Anda di halaman 1dari 2

MKDU4221 Pendidikan Agama Islam

NAMA : MOH IQBAL RIZKY PUTRA

NIM : 051572132

Jawaban 1
Ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah
Ibadah dibagi menjadi dua bentuk, yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah.
1. Ibadah mahdlah adalah ibadah yang tuntutannya telah ditentukan secara rinci oleh syariat Islam.
Contoh-contoh ibadah mahdlah antara lain:
• Shalat: Melakukan rukun, sunnah, dan wajib sesuai dengan tuntunan yang telah ditetapkan.
• Puasa: Menahan diri dari makan, minum, dan hubungan suami istri dari fajar hingga terbenam
matahari.
• Zakat: Memberikan sebagian harta kepada yang berhak sesuai dengan ketentuan syariat.
• Haji: Melakukan rangkaian ibadah tertentu di Mekah pada waktu-waktu yang telah ditentukan.
2. Ibadah ghairu mahdlah adalah ibadah yang tuntutannya tidak ditentukan secara rinci oleh syariat
Islam, tetapi tetap dianggap sebagai ibadah jika dilakukan dengan niat yang benar dan tidak
bertentangan dengan ajaran agama. Contoh-contoh ibadah ghairu mahdlah antara lain:
• Sedekah: Memberikan sumbangan kepada yang membutuhkan.
• Dzikir: Mengingat Allah dengan menyebut nama-Nya atau membaca tasbih, tahmid, tahlil, dan
sebagainya.
• I'tikaf: Mengisolasi diri di masjid untuk beribadah dan berdzikir selama beberapa hari.

Jawaban 2
Penciptaan manusia menurut Al-Qur'an
Al-Qur'an menjelaskan proses penciptaan manusia dalam beberapa ayat, salah satunya adalah Surah Al-
Mu'minun (23:12-14). Ayat ini menyatakan bahwa manusia diciptakan dari tanah (tanah liat) dan
kemudian menjadi setetes air mani. Setelah itu, setetes air mani tersebut berkembang menjadi segumpal
darah, kemudian menjadi segumpal daging yang kemudian diberi bentuk dan ruh oleh Allah.
Tafsir dari ayat ini adalah bahwa manusia berasal dari unsur-unsur materi seperti tanah dan air mani, tetapi
juga diberi kehidupan dan ruh oleh Allah. Proses penciptaan manusia ini menunjukkan kebesaran dan
kekuasaan Allah dalam menciptakan makhluk-Nya.

Jawaban 3
Istilah-istilah untuk menyebut manusia dalam Al-Qur'an
Al-Qur'an menggunakan beberapa istilah untuk menyebut manusia, antara lain:
1. Insan: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia secara umum. Insan berasal dari kata
"nasiya" yang berarti lupa, mengingatkan bahwa manusia cenderung lupa akan tujuan hidupnya
dan perlu diingatkan oleh Allah.
2. Bashar: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai makhluk yang terdiri dari unsur-
unsur materi seperti daging dan tulang. Bashar juga mengandung makna bahwa manusia rentan
terhadap kesalahan dan kelemahan.
3. Ins: Istilah ini digunakan untuk menyebut manusia sebagai makhluk yang memiliki akal dan
kemampuan berpikir. Ins berasal dari kata "uns" yang berarti berbicara, menunjukkan bahwa
manusia memiliki kemampuan berkomunikasi dan berinteraksi dengan sesama.

Jawaban 4
Langkah-langkah untuk merealisasikan peran sebagai khalifah
Sebagai khalifah, manusia memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mengelola bumi serta segala isinya
dengan baik. Beberapa langkah yang dapat dilakukan manusia untuk merealisasikan peran sebagai khalifah
antara lain:
1. Menjaga lingkungan: Manusia harus menjaga kelestarian alam dan menghindari kerusakan
lingkungan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengurangi penggunaan bahan-bahan berbahaya,
menghemat energi, dan mendukung kegiatan yang ramah lingkungan.
2. Mengembangkan ilmu pengetahuan: Manusia harus terus mengembangkan ilmu pengetahuan
dan teknologi untuk memahami dan memanfaatkan sumber daya alam dengan bijak. Dengan
pengetahuan yang baik, manusia dapat mengelola bumi secara berkelanjutan.
3. Menghormati hak asasi manusia: Manusia harus menghormati hak asasi manusia dan
memastikan keadilan sosial bagi semua. Hal ini meliputi perlindungan terhadap diskriminasi,
kebebasan beragama, hak pendidikan, dan lain-lain.
4. Berperilaku etis: Manusia harus berperilaku etis dalam segala aspek kehidupan, baik dalam
hubungan dengan sesama manusia maupun dengan makhluk lainnya. Hal ini mencakup sikap jujur,
adil, dan bertanggung jawab dalam segala tindakan.

Jawaban 5
Prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera
Islam memiliki prinsip-prinsip untuk menegakkan masyarakat yang beradab dan sejahtera, antara lain:
1. Keadilan: Masyarakat harus didasarkan pada prinsip keadilan, di mana setiap individu memiliki
hak yang sama dan perlakuan yang adil. Keadilan sosial harus ditegakkan dalam segala aspek
kehidupan, termasuk dalam sistem hukum, ekonomi, dan sosial.
2. Keseimbangan: Masyarakat harus menciptakan keseimbangan antara kebutuhan individu dan
kepentingan bersama. Keseimbangan ini mencakup pembagian sumber daya yang adil,
perlindungan terhadap hak-hak individu, dan pengembangan potensi masyarakat secara
keseluruhan.
3. Kerjasama: Masyarakat harus didasarkan pada prinsip kerjasama dan saling tolong menolong.
Kerjasama ini mencakup kolaborasi dalam pembangunan, pemberdayaan masyarakat, dan
penyelesaian masalah bersama.
4. Kepedulian sosial: Masyarakat harus memiliki rasa peduli terhadap sesama dan lingkungan
sekitar. Kepedulian sosial ini mencakup membantu yang membutuhkan, mengatasi kesenjangan
sosial, dan menjaga kelestarian alam.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, Islam berjuang untuk menciptakan masyarakat yang adil,
sejahtera, dan beradab.

Anda mungkin juga menyukai