AJARAN ISLAM
KELOMPOK 4
PSPM 22 E
ANGGOTA KELOMPOK
01 02 03 04
KHOIRUNNISA SIBARANI NADIRA KAYLANA NAZWAH INDRI AGISTA NAZLAH INDRI AGISTIA
DHUHA LUBIS LUBIS
(4223311052) (4223311018) (4223311046) (4223311047)
POKOK PEMBAHASAN
01 Al - Quran
02 As - Sunnah
03 Ijtihad
AL– QUR’AN
01
AL– QUR’AN
1. Defiinisi Al-Qur’an secara bahasa dan istilah
Kekuatan sunnah sebagai sumber hukum ditentukan oleh dua hal: wurud dan dilalahnya.
Dari segi wurudnya, kekuatan sunnah mengikuti kebenaran pemberitaannya, yang
terdiri dari mutawatir dan ahad, lalu ahad dibedakan lagi menjadi gharib, aziz, dan
masyhur. Disebut sebagai khabar ahad atau berita perorangan ini dikarenakan jumlah
periwayat yang menyampaikan berita itu tidak mencapai jumlah mutawatir. Sehingga
kebenarannya pun tidak meyakinkan dan kekuatan hukumnya bersifat zhanni.
Adapun kekuatan hukum khabar ahad untuk dijadikan dalil, terdapat perbedaan pendapat
di kalangan para ulama. Mayoritas ulama termasuk Abu Hanifah, Malik, Syafi’i, dan
Ahmad menerima khabar ahad untuk dijadikan dalil dalam beramal dan menetapkan
hukum jika terpenuhi syarat-syarat kesahihan hadis sebagaimana tersebut
Kriteria matan yang shahih
adalah sebagai berikut:
(1) Matan hadis tidak boleh mengandung kata-kata yang aneh, yang tidak pernah
diucapkan oleh seorang ahli retorika atau penutur bahasa yang baik.
(2) Tidak boleh bertentangan dengan pengertian-pengertian rasional yang aksiomatik,
yang sekiranya tidak mungkin ditakwilkan.
(3) Tidak boleh bertentangan dengan kaidah-kaidah umum dalam hukum dan akhlaq.
(4) Tidak boleh bertentangan dengan indera dan kenyataan.
(5) Tidak boleh bertentangan dengan hal yang aksiomatik dalam kedokteran dan ilmu
pengetahuan.
(6) Tidak mengandung hal-hal yang sudak dipastikan tidak dibenarkan dalam agama.
(7) Tidak bertentangan dengan hal-hal yang rasional dalam prinsip-prinsip kepercayaan
(‘aqidah) tentang sifat- sifat Allah dan para Rasul-Nya.
(8) Tidak bertentangan dengan sunnatullah dalam alam dan manusia.
(9)Tidak mengandung hal-hal tak masuk akal yang dijauhi oleh mereka yang berfikir.
(10)Tidak bertentangan dengan Al-Qur’an atau dengan sunnah yang meyakinkan,
atau yang telah menjadi kesepakatan umat (ijma‘) yang telah diketahui secara
pasti dalam agama yang tidak mengandung kemungkinan takwil.
(11) Tidak bertentangan dengan kenyataan-kenyataan sejarah yang diketahui dari
zaman Rasulullah SAW.
(12) Tidak boleh bersesuaian dengan mazhab rawi yang giat mempropagandakan
mazhabnya sendiri.
(13) Tidak boleh berupa berita tentang peristiwa yang terjadi dengan kesaksian
sejumlah besar manusia, namun periwayat tersebut hanya seorang diri
meriwayatkannya.
(14) Tidak boleh timbul dari dorongan emosional, yang membuat periwayat tersebut
meriwayatkannya.
(15) Tidak boleh mengandung janji berlebihan dalam pahala untuk perbuatan kecil
atau berlebihan dalam ancaman yang keras untuk perkara ringan.
03
Ijtihad
Pengertian ijtihad
Kata ijtihad berasal dari kata berbahasa Arab “ ”جهدyang berarti
“pencurahan segala kemampuan untuk memperoleh sesuatu dari berbagai urusan”.
Ringkasnya, ijtihad berarti “sungguh-sungguh” atau “bekerja keras dan gigih untuk
mendapatkan sesuatu”. Sedangkan secara teknis menurut Abdullahi Ahmed An-Na’im
ijtihad berarti penggunaan penalaran hukum secara independen untuk memberikan
jawaban atas sesuatu masalah ketika al- Qur’an dan al-Sunnah diam tidak memberi
jawaban. Lebih jauh ia mengatakan bahwa ijtihad telah menuntun para perintis hukum
pada kesimpulan dimana konsensus masyarakat atau para ulama atas suatu masalah
harus dijadikan sebagai salah satu sumber syari’ah. Dan al-Qur’an dan Sunnah itu yang
mendukung dan mendasari ijtihad sebagai sumber syari’ah
syarat-syarat mujtahid menjadi
empat kelompok yaitu:
1. Syarat-syarat umum, 3. Syarat-syarat penting,
diantaranya: diantaranya:
a. Baliqh a. Menguasai bahasa Arab
b. Berakal b. Mengetahui Asbab al-nuzul
c. Sehat jasmani dan rohani c. Mengetahui Ushul Fiqh
d. Kuat daya nalarnya d. Mengenal manusia dan
e. Bener-bener beriman kehidupan sekitarnya
Al-Quran merupakan sumber dasar ajaran Islam yang pertama dan utama karena al-
Quran memiliki nilai-nilai yang absolut (mutlak) yang telah Allah Swt turunkan melalui
malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad Saw. Nilai esensi dari kitab suci Al-Quran yaitu
selamanya akan abadi dan relevan pada perkembangan zaman, tanpa adanya
perubahan sama sekali tidak terpengaruh oleh waktu. Sunnah mempunyai dua manfaat
pokok dalam dunia pendidikan yang pertama, as-Sunnah dapat menjelaskan
kesempurnaan dan konsep pendidikan Islam sesuai konsep al-Quran, dan penjelasan
al-Quran lebih rinci. Kedua, dalam menentukan metode pendidikan as-Sunnah mampu
menjadi contoh yang tepat. Sunnah berisi juga syariat dan akidah. Dalam segala aspek,
sunnah mengandung petunjuk (pedoman) bagi kemaslahatan hidup manusia, untuk
membina umat menjadi muslim yang bertakwa atau manusia seutuhnya. Ijtihad adalah
menggunakan seluruh kesanggupan berpikir untuk menetapkan hukum syara' dengan
cara istimbath dari Al-Quran dan Sunnah. Lapangan ijtihad adalah pada persoalan
persoalan yang tidak dijelaskan secara tuntas oleh Al-Quran dan Sunnah terutama
menyangkut perkembangan ilmu dan peradaban umat manusia. Disepakati para ulama
bahwa ijtihad tidak boleh merambah pada dimensi ibadah mahdhah seperti shalat,
puasa dan lainnya.
Thanks!
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, and includes icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik