OLEH:
OLEH:
i
KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS
DiajukansebagaisalahsatusyaratmendapatkangelarAhliMadyaKeperawatan(A.Md.
Kep) Pada Program Studi Diploma III
KeperawatanSekolahTinggiIlmuKesehatanInsanCendekia MedikaJombang
OLEH:
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
MOTTO
“Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kamu akan menjadi orang
yang terbaik”
PERSEMBAHAN
yang telah diberikan, akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
Saya persembahkan karya tulis ini untuk orang tua yang selalu senantiasa
merawat, membesarkan dan memberikan saya banyak pendidikan mulai dari hal
terkecil sampai sekarang, terimakasih bapak dan ibu karena selalu memanjatkan
Terima kasih juga untuk keluarga, sahabat dan teman-teman yang selalu
canda tawa sudah pernah kita rasakan serta support dari kalian semua.
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Saekan dan ibu yang bernama Sukenik, penulis merupakan putri kedua dari dua
bersaudara.
Tahun 2008 penulis lulus dari SDN Jetis 4, tahun 2011 penulis lulus dari
SMPN 2 Jetis, tahun 2014 penulis lulus dari SMKN 1 Sooko. Pada tahun 2014
Reguler. Penulis memilih Program Studi Diploma III keperawatan dari lima
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Medika Jombang.
Terima kasih yang tak terhingga dan sebesar - besarnya saya sampaikan
kepada Imam Fatoni, SKM.,MM selaku Pembimbing Utama yang telah dengan
sabar dan penuh perhatian memberikan motivasi, bimbingan dan saran untuk
dan masukan kepada penulis sejak awal hingga akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini
terselesaikan.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak untuk itu perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih
Tri Puspitasari, S.Kep,. Ns,. MM selaku Ketua Program Studi Ahli Madya
viii
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya dan semua pihak yang telah
Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, tetapi penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
profesi keperawatan.
Penulis
ix
ABSTRAK
Oleh:
x
ABSTRACT
By:
xi
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Kebutuhan Nutrisi per Hari…………………………..... 20
Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan………………………………... 28
Tabel 4.1 Identitas Kilien…………..…………………………….. 37
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit……………………………………… 38
Tabel 4.3 Perubahan Pola Kesehatan…………………………….. 39
Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik……………………………………... 41
Tabel 4.5 Pemeriksaan Diagnostik……………………………….. 42
Tabel 4.6 Terapi……………………………………....................... 43
Tabel 4.7 Analisa Data……………………………………............ 43
Tabel 4.8 Intervensi Keperawatan………………………………... 44
Tabel 4.9 Implementasi Keperawatan……………………………. 46
Tabel 4.10 Evaluasi Keperawatan…………………………………. 49
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 WOC Thypoid………………………. 11
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan laporan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2 Lembar Permohonan Responden
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 4 Surat Pre Survei Data dari STIKes ICMe Jombang
Lampiran 5 Surat Penelitian dari STIKes ICMe Jombang
Lampiran 6 Lembar Disposisi
Lampiran 7 Surat Balasan penelitian
Lampiran 8 Lembar Konsultasi
Lampiran 9 Format Pengkajian Keperawatan
xv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
% : Persentase
0
C : Derajat Celcius
< : Kurang dari
BB : Berat Badan
Cm : Sentimeter
CRT : Capillary Refill Time
DM : Diabetes Melitus
G : Gram
HT : Hipertensi
Kg : Kilo gram
Kkal : Kilo kalori
mL : Mililiter
mmHg : Milimeter Merkuri Hydrargyrum
n-6 : Benzylaminopurine
n-3 : Glosarium
NANDA : North American Nursing Diagnosis Association
NIC : Nursing Interventions Classification
NOC : Nursing Outcomes Classification
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
TB : Tinggi Badan
WHO : World Health Organization
WOC : Web Of Caution
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
lambung dan sebagian kuman yang masih bertahan hidup dan mencapai usus
halus sehingga terjadi peningkatan asam lambung, maka terjadi mual, muntah
thypoid di seluruh dunia mencapai 17 juta kasus. Data surveilans saat ini
setiap tahunnya dengan lebih dari 20.000 kematian. Rata- rata di Indonesia,
1
2
orang yang berusia 3-19 tahun memberikan angka sebesar 91% terhadap
jenis kasus penyakit yang cukup tinggi sekitar 28-810 kasus per-100.000
penduduk pertahun. Dari survey berbagai rumah sakit di Indonesia dari tahun
35,8% yaitu 19.596 menjadi 26.606 kasus (Depkes RI, 2013). Dan
jumlah penderita demam thypoid sejumlah 6.122 orang serta di ruang seruni
RSUD Jombang tahun 2014 terdapat 125 kasus dan pada tahun 2015 dari
bulan Januari sampai April terdapat 94 kasus. Pada tahun 2016 terdapat 437
kasus dan pada tahun 2017 sampai bulan januari terdapat 27 kasus.
