Anda di halaman 1dari 57

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Apipudin, S.Th.I., MA.Hum

UNIVERSITAS GUNADARMA
KENAPA HARUS BERAGAMA

FISIK (JASAD) MATERI SENANG

KOMPONEN
MANUSIA JIWA (NAFS) SOSIAL PUAS

RUH KE-TUHANAN TENTRAM

Terpenuhi tiga komponen tersebut manusia menjadi bahagia (Senang, puas


dan tentram)
AGAMA MENGATUR KEBUTUHAN MANUSIA

Agama mengatur manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.


Baik kebutuhan fisik, jiwa dan ruh, sehingga dapat
menghantarkan manusia pada kebahagiaan.

Dalam agama Islam, materi yang halal selain mendatangkan


kebahagian, juga dapat mendatangkan kepuasan dan
ketentraman.
DEFINISI ISLAM
Tunduk pada sistem/pasrah.
Etimologi • Air mengalir dari dataran tinggi
kedataran rendah
• Benda jatuh kebawah
• Matahari terbit setiap hari disebelah
timur terbenam di sebelah barat.
Islam

Tunduk dan patuh pada aturan Allah swt.


Baik yang menyangkut hubungan vertikal
Terminologi dan horizontal. Dengan demikian, maka
Islam secara ajaran sudah ada sejak
zaman Nabi Adam. Adapun sebutan Islam
sejak zaman Nabi Muhammad SAW
DISIPLIN ILMU DALAM ISLAM

Satu disiplin ilmu untuk mengenal Tuhan. Umat Islam yang ingin
TAUHID
mengenal Tuhan-nya, harus belajar Tauhid

Satu disiplin ilmu untuk mengatur penghambaan manusia kepada


FIQIH
Tuhan

Satu disiplin ilmu untuk mengetahui bagaimana sebaiknya


TASAWUF
menghambakan diri kepada Tuhan (Etika dan estetika)
PERAN TAUHID FIQIH DAN TASAWUF

Manusia selain memeiliki fisik, dan jiwa, juga memiliki ruh. Ruh ini bersifat ke-
Tuhanan (Fitrah). Fitrah manusia selalu berkata benar. Namun seringkali
fitrah ini tertutup oleh dosa-dosa, sehingga dalam tindakannya manusia
terkadang tidak memancarkan nur ilahi /sifat ketuhanan.

Sifat ke-Tuhanan

Peranan Tauhid dalam memancarkan sifat ke-Tuhanan, menghujamkan kenyakinan yang


kafah (penuh) kepada Allah swt. Sementara Fiqih berperan mengatur ibadah dan muamalah.
Adapun tasawuf berperan membasmi virus-virus yang menghalangi memancarkan sifat ke-
Tuhanan
FIQIH
OBJEK FIQIH

IBADAH MUAMALAH

Penghambaan diri
Hubungan
kepada Allah swt
IBADAH

Secara garis besar ibadah dapat diklasifikasi pada dua bagian;


1. Ibadah Mahdhah
2. Ibadah Ghair Mahdhah

Ibadah mahdhah adalah ibadah yang jelas perintah dan cara pelaksanaanya. Pada
ibadah ini tidak diperkenankan dilebihkan dan dikurangi. Secara garis besar
digambarkan dalam rukun islam. Yakni shadat, shalat, puasa zakat dan menunaikan
haji.

Adapun ibadah ghair mahdhah ibadah yang perintahnya jelas, tetapi tekniknya tidak
dijelaskan. Misalnya, perintah menutupi aurat. Membangun kemaslahatan bersama,
seperti membayar pajak dan hal-hal lain yang bersifat kemaslahatan.
MUAMALAH

Fiqih selain mengatur ibadah, juga mengatur muamalah (interaksi sosial). Peran fiqih
dalam menyoroti muamalah, lebih kepada hukum. Misalnya makruh (dibenci Tuhan)
berbicara dengan bahasa daerah di tengah-tengah masyarakat/kelas yang orangnya
terdiri dari beberapa suku (heterogen). Di sini fiqih menganjurkan dalam berdialah
untuk menggunakan bahasa yang dapat difahami semau orang yang ada di hadapnnya.
Fiqih juga memakruhkan berbisik. Misalkan 3 mahasiswa yang sedang diskusi, tiba-tiba
salah satu mahasiswa berbisik pada satu temannya. Sementara teman yang satunya
tidak bisa mendengar apa yang dibisikannya. Demikian juga makruh mahasiswa
berbisik-bisik saat Dosen menyampaikan materi.
AGAMA PEMBIMBING KEBAHAGIAN
Manusia produk Tuhan. Tuhan ciptakan manusia untuk bahagia. Cara Tuhan membimbing manusia agar
bahagia lewat utusan-Nya yang disebut Rasul. Setiap Rasul membimbing umatnya menuju kepada
kebahagian. Baik kebahagian dunia maupun akhirat.

Secara garis besar, untuk meraih kebahagian terdapat pada 4 komponen yang melekat pada diri Rasul
Muhammad SAW. Yaitu Amanah, Fathanah, Tabligh, dan shidik. Amanah, adalah terpercaya. Hidup
terpercaya dapat melahirkan kepuasan batin. Jiwanya menjadi tenang. Fathanah, secara bahasa bermakna
cerdas, pandai menangkap peluang. Fathanah menghantarkan seseorang bisa menempatkan diri, bisa
beradaptasi. Tabligh dalam artian kebahasaan bermakna menyampaikan. Adapun dalam artian istilah Islam
tabligh menyampaikan kebenaran. seseorang yang bersifat tabligh dapat menyampaikan kebenaran dan
siap dengan segala konsekwensinya. Shidik adalah jujur. Sifat jujur melahirkan jiwa yang bebas, tidak ada
beban, dan dapat melahirkan ketentraman.
IMAN
Iman kata benda yang terambil dari kata ama (‫ )امن‬yuminu (‫ )يؤمن‬imanan (‫)ايمبنب‬. orang yang beriman disebut mu’min.
Agar manusia menjadi mu’min langkah yang harus ditempuh adalah mengenal Tuhan.

Cara mengenal Tuhan pertama dengan logika dan Wahyu. Dengan logika disebut dalil aqli dan dan dengan wahyu
disebut dalil naqli. Metode ini biasa digunakan oleh Ulama Theologi Islam (ulama Tauhid)

Cara yang kedua dengan Rasa, yakni merasakan kehadiran Tuhan, dengan cara mendekatkan diri kepada Allah
(Taqarub). Metode taqarub diantarnya menjalankan tariqah, kontenplasi. Cara seperti ini biasa dilakukan oleh ulama
tasawuf (Sufi).
ISLAM

Islam kata benda yang berakar kata dari aslama (‫ )اسلم‬yuslimu ( ‫)ٌسلم‬
islaman (‫)اسالما‬, oranya disebut muslim. Muslim bermakna kepasrahan
kepada Tuhan. Mau mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan
Tuhan.
IHSAN

Ihsan kata benda yang subjeknya muhsin. Muhsin adalah orang yang selalu
menyajikan yang terbaik.

