UNIVERSITAS GUNADARMA
KENAPA HARUS BERAGAMA
KOMPONEN
MANUSIA JIWA (NAFS) SOSIAL PUAS
Satu disiplin ilmu untuk mengenal Tuhan. Umat Islam yang ingin
TAUHID
mengenal Tuhan-nya, harus belajar Tauhid
Manusia selain memeiliki fisik, dan jiwa, juga memiliki ruh. Ruh ini bersifat ke-
Tuhanan (Fitrah). Fitrah manusia selalu berkata benar. Namun seringkali
fitrah ini tertutup oleh dosa-dosa, sehingga dalam tindakannya manusia
terkadang tidak memancarkan nur ilahi /sifat ketuhanan.
Sifat ke-Tuhanan
IBADAH MUAMALAH
Penghambaan diri
Hubungan
kepada Allah swt
IBADAH
Ibadah mahdhah adalah ibadah yang jelas perintah dan cara pelaksanaanya. Pada
ibadah ini tidak diperkenankan dilebihkan dan dikurangi. Secara garis besar
digambarkan dalam rukun islam. Yakni shadat, shalat, puasa zakat dan menunaikan
haji.
Adapun ibadah ghair mahdhah ibadah yang perintahnya jelas, tetapi tekniknya tidak
dijelaskan. Misalnya, perintah menutupi aurat. Membangun kemaslahatan bersama,
seperti membayar pajak dan hal-hal lain yang bersifat kemaslahatan.
MUAMALAH
Fiqih selain mengatur ibadah, juga mengatur muamalah (interaksi sosial). Peran fiqih
dalam menyoroti muamalah, lebih kepada hukum. Misalnya makruh (dibenci Tuhan)
berbicara dengan bahasa daerah di tengah-tengah masyarakat/kelas yang orangnya
terdiri dari beberapa suku (heterogen). Di sini fiqih menganjurkan dalam berdialah
untuk menggunakan bahasa yang dapat difahami semau orang yang ada di hadapnnya.
Fiqih juga memakruhkan berbisik. Misalkan 3 mahasiswa yang sedang diskusi, tiba-tiba
salah satu mahasiswa berbisik pada satu temannya. Sementara teman yang satunya
tidak bisa mendengar apa yang dibisikannya. Demikian juga makruh mahasiswa
berbisik-bisik saat Dosen menyampaikan materi.
AGAMA PEMBIMBING KEBAHAGIAN
Manusia produk Tuhan. Tuhan ciptakan manusia untuk bahagia. Cara Tuhan membimbing manusia agar
bahagia lewat utusan-Nya yang disebut Rasul. Setiap Rasul membimbing umatnya menuju kepada
kebahagian. Baik kebahagian dunia maupun akhirat.
Secara garis besar, untuk meraih kebahagian terdapat pada 4 komponen yang melekat pada diri Rasul
Muhammad SAW. Yaitu Amanah, Fathanah, Tabligh, dan shidik. Amanah, adalah terpercaya. Hidup
terpercaya dapat melahirkan kepuasan batin. Jiwanya menjadi tenang. Fathanah, secara bahasa bermakna
cerdas, pandai menangkap peluang. Fathanah menghantarkan seseorang bisa menempatkan diri, bisa
beradaptasi. Tabligh dalam artian kebahasaan bermakna menyampaikan. Adapun dalam artian istilah Islam
tabligh menyampaikan kebenaran. seseorang yang bersifat tabligh dapat menyampaikan kebenaran dan
siap dengan segala konsekwensinya. Shidik adalah jujur. Sifat jujur melahirkan jiwa yang bebas, tidak ada
beban, dan dapat melahirkan ketentraman.
IMAN
Iman kata benda yang terambil dari kata ama ( )امنyuminu ( )يؤمنimanan ()ايمبنب. orang yang beriman disebut mu’min.
Agar manusia menjadi mu’min langkah yang harus ditempuh adalah mengenal Tuhan.