lidahnya kotor dan rasa pahit waktu makan. Hal ini menyebabkan asupan
lebih cepat, diruang usus terisi udara yang berakibat pada lambung sehingga
3
nutrisi peroral berkurang. Maka dapat terjadi lemah atau lemas dan bahkan
demam thypoid adalah dengan cara diberikan bubur saring yang bertujuan
perforasi usus kemudian bubur kasar dan akhirnya nasi sesuai dengan tingkat
kesehatan tentang diet pasien dan menganjurkan pasien untuk makan sedikit
tapi sering.Terapi nutrisi, monitor nutrisi, manajemen berat badan dan bantuan
RSUD Jombang.
RSUD Jombang?
4
RSUD Jombang.
terus-menerus diperbarui.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
dengan gejala demam kurang lebih satu minggu, biasanya terjadi gangguan
anak maupun dewasa. Anak merupakan yang paling rentan yang biasanya
banyak terjadi pada anak usia 5-19 tahun. Penyakit ini berhubungan erat
pada anak lebih rendah bila di banding dengan dewasa (Dewi, 2011).
fungsi bowel (konstipasi pada pasien dewasa dan diare pada anak), sakit
kepala, malaise, dan anoreksia. Saat periode demam, sampai 25% penyakit
6
7
3. Keadaan karier
pasien. Karier typhoid bersifat kronis dalam hal sekresi Salmenella typhi
di feses.
2.1.3. Etiologi
adalah penderita itu sendiri dan karier yang dapat mengeluarkan berjuta-juta
kuman Salmonella typhi dalam tinja, dan tinja inilah yang menjadi sumber
penularan.
Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di
dalam air, es, sampah, dan debu. Bakteri ini dapat mati dengan pemanasan
(Harahap, 2011).
pili dari kuman. Mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan
berpegang pada gejala atau tanda klinis, akan lebih sulit untuk
yang lebih muda, seperti pada thypoid kongenital ataupun thypoid pada
bayi. Masa inkubasi rata-rata bervariasi antara 7-20 hari, dengan masa
3) Gangguan kesadaran
9
infeksi akut pada umumnya, seperti demam, nyeri kepala, anoreksia, mual,
menjadi makin jelas, berupa demam remiten, pembesaran hati dan limpa,
sampai berat.
Widal Tes
positif tetapi tidak pernah dideteksi adanya antibodi dengan tes ini,
2.1.6. Patofisiologi
usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaque payeri yang mengalami
pergerakan isi usus lebih cepat, sehingga diruang usus terisi udara yang
(Rampengan, 2008).
11
Merespon dengan
MK : meningkatkan suhu
Ketidakseimbangan nutrisi : tubuh
kurang dari kebutuhan tubuh
Demam thypoid /
typus abdominalis
Inflamasi kuman
pada usus halus
MK:
Hipertermia Kurang Perdarahan dan
Informasi perforasi
MK : Tubuh banyak
Defisiensi kehilangan
pengetahuan cairan (darah)
MK :
Kekurangan volume
cairan
12
2.1.7. Komplikasi
a) Perdarahan usus
b) Perforasi usus
c) Peritonitis
a) Bronkitis
b) Bronkopnemonia
c) Ensepalopati
d) Kolesistitis
e) Meningitis
f) Miokarditis
g) Karier kronik
2.1.8. Penatalaksanaan
dan dirawat sebagai penderita demam thypoid yang secara garis besar ada
3 bagian, yaitu:
1) Perawatan
pengobatan.
