berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos dan nomos. Kata oikos berarti rumah tannga
(house-hold), sedangkan nomos memiliki arti mengatur. Maka secara garis besar
ekonomi diartikan sebagai aturan rumah tangga, atau manajemen rumah tangga.
malainkan bisa berarti ekonomi suatu desa, kota dan bahkan suatu negara. Sedangkan
Islam adalah agama yang diturunkan oleh Allah SWT. Melalui Nabi Muhammad
SAW.
Ekonomi Islam yang biasa juga dikatakan dengan ekonomi syariah juga
merupakan salah satu sistem ekonomi dimana “Ekonomi syariah merupakan ilmu
nilai-nilai Islam”. Seperti ilmu lainnya, segala sesuatu yang menyangkut tentamg
rakyat dikatakan sebagai ilmu pengetahuan sosial karena pada hakekatnya manusia
adalah makhluk sosial. Dalam konteks ekonomi Islam juga merupakan ilmu
Secara normatif ekonomi Islam adalah sebuah sistem ekonomi yang dibangun
berdasarkan tuntunan ajaran Islam dengan kata lain ekonomi Islam adalah sebuah
tatanan ekonomi yang dibangun diatas dasar ajaran tauhid dan prinsip-prinsip moral
Islam (seperti moral keadilan).
Dari pengertian diatas dapat difahami bahwa ekonomi Islam sangat
menggambarkan ekonomi yang sangat menjunjung tinggi moral Islam, ekonomi
Islam dibangun dengan ajaran tauhid/kebenaran hati. Sebagaimana Rasul telah
memberikan contoh-contoh berekonomi yang baik dan benar.
Ekonomi Islam didasarkan pada moral yang tinggi dan akhlak mulai sehingga
prilaku manusia dalam aktifitas ekonominya tidak akan pernah menyimpang dari
kebenaran, kejujuran, keadilan, dan semua akhlak mulia lainnya.
Kedua pendapat diatas tentang pengertian ekonomi Islam yang sama-sama
menyinggung tentang moral Islam dalam kegiatan ekonomi Islam. Maka dapat
disimpulkan bahwa ekonomi Islam adalah sebuah sistem ilmu pengetahuan sosial
yang menyoroti masalah perekonomian, sama seperti konsep ekonomi konvensional
lainnya hanya dalam sistem ekonomi ini nilai-nilai Islam menjadi landasan dan dasar
dalam setiap aktivitasnya.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Al-Bukhari dalam Muhammad
Nejatullah Ash Shiddiqi dikemukakan, demi Allah SWT. Aku tidak
mengkhawatirkan kemiskinanmu, tetapi lebih mengkhawatirkan akan kemewahan
duniawi yang kamu peroleh lalu kamu saling berlombah mengadakan persaingan
diantara sesamammu sebagaimana telah dilakukan oleh orang-orang sebelum kamu
dan telah diberikan kemewahan juga. Hal itu akan membinasakan kamu
sebagaimana ia akan membinasakan mereka.
Atas dasar uraian itu, dapat dinyatakan aktivitas ekonomi dalam pandangan Islam
bertujuan untuk :
1. Al-Qur‟an
Terjemahan:
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya.
2. Sunnah
Secara definitif, Khalaf mengatakan bahwa sunnah ialah sesuatu yang datang
dari Rasulullah SAW, baik ucapan (qaulan), perbuatan maupun ketetapan (taqriran).
Sunnah qauliyah adalah segala sabda Rasulullah dalam berbagai hal dan
permasalahan. Sunnah fi‟liyah yaitu perbuatan Rasulullah, misalnya shalat, zakat,
puasa dan haji. Adapun sunnah taqririyah adalah perbuatan beberapa sahabat yang
disetujui oleh Rasulullah SAW, baik mengenai ucapan sahabat maupun
perbuatannya.
5. Kecukupan.(sufficiency)
Para fukaha mendefinisikan kecukupan sebagai terpenuhinya kebutuhan sepanjang masa
dalam hal sandang, pangan, papan, pengetahuan, akses terhadap penggunaan sumber daya,
bekerja, membangun keluarga, ( pernikahan) sakinah, kesempatan untuk kaya bagi setiap
individu tanpa berlebihan.