KULIAH IV
A. Sumber Ekonomi Islam 2
Adanya keseimbangan jumlah kata-katanya, kata dengan lawan kata; kata dengan
dampaknya
Contoh: Hayat antonim maut: 145 kali.
• Akhirat antonim dunia: 115 kali
• Malaikat antonim setan: 88 kali
• Thuma’ninah (ketenangan) antonym dhyq
(kecemasan) : 13 kali.
• Panas antonim dingin: 4 kali
• Infaq dampaknya ridha : 73 kali
• Kikir dampaknya penyesalan: 12 kali
• Zakat dampaknya berkat: 32 kal
Lainnya: Yaum (hari): 365 kali.
Syahr (bulan): 12 kali.
4
QS Al-Syura (42),17:
“Allah menurunkan kitab Al Qur’an dengan penuh kebenaran dan
keseimbangan”
5
Hadits adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi shallallaahu ‘alaihi
wasallam baik itu ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat fisik, maupun
kepribadiannya, setelah kenabian.
Hingga gerak dan diamnya ketika terbangun maupun tertidur juga disebut sebagai
hadits. Maka dari itu pengertian ini juga mencakup setiap keadaan Nabi
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam.
Sunnah adalah Segala sesuatu yang dinukil dari Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam baik
itu ucapan, perbuatan, persetujuan, sifat fisik, kepribadian, maupun perjalanan hidup, baik
itu sebelum diutus maupun sesudah diutus.
2. Hadits dan Sunnah 11
3. Istidlal: menarik kesimpulan suatu barang dari barang lain. Sumbernya adat
dan
kebiasaan.
4. Ijma’: menetapkan dan memutuskan suatu perkara; sepakat atau bersatu
dalam pendapat ulama fiqih (fuqaha); kesepakatan pendapat di antara para
mujtahid , atau persetujuan pendapat di antara ulama fiqih dari abad ttt
mengenai masalah hukum
Kesepakatan ada tiga cara:
o qaul (ucapan) para mujtahid yang diakui sah.
o fi’il (perbuatan): kesepakatan dalam praktek.
o sukut (diam): apabila para mujtahid tak membantah suatu pendapat
yang dikeluarkan oleh salah satu atau beberapa mujtahid.
B. PRINSIP EKONOMI ISLAM 14
a. Halal Dzat
Dzat yang menjadi objek aktivitas harus merupakan dzat yang halal. Jika
obyeknya tidak halal, maka segala sesuatu yang berkaitan dengan objek
tersebut meskipun halal, maka akan menjadi haram.
Contoh dzat yang tidak halal: daging babi, darah, bangkai, minuman
keras, narkoba, dsb.
Apabila misalkan minuman keras yang menjadi objek transaksi, maka
segala macam transaksi menjadi tidak halal. Meskipun untuk
memperolehnya dengan cara jual-beli yang dihalalkan.
Katagori Halal 18
Jenis Riba
Riba Fadhl : Pertukaran antar barang sejenis dengan kadar yang berbeda, sedangkan
barang yang dipertukarkan itu termasuk dalam jenis barng ribawi.
o Barang ribawi meliputi: emas dan perak, baik itu dalam bentuk uang
maupun dalam bentuk lainnya. Bahan makanan pokok, seperti beras,
gandum, dan jagung, serta bahan makanan tambahan, seperti sayur-
sayuran dan buah-buahan.
Riba Nasi’ah: riba yang terjadi akibat jual beli tempo. Misalnya seseorang menghutangi
uang dalam jumlah tertentu kepada seseorang dengan batas tertentu, dengan syarat
berbunga sebagai imbalan batas waktu yang diberikan tersebut.
21
Beberapa ulama bahkan memberikan makna yang lebih luas terhadap kata
tathfif, yaitu orang yang menerima gaji penuh namun dia tidak menunaikan
tugas-tugasnya secara jujur dan efisien.
Sabda Rasul lainnya,
“Barangsiapa yang Allah beri posisi otoritas atas orang-orang Muslim,
kemudian dia tidak memperhatikan kepentingan – kepentingan mereka,
maka Allah tidak akan memperhatikan kepentingannya di Hari Kemudian”
23
(Freedom, Al Hurriyah)
Bisnis tidak bisa dikatakan telah mencapai suatu bentuk perdagangan yang
saling rela antara pelakunya (tijaratan an taradlin minkum), jika di dalamnya
masih ada tekanan/paksaan.
Kesepakatan mutual menghindari semua bentuk pemaksaan. Agar semua
dealing menjadi legitimate, kesepakatan akhir harus lepas dari paksaan
model apapun.
Dalam hal perdagangan nasional dan internasional merfleksikan prinsip-
prinsip anti paksaan. SM.Yusuf menegaskan bahwasanya impor barang
hendaknya bebas dari segala macam tekanan dan kewajiban membayar
pajak, sehingga konsumen bisa menikmati hasil dagangannya dengan
murah. Sementara menurut Maududi, Islam tidak memberikan kewajiban
membayar bagi impor dan ekspor dalam perdagangan internasional.
29
Manifestasi lain dari prinsip tanpa paksaan adalah adanya tuntutan bahwa
barang diperjualbelikan hendaknya dinegosiasikan dan ditetapakn atas
dasar kesepakatan mutualistik. Tidak ada otoritas tertentu yang melakukan
penetapan harga tertentu suatu komoditas. Semuanya harus atas dasar
supply dan demand.
3. Keadilan 30
Ajaran Al Qur’an yang menynagkut keadilan dalam bisnis, bisa dikategorikan dua,
yaitu imperatif dan perlindungan.