Cara mengenal Tuhan pertama dengan logika dan Wahyu. Dengan logika disebut dalil aqli dan dan dengan wahyu
disebut dalil naqli. Metode ini biasa digunakan oleh Ulama Theologi Islam (ulama Tauhid)
Cara yang kedua dengan Rasa, yakni merasakan kehadiran Tuhan, dengan cara mendekatkan diri kepada Allah
(Taqarub). Metode taqarub diantarnya menjalankan tariqah, kontenplasi. Cara seperti ini biasa dilakukan oleh ulama
tasawuf (Sufi).
ISLAM
Islam kata benda yang berakar kata dari aslama ( )اسلمyuslimu ( )ٌسلم
islaman ()اسالما, oranya disebut muslim. Muslim bermakna kepasrahan
kepada Tuhan. Mau mengikuti segala aturan yang telah ditetapkan
Tuhan.
IHSAN
Ihsan kata benda yang subjeknya muhsin. Muhsin adalah orang yang selalu
menyajikan yang terbaik.
Untuk lebih mudah memahami kata ihsan, harus memahami kata adil, karena
kada ihsan lebih tinggi setingkat dari kata adil. Sebagai analogi. Orang yang
adil ketika diperintah menaruh sesuatu di atas meja, dia akan menaruhnya di
atas meja, tidak perduli di tengah atau di pinggir yang penting di atas meja. Hal
ini sangat berbeda dengan orang yang berlaku ihsan. Orang yang berlaku
ihsan, ketika diperintahkan menaruh bend di atas meja, dia akan berusaha di
tengah meja.
INTEGRITAS
ت َو َفض َّۡل َٰ َن ُهمۡ َعلَ َٰى َكث ٌِٖر ِّمم َّۡن َّ َولَ َق ۡد َكرَّ ۡم َنا َبن ًِٓ َءا َد َم َو َح َم ۡل َٰ َنهُمۡ فًِ ۡٱل َبرِّ َو ۡٱل َب ۡح ِر َو َر َز ۡق َٰ َنهُم م َِّن
ِ ٱلط ٌِّ َٰ َب
٧٠ َخلَ ۡق َنا َت ۡفضِ اٌال
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut
mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezeki dari yang baik-baik
dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan (al-Isra:70)
2. Sebaik-baiknya bentuk
ۡ ۡ
٤ ٱۡلن َٰ َس َن ف ًِٓ أَ ۡح َس ِن َت ۡق ِو ٌٖم
ِ لَ َق ۡد َخلَق َنا
sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya (at-Thin:4)
PERSPEKTIF AL-QUR’AN TERHADAP MANUSIA
2. SOSIAL
2. Kepedulian sosial
di antara tanda-tanda orang bertaqwa adalah ada kepedulian
terhadap sosial.
َ َُو ِممَّا َر َز ۡق َٰ َنهُمۡ ٌُن ِفق
٣ ون
dan menafkahkan sebahagian rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka (al-Baqarah:3)
ISLAM DI INDONESIA
Islam di Indonesia, secara esensi sama dengan islam pada umumnya. Bersumberkan al-
Qur‟an dan hadis. Demikian juga dalam hal ibadah mahdhah, tidak ada sedikitpun
perbedaan. Perbedaan Islam di Indonesia dan luar Indonesia, lebih kepada teknik
ibadah ghairmahdhah. Misalnya secara keseluruhan umat islam diperintahkan harus
menutupi aurat dengan batasan yang telah ditentukan. Pada tahapan ini berlaku umum,
tidak ada perbedaan. Namun ketika masuk dengan apa dan model apa yang harus
dilakukan. Nah pada tataran ini budaya berperan. Sehingga cara menutupi aurat uamat
Islam satu negara dengan yang lainnya berbeda, termasuk Indonesia.
Al-Qur‟an dalam menyembut manusia terkadang insan, an-Nas, Basyar dan Bani Adam, yang
diterjemahkan dalam baha indonesia semuanya bermakna manusia. Padahal secara subtansi
masing-masing memiliki makna yang berbeda. Kata Bani Adam, secara harfiah bermakna
keturunan Adam. Namun dalam hal lain, kata Bani Ada satu isyarat bahwa manusia memiliki
sejarah dan peradaban.