13
Penderita harus istirahat 5-7 hari bebas panas, tetapi tidak harus tirah
2) Diet
Penderita diberi diet yang terdiri dari bubur saring terlebih dahulu
selama perawatan.
3) Obat-obatan
a) Kloramfenikol
yang
hari.
b) Tiamfenikol
c) Kotrimoksasol
tunggal.
1) Seftriakson
2) Sefotaksim
3) Siprofloksasin
4) Kortikosteroid
angka kematian.
2.1.9. Pencegahan
minuman
16
c) Pemberantasan lalat
penyebaran
yang akan dibeli dan dimakan, karena anak-anak belum tau mana
a) Imunisasi
selama 36 bulan.
2.2.1. Definisi
1) Pengetahuan
haltersebutdapatdisebabkanolehkurangnyainformasisehinggadapat
terjadikesalahanpemenuhankebutuhangizi.
2) Kebiasaan
3) Ekonomi
4) Usia
5) Jenis kelamin
wanita.
1) Riwayat makanan
2) Kemampuan makan
4) Penampilan Fisik
Dilihat dari rambut yang tidak kering dan rontok, mata cerah dan tidak
ada rasa sakit, mukosa bibir tidak kering, kulit tubuh halus dan tidak
bersisik.
5) Pengukuran Antropometrik
seseorang melalui penentuan berat badat ideal dan indeks massa tubuh.
Pada orang yang sehat tidak ada metode khusus dalam memenuhi
2.3.1. Definisi
sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur sedangkan
perubahan ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel
secara simbolik maupun abstrak, dan yang terakhir secara emosional anaka
masa prasekolah.
1) Masa Prenatal
Masa prenatal terdiri atas dua fase, yaitu fase embrio dan fase
cepat. Pada masa fetus terjadi sejak usia 9 minggu hingga kelahiran.
2) Masa Posnatal
Terdiri atas masa neonatus, bayi, prasekolah, sekolah dan masa remaja.
4) Masa Bayi
Masa bayi ini dibagi menjadi dua tahap perkembangan. Tahap pertama
kognitif.
masa prasekolah.
dan laki-laki.Pada umumnya wanita dua lebih cepat untuk masuk tahap
1) Faktot genetik
2) Faktor eksternal/lingkungan
a) Keluarga
b) Teman sebaya
c) Pengalaman hidup
d) Kesehatan
2.4.1.Pengkajian
antara umur 5-19 tahun.Pada anak umur 5 tahun keatas merupakan masa
24
Riwayat penyakit :
dikonsumsi.
c) Imunisasi
dan alergi.
demam thypoid.
e) Riwayat psikososial
25
menerimanya.
usus halus.
5. Pola kognitif
4) Pemeriksaan fisik
2) Kepala
3) Mata
isokor.
4) Hidung
Tidak ada nyeri tekan, mukosa lembab dan tidak ada pernafasan
cuping hidung.
5) Mulut
Tidak ada keluhan sesak nafas, bentuk dada simetris, irama nafas
teratur.
7) Abdomen
2.4.2.Analisa Data
2.4.3.Diagnosa Keperawatan
(symptom, S).
masalah dibandingkan pihak lain ada situasi yang sama atau hampir
sama.
2.4.4Intervensi Keperawatan
2.4.5.Implementasi
2.4.6.Evaluasi
Tahap akhir dari proses keperawatan dengan menilai sejauh mana rencana
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus.Studi kasus yang menjadi
Studi kasus merupakan rancangan penelitian yang mencakup satu unit.Satu unit
dapat berarti satu klien, keluarga, kelompok, komunitas atau institusi.Unit yang
menjadi kasus tersebut secara mendalam dianalisis baik dari segi yang
kasus, maupun tindakan dan reaksi kasus terhadap suatu perlakuan atau
sangat perlu memberikan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
30
31
3
pada reaksi dan respons untuk individu pada suatu kelompok atau
maupun potensial.