Untuk lebih mudah memahami kata ihsan, harus memahami kata adil, karena
kada ihsan lebih tinggi setingkat dari kata adil. Sebagai analogi. Orang yang
adil ketika diperintah menaruh sesuatu di atas meja, dia akan menaruhnya di
atas meja, tidak perduli di tengah atau di pinggir yang penting di atas meja. Hal
ini sangat berbeda dengan orang yang berlaku ihsan. Orang yang berlaku
ihsan, ketika diperintahkan menaruh bend di atas meja, dia akan berusaha di
tengah meja.
INTEGRITAS

mengenal Tuhan, dan menjalankan aturan yang telah ditetapkan Tuhan,


juga selalu menyajikan yang terbaik, karena berorientasikan Tuhan, itulah
yang dinamakan Insan Kamil (manusia sempurna)
AL-QURAN DAN TURUNNYA

Secara etimologi al-Qur‟an berarti bacaan. Sementara secara terminologi


wahyu dari Allah swt yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW
melalui Malaikat Jibril.

Al-Qur‟an turun dua kali. Pertama secara sekaligus dari lauhilmahfudz ke


langit kedua (Baitulizah) pada bulan Ramanadhan, yang dikenal lailatul
qadar. Kedua turun secara bertahap, dari baitulizah ke Nabi Muhammad
SAW selama 22 tahun 22 bulan 22 hari.
AL-QURAN DAN KANDUNGANNYA
Syaik Nawawi al-Bantani dalam salah satu karyanya, yakni
Tafsir Marah Labid, menjelaskan, bahwa kandungan al-
Qur‟an mencakup; Tauhid, Ibadah, Muamalah, Munakahat,
Akhlak dan Sejarah.

Secara singkat al-Qur‟an menggiring manusia melahirkan


tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan spiritual, kecerdasan
emosional dan kecerdasan intelektual.
LIMA MAKNA AL-QUR’AN

• Makna lafad: Manka terjemah (alih bahasa)

• Makna Isyarah: Isyarat-isyarat dalam al-Qur‟an

• Makna Ibrah: Pelajaran-pelajaran sejarah dalam al-


Qur‟an

• Makna Lathaif : Makna filosofis

• Makna Haqaiq : Makna esensi (hanya khusus untuk


Rasul)
MAKNA ISYARAH
Berfikir tentang ayat Allah swt yang tercipta. Baik berupa mikro kosmos,
maupun makro kosmos.

Isyarat berfikir mikro kosmos:

٢١ ‫ون‬َ ُ‫َوف ًِٓ أَنفُسِ ُك ۡۚۡم أَ َف َال ُت ۡبصِ ر‬


dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan
(Azd-Zdaariyat:21)

Isyarat berfikir makro kosmos


َ ‫ت َوٱل ُّن ُذرُ َعن َق ۡو ٖم ََّّل ٌ ُۡؤ ِم ُن‬
١٠١ ‫ون‬ ٓ ۡ ًِ‫ض َو َما ُت ۡغن‬
ُ ٌَ َٰ ‫ٱۡل‬ ۡۚ ِ ‫ت َو ۡٱۡلَ ۡر‬ ُ ‫قُ ِل‬
ِ ‫ٱنظ ُرو ْا َما َذا فًِ ٱل َّس َٰ َم َٰ َو‬
Katakanlah: "Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. Tidaklah
bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan
bagi orang-orang yang tidak beriman" (Yunus:101)
PERSPEKTIF AL-QURAN TERHADAP MANUSIA
1. INDIVIDU Manindividu usia

1. Al-Qur‟an memandang manusia sebagai makhluk yang mulia.

‫ت َو َفض َّۡل َٰ َن ُهمۡ َعلَ َٰى َكث ٌِٖر ِّمم َّۡن‬ َّ ‫َولَ َق ۡد َكرَّ ۡم َنا َبن ًِٓ َءا َد َم َو َح َم ۡل َٰ َنهُمۡ فًِ ۡٱل َبرِّ َو ۡٱل َب ۡح ِر َو َر َز ۡق َٰ َنهُم م َِّن‬
ِ ‫ٱلط ٌِّ َٰ َب‬
٧٠ ‫َخلَ ۡق َنا َت ۡفضِ اٌال‬
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (al-Isra:70)

2. Sebaik-baiknya bentuk
ۡ ۡ
٤ ‫ٱۡلن َٰ َس َن ف ًِٓ أَ ۡح َس ِن َت ۡق ِو ٌٖم‬
ِ ‫لَ َق ۡد َخلَق َنا‬
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya (at-Thin:4)
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TERHADAP MANUSIA
2. SOSIAL

1. Mengatasi kesenjangan sosial


Lewat perintah zakat, al-Qur‟an mengajak manusia untuk mengatasi
kesenjangan sosial.
ِ َّ ‫ٌل‬ َ ‫ب َو ۡٱل َٰ َغ ِرم‬
ِ ‫ٌِن َعلَ ٌۡ َها َو ۡٱلم َُؤلَّ َف ِة قُلُو ُبهُمۡ َوفًِ ٱلرِّ َقا‬
َ ‫ٌِن َو ۡٱل َٰ َع ِمل‬ ۡ ۡ ُ ‫إ َّن َما ٱلصَّدَ َٰ َق‬
‫ٱّلل‬ ِ ‫ٌِن َوفًِ َس ِب‬ ِ ‫ت لِل ُف َق َرآ ِء َوٱل َم َٰ َسك‬ ِ
٦٠ ‫ٱّلل َوٱّللُ َعلٌِم َحكٌِم‬ َّ َّ ‫ا‬
‫ٌضة م َِّن ِه‬ َ
َ ‫ٌل ف ِر‬ ۡ
ِ ‫َوٱب ِن ٱلس َِّب‬
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu´allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak,
orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam
perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi
Maha Bijaksana (at-Taubah:60)

2. Kepedulian sosial
di antara tanda-tanda orang bertaqwa adalah ada kepedulian
terhadap sosial.
َ ُ‫َو ِممَّا َر َز ۡق َٰ َنهُمۡ ٌُن ِفق‬
٣ ‫ون‬
dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka (al-Baqarah:3)
ISLAM DI INDONESIA

Islam di Indonesia, secara esensi sama dengan islam pada umumnya. Bersumberkan al-
Qur‟an dan hadis. Demikian juga dalam hal ibadah mahdhah, tidak ada sedikitpun
perbedaan. Perbedaan Islam di Indonesia dan luar Indonesia, lebih kepada teknik
ibadah ghairmahdhah. Misalnya secara keseluruhan umat islam diperintahkan harus
menutupi aurat dengan batasan yang telah ditentukan. Pada tahapan ini berlaku umum,
tidak ada perbedaan. Namun ketika masuk dengan apa dan model apa yang harus
dilakukan. Nah pada tataran ini budaya berperan. Sehingga cara menutupi aurat uamat
Islam satu negara dengan yang lainnya berbeda, termasuk Indonesia.

Prof. Azumardi Azra meng-istilahkan ke-Islam-islaman dan ke Indonesia-indonesian.


Sementara Prof. Said Agil mengistilahkan Islam nusantara. Demikian juga dengan Dr.
Nahrowi dalam sebuah disertasinya yang berjudul, Imam Syafi’I Fi Madzhabaihi Qadim
Wal jadid. Disertasi ini sebagai jawaban terhadap kaum orientalis yang menganggap
bahwa dalam madzhab Syi‟I ada dua fiqih, yakni fqih Baghdag (kaul Qadim) dan Fiqih
Mesir (Kaul Jadid). Jawaban Dr. Nahrawi, bahwa tidak ada ada perbedaan antara fiqih
Baghdad dan Fiqih Mesir. Hanya saja ada hal-hal yang ada di Mesir tidak ada dibaghdad
demikian juga sebaliknya.
ISLAM DI INDONESIA
Membumikan Islam di Indonesia, bukan berarti membumi hanguskan budaya-budaya Indonesia.
Islam sangat menghargai budaya, bahkan kata Ismam Syafi‟I budaya atau tradisi bisa menjadi
hukum jika tidak bertentangan dengan syara (hukum Tuhan).

Al-Qur‟an dalam menyembut manusia terkadang insan, an-Nas, Basyar dan Bani Adam, yang
diterjemahkan dalam baha indonesia semuanya bermakna manusia. Padahal secara subtansi
masing-masing memiliki makna yang berbeda. Kata Bani Adam, secara harfiah bermakna
keturunan Adam. Namun dalam hal lain, kata Bani Ada satu isyarat bahwa manusia memiliki
sejarah dan peradaban.

Islam bisa lentur menyatu dengan budaya, karena sumber islam berupa al-Qur‟an tidak
semua teksnya qath’I (pasti). Namun ada juga ayat-ayat yang bersifat dhanni (tidak pasti), atau
tidak jelas (mutasyabihat). Pada ayat mutasyabihat melahirkan multi tafsir. Maka jangan heran di
Indonesia, ada namanya kompilasi hukum Islam Indonesia. Sebagai contoh cerai dan hukumnya.
Pada Masa Rasul sampai Abu Bakar ash-Shidiq, cerai titik tolaknya waktu. Jika seseorang
mengatakan cerai tiga pada waktu bersamaan, tetapi jadi satu. Namun pada masa Umar bi
Khathab, cerai titik tolaknya perkataan. Jika seseorang mengatakan satu jadi satu, mengatakan
dua jadi dua, dan mengatakan tiga jadi 3. Pendapat Umar bin Khathab diikuti oleh Madzhab fiqih
yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi‟I dan Ahmad). Namun kompilasi hukum Islam Indonesia cerai
titik tolaknya waktu, dan harus ada saksi, juga dilakukan di pengadilan Agama Islam.
KEBERAGAMAN DALAM ISLAM

Tauhid

Islam keberagaman Fiqih

Tasawuf
KEBERAGAMAN DALAM THEOLOGI ISLAM

• Khawarij
• Mu‟tazilah
• Murjiah
Syiah
• Jabariah
• Qadariah
• Ahli sunah Waljamaah

Historis keberagaman dalam theologi berawal sejak Nabi wafat. Saat Nabi Muhammad SAW,
pengikut Nabi yang dari mekah (Muhajirin) merasa paling dekat kepada Nabi dan layak untuk
menjadi pemimpin setelah Nabi wafat. Demikian juga penduduk madinah (Ansor) merasa paling
banyak berkontribusi dalam membesarkan Islam. Meraka merasa berhak untuk menjadi
pemimpin.

Keluarga Nabi (Ahlul Bait) yang sedang mengurus jenazah Nabi merasa kaget tatkala Abu Bakar
al-Shidik diangkat menjadi pemimpin setelah Nabi (khalifah).

Keberagaman pasca Nabi wafat tidak begitu meruncing. Keberagaman meruncing saat Usman
bin Afan menjadi Khalifah
KEBERAGAMAN PASCA USMAN BIN AFAN
Saat Usman bin Afan terbunuh oleh anak angkat Ali bin Abi Thalib. Secara otomatis
bersifat estapet kepemimpinan diganti oleh Ali bin Abi Thalib. Saat Ali menjadi
khalifah pengikut setia Usman bin Afan memohon kepada Ali untuk mengadili orang
yang membunuh. Permohonan ini tidak kunjung selesai.

Kepemimpinan Ali berusaha untuk mengedepankan Azas Musyawah sesuai dengan


pesan al-Qur‟an. Namun hal ini mendapat penolakan keras dari sebagian pengikut
setia Ali, dan mereka keluar. Pengikut setia Ali yang keluar dinamakan khawarij.
Mereka mengkafirkan Ali dengan landasan ayat al-Qur‟an surat al-Maidah ayat 44.
Sementara pengikut setia Ali yang tetap setia dinamakan Syiah, dan mereka
menganggap Ali sebagai waliyullah (kekasih Allah).
BERAGAM PRINSIP DASAR THEOLOGI ISLAM

khawarij Mu‟tazilah Murjiah

• Orang berbuat dosa besar difahami Orang berbuat dosa besar difahami
kafir bukan kafir bukan mu‟min. Orang Orang berbuat dosa besar, tetap
• Orang tidak sealiran kafir seperti ini diakhirat berada di antara mu‟min hanya berdosa
• Tidak memakai hukum al-Qur‟an sorga dan neraka
Kafir

Ahli Sunah Wal


Jabariah Qadariah Jamaah

Manusia laksana wayang, tidak memiliki 1. Wajib beruasah, keberhasilan


kehendak dan pilihan. Hal ini didasarkan pada ditangan Allah.
Manusia diberikan kemampuan untuk
firman Allah: 2. Uasaha hanya dipandang
memilih, didasarkan pada firman Allah:
ٖ ‫ض َو ََّل ف ًِٓ أَنفُسِ ُكمۡ إِ ََّّل فًِ ِك َٰ َت‬
‫ب مِّن‬ ِ ‫اب مِن مُّصِ ٌبَةٖ فًِ ۡٱۡلَ ۡر‬ َ ‫ص‬ َ َ‫َما ٓ أ‬ bentuk penghambaan, bukan
ِ َّ ‫ك َعلَى‬
٢٢ ‫ٱّلل ٌَسِ ٌر‬ َٰ ۡۚ
َ ِ‫َق ۡب ِل أَن َّن ۡب َرأَ َها ٓ إِنَّ َذل‬
kepastian keberhasilan.
. ‫ٱّلل ََّل ٌُ َغ ٌِّ ُر َما ِب َق ۡوم َح َّت َٰى ٌُ َغ ٌِّرُو ْا َما ِبأَنفُسِ ِه ۡهم‬
َ َّ َّ‫إِن‬ 3. Usaha hanya hukum
Tiada suatu bencanapun yang menimpa di bumi
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan kausalitas, esensi tetap Allah
dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan ٓٓ‫ك ٓ ِمن ٓ َسيِّئَة‬ َ َ‫ٱللِ ٓ َو َمبٓ ٓأ‬
َٓ َ‫صبب‬ ٓ‫ك ٓ ِمنٓ ٓ َح َسنَةٓ ٓفَ ِمنَٓ ٓ َّه‬ َ َ‫َّمبٓ أ‬
َٓ َ‫صبب‬
sesuatu kaum sehingga mereka merubah
telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) َٓ ‫فَ ِمنٓنَّف ِس‬
‫ك‬
keadaan yang ada pada diri mereka sendiri
sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya Apa saja nikmat yang kamu peroleh
(al-Rad:11)
yang demikian itu adalah mudah bagi Allah (al- adalah dari Allah, dan apa saja
Hadidi:22) bencana yang menimpamu, maka dari
(kesalahan) dirimu sendiri (an-
Nisa:79)
KEBERAGAMAN DALAM FIQIH