Islam bisa lentur menyatu dengan budaya, karena sumber islam berupa al-Qur‟an tidak
semua teksnya qath’I (pasti). Namun ada juga ayat-ayat yang bersifat dhanni (tidak pasti), atau
tidak jelas (mutasyabihat). Pada ayat mutasyabihat melahirkan multi tafsir. Maka jangan heran di
Indonesia, ada namanya kompilasi hukum Islam Indonesia. Sebagai contoh cerai dan hukumnya.
Pada Masa Rasul sampai Abu Bakar ash-Shidiq, cerai titik tolaknya waktu. Jika seseorang
mengatakan cerai tiga pada waktu bersamaan, tetapi jadi satu. Namun pada masa Umar bi
Khathab, cerai titik tolaknya perkataan. Jika seseorang mengatakan satu jadi satu, mengatakan
dua jadi dua, dan mengatakan tiga jadi 3. Pendapat Umar bin Khathab diikuti oleh Madzhab fiqih
yang empat (Hanafi, Maliki, Syafi‟I dan Ahmad). Namun kompilasi hukum Islam Indonesia cerai
titik tolaknya waktu, dan harus ada saksi, juga dilakukan di pengadilan Agama Islam.
KEBERAGAMAN DALAM ISLAM
Tauhid
Tasawuf
KEBERAGAMAN DALAM THEOLOGI ISLAM
• Khawarij
• Mu‟tazilah
• Murjiah
Syiah
• Jabariah
• Qadariah
• Ahli sunah Waljamaah
Historis keberagaman dalam theologi berawal sejak Nabi wafat. Saat Nabi Muhammad SAW,
pengikut Nabi yang dari mekah (Muhajirin) merasa paling dekat kepada Nabi dan layak untuk
menjadi pemimpin setelah Nabi wafat. Demikian juga penduduk madinah (Ansor) merasa paling
banyak berkontribusi dalam membesarkan Islam. Meraka merasa berhak untuk menjadi
pemimpin.
Keluarga Nabi (Ahlul Bait) yang sedang mengurus jenazah Nabi merasa kaget tatkala Abu Bakar
al-Shidik diangkat menjadi pemimpin setelah Nabi (khalifah).
Keberagaman pasca Nabi wafat tidak begitu meruncing. Keberagaman meruncing saat Usman
bin Afan menjadi Khalifah
KEBERAGAMAN PASCA USMAN BIN AFAN
Saat Usman bin Afan terbunuh oleh anak angkat Ali bin Abi Thalib. Secara otomatis
bersifat estapet kepemimpinan diganti oleh Ali bin Abi Thalib. Saat Ali menjadi
khalifah pengikut setia Usman bin Afan memohon kepada Ali untuk mengadili orang
yang membunuh. Permohonan ini tidak kunjung selesai.
• Orang berbuat dosa besar difahami Orang berbuat dosa besar difahami
kafir bukan kafir bukan mu‟min. Orang Orang berbuat dosa besar, tetap
• Orang tidak sealiran kafir seperti ini diakhirat berada di antara mu‟min hanya berdosa
• Tidak memakai hukum al-Qur‟an sorga dan neraka
Kafir
Dalam dunia fiqih dikenal madzhab. Kata madzhab berasal dari bahasa arab. Secara
morfologi (tasrif) tergolong dharaf makan (kata benda yang menunjukan tempat). Jadi
madzhab tempat yang dilalui.
Dalam terminologi fiqih kata madzhab bermakna hasil pemikiran atau ijtihad.
