain pada pergerakan faktor-faktor produksi (seperti jasa, bahan
mentah, tenaga kerja, dan modal) di antara anggotanya. Hukum bisnis dan hukum
ketenagakerjaan distandarisasi untuk memastikan persaingan yang tidak terdistorsi. Bagi orang
luar, titik masuk tidak lagi ditentukan oleh tarif negara anggota karena tarif tersebut seragam di
seluruh negara dalam pasar umum. Titik masuk sekarang ditentukan oleh batasan nontarif
anggota. Strategi orang luar harus memasuki negara anggota yang memiliki batasan nontarif
paling sedikit, karena barang dapat dikirim dengan bebas setelah berada di pasar umum.
Pada tahun 1993, UE dan EFTA membentuk pasar bersama terbesar dan paling menguntungkan
di dunia. Wilayah Ekonomi Eropa menghilangkan hambatan nontarif antara negara-negara
EFTA dan UE untuk menciptakan arus bebas barang, jasa, modal, dan orang di pasar yang lebih
dari 400 juta orang.

Serikat ekonomi dan moneter


Kerjasama antar negara semakin meningkat dengan serikat ekonomi dan moneter (EMU). Serikat
ekonomi sebagai pasar tunggal untuk barang, jasa, modal, dan tenaga kerja, dilengkapi dengan
kebijakan dan koordinasi bersama di beberapa bidang ekonomi dan struktural. Persatuan
ekonomi memberikan sejumlah manfaat. Dalam hal efisiensi dan pertumbuhan ekonomi, biaya
transaksi yang terkait dengan konversi satu mata uang menjadi mata uang lain dihilangkan, dan
penghapusan risiko nilai tukar mata uang asing akan meningkatkan perdagangan dan mobilitas
modal. Selain itu, kebijakan persaingan yang lebih kuat harus mendorong peningkatan efisiensi.
Penerapan serikat ekonomi mendorong harga yang stabil dan menjaga laju inflasi.
Elemen-elemen dasar serikat ekonomi meliputi: pasar tunggal di mana orang, barang, jasa, dan
modal dapat bergerak bebas; kebijakan persaingan bersama untuk memperkuat mekanisme pasar;
persaingan bersama, kebijakan struktural, dan regional; dan koordinasi kebijakan makroekonomi
yang memadai, termasuk aturan yang mengikat pada kebijakan anggaran mengenai besaran dan
pembiayaan defisit anggaran nasional.
Contoh serikat ekonomi dan moneter adalah penyatuan Jerman Timur dan Jerman Barat.
Ketentuan serikat moneter menyerukan tingkat konversi mata uang rata-rata M 1.8 menjadi DM
1 dan konversi upah Jerman Timur pada paritas menjadi deutschmark. 1 Juli 1990 Serikat
Ekonomi dan Moneter Jerman telah menghasilkan satu Jerman. Selain berbagi mata uang umum
yang dapat ditukar secara bebas (tanda deutschmark), lingkungan hukum, kode komersial, dan
persyaratan perpajakan di Republik Demokratik Jerman (Jerman Timur) sekarang sama dengan
yang ada di Republik Federal Jerman (Jerman Barat). Contoh lain adalah ketika negara-negara
anggota UE menyerahkan kedaulatan substansial kepada UE. Pada tanggal 1 Januari 1999, Uni
Eropa mengadopsi euro sebagai mata uang bersama. Ketika negara-negara peserta mengadopsi
euro, ada biaya transisi karena hilangnya output sementara dan kemungkinan peningkatan
pengangguran karena penyesuaian terhadap stabilitas harga dan kriteria fiskal yang ditetapkan
dalam Perjanjian Maastricht. Pada tahun 2002, penggantian uang kertas dan koin euro selesai.
Euro adalah nama resmi mata uang Uni Eropa dipilih dari beberapa nama alternative seperti :
Ecu (usulan perancis) crown, florin, atau shilling (usulan Inggris)

Persatuan politik
Persatuan politik adalah jenis kerja sama regional yang terakhir karena melibatkan integrasi
kebijakan ekonomi dan politik. Tujuan UE adalah untuk membentuk persatuan politik yang
mirip dengan lima puluh negara bagian AS. Perdebatan UE tentang persatuan politik melibatkan
masalah-masalah seperti memiliki pertahanan bersama dan kebijakan luar negeri, memperkuat
peran Parlemen UE, dan mengadopsi kebijakan sosial di seluruh UE. Pada akhir tahun 1991,
negara-negara anggota UE telah memberikan kewenangan kepada UE untuk bertindak di bidang
pertahanan, luar negeri, dan kebijakan sosial. Sangat diragukan bahwa bentuk murni integrasi
ekonomi dan persatuan politik dapat menjadi kenyataan.

RINGKASAN
Prinsip keunggulan absolut dan komparatif menjelaskan bagaimana perdagangan
memungkinkan untuk meningkatkan kesejahteraan suatu negara melalui spesialisasi.
Perdagangan memungkinkan suatu negara untuk berkonsentrasi pada produksi produk dengan
potensi terbaik untuk konsumsi sendiri serta untuk ekspor, karena menggunakan sumber daya
yang lebih efisien dan efektif.
Biaya produksi absolut tidak serelevan dengan biaya relatif dalam menentukan apakah
perdagangan harus dilakukan dan produk apa yang akan diekspor atau diimpor. Pada dasarnya,
sebuah negara harus berspesialisasi dalam pembuatan produk yang memiliki keunggulan
komparatif terbesar. Jika tidak ada keunggulan komparatif, maka tidak akan ada perdagangan,
karena tidak ada perbedaan dalam biaya produksi relatif antara kedua negara (yaitu, situasi
keuntungan relatif yang sama).
Keunggulan komparatif tidak hanya ditentukan oleh tenaga kerja melainkan oleh faktor
produksi yang diperlukan untuk menghasilkan produk yang bersangkutan. Keunggulan ini
seringkali ditentukan oleh kelimpahan faktor produksi tertentu di dalam negeri. Dengan
demikian menguntungkan bagi suatu negara untuk mengekspor produk yang membutuhkan
faktor melimpah sebagai input produksi utama.
Teori perdagangan hanya menjelaskan apa yang harus dilakukan oleh suatu negara. Pola
perdagangan berdasarkan teori-teori yang berkaitan dengan keunggulan komparatif dan faktor
pendukung sering menyimpang dalam praktik perdagangan sebenarnya. Karenanya, perlu
memodifikasi teori untuk menjelaskan perbedaan yang disebabkan variabel asing. Dengan
tingkat pendapatan yang tinggi negara industry lebih mendorong untuk memproduksi produk
berkualitas tinggi yang tidak disediakan oleh negara berkembang. Hambatan perdagangan,
sangat mempengaruhi jangkauan dan arah perdagangan dengan adanya : tarif, kuota, dan
hambatan perdagangan lainnya.
Masalah teori perdagangan klasik adalah kegagalannya memasukkan kegiatan pemasaran
ke dalam analisis. Tidak tepat jika mengasumsikan bahwa selera konsumen adalah homogen di
seluruh pasar dan dapat dipenuhi oleh komoditas yang juga homogen. Kegiatan pemasaran
seperti distribusi dan promosi dapat menambah nilai lebih pada suatu produk, dan keberhasilan
produk seringkali ditentukan oleh perencanaan dan pelaksanaan kegiatan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai