ASSALAMUALAIKUM WARAHMATULLAHIWABARAKATUH,
SETINGGI – TINGGI KESYUKURAN KEHADRAT ILAHI KERANA
DENGAN LIMPAH KURNIANYA DAPAT KAMI MENYIAPKAN E
FOLIO INI DENGAN SEMPURNA.WALAUPUN TERDAPAT
PERKARA YANG TIDAK DAPAT DIELAKKAN NAMUN IA TIDAK
MENJADI SUATU MASALAHYANG BESAR DALAM
MENYIAPKAN E FOLIO INI.
AL-QURAN
HADIS
QIYAS
IJMAK
sumber hukum Islam telah digunakan dalam fikih Islam untuk
mengelaborasi sistem hukum Islam.Dalam Sunni, kitab suci Al-
Qur'an, yang diyakini oleh umat Islam sebagai firman Allah yang
langsung dan tidak berubah, serta Sunnah, yang merupakan
perkataan dan perbuatan dari nabi Islam Muhammad dalam literatur
hadis, merupakan sumber hukum utama. Dalam Syi'ah, sunnah juga
diperluas dengan menambahkan tradisi yang pernah dilakukan
imam.
Tidak semua yang ada dalam dalam kitab Islam mampu menjawab
secara langsung seluruh pertanyaan atas perkara-perkara baru yang
muncul di tengah umat. Oleh karena itu, para fakih mengembangkan
metode tambahan untuk mendapatkan keputusan hukum. Menurut
mazhab-mazhab fikih Sunni, sumber sekunder hukum Islam adalah
ijmak; qiyas; mencari kemaslahatan umum; istihsan; fatwa;
keputusan yang diambil oleh generasi pertama umat Islam; dan urf
(adat). Mazhab Hanafi lebih sering mengandalkan analogi dan
penalaran independen, sementara Maliki dan Hambali menggunakan
nash hadis. Mazhab Syafi'i menyeimbangkan hadis dan analogi.Di
kalangan Syi'ah, fikih mazhab Ja'fari Ushuli menggunakan empat
sumber, yaitu Al-Qur'an, As-Sunnah, ijmak, dan akal. Mereka
menggunakan ijmak dalam kondisi khusus dan mengandalkan akal
untuk menemukan prinsip-prinsip umum berdasarkan Al-Qur'an dan
As-Sunnah, dan menggunakan ushul fikih sebagai metodologi untuk
menafsirkan Al-Qur'an dan As-Sunnah dalam keadaan yang berbeda.
Mazhab Ja'fari Akhbari lebih mengandalkan sumber kitab suci dan
menolak ijtihad.[1][4] Menurut Momen, meskipun ushul fikih Syiah
dan empat mazhab Sunni memiliki perbedaan yang cukup besar, ada
sedikit perbedaan furu' pada ritual dan kehidupan sosial.
1. Al-Qur’an
Sumber hukum islam yang paling utama sudah pasti Al-Qur’an.
Karena Al-Qur’an sebagai sumber dari segala ajaran dan syariat
islam. Hal ini bukan didengungkan tanpa alasan, karena di dalam Al-
Quran sendiripun juga menegaskanya.
Para ulama tidak hanya menjadikan Al-Qur’an sebagai sumber
hukum islam. Tetapi juga sebagai rumusan yang memiliki unsur dasar
ang penting. Yaitu, Al-Qur’an yang berbentuk lafazt yang
mengandung makna dalam dan penuh arti. Lafazt yang tertulis pun
bukan sekedar lafazt biasa, tetapi lafazt istimewa karena
disampiakan Allah melalui Jibril ke Naabi Muhammad. Kemudian
Nabi Muhammad SAW melafaztkannya.Adapun unsur di dalam Al-
Qur’an bahwasanya dari segi penyampaiannya menggunakan bahasa
arab. Ada unsur pokok lain yang sifatnya spesial, dimana Al-Qur’an
ini hanya diturunkan oleh Jibril langsung ke Nabi Muhammad SAW,
bukan ke nabi-nabi lain. Nabi-nabi sebelum-sebelumnya juga
mendapatkan wahyu, hanya saja tidak ditulis dalam kitab Al-Qur’an,
melainkan kitab di masa beliau Berjaya. Unsur terakhir adalah, Al-
Qur’an dinukilkan secara mutawir
Sebagai tambahan informasi, bahwasanya Al-Qur’an diturunkan ke
Rosulullah SAW lewat beberapa kondisi dan beberapa cara loh. Ada
yang diturunkan oleh malaikat dengan cara memasukan wahyu ke
hati Rosulullah, ada juga malaikat menampakkan diri seperti manusia
sambil melafalkan wahyu dan pesan dari Allah SWT. Tidak hanya itu,
ada juga wahyu yang diturunkan seperti gemerincing lonceng dan
masih banyak lagi tentu saja . Di bab ini sebenarnya kita kembali lagi
ke pelajaran agama islam saat dibangku SMP dan SMA mungkin.