Abi al-Muhabih Abdu al-Wahab bin Ahmad bi Ali al-Anshari dalam Kitab Mizan al-Kubro
menjelaskan. Bahwa jumlah madzhab dalam dunia fiqih ada delapan. Namun yang
sangat populer ada 4, yaitu; Hanafi, Maliki, Syafi‟I dan Ahmad/Hambali
1. Berpegang pada empat madzhab fiqih (Hanafi, Maliki, Syafi‟I, dan Hambali).
Masyarakat Nahdatil Ulama (NU) dan Ahlusunah (Aswaja) berpegang pada
madzhab empat. Argumen yang dibangun oleh pendiri NU untuk mengikuti 4
madzhab adalah, ajaran islam akan diperoleh hanya dengan mengekuti
generasi sebelumnya dan istinbath. Untuk itu NU dalam memahami teks-teks
Islam tidak meninggalkan pemahaman Shahabat, Tabi‟in, Tabi‟it Tabiin. Adapun
dalam menarik suatu keputusan hukum (istinbath) mengenali komentar-
komenta madzhab empat dalam persolan yang sedang berlangsung.
1. Hasan al-Basri
Hasan al-Basri adalah seorang sufi angkatan tabi‟in, seorang yang sangat taqwa, wara‟ dan zahid. Nama lengkapnya adalah Abu Sa‟id al-
Hasan ibn Abi al-Hasan. Lahir di Madinah pada tahun 21 H tetapi dibesarkan di Wadi al-Qura. Setahun sesudah perang Shiffin dia pindah ke
Bashrah dan menetap di sana sampai ia meninggal tahun 110 H. setelah ia menjadi warga Bashrah, ia membuka pengajian disana karena
keprihatinannya melihat gaya hidup dan kehidupan masyarakat yang telah terpengaruh oleh duniawi sebagai salah satu ekses dari kemakmuran
ekonomi yang dicapai negeri-negeri Islam pada masa itu. Garakan itulah yang menyebabkan Hasan Basri kelak menjadi orang yang sangat
berperan dalam pertumbuhan kehidupan sufi di bashrah. Diantara ajarannya yang terpenting adalah zuhud serta khauf dan raja‟.Dasar
pendiriannya yang paling utama adalah zuhud terhadap kehidupan duniawi sehingga ia menolak segala kesenangan dan kenikmatan duniawi.
Prinsip kedua Hasan al-Bashri adalah al-khouf dan raja‟. Dengan pengertian merasa takut kepada siksa Allah karena berbuat dosa dan sering
melalakukan perintahNya. Serta menyadari kekurang sempurnaannya. Oleh karena itu, prinsip ajaran ini adalah mengandung sikap kesiapan
untuk melakukan mawas diri atau muhasabah agar selalu memikirkan kehidupan yang akan dating yaitu kehidupan yang hakiki dan abadi.
2. Rabiah al-Adawiyah
Nama lengkapnya adalah Rabiah al-adawiyah binti ismail al Adawiyah al Bashoriyah, juga digelari Ummu al-Khair. Ia lahir di Bashrah tahun 95
H, disebut rabi‟ah karena ia puteri ke empat dari anak-anak Ismail. Diceritakan, bahwa sejak masa kanak-kanaknya dia telah hafal Al-Quran dan
sangat kuat beribadah serta hidup sederhana. Cinta murni kepada Tuhan adalah puncak ajarannya dalam tasawuf yang pada umumnya
dituangkan melalui syair-syair dan kalimat-kalimat puitis. Dari syair-syair berikut ini dapat diungkap apa yang ia maksud dengan al-mahabbah:
Kasihku, hanya Engkau yang kucinta, Pintu hatiku telah tertutup bagi selain-Mu, Walau mata jasadku tak mampu melihat Engkau, Namun mata
hatiku memandang-Mu selalu. Cinta kepada Allah adalah satu-satunya cinta menurutnya sehingga ia tidak bersedia mambagi cintanya untuk
yang lainnya. Seperti kata-katanya “Cintaku kepada Allah telah menutup hatiku untuk mencintai selain Dia”. Bahkan sewaktu ia ditanyai tentang
cintanya kepad Rasulullah SAW, ia menjawab: “Sebenarnya aku sangat mencintai Rasulullah, namun kecintaanku pada al-Khaliq telah
melupakanku untuk mencintai siapa saja selain Dia”. Pernyataan ini dipertegas lagi olehnya lagi mealui syair berikut ini: “Daku tenggelam dalam
merenung kekasih jiwa, Sirna segalanya selain Dia, Karena kekasih, sirna rasa benci dan murka”. Bisa dikatakan, dengan Al-Hubb ia ingin
memandang wajah Tuhan yang ia rindu, ingin dibukakan tabir yang memisahkan dirinya dengan Tuhan.
