Anda di halaman 1dari 18

HAKEKAT MANUSIA, AGAMA DAN ALAM

SEMESTA

Tim Dosen Pengampu


Pendidikan Agama Islam
TOPIK BAHASAN

I. Penjelasan global substansi perkuliahan;


II. Hakikat Manusia;
III. Tanggung Jawab Manusia;
IV. Hubungan Manusia, Agama dan Alam Semesta.
CAPAIAN PEMBELAJARAN PRODI

1) Bertaqwa kepada Tuhan YME dan mampu menunjukkan


sikap religious;
2) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan
tugas berdasarkan agama, moral dan etika;
3) Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama
dan kepercayaan serta pendapat atau temuan orisinal orang
lain;
4) Mampu memahami ajaran agama islam sesuai sumber
ajarannya;
5) Mampu mengamalkan nilai-nilai ajaran islam dalam
keseharian.
CAPAIAN PEMBELAJARAN
MATA KULIAH

• Mampu menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam


menjalankan tugas berdasarkan agama, moral dan etika;
• Mampu menghargai keanekaragaman budaya, pandangan,
agama dan kepercayaan serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain;
• Berupaya mewujudkan soliditas tinggi yang tercermin
dalam bentuk kemampuan beradaptasi, kebersamaan dan
kerjasama dengan berorientasi kepada kepentingan rakyat,
bangsa dan agama;
• Mampu menjalankan nilai-nilai ajaran islam secara murni
dan konsekuen.
DISKRIPSI
MATA KULIAH
Mata kuliah ini diberikan untuk menumbuhkan,
mengembangkan dan mengamalkan nilai-nilai ajaran
agama Islam secara komprehensif. Untuk itu bahan kajian
yang dibahas meliputi kajian tekstual dan kontekstual,
sistem akidah, syari’ah, akhlak dan kehidupan umat Islam
di Indonesia.
PUSTAKA RUJUKAN

• Direktorat Pembelajaran, Dirjen Pembelajaran dan


Kemahasiswaan, Kemenristek dikti RI, 2016.
Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Dirjen Dikti.
• Daradjat, Zakiah, at-all, 1996, Dasar-dasar Agama Islam
– Buku Teks Pen-didikan Agama Islam pada Perguruan
Tinggi, Jakarta, Bulan Bintang.
• Departemen Agama Republik Indonesia, 2005, Al-
Quran dan terjemahnya, DEPAG RI, Jakarta.
• Departemen Agama Republik Indonesia, 2000, Buku
Teks Pendidikan Agama Islam pada Perguruan Tinggi
Umum, Jakarta, Depag RI, Bulan Bintang,
KONSEP ISLAM TENTANG
MANUSIA
• Manusia adalah mahluk yang mendiami bumi
beserta mahluk lainya, seperti binatang dan
tumbuh-tumbuhan.
• Manusia adalah mahluk yang termulia
dibandingkan dengan mahluk lainya, karena
manusia dianugrahi akal dan nafsu, sedangkan
mahluk lainnya, seperti malaikat hanya
dianugrahi akal saja, binatang hanya
dianugrahi nafsu .
HAKEKAT MANUSIA
KOMPONEN MANUSIA MENURUT AL QUR’AN:
•Komponen Biologis:
•Manusia diciptakan dari komponen yang terkandung dalam
tanah:
•‫ين‬ ‫ط‬
ِ ‫ن‬‫م‬ِّ ‫ة‬
ٍ َ ‫ل‬َ ٰ ‫ولَقَ ْد َخلَ ْقنَا ٱإْل ن ٰ َس َن ِمن ُس‬
‫ل‬
ٍ ِ َ
•Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah. — Quran Surat Al-
Mu’minun Ayat 12
At-Thiin, tanah lempung (As-Sajdah : 7);
•At-Thiinul Laazib, tanah lempung yang pekat (As-Shafat : 11);
•Shalshalun, lempung seperti tembikar (Ar-Rahman : 14);
•Shalshalun min hamain masnuun, lempung dari lumpur yang
diberi bentuk (Al-Hijr : 26);
•Air, sebagai asal kehidupan (Al-Furqon ; 54);
KOMPONEN RUH
Komponen Ruh
• Setelah proses fisik penciptaan manusia, kemudian Allah
meniupkah ruh, yang menjadi unsur penentu dan
pembeda manusia dengan hewan (Shaad : 71-72, Al-
Isra’ : 85
• ‫ح ؕ قُ ِل الرُّ ۡو ُح ِم ۡناَمۡ ِر َربِّ ۡى َو َم ۤا اُ ۡوتِ ۡيتُمۡ ِّم َن‬
‌ِ ‫ ۡونَ َك َع ِن الرُّ ۡو‬.ََُٔ‫ــٔـ‬
‫َويَ ۡس ل‬
‫ۡال ِع ۡل ِم اِاَّل قَلِ ۡياًل‬
• Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad)
tentang ruh. Katakanlah, "Ruh itu termasuk
urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi
pengetahuan hanya sedikit.
( Al Isra : 85 )
UNSUR TANAH RENDAH, berada dibawah, kotor dan
berbentuk materi atau benda
• Sedangkan unsur ruh sebaliknya yaitu sifatnya suci,
tinggi. Halus. Non materi atau benda. Perpaduan sifat
ini menjadikan manusia memiliki sifat yang
bertentangan yang berasalah dari unsur pembentuknya.
• Yaitu sifat tanah yang rendah, sifat ruh yang tinggi. Sifat
tanah yang kotor, sifat ruh yang suci, sifat tanah materi
sifat ruh non materi
• Raga jiwa, jasmani rohani, fisik dan mental
• Dengan adanya dua unsur itu manusia sering tidak
konsisten dengan ucapan dan perbuatannya
MANUSIA DAN AGAMA