3.2.2 Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang mengenai saluran
cerna, dengan gejala demam kurang lebih satu minggu, biasanya terjadi
dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara
3.3. Partisipan
digunakan adalah 2 klien, dalam penelitian ini adalah anak dengan masalah
keperawatan dan diagnosa medis yang sama, yaitu klien demam thypoid dengan
3.4.1. Lokasi
3.4.2. Waktu
31
32
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
1) Wawancara
Observasi merupakan hasil perbuatan jiwa secara aktif dan penuh perhatian
seluruh alat indra, tidak terbatas hanya pada apa yang dilihat (Saryono, 2013).
Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi adalah ruang (tempat),
pengukuran tersebut.
studi kasus melalui pengamatan.Pemeriksaan fisik pada studi kasus ini dengan
klien.
3) Studi Dokumentasi
Yang diamati dalam studi dokumentasi adalah benda mati (Saryono, 2013).
Dalam studi kasus ini dokumentasi yang digunakan berupa hasil dari rekam
Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menghasilkan validitas data studi kasus
berakhir dan memperoleh validitas tinggi. Dalam studi kasus ini waktu yang
tentukan adalah 3 hari akan tetapi apabila belum mencapai validitas data
diperpanjang satu hari, sehingga waktu yang diperlukan dalam studi kasus
adalah 4 hari.
utama yaitu klien, keluarga dan perawat untuk memperjelas data atau
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
masalah. Teknik analisis digunakan dengan cara observasi oleh peneliti dan
dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan rekomendasi
1) Pengumpulan data
2) Mereduksi data
Data hasil wawancara seluruh data yang diperoleh dari lapangan ditelaah,
dicatat kembali dalam bentuk uraian atau laporan yang lebih rinci dan
3) Penyajian data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks
dari klien.
4) Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan
3) Confidentiality (kerahasiaan)
36
4.1 Hasil
50tempat tidur yang meliputi 8 tempat tidur HCU, 8 tempat tidur kelas I, 14
tempat tidur kelas II dan 20 tempat tidur untuk kelas III. Disertai fasilitas
4.1.2 Pengkajian
1. Identiras klien
37
38
2. Riwayat Penyakit
Riwayat Kehamilan dan Ibu klien mengatakan saat Ibu klien mengatakan saat
Persalinan mengandung, beliau selalu mengandung, beliau hanya
memeriksakan sekali memeriksakan
kandungannya ke bidan, kandungannya ke bidan
serta tidak mempunyai dan tidak mempunyai
riwayat HT, DM ataupun riwayat HT, DM ataupun
perdarahan. Klien lahir perdarahan. Klien lahir
secara normal dengan BB secara SC dengan BB 2,6
3,3 kg. kg.
f. Toraks dan paru Bentuk dada simetris, tidak Bentuk dada simetris, tidak
ada keluhan sesak nafas, batuk ada keluhan sesak nafas, tidak
kadang-kadang, suara nafas batuk, suara nafas vasikuler,
vasikuler, dan irama nafas dan irama nafas teratur,
teratur, pernafasan 25x/menit. pernafasan 23x/menit.
g. Jantung Tidak ada nyeri dada, irama Tidak ada nyeri dada, irama
jantung teratur, CRT < 3 detik. jantung teratur, CRT < 3 detik.
IMUNOLOGI
IgM S. Thypi Cito
- IgM S. Thypi 6 4
Widal
- O 1/320 1/160
- H 1/320 1/80
- PA Negatif Negatif
- PB 1/80 1/80
6. Terapi
muntah.
muntah.
12.25 12.Mengkaji
kebutuhan
nutrisi
parenteral
P : Intervensi dilanjutkan
Klien 2 S : Ibu klien mengatakan S : Ibu klien mengatakan S : Ibu klien mengatakan
anaknya makan 3-4 anaknya merasa mual nafsu makan anaknya
sendok merasa mual dan dan muntah saat makan. baik sudah mau makan
kemudian muntah saat nasi dan roti serta minum
makan dan nafsu makan O: susu.
