Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH TAUHID RUBUBIYAH

Dibuatnya makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Tauhid

Dosen pengampu: Hj. Yussy Dewi Hastuti S.Sos., M.M.

Disusun oleh:

Ade Abdurohman

Dede Leni

Nurlailaturrohmah

Fakultas Dakwah
Prodi Manajemen Haji dan Umroh
INSTITUT NAHDLATUL ‘ULAMA CIAMIS
TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur selalu terlimpah curahkan kepada allah swt, atas
segala limpahan rahmat dan nikmatnya. Sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tugas mata kuliah Tauhid. Dengan hadirnya
makalah ini semoga dapat memberikan informasi bagi para pembaca
tentang tauhid.

Sholawat dan salam tetap terlimpah curahlan kepada Nabi agung


Muhammad SAW, serta keluarga, sahabat dan pengikutnya.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kesalahan


dalam penyusunan makalah ini, karena keterbatasan kemampuan yang
dimiliki. Maka dari itu, saran dan kritik kami harapkan dari para pembaca.

1 November 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................... i

DAFTAR ISI...................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1

A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................2
C. Tujuan Masalah....................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3

1. Pengertian Tauhid dan Tauhid Rububiyyah.........................................3


2. Dalil – dalil yang berkaitan dan Contoh Tauhid rububiyyah...............4

BAB III PENUTUP.........................................................................................5

Kesimpulan.......................................................................................................5

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................6

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam sebagai agama yang sempurna dan berada dalam rida


Allah. Kesempurnaan Islam itu bisa dirasakan dalam kehidupan
dengan melaksanakannya secara sempurna. Dalam kaitan ini,
kesempurnaan agama seseorang dapat kita lihat dari aqidahnya,
dimana akidah tersebut merupakan keyakinan atas sesuatu yang di
dalamnya mencakup segala sesuatu yang berkaitan dengan rukun
iman, baik tentang keyakinan kepada Tuhan, para malaikat, kitab-
kitab, para rasul, serta takdir baik dan buruk. Sumber daripada
akidah Islam adalah Alquran dan Sunnah, yang secara keilmuan
akademis terakomodir dalam kajian tauhid.

Dalam kajian tauhid, posisi aqidah mendapatkan perhatian


yang sangat besar karena menyadari bahwa ibadah tanpa Aqidah
hanyalah sia-sia dan begitu juga sebaliknya. Untuk meluruskan
paradigma akan umat tentang sebuah Aqidah maka untuk
mengenalnya Tauhid mencangkup pembahasan Aqidah didalamnya,
dengan membaginya menjadi beberapa ruang lingkup dan
menjelaskan keberadaan fungsi dari Aqidah. Meskipun demikian,
kajian tauhid mempunyai nama lain sebagai sebuah terminologi,
yaitu ilmu ushuluddin, ilmu kalam, ilmu aqidah, dan teologi Islam.

Pembahasan mengenai tauhid merupakan hal yang paling


penting dalam agama Islam, dimana tauhid mengambil peranan
penting dalam membentuk pribadi-pribadi yang tangguh, selain juga
sebagai inti atau akar daripada Aqidah Islamiyah. Namun rupanya
saat ini pembahasan masalah 'aqidah menjadi sesuatu yang
terkesampingkan dalam kehidupan, kencenderungan masyarakat

1
yang hedonis dengan persaingan hidup yang begitu ketat, sehingga
urusan-urusan dunia menjadi suatu hal yang menyita perhatian
manusia daripada hal-hal lainnya, termasuk masalah keberagamaan,
sehingga akan didapati banyak sekali penyimpangan demi
penyimpangan yang terjadi di tengah-tengah umat Islam Allah dalam
zat-Nya dan dalam perbuatan-Nya menciptakan alam seluruhnya dan
bahwa Ia sendiri-Nya pula tempat kembali segala alam ini dan
penghabisan segala tujuan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu pengertian Tauhid dan Tauhid Rububiyyah
2. Apa saja Dalil – dalil tentang Tauhid yang bersangkutan
dengan Tauhid Rububiyyah dan Apa saja contoh Tauhid
Rububiyyah
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian Tauhid dan Tauhid Rububiyyah
2. Untuk mengetahui dalil – dalil Tauhid rububiyyah dan
mengetahui contoh tauhid rububiyyah

2
BAB II

PEMBAHASAN

1.1 Pengertian Tauhid

Asal mula kata Tauhid berasal dari kitab yang sering kita
pegang saat ini yakni Al Qur‟an. Memahami dan mengamalkan
Tauhid itu wajib bagi umat Muslim. Tauhid adalah bentuk mashdar
dari kata kerja aktif WahhadaYuwahhidu – Tauhidan artinya “meng-
esakan” atau ” menjadikan sesuatu itu esa”.

Sedangkan menurut istilah syar‟i ialah peng-esaan terhadap


Allah SWT dengan cara yang khusus bagi- Nya. Pengesaan itu
mencakup rububiyah, uluhiyah serta asma wa sifat-Nya.1 Arti dari
ilmu tauhid ialah ilmu yang membicarakan tentang sifatsifat Allah
SWT dan sifat-sifat para utusan-Nya yang terdiri dari sifat yang
wajib (yang pasti ada), sifat jaiz (yang mungkin ada) dan sifat yang
mustahil (yang tidak ada). Selain itu, juga membicarakan bagaimana
menetapkan kepercayaan-kepercayaan agama Islam dengan dalil-
dalil Naqli. Serta menolak akidah yang salah dan yang bertentangan
dengan akidah Islam. Dan meyakini Allah-lah Sang pemberi
kehidupan di alam ini.

1.2 Pengertian Tauhid Rububiyah


Tauhid Rububiyyah adalah Suatu keyakinan yang pasti bahwa
Allah subhaanahu wa ta’ala satu-satunya pencipta, pemberi rizki,
menghidupkan dan mematikan, serta mengatur semua urusan
makhlukmakhluk-Nya tanpa ada sekutu bagi-Nya. Nama ini
mempunyai beberapa arti, antara lain: AlMurabbi (pemelihara), al-
Nashir (penolong), al-Malik (pemilik), alMushlih (yang
memperbaiki), al-Sayyid (tuan). Dalam terminologi syari‟at Islam,

3
istilah tauhid rububiyyah berarti percaya bahwa hanya Allah satu-
satunya pencipta, pemilik, pengendali alam raya yang dengan
takdirnya-Nya Ia menghidupkan dan mematikan serta
mengendalikan alam dengan sunnah-sunnah-Nya”. Dalam
pengertian ini istilah tauhid rububiyah belum terlepas dari akar
makna bahasanya.Sebab Allah adalah pemelihara makhluk, para
rasul dan wali-wali-Nya dengan segala spesifikasi yang telah
diberikannya kepada mereka. Tauhid rububiyah mencakup dimensi-
dimensi keimanan berikut ini: Pertama, beriman kepada
perbuatanperbuatan Allah yang bersifat umum.

2.1 Dalil – dalil Tentang Rububiyyah beserta cnthnya

Landasan dalil tauhid rububiyyah ini diantaranya firman Allah


subhaanahu wa ta’aala:

‫ٱْلَح ْم ُد ِهَّلِل َر ِّب ٱْلَٰع َلِميَن‬

Artinya: segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam . (Q.S Al fatihah:1)
Makna Rabb pada ayat diatas adalah bahwa Allah adalah Pencipta
mereka, Yang menguasai,Yang memperbaiki dan Yang memelihara
dengan segala nikmat dan anugerah-Nya.

ٌ‫ٰذ ِلُك ُم ُهّٰللا َر ُّب ُك ْۚم ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُه َۚو َخ اِلُق ُك ِّل َش ْي ٍء َف اْع ُبُدْو ُهۚ َو ُه َو َع ٰل ى ُك ِّل َش ْي ٍء َّو ِكْيل‬

Artinya: Itulah Allah Tuhan Kamu, tidak ada tuhan selain


Dia,Pencipta segala sesuatu. (Q.S. Al-An‟am,:102). Bahwasanya
Allah lah yang memberi rizki kepada semua makhluk, sebagaimana
firman Allah:

‫َو َم ا ِم ْن َد ۤا َّبٍة ِفى اَاْلْر ِض ِااَّل َع َلى الّٰل ِهِر ْز ُقَها‬

Artinya: Dan tidak ada suatu binatang melata pun dibumi


melainkan Allah yang memaberi rizkbii.(Q.S Hud:6).

4
BAB III

PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Ajaran islam menganggap bahwa tauhid rububiyyah sangat penting
untuk bekal kehidupan sehari hari guna memiliki keimanan yang hakiki.
Dalam tauhid rububiyyah ini serang muslim harus mengimani bahwa
allah swt yang menciptakan seluruh alam semesta ini dan seisinya,
segala sesuatu yang terjadi ialah atas kehendaknya, rezeki, takdir,
pasangan, maut sekalipun hanya allah lah yang berhak menentukan atas
semua itu, maka sudah seharusnya kita sebagai manusia wajib
mengimani tauhid rububiyyah ini.
Selain sangat penting dalam mengimani tauhid rububiyyah ini dalam
era perkembangan zaman yang kntemprer ini kita harus menguasai
tauhid rububiyyah agar terhindar dari penyimpangan yang marak terjadi
dilingkungan masayarakat misalnya, masih banyak para masyarakat
yang menggunakan adat istiadat para leluhur untuk mengagungkan para
leluhur yang tidak perlu untuk diagungkan. Guna menghindari
penyimpangan tersebut kita harus menguasai tauhid rububiyyah ini
dengan baik.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bacaanmadani.com/2018/01 /pokok-pembahasan-ilmu-
tauhid.html.
Abdul Aziz bin Muhammad Alu Abdul Lathif,Pelajaran Tauhid Untuk
Tingkat Lanjutan. ( Dalam Keilmuan Ushuludin, Saidul Amin)
Zainuddin, 1996,Ilmu Tauhid Lengkap(Jakarta: Penerbit Rineka Cipta).

Anda mungkin juga menyukai