(QS. 7; Al-A’raf, 172); ... dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan
anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah aku ini Tuhanmu?" mereka menjawab:
"Betul (Engkau Tuban kami), Kami menjadi saksi". (kami lakukan yang demikian
itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya Kami (Bani
Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini
(keesaan Tuhan)",
Agama berperan untuk menunjukkan jalan yang harus
ditempuh. Nafsu yang terkendali oleh akal dan berada
pada jalur yang ditunjukkan agama disebut : an-nafs al-
mutmainnah ( Al-Fajr 27-30 ), manusia ideal adalah yang
mampu menjaga fitrahnya yang hanif dan mampu
memadukan potensi akal, qalbu, dan nafsunya.
Fitrah Manusia Membutuhkan Agama

ِ ‫اس َعلَ ْيهَا اَل تَ ْب ِدي َل لِ َخ ْل‬


ُ ‫ق هَّللا ِ َذلِ َك ال ِّد‬
• ‫ين‬ ْ ِ‫ين َحنِيفا ً ف‬
َ َّ‫ط َرةَ هَّللا ِ الَّتِي فَطَ َر الن‬ ِ ‫فَأَقِ ْم َوجْ هَ َك لِل ِّد‬
• Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah
atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu.
Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi
kebanyakan manusia tidak mengetahui ( Ar Ruum ayat 30 )
Manfaat Agama Bagi Manusia
• merupakan petunjuk, pimpinan untuk menentukan jalan hidup manusia
yang benar, sesuai dengan kemampuan dan fitrah manusia. ( Ar Rum : 30 )

• Merupakan tuntunan bagi hidup manusia, terutama bagaimana aturan


hubungan manusia dengan Alloh, selaku pencipta alam semesta,
hubungan sesama umat manusia baik seagama maupun berbeda Agama
dan hubungan manusia dengan alam lingkungannya.

• merupakan informasi bagi kehidupan manusia, bahwa hukum alam atau


sunatullah harus ditaati oleh manusia, bila dia ingin mendapat
keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan akhirat.

• Informasi tentang mahluk Alloh dan masalah gaib yang tidak mungkin
dijangkau oleh potensi manusia yang berupa akal, rasa dan lainnya.
TANGGUNG JAWAB MANUSIA

• Manusia mempunyai tugas hidup di bumi sebagai


“khalifatullah", yaitu mengelola dan memelihara alam
(al-An’am ' 65). Sebagai khalifah manusia diberi
kebebasan, sehingga melahirkan kreatifitas. Kebebasan
manusia berdasarkan tauhidillah, sehingga tidak
bertindak sewenang-wenang.

• Manusia sebagai “abdullah". Oleh karena itu harus taat


dan patuh kepada Allah
• Kekuasaan manusia sebagai khalifah dibatasi oleh
hukum Allah, baik yang tertulis dalam al-Qur’an
maupun yang tersirat dalam kandungan alam (al-
Kaun).
َ ‫ت ْال ِج َّن َواإْل ِ ْن‬
ِ ‫س إِاَّل لِيَ ْعبُ ُد‬
• ‫ون‬ ُ ‫ َو َما َخلَ ْق‬. Dan aku tidak
menciptakan jin dan manusia melainkan untuk
beribadah ( Az Zariyat 56 )
• kesimpulan :
• Sebagai hamba Alloh dan sebagai khalifah di muka
bumi manusia harus beribadah dengan baik dan
benar, melaksanakan titah Alloh , menjauhi
larangannya serta mengisi jiwanya dengan iman
kepada Alloh swt. Agar semua tindakan , perbuatan
dan ucapannya dapat terawasi oleh iman. Sehingga
memberi manfaat bagi dirinya dan mahluklainnya.

Anda mungkin juga menyukai