Dalam dunia fiqih dikenal madzhab. Kata madzhab berasal dari bahasa arab. Secara
morfologi (tasrif) tergolong dharaf makan (kata benda yang menunjukan tempat). Jadi
madzhab tempat yang dilalui.

Dalam terminologi fiqih kata madzhab bermakna hasil pemikiran atau ijtihad.
Abi al-Muhabih Abdu al-Wahab bin Ahmad bi Ali al-Anshari dalam Kitab Mizan al-Kubro
menjelaskan. Bahwa jumlah madzhab dalam dunia fiqih ada delapan. Namun yang
sangat populer ada 4, yaitu; Hanafi, Maliki, Syafi‟I dan Ahmad/Hambali

Hanafi 1. al-Qur‟an, 2. al-Hadis, 3. Ijma Shahabat, 4. Qias, 5. Istihsan

1. al-Qur‟an, 2. al-Hadis, 3. Ijma amalan orang Madinah, 4. Qias, 5.


Dasar Maliki Mashalih Mursalah
Pijakan
Imam
Madzhab Syafi‟i 1. al-Qur‟an, 2. al-Hadis, 3. Ijma Imam Mujtahid 4. Qias

Hambali 1. al-Qur‟an, 2. Ijma Shahabat, 3. al-Hadis 4. Qias,


SALAH SATU PERSPEKTIF IMAM MADZHAB
َ ‫َٰ ٌَٓأ َ ٌُّ َها ٱلَّذ‬
ۡ ‫صلَ َٰو ِة َف‬ Imam Hanafi Memahami
ۡ‫ٱغسِ لُو ْا وُ جُو َه ُكم‬ َّ ‫ٌِن َءا َم ُن ٓو ْا إِ َذا قُ ۡم ُتمۡ إِلَى ٱل‬ bersetubuh
‫َوأَ ٌۡ ِد ٌَ ُكمۡ إِلَى ۡٱل َم َراف ِِق َو ۡٱم َسحُو ْا ِب ُرءُوسِ ُكمۡ َوأَ ۡر ُجلَ ُكمۡ إِلَى‬
‫ض َٰ ٓى أَ ۡو َعلَ َٰى‬ َ ‫ٱط َّهرُو ۚۡ ْا َوإِن ُكن ُتم م َّۡر‬ َّ ‫ۡٱل َك ۡع َب ٌۡ ۚۡ ِن َوإِن ُكن ُتمۡ ُج ُن ابا َف‬
َٰ
َ ‫َس َفر أَ ۡو َجا ٓ َء أَ َحد مِّن ُكم م َِّن ۡٱل َغآئِطِ أَوۡ ۡلَ َمس ُت ُۡم ۡٱل ِّن‬
ۡ‫سا َۡٓء َفلَم‬
‫صع اٌِدا َطٌ اِّبا َف ۡٱم َسحُو ْا ِبوُ جُو ِه ُكمۡ َوأَ ٌۡدٌِ ُكم‬ َ ‫َت ِج ُدو ْا َما ٓ اء َف َت ٌَ َّممُو ْا‬
‫ٱّللُ لِ ٌَ ۡج َع َل َعلَ ٌۡ ُكم م ِّۡن َح َر ٖج َو َٰ َلكِن ٌ ُِرٌ ُد‬ َّ ‫م ِّۡن ۚۡ ُه َما ٌ ُِرٌ ُد‬ Imam Malik memahmi
bersentuhan diiringi
٦ ‫ُون‬َ ‫لِ ٌُ َطه َِّر ُكمۡ َولِ ٌُ ِت َّم ن ِۡع َم َتهُۥ َعلَ ٌۡ ُكمۡ لَ َعلَّ ُكمۡ َت ۡش ُكر‬ syahwat
Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu
hendak mengerjakan shalat, maka basuhlah
mukamu dan tanganmu sampai dengan siku,
dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu َ ‫أَوۡ َٰلَ َمس ُت ُمۡٱل ِّن‬
ۡ‫سا َٓء‬ Pandangan

sampai dengan kedua mata kaki, dan jika kamu


junub maka mandilah, dan jika kamu sakit atau
dalam perjalanan atau kembali dari tempat
Imam Syafi‟I Memahami
buang air (kakus) atau menyentuh perempuan,
bersentuhan
lalu kamu tidak memperoleh air, maka
bertayammumlah dengan tanah yang baik
(bersih); sapulah mukamu dan tanganmu
dengan tanah itu. Allah tidak hendak
menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak
membersihkan kamu dan menyempurnakan Imam Ahmad
nikmat-Nya bagimu, supaya kamu bersyukur (al- bersentuhan disertai
syahwat pada wanita
Maidah:6) lain
MADZHAB FIQIH DI INDOONESIA
SECARA UMUM ADA DUA MADZHAB BESAR DI INDONESIA:

1. Berpegang pada empat madzhab fiqih (Hanafi, Maliki, Syafi‟I, dan Hambali).
Masyarakat Nahdatil Ulama (NU) dan Ahlusunah (Aswaja) berpegang pada
madzhab empat. Argumen yang dibangun oleh pendiri NU untuk mengikuti 4
madzhab adalah, ajaran islam akan diperoleh hanya dengan mengekuti
generasi sebelumnya dan istinbath. Untuk itu NU dalam memahami teks-teks
Islam tidak meninggalkan pemahaman Shahabat, Tabi‟in, Tabi‟it Tabiin. Adapun
dalam menarik suatu keputusan hukum (istinbath) mengenali komentar-
komenta madzhab empat dalam persolan yang sedang berlangsung.

2. Langsungsung kepada al-Qur‟an dan as-Sunah. Masyarakat yang berpegang


pada hal ini adalah Muhamadiyah dan Persis. Argumen yang dibangun oleh
pendiri Muhammadiayh yakni Ahmad Dahlan dalam persoalan tidak perlunya
bermadhab, adalah ada kekuatiran ajaran Islam yang ditangkap tidak murni
lagi.
KEBERAGAMAN DALAM TASAWUF
Suni Falsafi

Tasawwuf Sunni ialah aliran tasaawuf yang berusaha


Secara garis besar tasawuf falsafi adalah tasawuf yang ajaran-
memadukan aspek hakekat dan syari‟at, yang
ajarannya memadukan antara visi mistis dan visi rasional. Tasawuf
senantiasa memelihara sifat kezuhudan dan
ini menggunakan terminologi filosofis dalam pengungkapannya, yang
mengkonsentrasikan pendekatan diri kepada Allah,
berasal dari berbagai macam ajaran filsafat yang telah
dengan berusaha sungguh-sugguh berpegang teguh
mempengaruhi para tokohnya.
terhadap ajaran al-Qur‟an, Sunnah dan Shirah para
Di dalam Tasawuf Falsafi metode pendekatannya sangat berbeda
sahabat.
dengan tasawuf sunni atau tasawuf salafi. kalau tasawuf sunni dan
Dalam kehidupan sehari-hari para pengamal
salafi lebih menonjol kepada segi praktis (amali), sedangkan tasawuf
tasawwuf ini berusaha untuk menjauhkan drii dari hal-
falsafi menonjol kepada segi teoritis (Nadhari) sehingga dalam
hal yang bersifat keduniawian, jabatan, dan menjauhi
konsep-konsep tasawuf falsafi lebih mengedepankan asas rasio
hal-hal yang dapat mengganggu kekhusua‟an
dengan pendektan-pendekatan filosofis yang ini sulit diaplikasikan
ibadahnya.
ke dalam kehidupan sehari-hari khususnya bagi orang awam,
Latar belakang munculnya ajaran ini tidak telepas
bahkan bisa dikatakan mustahil.
dari pecekcokan masalah aqidah yang melanda para
Kaum sufi falsafi menganggap bahwasanya tidak ada sesuatupun
ulama‟ fiqh dan tasawwuf lebih-lebih pada abad kelima
yang wujud kecuali Allah, sehingga manusia dan alam semesta,
hijriah aliran Syi‟ah Al-Islamiyah yang berusaha untuk
semuanya adalahh Allah. Mereka tidak menganggap bahwasanya
memngembalikan kepemimpinan kepada keturunan Ali
Allah itu zat yang Esa, yang bersemayam di atas Arsy. Dalam Tasawuf
bin Abi Thalib.
Falsafi, tentang bersatunya Tuhan dengan makhluknya, setidaknya
Dimana syi‟ah lebih banyak mempengaruhi para sufi
terdapat beberapa istilah yang telah masyhur beserta para tokohnya
dengan doktrin bahwa Imam yang ghaib akan pindah
yaitu ; Hulul, Wahdah Al-Wujud, Insan Kamil, Wujud Mutlak.
ketangan sufi yang layak menyandang gelar Waliyullah,
dipihak lain para sufi banyak yang dipengaruhi oleh
filsafat Neo-Platonisme yang memunculkan corak
pemikiran Taawwuf Falsafi yang tentunya sangat
bertentangan dengan kehidupan para sahabat dan
tabi‟in. dengan ketegangan inilah munculah sang
pemadu syari‟at dan hakekat yaitu Imam Ghazali.
TOKOH-TOKOH TASAWUF
TOKOH-TOKOH TASAWUF SUNI

1. Hasan al-Basri
Hasan al-Basri adalah seorang sufi angkatan tabi‟in, seorang yang sangat taqwa, wara‟ dan zahid. Nama lengkapnya adalah Abu Sa‟id al-
Hasan ibn Abi al-Hasan. Lahir di Madinah pada tahun 21 H tetapi dibesarkan di Wadi al-Qura. Setahun sesudah perang Shiffin dia pindah ke
Bashrah dan menetap di sana sampai ia meninggal tahun 110 H. setelah ia menjadi warga Bashrah, ia membuka pengajian disana karena
keprihatinannya melihat gaya hidup dan kehidupan masyarakat yang telah terpengaruh oleh duniawi sebagai salah satu ekses dari kemakmuran
ekonomi yang dicapai negeri-negeri Islam pada masa itu. Garakan itulah yang menyebabkan Hasan Basri kelak menjadi orang yang sangat
berperan dalam pertumbuhan kehidupan sufi di bashrah. Diantara ajarannya yang terpenting adalah zuhud serta khauf dan raja‟.Dasar
pendiriannya yang paling utama adalah zuhud terhadap kehidupan duniawi sehingga ia menolak segala kesenangan dan kenikmatan duniawi.
Prinsip kedua Hasan al-Bashri adalah al-khouf dan raja‟. Dengan pengertian merasa takut kepada siksa Allah karena berbuat dosa dan sering
melalakukan perintahNya. Serta menyadari kekurang sempurnaannya. Oleh karena itu, prinsip ajaran ini adalah mengandung sikap kesiapan
untuk melakukan mawas diri atau muhasabah agar selalu memikirkan kehidupan yang akan dating yaitu kehidupan yang hakiki dan abadi.

2. Rabiah al-Adawiyah
Nama lengkapnya adalah Rabiah al-adawiyah binti ismail al Adawiyah al Bashoriyah, juga digelari Ummu al-Khair. Ia lahir di Bashrah tahun 95
H, disebut rabi‟ah karena ia puteri ke empat dari anak-anak Ismail. Diceritakan, bahwa sejak masa kanak-kanaknya dia telah hafal Al-Quran dan
sangat kuat beribadah serta hidup sederhana. Cinta murni kepada Tuhan adalah puncak ajarannya dalam tasawuf yang pada umumnya
dituangkan melalui syair-syair dan kalimat-kalimat puitis. Dari syair-syair berikut ini dapat diungkap apa yang ia maksud dengan al-mahabbah:
Kasihku, hanya Engkau yang kucinta, Pintu hatiku telah tertutup bagi selain-Mu, Walau mata jasadku tak mampu melihat Engkau, Namun mata
hatiku memandang-Mu selalu. Cinta kepada Allah adalah satu-satunya cinta menurutnya sehingga ia tidak bersedia mambagi cintanya untuk
yang lainnya. Seperti kata-katanya “Cintaku kepada Allah telah menutup hatiku untuk mencintai selain Dia”. Bahkan sewaktu ia ditanyai tentang
cintanya kepad Rasulullah SAW, ia menjawab: “Sebenarnya aku sangat mencintai Rasulullah, namun kecintaanku pada al-Khaliq telah
melupakanku untuk mencintai siapa saja selain Dia”. Pernyataan ini dipertegas lagi olehnya lagi mealui syair berikut ini: “Daku tenggelam dalam
merenung kekasih jiwa, Sirna segalanya selain Dia, Karena kekasih, sirna rasa benci dan murka”. Bisa dikatakan, dengan Al-Hubb ia ingin
memandang wajah Tuhan yang ia rindu, ingin dibukakan tabir yang memisahkan dirinya dengan Tuhan.