berkurang. 1.Melakukan oral
hygiene O:
O: 2.Rambut tebal, 1. Melakukan oral
1. keluarga klien, klien dan keriting dan hygiene
perawat dapat bekerja kemerahan 2. Rambut tebal,
sama dalam proses 3.Konjungtiva non keriting dan
asuhan keperawatan anemis kemerahan
2. Berat badan turun 4.Turgor kulit kering 3. Turgor kulit kering
3. Rambut tebal, keriting 5.Klien tidak 4. Klien tidak
dan kemerahan mengalami mengalami konstipasi
4. Konjungtiva non anemis konstipasi atau diare atau diare
5. Turgor kulit kering 6.Sudah dilakukan 5. Sudah dilakukan
6. Klien tidak mengalami injeksi injeksi
konstipasi atau diare 7.Lidah tampak kotor 6. Lidah tampak kotor
7. Lidah tampak kotor 8.Klien muntah saat 7. Klien mual saat
8. Klien muntah saat makan makan
makan 9.Klien mau makan
9. Sudah dilakukan injeksi tapi satu porsi tidak A: Masalah teratasi
12. BAB klien tidak teratur habis sebagian
13. Klien makan tapi satu
porsi tidak habis A: Masalah teratasi P : Intervensi dilanjutkan
sebagian
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
4.2 Pembahasan
kesenjangan yang terjadi antara praktik dan teori pada studi kasus yang
dilakukan di RSUD Jombang pada An. R dan An. D sesuai dengan teori
4.2.1Pengkajian
1. Data Subjektif
yang sama yaitu penurunan nafsu makan, mual dan muntah disertai
lemas, tetapi penurunan nafsu makan klien 1 lebih berat daripada klien 2.
thypoid adalah keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada
kering, bibir pecah, diare atau konstipasi, lidah tertutup selaput putih
didapatkan pemeriksaan fisik dengan tanda gejala yang tidak sama yakni
susu dan tidak mau makan sedangkan pada klien 2 TD : 100/70 mmHg, N
konstipasi.
makan diserta badan lemas. Hanya saja klien 2 masih mau makan 3-4
sendok, dibandingkan dengan klien 1 yang hanya mau minum susu saja.
muntah. Dengan data subyektif: ibu klien mengatakan tidak mau makan
hanya minum susu kadang dimuntahkan. Data obyrktif: bibir kering dan
keperawatan ini diambil dari batasan karakteristik yang muncul pada tanda
4.2.3Intervensi Keperawatan
keluhan utama dan tanda gejala yang dialami oleh klien 1 dan klien 2.
alergi makanan dan jika klien didapat mempunyai alergi makanan dapat
dicegah dalam pemberian makanan, melakukan perawatan mulut sebelum
berat badan. NOC nafsu makan dengan NIC monitor nutrisi : Timbang
berat badan pasien, monitor adanya penurunan berat badan, monitor turgor
dan mudah patah, monitor adanya warna pucat, kemerahan dan jaringan
dengan keluhan dan tanda gejala yang dialami oleh klien 1 dan klien 2.
sudah sesuai dengan apa yang ada pada intervensi keperawatan, tetapi
melalui IV,injeksi Calsan 3x300 gr melalui IV,pyrex 3x20 cc. Hal ini
menunjukkan bahwa pada kedua klien dengan masalah keperawatan yang
pada implementasi untuk kolaborasi dengan tim dokter itu dilakukan untuk
3 hari, pada hari pertama dan hari kedua yang belum mencapai kriteria
hasil karena keluhan dan tanda gejala yang dialami klien masih teratasi
sebagian dan masih sama dengan saat pengkajian dilakukan yakni kedua
klien masih mengalami penurunan nafsu makan, rasa mual masih muncul
dan muntah saat makan. Pada hari ketiga klien 1 dan klien 2 mengalami
nafsu makan, tidak lagi mual dan muntah saat makan, keadaan umum
kedua klien juga baik. Bahkan klien 2 menurut visite dokter sudah
yang telah dilakukan. Serta perbandingan keadaan pasien dan kriteria hasil
yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Adapun kriteria hasil yang
adalah adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan, berat badan
Menurut peneliti pada hari kedua kedua klien menunjukkan hasil yang
klien 2.