Dimana ditinjau dari jenis dan bagiannya, ayat Al-Qur’an dibagi
menjadi ayat makiyah dan ayat madaniyah. Pastinya kamu sudah
tahu penjelasan kedua tersebut.
ضهُ ْم ُ ت ااْل ِ ْنسُ َو ْال ِج ُّن ع َٰلٓى اَ ْن يَّْأتُوْ ا بِ ِم ْث ِل ٰه َذا ْالقُرْ ٰا ِن اَل يَْأتُوْ نَ بِ ِم ْثلِ ٖه َولَوْ َكانَ بَ ْع
ِ قُلْ لَّ ِٕى ِن اجْ تَ َم َع
ْض ظَ ِه ْيرًا
ٍ لِبَع
2.hadis
Hadis dalam Hukum Islam memiliki posisi dan fungsi yang sangat
penting. Allah SWT telah menurunkan kitab suci al-Qur‟an
sebagai petunjuk bagi hamba-Nya untuk meraih kebahagiaan hidup
di dunia dan akhirat. Maka hamba yang baik tentu akan berusaha
sekuat tenaga untuk memahami dan mengamalkan petunjuk
tersebut. Di antara petunjuk penting dalam al-Qur‟an adalah bahwa
orang yang ingin melaksanakan petunjuk al- Qur‟an harus mengikuti
bagaimana Nabi Muhammad SAW mengamalkan isi kandungan al-
Qur‟an tersebut. Bagaimana Nabi Muhammad SAW
membimbing umatnya dengan mengamalkan al-Qur‟an secara
nyata itulah salah satu pengertian hadits atau sunnah Nabi
Muhammad SAW.
Para ulama secara lebih detail kemudian memberi penjelasan
tentang pengertian sunnah Nabi SAW atau hadis. Secara etimologis
sunnah diartikan sebagai perjalanan, cara hidup atau tradisi yang
baik maupun yang buruk. Sementara menurut istilah yang disebut
dengan sunnah adalah segala sesuatu yang berasal dari
Muhammad SAW selain al-Qur‟an, baik berupa perkataan,
perbuatan maupun ketetapan yang layak menjadi sumber hukum
syariat.
َقُلْ اَ ِط ْيعُوا هّٰللا َ َوال َّرسُوْ َل ۚ فَا ِ ْن ت ََولَّوْ ا فَا ِ َّن هّٰللا َ اَل يُ ِحبُّ ْال ٰكفِ ِر ْين
Katakanlah (Muhammad), "Taatilah Allah dan Rasul. Jika kamu
berpaling, ketahuilah bahwa Allah tidak menyukai orang-orang kafir."
4. Qiyas
Sumber hukum islam yang terakhir yang disepakati adalah qias. Qias
digunakan dan diterapkan ketika suatu masalah tidak ada hukum di
Al-Qur’an, hadis dan ijma’. Barulah menggunakan qiyas dengan cara
mengambil perumpaan antara dua peristiwa atau lebih.Qias ini
digunakan untuk menarik garis hukum baru dari garis hukum yang
lama. sebagai contoh qias terkait menentukan halal haram sebuah
minuman. Dulu, mungkin tidak ada narkotika atau apapun yang saat
ini banyak minuman yang memabukan. Jika dulu minuman yang
memabukan adalah khamar, sekarang khamar bentuknya mungkin
sudah bertransformasi bentuk, rasa, dampak yang ditimbulkan dan
namannya.
Jika kita tetap menggunakan khamar sebagai minuman yang haram,
maka minuman dan obat narkotika tidak bisa diberlakukan sebagai
barang haram. Itu sebabnya hukum qias ini hadir, untuk
menyegarkan dan tetap pada satu koridor yang tidak menyimpang
dari 3 sumber hukum islam yang sudah disebutkan di atas.
3. Haram
Dalam kehidupan sehari-hari, umat muslim memiliki banyak aturan
yang menyangkut tentang benda yang halal dan mana yang haram.