(1) Imperatif (Perintah)
(a) Memenuhi Janji
Kesepakatan, dan Kontrak. Salah satu ajaran Al Qur’an yang paling penting dalam
masalah binis adalah masalah pemenuhan janji dan kontrak. Al Qur’an
mengharuskan semua kontrak dan janji kesepakatan dihormati, dan semua
kewajiban dipenuhi, meskipun ada alasan yang kuat bahwa pihak lain akan merusak
kesepakatan
Lebihjauh Al Qur’an memerintahkan orang-orang yang beriman untuk menjaga
sumpahnya, artinya bahwa mereka hendaknya serius menjaga sumpah yang telah
diucapkan. Al Qur’an menyatakan bahwasanya Allah akan menjatuhkan siksa atas
diingkarinya sebuah sumpah oleh seseorang. Menjaga sumpah berarti pula seseorang
berhati-hati dalam bersumpah, jangan sampai melakukan sumpah palsu. Di dalam Al
Qur’an diperintahkan bagi orang yang melanggar sumpah untuk membayar kaffarat.
32
(b) Jujur
Pelaku bisnis perlu bersikap jujur agar memperoleh kepercayaan dari nasabahnya.
Masalah keakuratan timbangan, pesanan sesuai order, ketepatan penyerahan,
pembayaran yang tepat, tidak boleh diabaikan. Sebaliknya orang yang tidak jujur
akan selalu berusaha melakukan penipuan pada orang lain, kapan dan dimana saja
kesempatan itu terbuka bagi dirinya.
QS. Al Anfaal, 27:
‘Hai orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasulnya dan
juga janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang
kamu mengetahui.”
Sabda Rasul:
“Ketidakjujuran adalah salah stu tanda-tanda orang munafik. Tiga tanda orang
munafik adalah jika dia bicara dia selalu berdusta, dan jika dia berjanji maka dia
akan selalu mengingkari, dan jika dia diberi amanat maka dia akan berkhianat.”
33
(2) Perlindungan
Dalam rangka penerapan keadilan pada pelaku bisnis, Al Qur,an telah
memberikan petunjuk yang pasti bagi orang beriman yang berguna sebagai alat
perlindungan.
(a) Penulsan Kontrak
Sebuah kontrak bisnis hendaknya ditulis di atas kertas. Penulisan transaksi
ini sangat efektif untuk melindungi terjadinya klaim palsu yang dilakukan
oleh salah satu pihak.
(b) Saksi-saksi
Transaksi yang berbentuk kredit menurut Al Qur’an (Al Baqarah, 283);
hendaknya disaksikan oleh dua orang lelaki dewasa, jika tidak maka saksi
dilakukan dengan menghadirkan seoarang laki-laki dan dua orang wanita.
34
© Rahn (Gadai)
Salah satu bentuk perlindungan dalam kasus kredit, ialah
pengambilan barang pihak yang berhutang ke tangan yang memberi
utang sebagai gadai (jaminan) sampai utangnya lunas.
(d) Tanggung Jawab Individu
Setiap individu bertanggungjawab terhadap semua bentuk transaksi
yang dilakukan. Tidak ada seorangpun yang memiliki privelege
tertentu untuk menghindari konsekuensi apa yang dilakukan.
.4. Tatakrama 35
(b) Pemaaf
Banyak anjuran dalam Al-Qur’an untuk memberikan maaf. Bahkan
Al-Qur’an menganggap kata maaf dan perkataan yang baik, lebih
baik daripada derma yang diikuti dengan sesuatu yang menyakitkan
(perasaan penerima).
Al-Qur’an memerintahkan untuk memberikan maaf dan berlapang
dada atas kesalahan yang dilakukan orang lain, dan hendaknya
perlakuan jelek dibalas dengan perilaku yang baik, sehingga dengan
tindakan itu musuhpun akan menjadi teman yang akrab.
38
© Menghilangkan Kesulitan
Salah satu manifestasi dari sikap murah hati adalah menjadikan segala
sesuatu itu gampang dan lebih mudah bagi orang lain dan tidak
menjadikan orang lain dalam kesulitan.
Seorang Muslim tidak diperkenankan berlaku keras dan kaku dalam
melakukan hubungan dengan orang lain. Al-Qur’an memerintahkan untuk
menghindari segala tindakan yang sekiranya menyulitkan orang lain.
Dengan demikian orang yang memberi utang hendaknya memberikan
tambahan waktu bagi yang berutang jika dia tidak mampu mengembalikan
utangnya pada waktu yang telah ditentukan, dan mungkin juga utang yang
ditangggungnya bisa dibebaskan jika memang betul-betul berada dalam
kesulitan yang mencekik.
39
46
Sumber Prinsip Ekonomi Islam adalah Kitab Suci Al Qur’an, Hadits dan
Sunnah, dan Ijtihad
Prinsip Bisnis yang Islami adalah halal, kebebasan dalam usaha (freedom, al
hurriyah), keadilan, dan tatakrama
Tiga sisi halal adalah: Halal Dzat, Halal Cara Perolehannya, dan Halal Cara
Penggunaan
Kebebasan dalam Usaha (Freedom, Al Hurriyah) merupakan kesepakatan
mutual menghindari msemua bentuk pemaksaan. Agar semua dealing
menjadi legitimate, kesepakatan akhir harus lepas dari paksaan model
apapun.
Ajaran Al Qur’an yang menynagkut keadilan dalam bisnis, bisa
dikategorikan dua, yaitu imperatif dan perlindungan.
Tatakrama dalam bisnis bisa terbagi ke dalam tiga garis besar: Murah Hati,
Motivasi untuk Berbakti, dan Prioritas Utamanya.