BAB V
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan apa yang penulis dapatkan pada laporan studi kasus
5.1.1 Pengkajian
thypoid. Tetapi, ada keluhan lain yang muncul dan tidak sesuai dengan
cepat dan tepat maka semua kebutuhan klien akan selalu memerlukan
57
58
berat badan sesuai dengan tujuan, tidak terjadi penuruan berat badan
yang berarti, tidak ada tanda-tanda malnutrisi, berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan. Pada tahap ini penulis mendapatkan tidak ada
kesenjangan antara teori dan fakta, hal ini dikarenakan intervensi yang
tim dokter mengenai terapi dan tim gizi mengenai diet antara klien 1
hari dengan hasil secara umum kondisi kesehatan klien membaik atau
sudah pulih.
hari pertama dan kedua mengeluh tidak nafsu makan, setiap makan
hanya 3-4 sendok kadang dimuntahkan, susu masih mau tapi jarang
tetapi pada klien 2 lebih suka minum air mineral, badan masih merasa
5.2 Saran
antara lain:
1. Pelayan kesehatan
3. Institusi Pendidikan
4. Penulis
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika
Seran Eunike Risani, Henry Palandeng, Vandy D Kallo. 2015. Hubungan Personal
Hygiene dengan KejadianDemam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas
Tumaratas. Fakultas Kedokteran: Sam Ratulangi. Vol 3 no.2 diakses 7
Desember 2016.
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Tri, Maharani, dkk.. 2016. Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah : Studi
Kasus, Jombang : STIKes ICMe
Rohmah, Nikmatur & Walid Saiful. 2012. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Sodikin.2011. AsuhanKeperawatanAnakGangguanSistem Gastrointestinal Dan
Hepatobilier, Jilid 1.Jakarta:SalembaMedika.
Rampengan, 2008. Buku Infeksi Tropik pada Anak, Edisi 2Jakarta :EGC.
I. IDENTITAS ANAK
Nama :
Tempat tgl. lahir :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :
VI. IMUNISASI
BCG :……x, umur…… Campak :……x, umur……
DPT :……x, umur…… Polio :……x, umur……
Hepatitis :……x, umur……
B. Perkembangan Motorik
Perkembangan Usia
1. Menghisap : ………………………
Somnolen Gelisah
2. GCS :
Eye (E)……. Verbal (V)……. Motorik (M)…….
Total nilai : ………………………………..
3. Reflek : ……………………………………
4. Koordinasi gerak Ya Tidak
5. Kejang Ya Tidak
6. Kepala dan wajah : ……………………….
7. Mata :
Sklera Putih Merah
Icterus Perdarahan
Konjungtiva Pucat Merah
Pupil Isokor Anisokor
Miosis Midriasis
8. Leher : ……………………………………..
C. Perkembangan Eliminasi
a. Produksi urine : …………..ml, frekuensi : ……………x/hari
b. Warna : ………………. Bau : ………………
c. Masalah kandung kemih :
Tidak ada masalah Menetes Inkontenensia
Obliguri Nyeri Retensi
Poliuri Panas Hematuri
Dysuri Sering Terpasang kateter
Cystotomi
Lainnya, sebutkan : …………………………….
F. Reproduksi – Seksual
a. Laki-laki
Kelamin, bentuk Normal Tidak
Kebersihan Bersih Kotor
b. Perempuan
Payudara
Bentuk Simetris Asimetris
Benjolan Ya Tidak
Kelamin
Bentuk Normal Tidak
Keputihan Ya Tidak
Siklus Haid ……………………. hari
d. Keluhan/masalah
Mual Kesukaran Makan
Muntah Masalah Cerna
Sakit Mulut
4. Kognitif – Perseptual
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
7. Kebersihan diri
Aktivitas Di Rumah Di Rumah Sakit
1. Mandi
2. Gosok gigi
3. Keramas
4. Ganti pakaian
Jombang, ……….………..…..2017
Mahasiswa,
Nama :
No. RM :
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
Data Subyektif :
Data Obyektif :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. .....................................................................
2. .....................................................................
INTERVENSI
Nama :
No. RM :
Hari/ Diagnosa Tujuan&
Waktu Rencana Tindakan
Tgl Keperawatan Kriteria Hasil
IMPLEMENTASI
Nama :
No. RM :
Hari/ Diagnosa
Waktu Implentasi Paraf
Tgl Keperawatan
EVALUASI
Nama :
No. RM :
Hari/ Diagnosa
Waktu Perkembangan Paraf
Tgl Keperawatan
Lampiran 10