NIM : 1607016051
Kelas : Psikologi 6B
2. Fitrah manusia dimaknai sebagai kondisi asli dan sifat bawaan manusia. Kondisi
asli dan sifat bawaan manusia adalah fitrah (fathara), suci dan kecenderungan
menerima kebenaran. Maka hakikat manusia itu tidak terkotori oleh ucapan hina
dan perilaku keji. Karena setiap manusia itu memiliki kondisi bawaan suci, bersih,
dan tanpa dosa. Hanya saja ketika manusia lahir dan bergelut dengan kehidupan
dunia, terjadi pertarungan antara nafsu dan akal. Kadang nafsu yang menang, akal
yang kalah. Pun, kadang nafsu yang kalah, akal yang menang. Sekali-kali
manusia laksana kehidupan malaikat, kadang laksana kehidupan binatang.
Keberadaan fitrah pun bukan diperoleh dengan meminta dan mengusahakan.
Namun fitrah merupakan pemberian Allah Swt kepada manusia sejak dalam alam
ruh hingga lahir ke dunia.
B. DALAM KANDUNGAN
Dari Abi Abd Rahman Abdillah Ibn Mas’ud r.a berkata,”Rasulullah SAW
mengatakan kepada kami bahwa kejadian manusia sesungguhnya adalah
seorang dari kalian dikumpulkan dari perut ibumu selama 40 hari berupa
nutfah, kemudian menjadi alaqah dalam waktu yang sama, kemudian menjadi
mudghah juga dalam waktu yang sama. Sesudah itu malaikat diutus untuk
meniupkan ruh ke dalamnya dan diutus untuk melakukan pencatatan empat
hal, yaitu rizkinya, usianya, amal perbuatannya, dan celaka atau bahagianya”
(H.R. Muslim).
Sikap dan Perilaku Orang tua terhadap anak dalam kandungan sangat
berpengaruh. Mulai dari fisik, apa yang dikonsumsi orang tua berpengaruh
terhadap perkembangan fisik anak. Lalu kognisi, apa yang distimulasikan
berpengaruh terhadap perkembangan kognitif anak. Emosi, apa yang dirasakan,
terutama oleh Ibu, berpengaruh terhadap perkembangan emosi anak. Terakhir
spiritual, apa yang diamalkan orang tua berpengaruh terhadap perkembangan
spiritual anak.
Q.S. Al Hajj (22) : 5 “Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang
kebangkitan (dari kubur), maka (ketahuilah) sesungguhnya Kami telah
menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari
segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya
dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami
tetapkan dalam rahim, apa yang Kami kehendaki sampai waktu yang sudah
ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu sebagai bayi, kemudian (dengan
berangsur- angsur) kamu sampailah kepada kedewasaan, dan di antara kamu
ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara kamu yang dipanjangkan
umurnya sampai pikun, supaya dia tidak mengetahui lagi sesuatupun yang
dahulunya telah diketahuinya. Dan kamu lihat bumi ini kering, kemudian
apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu dan suburlah
dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”
1. Makhluk yang paling unik, dijadikan dalam bentuk yang paling baik, ciptaan
Allah SWT. yang paling sempurna.
2. Manusia memiliki potensi (daya atau kemampuan yang mungkin
dikembangkan) beriman kepada Allah SWT. Sebab sebelum ruh (ciptaan)
Allah dipertemukan dengan jasad di rahim ibunya, ruh yang berada di alam
gaib itu ditanyai oleh Allah.
3. Manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk mengabdi kepada-Nya
4. Manusia diciptakan oleh Allah SWT. untuk menjadi khalifah-Nya di bumi.
5. Di samping akal, manusia dilengkapi Allah dengan perasaan dan kemauan
atau kehendak. Dengan akal dan kehendaknya manusia akan tunduk dan patuh
kepada Allah, menjadi muslim. Tetapi dengan akal dan kehendaknya juga
manusia dapat tidak percaya, tidak tunduk dan tidak patuh kepada kehendak
Allah, bahkan mengingkari-Nya, menjadi kafir.
6. Secara individual manusia bertanggung jawab atas segala perbuatannya.
7. Berakhlak. Berakhlak adalah ciri utama manusia dibandingkan makhluk lain.
Artinya manusia adalah makhluk yang diberikan oleh Allah SWT.
kemampuan untuk membedakan yang baik dengan yang buruk.