Kelas : TI22 H
NIM : 20220040089
Konsep ketuhanan dalam Islam didasarkan pada prinsip-prinsip dasar yang ditemukan dalam Al-Qur'an
dan Hadis (ucapan dan tindakan Nabi Muhammad SAW).
1. Tauhid (Esa):
Dalil Al-Qur'an: "Katakanlah, Dialah Allah, Yang Maha Esa." (Al-Ikhlas 112:1)
Teori: Konsep ini menegaskan keesaan dan keunikan Allah. Tauhid terbagi menjadi tiga aspek utama:
Tauhid Rububiyyah (keesaan dalam penciptaan dan pemeliharaan), Tauhid Uluhiyyah (keesaan dalam
penyembahan), dan Tauhid Asma' wa Sifat (keesaan dalam nama-nama dan sifat-sifat Allah).
Dalil Al-Qur'an: "Sungguh, Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang
jelas dan telah Kami turunkan bersama mereka Kitab dan neraca supaya manusia dapat melaksanakan
Dalil Al-Qur'an: "Setelah itu kamu akan mati, kemudian kamu akan dibangkitkan pada hari kiamat."
(AlMu'minun 23:15-16)
ُ ُ ِّ ۡ ُ ُ ُ ُ ُ ُ َ َُ ُ ُ ُ ُ
١٦ َُ ثُ ُم اُ نكُ مُ يُ ومَُ القيمةَُ تُ بعثُ ون١٥ َُثُ مُ اُ نكُ مُ بُ عدَُ ذ لكَُ لم ِّيتُ و ن
Teori: Konsep ini menekankan kepercayaan pada kehidupan setelah mati, kebangkitan, dan
pertanggungjawaban di hadapan Allah pada hari kiamat berdasarkan amal perbuatan manusia.
4. Akidah Malaikat:
ْ ُ َ ُ ِّ َ َََُ ْ ِّ ْ ْ ِّ ُ ْ
َُُئكةَُ رسلَُ أ ۟و ِّلََََُ أ ْجنحُةُ مثُن ُٱلََ ْ ُرُضُ جاعلَُ ٱلملَ فاطُُرُ ٱل سمُوتَُ و ُ ٱلح ْمدَُ لََ ِّل
ُ ْ َََُ ُكل ٓ ْ ْ ِّ ُ
شََُءُ قدي ُر ُ فَُ ٱلخل ِّقَُ ما يشاءََََََُ إنُ ٱلَلَُ عل ُُ َُوثلُثَُ وربُعََََََُ يُُزيد
Teori: Konsep ini menyatakan kepercayaan pada makhluk tak terlihat, malaikat, yang diutus oleh Allah
untuk melaksanakan berbagai tugas dan fungsi di alam semesta.
Dalil Al-Qur'an: "Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab ini kepada kamu dengan membawa
kebenaran. Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ketaatan hanya kepada-Nya." (Az-Zumar 39:2-
3)
ۡ ُ ِّ َ ُ ِّ َ ُ ِّ ُ ۡ ۡ ُ ُ ۡ َُ ُ ُ
َََُالد ينَُ الخالص ُ َ ُ َُلَُ مُ خل ًصا له
ُ الَُ لَ ِّل٢ َََُالد ين ٓ يكَُ الكتبَُ بالحقََُ فا عبد ََُ ال َ ُاُ ن اُ ُا نزلنُ اُ ال
ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ ُ
ُوالذُ ينَُ ا تخذُ وا مُ نُ دُ ونُ هُ ُا ولياءََََََُ مُا نُ عبدهُ ُمُ الُ اُ نُ اللَُ ُلَُ يُ هدُ ىُ مُ نُ هوَُ كذ
ُ ِّ ُُ ُُليق ِّربُُونُُاُ الَُ ال ِّلَُ زلُُفَََُ اُُنُ اللَُ يُُحكمَُ بُُينهُُم ُ ُ
ُفَُ ما هُ م َُ ٣ ُبُ كُ فا ر
ُ ُ ِّ ُ
َُفُ يهَُ يُ ختلفُ ون
Teori: Konsep ini mencakup kepercayaan pada kitab-kitab Allah, termasuk Taurat, Injil, Zabur, dan
AlQur'an, sebagai petunjuk hidup dan sumber hukum bagi umat manusia.
Konsep-konsep tersebut membentuk dasar akidah Islam dan menjadi landasan bagi praktik ibadah serta
pandangan hidup umat Muslim.
- Ukhuwah Wathoniyah
Persaudaraan sebangsa dan setanah air
- Ukhuwah Basyariyah
Persaudaraan sesama manusia
• Pemahaman Hakikat Manusia
- Penciptaan manusia
Manusia diciptakan sebagai makhluk paling sempurna dibanding makhluk lainnya.
QS. At Tin ayat 4.
- Fitrah manusia
Manusia memiliki potensi dan kemampuan untuk berbuat baik dan menjadi
bermanfaat bagi sesama.
- Kedudukan manusia
Manusia menjadi khalifah di bumi dan bertanggung jawab memelihara ketertiban
alam semesta.
• Pengaruh Konsep Ketuhanan terhadap Tindakan Manusia
- Akhlak
Konsep ketuhanan dapat membentuk akhlak manusia yang baik, seperti jujur, adil,
peduli dan bertanggungjawab
- Perspektif
Ketuhanan dapat menumbuhkan pandangan batin manusia yang positif terhadap
lingkungan dan makhluk hidup di sekitarnya.
- Keyakinan
Konsep ketuhanan dapat memberikan keyakinan dan motivasi manusia dalam
menjalani kehidupan secara lebih baik.
Simpulan : “ Dengan memahami dan mengamalkan konsep ini, umat Muslim diharapkan dapat menjalin
hubungan harmonis dengan Allah, menjaga alam semesta sebagai tanda kebesaran-Nya, dan mengatur
kehidupan manusia sesuai dengan petunjuk-Nya untuk mencapai tujuan akhir yang adil dan bermakna.”