3. Dzu Al-Nun Al-Misri


Nama lengkapnya adalah Abu al-Faidi Tsauban bin Ibrahim Dzu al-Nun al-Mishri al-Akhimini Qibthy. Ia dilahirkan di Akhmin daerah Mesir.
sedikit sekali yang dapat diketahui tentang silsilah keturunan dan riwayat pendidikannya karena masih banyak orang yang belum
mengungkapkan masalah ini. Namun demikian telah disebut-sebut oleh orang banyak sebagai seorang sufi yang tersohor dan tekemuka
diantara sufi-sufi lainnya pada abad 3 Hijriah.
4. Al-Qusyairi
Al-Qusyairi (w. 465 H) adalah salah seorang tokoh sufi utama dari abad kelima Hijriyah. Al-Qusyairi nama lengkapnya adalah „Abdul Karim ibn Hawazin, lahir
pada tahun 376 H di Istiwa, kawasan Nishapur. Dia berdarah arab dan tumbuh dewasa di Nishapur, salah satu pusat ilmu pengetahuan pada masanya.
Disinilah dia bertemu dengan gurunya, Abu „Ali al-Daqqaq, seorang sufi terkenal. Dari gurunya itulah Al-Qusyairi menempuh jalan tasawuf. Sang guru ini
menyarankannya untuk, pertama-tama. Mempelajari syariat. Karena itulah Al-Qusyairi mempelajari fiqih pada seorang faqih, Abu Bakr Muhammad ibn Abu
Bakr al-Thusi (w. 405 H) dan mempelajari ilmu kalam serta ushul fiqh pada Abu Bakr ibn Faurak (w. 406 H). Selain itu, diapun menjadi murid Abu Ishaq al-
Isfarayini (w. 418 H) dan menelaah banyak karya-karya al-Baqillani. Dari situlah Al-Qusyairi berhasil menguasai doktrin Ahlus Sunnah wal Jama‟ah yang
dikembangkan oleh al-Asy‟ari dan para muridnya. Seandainya karya Al-Qusyairi, ar-Risalah al-Qusyairiyyah dikaji secara mendalam, maka akan tampak jelas
bagaimana Al-Qusyairi cenderung mengembalikan tasawuf ke atas landasan doktrin Ahlus Sunnah.

5. Al-Harawi
Al-Harawi dipandang sebagai pengasas aliran pembaharuan dalam tasawuf dan penentang para sufi yang terkenal dengan keganjilan ungkapan-
ungkapannya seperti al-Busthami dan al-Hallaj. Al-Harawi, nama lengkapnya adalah Abu Isma‟il „Abdullah ibn Muhammad al-Anshari, lahir tahun 396 H di Heart,
kawasan Khurasan. Dan dia adalah seorang faqih aliran Hambaliyyah yang terkenal dan karya-karyanya di bidang tasawuf dipandang bernilai. Namun, karena
Al-Harawi adalah seorang penganut aliran Hambaliyyah, maka permusuhannya terhadap aliran Asy‟ariyyah terkenal keras.Karya tasawuf Al-Harawi yang paling
terkenal adalah Manazil al-Sa’irin ila Rabb al-‘Alamin. Dalam karyanya yang ringkas tersebut, dia menguraikan tingkatan-tingkatan rohaniah para sufi, di mana
tingkatan-tingkatan itu, menurutnya, mempunyai awal serta akhir. Katanya: “Kebanyakan ulama kelompok ini sependapat bahwa tingkatan akhir tidak
dipandang benar kecuali dengan benarnya tingkatan awal., seperti halnya bangunan tidak bias tegak kecuali didasarkan pada pondasi. Benarnya tingkatan
awal adalah dengan menegakkannya di atas keikhlasan serta keikutan terhadap as-Sunnah.”

6. Al-Ghazali
Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad ibn Ahmad. Karena kedudukan tingginya dalam Islam, dia diberi gelar Hujjatul
Islam. Ayahnya, menurut sebagian penulis biografi, bekerja sebagai pemintal wol. Dari itulah, tokoh sufi yang satu ini terkenal dengan al-Ghazzali (yang
pemintal wol), sekalipun dia terkenal pula dengan al-Ghazali, sebagaimana diriwayatkan al-Sam‟ani dalam karyanya, al-Ansab, yang dinisbatkan pada suatu
kawasan yang disebut Ghazalah. Al-Ghazali lahir di Thus, kawasan Khurasan, tahun 450 H (diriwayatkan pula dia lahir pada 451 H). menurut periwayatan al-
Subki, dia serta saudaranya menerima pendidikan mistisnya dirumah seorang sufi sahabat ayahnya, setelah ayahnya meninggal dunia. Di bidang tasawuf,
karya-karya Al-Ghazali cukup banyak, yang paling penting adalah Ihya’ ‘Ulum al-Din. Dalam karyanya tersebut, dia menguraikan secara terinci pendapatnya
tentang tasawuf, serta menghubungkannya dengan fiqh maupun moral agama. Juga karya-karya lainnya, al-Munqidz min al-Dhalal, dimana ia menguraikan
secara menarik kehidupan rohaniahnya, Minhaj al-‘Abidin, Kimia’ al-Sa’adah, Misykat al-Anwar dan sebagainya.
TOKOH-TOKOH TASAWUF FALSAFI
1. AL-HALAJ
Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang meyakini terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Paham hulul ini disusun
oleh Al-Hallaj.
Kata hulul berimplikasi kepada bersemayamnya sifat-sifat ke-Tuhanan kedalam diri manusia atau masuk suatu dzat kedalam dzat yang lainnya. Hulul adalah
doktrin yang sangat menyimpang. Hulul ini telah disalahartikan oleh manusia yang telah mengaku bersatu dengan Tuhan. Sehangga dikatakan bahwa seorang
budak tetaplah seorang budak dan seorang raja tetaplah seorang raja. Tidak ada hubungan yang satu dengan yang lainnya sehingga yang terjadi adalah
hanyalah Allah yang mengetahui Allah dan hanya Allah yang dapat melihat Allah dan hanya Allah yang menyembah Allah.

2. IBNU ARABI
Istilah Wahdah Al-Wujud sangat dekat dengan pribadi Ibnu Arabi, sehingga ketika menyebut pemikiran Ibnu Arabi seakan-akan terlintas tentang doktrin
Wahdah Al-Wujud sebenarnya Wahdatul Wujud bukan penyebutan dari Ibnu Arabi sendiri melainkan sebutan yang dilontarkan oleh musuh bebuyutannya yaitu
Ibnu Taimiyah.

3. ABU YAZID AL-BUSTAMI


Sebagaimana disebutkan dalam sufi terminologi Ittihad adalah penggabungan antara dua hal yang menjadi satu. Ittihad merupakan doktrin yang
menyimpang dimana didalamnya terjadi proses pemaksaan antara dua ekssistensi. Kata ini berasal dari kata wahd atau wahdah yang berarti satu atau tunggal.
Jadi Ittihad artinya bersatunya manusia dengan Tuhan.
Tokoh pembawa faham ittihad adalah Abu Yazid Al-Busthami. Menurutnya manusia adalah pancaran Nur Ilahi, oleh karena itu manusia hilang kesadaranya
[sebagai manusia] maka pada dasarnya ia telah menemukan asal mula yang sebenarnya, yaitu Nur Ilahi atau dengan kata lain ia menyatu dengan Tuhan.