5. Al-Harawi
Al-Harawi dipandang sebagai pengasas aliran pembaharuan dalam tasawuf dan penentang para sufi yang terkenal dengan keganjilan ungkapan-
ungkapannya seperti al-Busthami dan al-Hallaj. Al-Harawi, nama lengkapnya adalah Abu Isma‟il „Abdullah ibn Muhammad al-Anshari, lahir tahun 396 H di Heart,
kawasan Khurasan. Dan dia adalah seorang faqih aliran Hambaliyyah yang terkenal dan karya-karyanya di bidang tasawuf dipandang bernilai. Namun, karena
Al-Harawi adalah seorang penganut aliran Hambaliyyah, maka permusuhannya terhadap aliran Asy‟ariyyah terkenal keras.Karya tasawuf Al-Harawi yang paling
terkenal adalah Manazil al-Sa’irin ila Rabb al-‘Alamin. Dalam karyanya yang ringkas tersebut, dia menguraikan tingkatan-tingkatan rohaniah para sufi, di mana
tingkatan-tingkatan itu, menurutnya, mempunyai awal serta akhir. Katanya: “Kebanyakan ulama kelompok ini sependapat bahwa tingkatan akhir tidak
dipandang benar kecuali dengan benarnya tingkatan awal., seperti halnya bangunan tidak bias tegak kecuali didasarkan pada pondasi. Benarnya tingkatan
awal adalah dengan menegakkannya di atas keikhlasan serta keikutan terhadap as-Sunnah.”
6. Al-Ghazali
Al-Ghazali nama lengkapnya adalah Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad ibn Ahmad. Karena kedudukan tingginya dalam Islam, dia diberi gelar Hujjatul
Islam. Ayahnya, menurut sebagian penulis biografi, bekerja sebagai pemintal wol. Dari itulah, tokoh sufi yang satu ini terkenal dengan al-Ghazzali (yang
pemintal wol), sekalipun dia terkenal pula dengan al-Ghazali, sebagaimana diriwayatkan al-Sam‟ani dalam karyanya, al-Ansab, yang dinisbatkan pada suatu
kawasan yang disebut Ghazalah. Al-Ghazali lahir di Thus, kawasan Khurasan, tahun 450 H (diriwayatkan pula dia lahir pada 451 H). menurut periwayatan al-
Subki, dia serta saudaranya menerima pendidikan mistisnya dirumah seorang sufi sahabat ayahnya, setelah ayahnya meninggal dunia. Di bidang tasawuf,
karya-karya Al-Ghazali cukup banyak, yang paling penting adalah Ihya’ ‘Ulum al-Din. Dalam karyanya tersebut, dia menguraikan secara terinci pendapatnya
tentang tasawuf, serta menghubungkannya dengan fiqh maupun moral agama. Juga karya-karya lainnya, al-Munqidz min al-Dhalal, dimana ia menguraikan
secara menarik kehidupan rohaniahnya, Minhaj al-‘Abidin, Kimia’ al-Sa’adah, Misykat al-Anwar dan sebagainya.
TOKOH-TOKOH TASAWUF FALSAFI
1. AL-HALAJ
Hulul merupakan salah satu konsep didalam tasawuf falsafi yang meyakini terjadinya kesatuan antara kholiq dengan makhluk. Paham hulul ini disusun
oleh Al-Hallaj.