Dikatakan haramapabila hal-hal yang dilarang tetap dilanggar, akan
dicatat sebagai dosa. Jika meninggalkan hal-hal yang haram, maka
akan dicatat mendapatkan pahala.
4. Makruh
Dikatakan makruh apabila aturan yang dimakruhkan di tinggalkan,
maka jauh lebih baik. sedangkan jika yang dimakruhkan tetap
dilakukan, maka kurang elok atau kurang baik. Baik itu kurang baik
untuk diri sendiri atau orang lain. Misalnya, merokok, bagi diri sendiri
tidak baik untuk kesehatan. Bagi orang pun juga kurang baik.
5. Mubah
Dikatakan mubah hal-hal yang dibolehkan dalam agama dibolehkan
di kerjakan atau yang seharusnya di tinggalkan tidak di kerjakan.
Pemeliharaan kemuliaan
Hukum Islam menjaga kemuliaan setiap manusia agar ia
terhindar dari hal-hal yang dapat mencemari nama baik dan
kehormatannya. Syariat Islam mengatur masalah tentang fitnah
atau tuduhan dan melarang untuk membicarakan orang lain.
Pemeliharaan jiwa
Dalam Islam, nyawa manusia sangat berharga dan patut dijaga
keselamatannya. Hukum Islam telah menetapkansanksi atas
pembunuhan, terhadap siapa saja yang membunuh seseorang
tanpa alasan yang benar.
Pemeliharaan keturunan
Hukum Islam menjaga kelestarian dan terjaganya garis
keturunan. Dengan demikian, seorang anak yang lahir melalui
jalan resmi pernikahan akan mendapatkan haknya sesuai garis
keturunan dari ayahnya.
Pemeliharaan agama
Hukum Islam memberikan kebebasan bagi setiap manusia
untuk menjalankan ibadah sesuai kepercayaannya. Akan tetapi,
Islam mempunyai sanksi bagi setiap muslim yang murtad agar
manusia lain tidak mempermainkan agamanya.
Pemeliharaan harta
Syariat Islam telah menetapkan sanksi atas kasus pencurian.
Hal ini merupakan sanksi yang sangat keras untuk mencegah
segala godaan untuk melakukan pelanggaran terhadap harta
orang lain.
Apakah dasar hukum Islam?
1. Takrif Halal
Halal bermaksud:
2. Hukum Haram
Haram bermaksud:
اع َو َع ْن ُك ِّل ِذي ٍ نَهَى َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم َع ْن ُكلِّ ِذي نَا
ِ َب ِم َن ال ِّسب
ب ِم َن الطَّي ِْر
ٍ َِم ْخل
Maksudnya : “Rasulullah SAW melarang memakan
setiap binatang buas yang bertaring dan setiap jenis
burung yang mempunyai kuku untuk mencengkam.”
اع َو َع ْن ُك ِّل ِذي ٍ نَهَى َرسُو ُل هَّللا ِ صلى هللا عليه وسلم َع ْن ُكلِّ ِذي نَا
ِ َب ِم َن ال ِّسب
ب ِم َن الطَّي ِْر
ٍ َِم ْخل
3. Hukum Wajib
Wajib bermaksud:
4. Hukum Sunat
Sunat bermaksud:
5. Hukum Makruh
Makruh bermaksud:
6. Hukum Harus
Maksud harus adalah:
7. Hukum Sah
Maksud sah adalah:
8. Hukum Batal
1- Al-Istihsan:
2- Al-Maslahah al-Mursalah:
3- Sadd al-Zaraai’:
Definisi al-Zaraai’
4- Al-‘Urf
Definisi Uruf
5- Qaul al-Sahabi
7- Istishab
RUJUKAN
https://ms.m.wikipedia.org/wiki/Hukum_dalam_Islam#:~:text=Maka
%20dapat%20dibuat%20kesimpulan%2C%20bahawa,pintu%20bidang
%20ilmu%20fiqh%20Islam
https://news.detik.com/berita/d-5216687/4-sumber-hukum-islam-yang-
disepakati-ulama
https://an-nur.ac.id/sumber-hukum-islam/
https://www.nunjournal.com/index.php/qalam/article/download/73/70
https://mjs.um.edu.my/index.php/RIS/article/download/
37579/14646/91532
https://mjs.um.edu.my/index.php/RIS/article/download/
37579/14646/91532
https://akuislam.com/blog/fiqh/hukum-islam/