4. ALJILI.
Al-Jilli adalah seorang yang sangat terkenal di Baqhdad, riwayat hidupnya tidak banyak diketahui oleh sejarah tapi yang jelas ajran yang Al-Jilli ini ialah Insan
kamil. Insan kamil menurut Al-Jilli ialah manusia.

5. IBNU SAB‟IN
Disamping para sufi ia juga seorang filosof yang sangat terkenal dari Andalusia, ia adalah seorang penggagas paham tasawwuf yang lebih dikenal dengan
kesatuan Mutlak.

6. AL-SUHRAWARDI AL-MAQTUL
Al-Suhrawardi Al-Maqtul dipandang sebagai salah seorang dari generasi pertama para sufi filosof. Nama lengkapnya ialah Abu al-Futuh Yahya ibn Habsy ibn
Amrak, bergelar Syihabuddin, dan dikenal juga sebagai sang bijak (al-Hakim). Dia termasuk golongan para sufi abad keenam Hijriyyah; dia dilahirkan di
Suhrawad sekitar tahun 550 H dan di bunuh di Halb (Aleppo) atas perintah Shalahuddin al-Ayyubi, tahun 578 H. karena itulah, dia diberi gelar al-Maqtul (yang
dibunuh). Al-Suhrawardi telah meninggalkan sejumlah karya dan risalah, antara lain ialah Hikmah al-Isyraq, al-Talwihat, Hayakil al-Nur, al-Muqawimat dan
sebagainya. Namun karyanya yang paling penting serta paling menguraikan alirannya hanyalah Hikmah al-Isyraq, yang berisi pendapat-pendapatnya tentang
tasawuf isyraqi (iluminatif). Karya-karya Al-Suhrawardi, pada umumnya, cenderung bercorak simbolis dan begitu samar.
ILMU SUATU BEKAL

Isyarat al-Qur‟an tentang ilmu suatu bekal manusia dalam menjalankan kehidupan termaktub
dalam surat al-Baqarah
٣١ ‫ٌِن‬ ٓ َ ُ‫ضهُمۡ َعلَى ۡٱل َم َٰ ٓلَ ِئ َك ِة َف َقا َل أَ ۢن ِبُونًِ ِبأ َ ۡس َمآ ِء َٰ َٓهؤ‬
َ َٰ ۡ‫َّل ِء إِن ُكن ُتم‬
َ ‫ص ِدق‬ َ ‫َو َعلَّ َم َءا َد َم ۡٱۡلَ ۡس َمآ َء ُكلَّ َها ُث َّم َع َر‬
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar! (al-Baqarah:31)

Secara morfologi (tashrif) kata ilmu (‫ )علمب‬berasal dari bahasa arab dengan bentuk masdar (perihal).
Kata ilmu berasal dari akar kata (‫)علم ٓيعلم ٓعلمب‬. Alima (‫ )علم‬kata kerja yang menunjukan pada masa
lampau (fi’il madhi). Sementara kata ya’lamu (‫ )يعلم‬kata kerja yang menunjukan pada masa sekarang
dan akan datang. Adapun kata ilman (‫ )علم‬adalah masdar (perihal). Untuk mencapai bentuk masdar
harus mengalami proses perubahan dari satu bentuk kebentuk yang lain. Secara filosofis, untuk
memeiliki ilmu harus mengalami proses

Ilmu adalah pengetahuan yang tersusun secara rasional dan sistimatis


filsafat ilmu.
Membagi ilmu
dan pengetahuan Penengetahuan hanya sekedar tahu (Lulusan SMA kerja dibengkel hanya dapat penengetahuan mesin.
Sementara lulusan mesin memiliki ilmu mesin)
ILMU DALAM PANDANGAN ISLAM
Islam tidak membedakan antara satu ilmu dengan ilmu lainnya. Perbedaan hanya terletak pada
mempelajarinya

1. Ilmu yang wajib ain (wajib personal) dipelajari


2. Ilmu yang wajib kifayah (dapat diwakili) dipelajari

WAJIB AIN
Ilmu yang wajib ain dipelajari ilmu ibadah yang mencakup di dalmnya ilmu
shalat, puasa, zakat, haji dan ilmu akidah.

WAJIB KIFAYAH
Ilmu yang wajib kifayah dipelajari ilmu yang mencakup kehidupan, seperti :
1. Hukum Tata Negara (Siyasah Dusturiah)
2. Hukum Politik Yang Mengatur Hubungan Internasional (Siyasah Dauliah)
3. Siyasah Maliyah (Hukum Yang Mengatur Politik Keuangan Negara

Dalam filsafat islam lebih menitik beratkan pada aksilogi. Dengan demikian
ilmu yang dipelajari dalam islam tentunya bermuara pada aksiologinya.
Aksiologi (untuk apa) mengiring umat islam dalam menuntut ilmu untuk niat
yang positif.
PANDANGAN ISLAM TERHADAP YANG BERILMU

٩‫ب‬ِ ‫ُون إِ َّن َما ٌَ َت َذ َّكرُ أ ُ ْولُو ْا ۡٱۡلَ ۡل َٰ َب‬


َ ‫ٌِن ََّل ٌَ ۡعلَم ه‬
َ ‫ُون َوٱلَّذ‬ َ ‫َه ۡل ٌَ ۡس َت ِوي ٱلَّذ‬
َ ‫ٌِن ٌَ ۡعلَم‬
"Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang
tidak mengetahui?" Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat
menerima pelajaran (Az-Zumar:9)

َ ُ‫ٱّللُ ِب َما َت ۡع َمل‬


١١ ‫ون َخ ِبٌر‬ َ ‫ٌِن أُو ُتو ْا ۡٱلع ِۡل َم‬
َّ ‫دَر َٰ َج ۚۡتٖ َو‬ َ ‫ٌِن َءا َم ُنو ْا مِن ُكمۡ َوٱلَّذ‬ َّ ‫ٌَ ۡر َفع‬
َ ‫ٱّللُ ٱلَّذ‬ ِ
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan
orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah
Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan (al-Muzadilah:9)

Al-Qur‟an dan Hadis tidak bisa dirubah, namun pemahaman terhadap al-
Qur‟an dan hadis terus berkembang. Ini artinya al-Qur‟an dan Hadis jika
dapat difahami secara holistik dapat dijadikan bekal dalam menghadapi
moderenisasi.
ISYARAT AL-QUR’AN BELAJAR BAHASA

Seorang filosuf berkata; luas dan tidaknya dunia seseorang kembali


kepada bahasa. Semakin luas bahasa yang dikuasai semakin luas
dunianya. Hal senada juga diungkapkan oleh Imam Syafi‟I, komentarnya.
Jika ingin menguasasi suatu kaum maka pelajari bahasa kaum itu.

