PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa itu ruang lingkup ilmu tauhid.
2. Apakah aspek aspek dalam ilmu tauhid.
3. Bagaimanakah pembagian ilmu tauhid
C. Tujuan
1. Mengetahui ruang lingkup ilmu tauhid
2. Mengetahui Aspek aspek ilmu tauhid
3. Mengetahui pembagian ilmu tauhid
1
BAB II
PEMBAHASAN
1
Al-Qaul Al-Mufid ‘Ala Kitab At-Tauhid, Syaikh Muhammad Bin Shalih Al-‘Utsaimin, Cetakan Dar Ibnu Al-
Jauziy, Riyadh 1419 H, Halaman 8. Di Akses Dari Https://Www.Muadz.Com/Makna-Tauhid-Dan-Pembagiannya/.
Makna Tauhid Dan Pembagiannya.
2
Mudzakarah At-Tauhid, Syaikh Abdurrazaq ‘Afifi, Cetakan Al-Maktab Al-Islamiy, Beirut 1403 H, Halaman 3.
Di Akses dari Https://Www.Muadz.Com/Makna-Tauhid-Dan-Pembagiamnya/. Makna Tauhid Dan Pembagiannya.
3 Http://dhearohmah.blogspot.com/2017/12/aspek-aspek-ilmu-kalam.html?m=1
2
berkaitan dengan konsep kebenaran, keyakinan dan justifikasi dalam ilmu kalam
yang dalam konteksnya yang dapat untuk menafsirkan Al qur’an , karena ilmu
kalam sendiri meliputi hal-hal yang berkaitan sejarah.
2. Aspek Ontologi
Menurut bahasa Ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu On atau Ontos
yang berarti ada dan Logos yang berati ilmu. Jadi ontologi adalah ilmu tentang
yang ada.
Sedangkan menurut istilah Ontologi adalah ilmu yang membahas tentang
hakikat yang ada, yang merupakan ultimate realita baik yang terbentuk dalam
aspek-aspek kehidupan dalam pembahasan ilmu kalam.
Ilmu Kalam mencangkup diskursus aliran-aliran kalam yang ada pada
persoalan-persoalan ketuhanan dan yang berkaitan dengannya, yang berkesan
samar dan persoalan-persoalan yang terjadi dalam kehidupan manusia.
3. Aspek Aksiologi
Aksiologi berasal dari kata Yunani yaitu axion berati nilai dan logos berati
teori, yang berarti teori tentang nilai. Menurut istilah Aksiologi adalah nilai suatu
yang dimiliki manusia untuk melakukan berbagai pertimbangan tentang apa yang
dinilai dalam realita kehidupan yang menjadi pembahasan dalam suatu ilmu
kalam.
Pada aspek aksiologi ilmu kalam menyangkut pada kegunaan ilmu itu sendiri
dalam menyingkapi hakikat kebenaran yang terjadi dalam realita-realita
kehidupan yang tidak terlepas oleh perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi berdasarkan perkembangan zaman.4
4
http://dhearohmah.blogspot.com/2017/12/aspek-aspek-ilmu-kalam.html?m=1
3
5. Tauhid Qauli
6. Tauhid Amali
1. TAUHID RUBUBIYAH
Tauhid Rububiyah adalah men-satu-kan Allah dalam
kekuasaan-Nya. Artinya menyakini bahwa hanya Allah yang
menciptakan , memelihara, menguasai dan mengatur alam seisinya.
Semua manusia yang hidup didunia ini telah tertanam benih –benih
tauhid rububiyah. Mereka yakin bahwa alam ini tidak wujud dengan
sendirinya, tapi diwujudkan oleh dzat Yang Maha Kuasa yaitu Allah.
Semua manusia memang sudah memiliki benih –benih tauhid
rububiyah, karena seluruh roh manusia ini pernah ikrar di hadapan
Allah bahwa penguasa mereka hanyalah Allah, seperti yang
diceritakan Allah dalam surah Al – A’raf ayat 172
4
aturan Allah dalam hal mendidik anak, dalam hal memperoreh harta
dan membelanjakannya, mereka mengingkari aturan –aturan Allah
untuk mengatur masyarakat5. Dalam hal harta misalnya, Allah
menetapkan larangan memperolehnya dengan jalan riba, dengan jalan
penipuan seperti mengurangi tsksrsn stsu timbangan. Dan harta itu
setelah diperolehnya dengan susah payah, memeras otak, dan keringat,
harus mengeluarkan zakat dan infaq.
Dari uraian diatas, maka tauhid Rububiyah ada dua
bagian, yaitu :
a. Tauhid Rububiyah dalam perbuatan Allah, yaitu
meyakini hanya Allah yang menciptakan,
memelihara dan mengatur alam, menghidupkan dan
mematikan manusia dsb.
b. Tauhid Rububiyah dalam perbuatan manusia, yaitu
meyakini kebenaran aturan –aturan Allah yang harus
dilakukan oleh manusia. Misalnya aturan zakat dan
infaq dsb.
2. TAUHID ULUHIYAH
Tauhid Uluhiyah adalah men-satu-kan Allah dalam ibadah,
maksudnya : Ikhlas beribadah hanya kepada Allah. Segala perbuatan
hamba yang didorong kepercayaan gaib harus ditujukan hanya kepada
Allah, serta mengikuti petunjuk-Nya. Seperti do’a nadzar,
menyembelih kurban, pengharapan, cinta, takut, dan tawakal. Tauhid
Uluhiyah inilah yang ada perselisihan antara Islam dengan orang-orang
musyrik sejak zaman nabi-nabi yang terdahulu sampai sekarang.
Orang-orang musyrik itu kecuali beribadah kepada Allah, juga
beribadah kepada selain Allah, seperti berpengharapan kepada benda –
benda yang dikeramatkan, memohon kepada roh-roh nenek moyang
atau takut kepada roh-roh halus lainnya.
5
Abdul Wahid Hasyim, Dasar – Dasar Aqidah Islam, Pati: Pustaka Ya Ummi, 1424 H, Hal 16-21
5
Tauhid uluhiyah ini adalah ajaran pertama yang mula-mula
diserukan oleh setiap rasul kepada kaumnya. Firman Allah dalam surah
Adz-Dzariyat ayat 56 :
3. TAUHID SIFAT
Tauhid sifat adalah iman dan benar-benar yakin bahwa Allah
bersifat dengan sifat-sifat kesempurnaan dan mustahil bersifat dengan
sifat-sifat kekurangan. Semua sifat-sifat Allah yang diterangkan dalam
Al qur’an dan dijelaskan dalam hadits yang shoheh harus diimani apa
adanya, tidak boleh ditakwil karena akan menjadi kosong tidak ada
arti, dan tidak boleh digambarkan sehingga menyerupai sifat
makhluknya. Sifat-sifat Allah tidak dapat dibandingkan dengan sifat-
sifat makhluk, dan tidak ada sesuatu yang menyerupai Allah.
ْ قُ ْل ُه َواللَُّْ َْْ أَحَد. ص َم ُْد
َّ اللَُّْ َْْ ال. لَ ْميَ ِلد َْولَ ْميُو َل ْْد. َْولَ ْميَ ُك ْنلَ ُه ُكفُ ًواأَحَد
Artinya :
Katakanlah ( wahai Muhammad ) bahwa Allah itu Maha Esa. Allah adalah
Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. “Tidak beranak dan
tidak diperanakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.”4
6
9. Ilmu : Pengetahuan
10. Hayat : Hidup
11. Sam’u : Pendengaran
12. Bashor : Penglihatan
13. Kalam : Pembicaraan
6
Abdul Wahid Hasyim, Dasar – Dasar Aqidah Islam, Pati: Pustaka Ya Ummi, 1424 H, Hal 21-34
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Tauhid secara bahasa merupakan mashdar (kata dasar) dari fi’il (kata kerja) ( و َّحد-
َ
)ي َُو ِّحدyang artinya menjadikan sesuatu menjadi satu atau tunggal.
Sedangkan secara istilah, makna tauhid adalah mengesakan Allah Subhanahu wa
Ta’ala dengan apa-apa yang menjadi kekhususan bagiNya baik itu dalam masalah
rububiyyah, uluhiyyah ataupun asma wa sifat.
Tauhid merupakan suatu paham aqidah yang mempercayai bahwa satu satu-Nya
Allah yang berhak disembah hanyalah Allah SWT.
2. Aspek – aspek Ilmu Tauhid
A. Aspek Epistemologi
B. Aspek Ontologi
C. Aspek aksiologi
3. Pembagian ilmu tauhid
Bagian-bagian ilmu tauhid sebagai ilmu dapat dibagi dalam 4 bagian, yaitu:
a. Tauhid Rububiyah
b. Tauhid Uluhiyah/Ubudiyah
c. Tauhid Sifat
d. Tauhid Asma’
B. Saran
Saran penulis berharap makalah ini dapat menambah wawasan bagi seluruh
mahasiswa khususnya bagi para pembaca agar tergugah untuk terus semangat dalam
menegakkan kebenaran, dan dapat menambah pengetahuan bagi para mahasiswa.
Demi penyempurnaan makalah ini, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun.
8
Daftar Pustaka
Http://dhearohmah.blogspot.com/2017/12/aspek-aspek-ilmu-kalam.html?m=1
Abdul Wahid Hasyim, Dasar – Dasar Aqidah Islam, Pati: Pustaka Ya Ummi,
1424 H, Hal 16-34.