dilihat dari penulisannya. Istilah joshi ditulis dengan dua buah huruf kanji. Yang
pertama jo dapat juga dibaca tasukeru yang artinya bantu, membantu atau
menolong. Sedangkan yang kedua shi memiliki makna sejenis dengan istilah
kotoba artinya kata, perkataan, atau bahasa. Dari kedua huruf kanji ini dapat
Fuzokugo adalah kelompok kelas kata yang tidak bisa berdiri sendiri tanpa
bantuan kata lain untuk membentuk kalimat, dipakai setelah suatu kata yang
menunjukkan hubungan antara kata tersebut dengan kata lain serta untuk
menambah arti kata tersebut agar menjadi lebih jelas lagi. Kelas kata Joshi tidak
Karena joshi termasuk fuzokugo, maka kelas kata ini tidak dapat berdiri
sendiri sebagai satu kata, satu bensetsu, ataupun satu kalimat. Joshi akan
menunjukkan maknanya apabila sudah dipakai setelah kelas kata lain yang dapat
berdiri sendiri (jiritsugo) sehingga membentuk sebuah bunsetsu atau sebuah bun.
a. Kakujoshi
Kakujoshi ialah Joshi biasa, yang pada umumnya melekat pada kata benda
untuk menunjukkan hubungan antara kata benda tersebut dengan kata lainnya.
Joshi yang termasuk ke dalam kelompok ini misalnya: de, e, ga, kara, ni, no, o,
Contoh :
1.
b. Setsuzokujoshi
pada dooshi, i-keyoshi, na-keyoshi, atau jodoshi. Joshi yang termasuk kedalam
kelompok ini misalnya: ba, ga, kara, karedomo, nagara, shi, tari, te, temo, to,
1.
c. Fukujoshi
Fukujoshi ialah Joshi sebagai keterangan, dipakai setelah kata benda, kata
kerja, kata sifat-i, kata sifat-na, kata keterangan, bahkan ada juga yang dipakai
setelah partikel lainnya. Joshi yang termasuk kedalam kelompok ini misalnya:
bakari, dake, demo, hodo, ka, kiri, koso, karai(gurai), made, mo, nado, sae, shika,
Contoh :
1.
d. Shuujoshi
Shuujoshi ialah partikel yang digunakan pada akhir kalimat atau akhir
heran, keragu-raguan, harapan, haru dan lainnya. Joshi yang termasuk ke dalam
kelompok ini misalnya : ka, kashira, ne, na, no, sa, tomo, wa, yo, ze dan zo.
Contoh :
1.
a. Partikel Ka
pembicara terkejut, dan dapat juga ditambah partikel na sehingga menjadi kana.
Contoh :
1.
Issho ni ikimasen ka
b. Partikel Kashira
kalimat tanya dan dipakai dalam ragam bahasa wanita, namun kadang-kadang
dipakai juga oleh pria. Partikel kashira memiliki fungsi yang hampir sama dengan
partikel ka.
Contoh :
1.
Partikel ke (sering ditulis kke) dipakai dalam ragam bahasa lisan setelah
sipembicara.
Contoh :
1.
d. Partikel Na/Naa
Partikel na (atau partikel naa) dipakai pada ragam bahasa lisan dalam
percakapan antara teman dekat dalam suasana akrab atau dipergunakan terhadap
orang yang lebih muda umurnya atau lebih rendah kedudukannya daripada si
pembicara. Pemakaian partikel na/naa terhadap orang yang lebih tua umurnya
atau lebih tinggi kedudukannya daripada si pembicara akan terasa kurang hormat.
Contoh :
1.
Partikel ne dapat dipakai pada akhir kalimat atau bagian kalimat untuk
kalimat seperti ini sebagai cara untuk menarik perhatian lawan bicara sehubungan
dengan ungkapan yang di ucapkan. Fungsi partikel ne seperti ini dimiliki juga
oleh partikel na dan sa. Partikel ne/nee dapat dipakai untuk menyatakan keadaan
perasaan, rasa senang, rasa terkejut, dan sebagainya. Dalam bahasa ragam wanita,
wane atau wane. Pemakaian partikel ne/nee selain dapat menyatakan keadaan
perasaan pembicara, dapat berfungsi juga sebagai cara untuk meminta persetujuan
atau ketegasan dari lawan bicara sehubungan dengan hal-hal yang telah
diucapkan.
Contoh :
1.
f. Partikel No
Partikel no yang termasuk shuujoshi dipakai pada akhir kalimat dan apabila
ditambah partikel yo sehingga menjadi noyo dan juga dipakai untuk menyatakan
kalimat tanya.
1.
g. Partikel Sa
untuk menarik perhatian lawan bicara. Fungsi partikel sa juga dimiliki partikel ne
dan na. partikel sa dapat dipakai dalam kalimat tanya dan dapat dipakai pada
Contoh :
1.
h. Partikel Tomo
tingkat dasar. Partikel ini dipakai pada akhir kalimat setelah verba bentuk kamus,
adjektiva-I bentuk kamus, adjektiva-na bentuk kamus (ditambah da), atau verba
bantu desu/ masu dan dipakai dalam ragam bahasa lisan untuk menyatakan
sebelumnya.
Contoh :
1.
Ii tomo.
i. Partikel Wa
menyatakan perasaan pembicara seperti rasa haru, rasa terkejut, rasa kagum,
persetujuan atau ketegasan dari lawan bicara tentang hal-hal yang diucapkan.
Partikel wa pun dapat ditambah partikel yo sehingga menjadi wayo yang berfungsi
Contoh :
1.
atau peringatan kepada lawan bicara dan dapat dipakai setelah ungkapan-
ungkapan yang berbentuk ajakan, larangan, atau perintah. Didalam ragam bahasa
Contoh :
1.
k. Partikel Ze
Partikel ze sama dengan partikel zo yang dipakai pada akhir kalimat dalam
dengan atasan (orang yang lebih tua umurnya atau atau lebih tinggi kedudukannya
Contoh :
1.
Partikel zo sama dengan partikel ze dipakai pada bagian akhir kalimat dalam
ragam bahasa pria. Partikel zo tidak diucapkan kepada orang yang lebih tua
umurnya atau yang lebih tinggi kedudukannya dari pada pembicara. Pemakaian
partikel zo diantara teman sebaya atau teman dekat dapat menunjukkan keakraban
Contoh :
1.