b.Teori Behaviorisme
Para penganut teori ini menyebut manusia sebagai homo mechanicus (manusia mesin).
Menurut aliran ini segala tingkah laku manusia terbentuk sebagai hasil proses
pembelajaran terhadap lingkungannya, tidak disebabkan aspek rasional dan
emosionalnya. Tetapi aliran ini menganalisis perilaku yang tampak saja, yang diukur,
dilukiskan dan diramalkan.
c. Teori Kognitif
Para penganut teori ini menyebut manusia sebagai homo sapiens (manusia berfikir).
Menurut aliran ini manusia tidak lagi dipandang sebagai mahluk yang bereaksi secara
pasif terhadap lingkungan, tetapi sebagai mahluk yang berusaha memahami
lingkungannya, mahluk yang selalu berfikir.
d.Teori Humanisme
Para penganut teori ini menyebut manusia sebagai homo ludens (manusia
bermain). Aliran teori ini mengecam teori psikonalisis dan behaviorisme karena
keduanya dianggap tidak menghormati manusia sebagai manusia. Keduanya
tidak dapat menjelaskan aspek eksistensi manusia yang positif dan menentukan
seperti cinta, kreativitas, nilai, makna, dan pertumbuhan pribadi.
b. Manusia Menurut Allah SWT
a . لبشر66( اal-Basyar)
kata Al-Basyar merujuk pada makna manusia secara fisik adalah bahwa manusia sebagai
mahluk biologis.
ِ ۚ َ ٱلطَّيِّ ٰب6م ِّم َن6 َو َر َزقَ ُك6 َو َحفَ َد ٗة6م بَنِي َن6 َأ ۡز ٰ َو ِج ُك6م ِّم ۡن6 لَ ُك6ج ا َو َج َع َل6ٗ ُكمۡ َأ ۡز ٰ َو6 َأنفُ ِس6م ِّم ۡن6 لَ ُك6َوٱهَّلل ُ َج َع َل
6ت
٧٢ ُون َ ت ٱهَّلل ِ هُمۡ يَ ۡكفُر ِ ون َوبِ ِن ۡع َم َ َُأفَبِ ۡٱل ٰبَ ِط ِل ي ُۡؤ ِمن
“Allah menjadikan bagi kamu isteri-isteri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu
dari isteri-isteri kamu itu, anak-anak dan cucu-cucu, dan memberimu rezki dari yang baik-
baik. Maka Mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah
(Q.S.Annahal.72)
.b)الناسAnnas (
Kata Annas Yang merujuk pada makna manusia sebagai mahluk sosial /tolong menolong
ۖ
ِ ن ٱهَّلل َ َش ِدي ُد ۡٱل ِعقَا6َّ ِإ6َۖ وا ٱهَّلل
ۘ 6ب ْ ُن َوٱتَّق6ِۚ َو ۡٱلع ُۡد ٰ َو6ى ٱِإۡل ۡث ِم6َوا َعل َ ى َواَل تَ َع6ٰ ى ۡٱلبِ ِّر َوٱلتَّ ۡق َو6َوا َعل
ْ ُاون ْ ُاون
َ َوتَ َع
٢
Artinya : “dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan
jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu
kepada Allah, Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.(Q.S.Al-Maidah 2)
.c) بني ادمBani Adam(
Kata Bani Adam Yang merujuk pada makna manusia sebagai mahluk intelektual
Artinya : “Allah menganugerahkan Al Hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Quran dan
As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang dianugerahi hikmah,
ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. dan hanya orang-orang yang
berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)” . (Q.S.Al-Baqarah 269)
.d) االنسانAl-Insan (
Kata Al-Insan Yang merujuk pada makna manusia sebagai mahluk spiritual.