Kata hulul berimplikasi kepada bersemayamnya sifat-sifat ke-Tuhanan kedalam diri manusia atau masuk suatu dzat kedalam dzat yang lainnya. Hulul adalah
doktrin yang sangat menyimpang. Hulul ini telah disalahartikan oleh manusia yang telah mengaku bersatu dengan Tuhan. Sehangga dikatakan bahwa seorang
budak tetaplah seorang budak dan seorang raja tetaplah seorang raja. Tidak ada hubungan yang satu dengan yang lainnya sehingga yang terjadi adalah
hanyalah Allah yang mengetahui Allah dan hanya Allah yang dapat melihat Allah dan hanya Allah yang menyembah Allah.
2. IBNU ARABI
Istilah Wahdah Al-Wujud sangat dekat dengan pribadi Ibnu Arabi, sehingga ketika menyebut pemikiran Ibnu Arabi seakan-akan terlintas tentang doktrin
Wahdah Al-Wujud sebenarnya Wahdatul Wujud bukan penyebutan dari Ibnu Arabi sendiri melainkan sebutan yang dilontarkan oleh musuh bebuyutannya yaitu
Ibnu Taimiyah.
4. ALJILI.
Al-Jilli adalah seorang yang sangat terkenal di Baqhdad, riwayat hidupnya tidak banyak diketahui oleh sejarah tapi yang jelas ajran yang Al-Jilli ini ialah Insan
kamil. Insan kamil menurut Al-Jilli ialah manusia.
5. IBNU SAB‟IN
Disamping para sufi ia juga seorang filosof yang sangat terkenal dari Andalusia, ia adalah seorang penggagas paham tasawwuf yang lebih dikenal dengan
kesatuan Mutlak.
6. AL-SUHRAWARDI AL-MAQTUL
Al-Suhrawardi Al-Maqtul dipandang sebagai salah seorang dari generasi pertama para sufi filosof. Nama lengkapnya ialah Abu al-Futuh Yahya ibn Habsy ibn
Amrak, bergelar Syihabuddin, dan dikenal juga sebagai sang bijak (al-Hakim). Dia termasuk golongan para sufi abad keenam Hijriyyah; dia dilahirkan di
Suhrawad sekitar tahun 550 H dan di bunuh di Halb (Aleppo) atas perintah Shalahuddin al-Ayyubi, tahun 578 H. karena itulah, dia diberi gelar al-Maqtul (yang
dibunuh). Al-Suhrawardi telah meninggalkan sejumlah karya dan risalah, antara lain ialah Hikmah al-Isyraq, al-Talwihat, Hayakil al-Nur, al-Muqawimat dan
sebagainya. Namun karyanya yang paling penting serta paling menguraikan alirannya hanyalah Hikmah al-Isyraq, yang berisi pendapat-pendapatnya tentang
tasawuf isyraqi (iluminatif). Karya-karya Al-Suhrawardi, pada umumnya, cenderung bercorak simbolis dan begitu samar.
ILMU SUATU BEKAL
Isyarat al-Qur‟an tentang ilmu suatu bekal manusia dalam menjalankan kehidupan termaktub
dalam surat al-Baqarah
٣١ ٌِن ٓ َ ُضهُمۡ َعلَى ۡٱل َم َٰ ٓلَ ِئ َك ِة َف َقا َل أَ ۢن ِبُونًِ ِبأ َ ۡس َمآ ِء َٰ َٓهؤ
َ َٰ َّۡل ِء إِن ُكن ُتم
َ ص ِدق َ َو َعلَّ َم َءا َد َم ۡٱۡلَ ۡس َمآ َء ُكلَّ َها ُث َّم َع َر
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku nama
benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar! (al-Baqarah:31)
Secara morfologi (tashrif) kata ilmu ( )علمبberasal dari bahasa arab dengan bentuk masdar (perihal).
Kata ilmu berasal dari akar kata ()علم ٓيعلم ٓعلمب. Alima ( )علمkata kerja yang menunjukan pada masa
lampau (fi’il madhi). Sementara kata ya’lamu ( )يعلمkata kerja yang menunjukan pada masa sekarang
dan akan datang. Adapun kata ilman ( )علمadalah masdar (perihal). Untuk mencapai bentuk masdar
harus mengalami proses perubahan dari satu bentuk kebentuk yang lain. Secara filosofis, untuk
memeiliki ilmu harus mengalami proses
WAJIB AIN
Ilmu yang wajib ain dipelajari ilmu ibadah yang mencakup di dalmnya ilmu
shalat, puasa, zakat, haji dan ilmu akidah.