Ternyata hal ini sudah diisyaratkan al-Qur‟an:

ِ َّ َ‫ارفُ ٓو ۚۡ ْا إِنَّ أَ ۡك َر َم ُكمۡ عِ ند‬


َّ‫ٱّلل أَ ۡت َق َٰى ُكمۡۚۡ إِن‬ َ ‫ُوبا َو َق َبآ ِئ َل لِ َت َع‬ ُ ۡ‫َٰ ٌَٓأ َ ٌُّ َها ٱل َّناسُ إِ َّنا َخ َل ۡق َٰ َن ُكم مِّن َذ َك ٖر َوأُن َث َٰى َو َج َع ۡل َٰ َن ُكم‬
‫شع ا‬
١٣ ‫ٱّلل َعلٌِم َخ ِبٌر‬ َ َّ
Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha
Mengenal (al-Hujurot:13)

Dalam kaidah Ushul Fiqih. “diperintahkan sesuatu diperintahkan juga sarananya” orang
diperintahkan sarananya.
BEKAL ILMU DI ERA MODERENISASI

Di era modernisasi ilmu yang harus dipersiapkan oleh manusia secara umum, sudah diisyaratkan
dalam al-Qur‟an. Al-Qur‟an menyebut manusia dengan kata Basyar, kata Insan, kata An-Nas dan
kata Bani Adam. Kata tersebut meng-isyaratkan manusia untuk dipenuhi dalam kerlangsungan
hidupnya.

Kata Basyar mengandung makna maklukh yang memiliki kebutuhan biologis yang harus dipenuhi.
Termasuk kebutuhan basyar adalah sandang, pangan dan papan. Hal lain yang termasuk
kebutuhan biologis adalah menikah. Untuk mendapatkan hal ini manusia harus memiliki ilmunya.

Kata Insan, mengandung makna makhluk yang memiliki kebutuhan spiritualis (ketentraman). Hal
yang berkaitan dengan ini agama. Jadi manudia kapanpun termasuk era modern harus tetap
belajar agama, karena itu kebutuhan.

Kata An-Nas, bermakna makhluk yang memiliki kebutuhan sosial. Untuk itu manusia kapanpun
harus memiliki ilmu yang berkaitan dengan hal ini.

Kata Bani Adam, satu isyarat makhluk yang memiliki sejarah dan peradaban. Semodern apapun
manusia hidup di dunia ini jangan sampai melupakan sejarah.
KONTRIBUSI ISLAM PADA PERADABAN DUNIA

Perkembangan agama Islam sejak abad 14 silam turut mewarnai sejarah


peradaban dunia. Peradaban islam dapat dilihat dari beberapa indikator.
1. Keberadaan perpustakaan islam dan lembaga-lembaga keilmuan lain
seperti Baitul Hikam, Masjid al-Azhar, Masjid Qarawiyin, yang merupakan
tempat berkumpulnya intelektual muslim dalam rangka proses pengkajian
ilmu dan sain.
2. Peninggalan karya intelektual muslim seperti Ibnu Sina, Ibnu Haytam,
Imam Syafi‟I, Ar-Razi, al-Kindi, Ibnu Rusyd, ibnu Khaldun dan lain
sebagainya.
3. Penemuan-penemuan intelektual muslim yang dapat mengubah
peradaban dunia, seperti ditemukannya kertas, karpet, kalender islam,
penyebutan hari-hari, seni arsitektur dan tata perkotaan.
4. Nilai-nilai budaya atas manifestasi iman, islam dan ihsan
KONTRIBUSI INTELEKTUAL MUASLIM PADA DUNIA

1. Ar-Razi ; Intelektual Muslim yang berkontribusi dibidang kedokteran


karya-karyanya banyak diterjemahkan ke dalam bahasa eropa.
2. Ibnu Sina; Intelektual Muslim yang berkontribusi dibidang filsafat dan
kedokteran. Salah satu karyanya yang diterjemahkan ke dalam bahasa
eropa “al-Qur’an Fi at-Thib‟ (Canon Of Medicine).
3. Dalam bidang keagamaan Imam bhukhari dan Muslim (bidang Hadis),
Imam Hanafi, Imam Maliki, Imam Syafi‟I dan Imam Ahmad (dibidang
Fiqih). Imam at-Thabari dibidang Tafsir dan Ibu Hisyam dibidang sejarah.
Perumusan konsep theologi dihadirkan wasil bin Atha, Ibnu Hujail al-Allaf,
dan lain-lain dari mu‟tazilah. Adapun kontribusi pada ahli sunah ialah Abu
Hasan al-Asy‟ari dan al-Maturidi. Dibidang tasawuf terdapat Abu Yazid al-
Bustami, Husain bin Mansur al-Halaj, dan sebagainya.
PERANAN MASJID KAMPUS SECARA UMUM

Secara umum peranan masjid untuk beribadah. Baik yang


menyangkut ibadah mahdhah maupun ghair mashdhah.

Ibadah mahdhah seperti Ibadah ghair mahdhah


shalat lima waktu seperti kajian-kajian islam

Pelatihan-pelatihan ibadah, dan pelatihan-pelatihan medo dan


retorika dakwah
PERANAN MASJID KAMPUS

Ada kegiatan keagamaan yang


Kegiatan keagamaan yang bersifat
langsung ada kaitannya dengan
otonom
mata kuliah PAI

Segla kajian, taklim, dan materi- Kajian-kajian keislaman dengan


materi keislam dan keindonesian pendekatan disesuaikan dengan
bersinergi dengan mata kuliah PAI program studi mahasiswa.
ZAKAT DAN PAJAK
Perbedaan Zakat Pajak

Arti Nama Bersih, bertambah dan berkembang Pajak, upeti

Dasar Hukum Al-Qur‟an dan as-Nunah Undang-undang suatu Negara

Nishab dan Tarif Ditentuka Allah dan bersifat muthlak, nisab zakat memiliki ukuran tetap Ditentukan oleh Negara yang bersifat relative. Nishab dan terif berubah-
ubah sesuai dengan keputusan pemerintah

Sifat Kewajiban bersfat tetap dan terus menerus Kewajiban sesuai dengan kebutuhan dan dapat dihapuskan

Subjek Muslim Setiap warga Negara

Objek alokasi penerima Tetap 8 golongan Untuk dana pembangunan dan biaya rutin

Harta yang dikenakan Harta produktif Semua harta

Syarat Ijab Kabul Disyaratkan Tidak disyaratkan

Imbalan Pahala dari Allah dan keberkahan harta Tersedianya barang jasa dan public

Sanksi Dari Allah dan pemerintah islam Dari Negara

Motivasi pembayaran Keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Ketaatan dan ketakutan pada Rasa tanggung jawab terhadap beban bersama yang harus dipikul oleh
Negara dan sanksinya semua warga sesuai dengan kemapuan (subjek dan objek pajak)

Perhitungan Dipercayakan kepada muzaki dan dapat juga dibantu amil zakat Selalu mengunakan jasa angkutan pajak

Anda mungkin juga menyukai