ۡ َ ِإ َّن ٰهَ ِذ ِٓۦه ُأ َّمتُ ُكمۡ ُأ َّم ٗة ٰ َو ِح َد ٗة َوَأنَ ۠ا َربُّ ُكمۡ ف
٩٢ ٱعبُ ُدو ِن
Artinya : “Sesungguhnya (agama Tauhid) ini adalah agama kamu semua; agama yang satu
dan aku adalah Tuhanmu, Maka sembahlah aku” (Q.S.Al-Anbiya. 92)
HAKIKAT MANUSIA
Di dalam beberapa sumber bacaan mengenai keagamaan, dapat dijumpai beberapa kata yang
menunjuk beberapa pengertian agama. Dalam masyarakat Indonesia mislanya, selain kata
Agama, dikenal pula kata Addin (لدين66 ) اdari bahasa Arab dan Religi dari bahasa Eropa.
Agama adalah sebuah realitas yang senantiasa melingkup manusia. Agama muncul dalam
kehidupan manusia dalam berbagai dimensi dan sejarahnya. Maka memang tidak mudah
mendefinisikan agama. Termasuk mengelompokan seseorang apakah ia terlibat dalam suatu
agama atau tidak.
a. Agama
Munawar Chalil mendefinisikan Addin ialah nasihat, pengertian itu bisa difahami karena muatan
yang terdapat dalam Din antara lain adalah bimbingan hidup atau nasihat agar penganutnya
memperoleh kebahagian lahir dan batin.
Menurut Ulama fiqih; Ad Dien didefinisikan sebagai berikut :
Artinya :Agama adalah ketentuan-ketentuan Allah yang diberikan kepada manusia yang
berakal untuk mendapatkan kehidupan yang bahagia di dunia dan keselamatan hidup di
akhirat.
c. Religi
Harun Nasution mengatakan kata Religi berasal darai bahasa latin, asal kata religi ialah
relegere yang berarti mengumpulkan atau membaca. pengeretian ini dilihat dari sudut muatan
yang terkandung di dalam agama, yaitu agama merupakan kumpulan cara mengabdi kepada
Tuhan yang terhimpun di dalam kitab suci Al-Quran.
Maka Religi dalam pandangan seperti ini hanya memuat dua unsur yaitu :
1. Faith (kepercayaan – artinya adanya persepsi yang sadar tentang eksistensi
kekuatan diluar manusia yang memperngaruhi kelangsungan hidup mereka).
2. Worship (peribadatan/penyembahan – perlu adanya perwujudan ritus yang
kongkrit sebagai penghambaan dan ketertundukkan manusia terhadap kekuatan
tersebut, misalnya dalam bentuk sesaji, kurban dll.).
RUANG LINGKUP AGAMA
a. Keyakinan (credial), yaitu keyakinan akan adanya sesuatu kekuatan supranatural yang
diyakini mengatur dan pencipta alam
b. Peribadatan (ritual), yaitu tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan
supranatural tersebut sebagai konsekuensi atau pengakuan dan ketundukannya
c. Sistem nilai yang mengatur hubungan manusia dengan manusia lainya atau alam semesta
yang dikaitkan dengan keyakinannya.
JENIS-JENIS AGAMA
Di tinjau dari sumbernya agama dibagi dua, yaitu agama wahyu (Samai) dan agama bukan
wahyu (Ardi).
a. Agama wahyu (Samai) ialah agama yang diterima oleh manusia dari Allah SWT sang pencipta
melalui malaikat Jibril dan disampaikan serta disebarkanoleh Rasul-Nya kepada umat manusia.
b. Agama bukan wahyu (Ardi) ialah agama yang bersandar kepada ajaran seseorang manusia yang
dianggap memiliki pengetahuan tentang kehidupan dalam berbagai aspeknya secara mendalam.
METODE MEMPELAJARI AGAMA
1. Agama harus dipelajari dari sumbernya yang asli (Al-Quran dan Sunnah Rasullalah)
2. Agama harus dipelajari secara integral, tidak dengan parsial, artinya ia dipelajari secara menyeluruh
sebagai suatu kesatuan yang bulat tidak secara sebagian saja.
3. Agama dipelajari dari kepustakaan yang ditulis oleh pakar-pakar Islam atau sarjana-sarjana Islam
4. Kesalahan sementara orang mempelajari agama ialah dengan jalan mempelajari kenyataan umat
manusia sekarang, bukan agama yang dipelajarinya.