WAJIB KIFAYAH
Ilmu yang wajib kifayah dipelajari ilmu yang mencakup kehidupan, seperti :
1. Hukum Tata Negara (Siyasah Dusturiah)
2. Hukum Politik Yang Mengatur Hubungan Internasional (Siyasah Dauliah)
3. Siyasah Maliyah (Hukum Yang Mengatur Politik Keuangan Negara
Dalam filsafat islam lebih menitik beratkan pada aksilogi. Dengan demikian
ilmu yang dipelajari dalam islam tentunya bermuara pada aksiologinya.
Aksiologi (untuk apa) mengiring umat islam dalam menuntut ilmu untuk niat
yang positif.
PANDANGAN ISLAM TERHADAP YANG BERILMU
Al-Qur‟an dan Hadis tidak bisa dirubah, namun pemahaman terhadap al-
Qur‟an dan hadis terus berkembang. Ini artinya al-Qur‟an dan Hadis jika
dapat difahami secara holistik dapat dijadikan bekal dalam menghadapi
moderenisasi.
ISYARAT AL-QUR’AN BELAJAR BAHASA
Dalam kaidah Ushul Fiqih. “diperintahkan sesuatu diperintahkan juga sarananya” orang
diperintahkan sarananya.
BEKAL ILMU DI ERA MODERENISASI
Di era modernisasi ilmu yang harus dipersiapkan oleh manusia secara umum, sudah diisyaratkan
dalam al-Qur‟an. Al-Qur‟an menyebut manusia dengan kata Basyar, kata Insan, kata An-Nas dan
kata Bani Adam. Kata tersebut meng-isyaratkan manusia untuk dipenuhi dalam kerlangsungan
hidupnya.
Kata Basyar mengandung makna maklukh yang memiliki kebutuhan biologis yang harus dipenuhi.
Termasuk kebutuhan basyar adalah sandang, pangan dan papan. Hal lain yang termasuk
kebutuhan biologis adalah menikah. Untuk mendapatkan hal ini manusia harus memiliki ilmunya.
Kata Insan, mengandung makna makhluk yang memiliki kebutuhan spiritualis (ketentraman). Hal
yang berkaitan dengan ini agama. Jadi manudia kapanpun termasuk era modern harus tetap
belajar agama, karena itu kebutuhan.
Kata An-Nas, bermakna makhluk yang memiliki kebutuhan sosial. Untuk itu manusia kapanpun
harus memiliki ilmu yang berkaitan dengan hal ini.
Kata Bani Adam, satu isyarat makhluk yang memiliki sejarah dan peradaban. Semodern apapun
manusia hidup di dunia ini jangan sampai melupakan sejarah.
KONTRIBUSI ISLAM PADA PERADABAN DUNIA
Nishab dan Tarif Ditentuka Allah dan bersifat muthlak, nisab zakat memiliki ukuran tetap Ditentukan oleh Negara yang bersifat relative. Nishab dan terif berubah-
ubah sesuai dengan keputusan pemerintah
Sifat Kewajiban bersfat tetap dan terus menerus Kewajiban sesuai dengan kebutuhan dan dapat dihapuskan
Objek alokasi penerima Tetap 8 golongan Untuk dana pembangunan dan biaya rutin
Imbalan Pahala dari Allah dan keberkahan harta Tersedianya barang jasa dan public
Motivasi pembayaran Keimanan dan ketakwaan kepada Allah. Ketaatan dan ketakutan pada Rasa tanggung jawab terhadap beban bersama yang harus dipikul oleh
Negara dan sanksinya semua warga sesuai dengan kemapuan (subjek dan objek pajak)
Perhitungan Dipercayakan kepada muzaki dan dapat juga dibantu amil zakat Selalu mengunakan jasa angkutan pajak