Anda di halaman 1dari 6

Sumber hukum Islam ini berisi tentang berbagai macam hal yang berkaitan dengan kehidupan, mulai

dari hal-hal yang boleh dilakukan di dunia ini hingga hal-hal yang tidak boleh dilakukan. Selain itu,
sumber hukum Islam juga berisi tentang hal-hal yang bisa meningkatkan pahala dan hal-hal yang dapat
menjauhkan diri dari Allah SWT.

Tanpa adanya sumber hukum Islam, maka umat Islam akan sulit menentukan arah kehidupan yang baik
dan sulit mengetahui cara agar bisa mendekatkan diri kepada Allah. Setiap permasalahan yang ada di
dunia ini sudah ada di dalam sumber hukum Islam, sehingga bagi umat Islam sudah seharusnya menaati
setiap hukum Islam yang sudah berlaku.

Sumber hukum Islam ini dibagi menjadi 4, yaitu yang pertama adalah Al-Quran, kemudian ada Hadits,
yang ketiga ada Ijma, dan yang keempat adalah Qiyas. Jadi, bagi umat Islam untuk mencari sumber
hukum dari suatu permasalahan dan solusinya harus dari Al-Quran terlebih dahulu. Jika di dalam Al-
Quran tidak ketemu tentang solusi dari suatu permasalahan dal Al-Quran, maka barulah dicari melalui
hadts yang sudah ada.

Namun, terkadang ada beberapa permasalahan yang solusinya tidak ditemukan pada sumber hukum
Islam Al-Quran dan Hadits, lalu bagaimana solusi dari permasalahan tersebut? Pada masa itu, hal seperti
itu pernah ditanyakan oleh sahabat Nabi langs kepada Nabu Muhammad SAW. Pertanyaan tersebut
sudah dijawab oleh Nabi Muhammad SAW.

Namun, ketika Nabi Muhammad SAW wafat, pertanyaan itu muncul dan para sahabat tidak bisa
menemukan jawabannya dari suatu permasalahan yang sedang terjadi karena tidak ada dasar
hukumnya dalam Al-Quran dan Hadits.

Karena sudah tidak aa yang bisa ditanyakan lagi, maka uma Muslim mulai mencari hukum Islam yang
sifatnya lebih kompleks agar setiap permasalahan dunia dapat ditemukan solusinya. Dari keinginan
itulah, maka lahirlah sumber hukum Islam yang baru, yaitu Ijma dan Qiyas. Meskipun Ijma dan Qiyas
termasuk sumber hukum Islam, tetapi kedudukannya masih di bawah Al-Quran dan Hadits.

Ijma dan Qiyas hingga saat ini sering digunakan untuk menemukan solusi dari suatu permasalahan yang
tidak ada di dalam Al-Quran dan Hadits.
Kehadiran Hadist, Ijma, dan Qiyas bukanlah sebagai penyempurna Alquran.

Sebab Alquran telah sempurna, namun pemahaman manusia-lah yang tidak sempurna, sehingga
dibutuhkan penjelas agar pesan yang terkandung dalam Alquran dapat dipahami dengan sebenar-
benarnya.

Al-Quran

Alquran adalah kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dalam hukum Islam,
Alquran merupakan sumber utama. Mengapa? Karena Alquran dijamin keontentikannya dan juga
terhindar dari intervensi tangan manusia.

Menuntun Umat Islam Menjalani Kehidupan

Dalam Al-Quran berisi hukum-hukum yang akan menjadi pedoman dan menuntun umat Islam dalam
menjalani kehidupan ini. Fungsi dari Al-Quran adalah mengatur umat manusia dalam menjalin hubungan
dengan orang lain. Baik itu dalam hal warisan, zakat, berdagang, dan sebagainya.

Menjelaskan Masalah yang Diperdebatkan Umat Sebelumnya

Sumber-sumber hukum Islam berupa Al-Quran memiliki fungsi untuk menjelaskan masalah yang pernah
menjadi perdebatan umat sebelum masa ini. Hal ini karena di dalam Al-Quran juga menceritakan
tentang kisah-kisah yang terjadi di masa lalu.

Dengan adanya kisah-kisah tersebut, maka umat Islam saat ini bisa sembari belajar dan mengevaluasi
agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

Sebagai Petunjuk yang Lurus

Al-Quran memiliki fungsi sebagai petunjuk pada jalan yang lurus. Dalam artian menunjukkan manusia
pada jalan yang benar agar tidak tersesat. Hal ini karena di dalam Al-Quran turut dijelaskan oleh Allah
SWT tentang apa saja yang tergolong salah dan apa saja yang benar.
Tak hanya itu saja, Allah SWT juga menjelaskan tentang peringatan untuk selalu bertakwa kepada Allah
SWT. Sehingga Al-Quran bisa menjadi pegangan yang kuat untuk membawa manusia kepada jalannya
Allah SWT.

Meski merupakan sumber hukum utama, Abdullah Ahmad An-Naim dalam buku Dekonstruksi Syariah
menyebut bahwa Alquran bukanlah kitab hukum maupun kitab kumpulan hukum.

Alquran lebih pantas dikatakan sebagai kitab petunjuk untuk standar moral perilaku manusia.

Karena pembahasan ibadah dan muamalah dalam Alquran bersifat umum, maka diperlukan suatu
penjelas. Nabi Muhammad lah yang kemudian merincinya melalui perkataan dan perbuatan beliau.

Contohnya adalah sholat dan zakat. Di Alquran tidak ditemukan waktu sholat, gerakan sholat, dan lain-
lain. Rincian tata-tata cara tersebut dapat ditemukan pada hadist Nabi SAW.

Pertanyaan

Mengapa kedudukan Al Quran berada pada posisi utama dalam penentuan hukum Islam?

Karena Al-Quran merupakan wahyu yang langsung berasal dari Allah SWT. Ada berbagai petunjuk dan
perintah dari Allah SWT yang seharusnya dijalankan oleh umat.

Bagaimana cara menerapkan Al-Quran dan hadis dalam kehidupan sehari hari?

Cara Memfungsikan al-Qur'an dan Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari

Meyakini dan Memahami bahwa al-Qur'an dan Hadis adalah Ajaran yang Sempurna. Nabi Muhammad
saw. ...

Menerapkan Hukum Al-Qur'an dan Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari. ...

Menyebarluaskan Ajaran Al-Quran dan Hadis.

Hadist
Menurut Al-Ghouri dalam Mu’jam al-Mushthalahat al-Haditsah, hadist adalah segala sesuatu yang
disandarkan kepada Nabi SAW dari perkataan, perbuatan, taqrir (keputusan), atau sifat. Dalam agama
Islam, hadist merupakan sumber hukum setelah Alquran.

Salah satu contoh penentuan hukum dengan hadist adalah tentang wudhu sebagai syarat sah sholat.
“Rasulullah SAW bersabda, tidak diterima sholat seseorang yang berhadats sampai ia berwudhu”
(HR.Bukhori dan Abu Hurairah).

Hadits tersebut memperjelas isi dari surat Al-Maidah ayat 6 yang berbunyi:

“Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah muka dan
tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata
kaki” (QS.Al-Maidah:6)

Pertanyaan

Adakah hubungan antara Al Quran dan hadis sebagai sumber hukum Islam Jelaskanlah * jawaban Anda?

Jawaban: Hubungannya adalah al-Qur'an merupakan kitab allah swt yang berisi tentang larangan
terhadap hambanya melakukan kemaksiatan dan lainnya sedangkan hadits merupakan pelengkap al
qur'an yg berfungsi sebagai sunnah rasulullah swt

Bagaimana cara menerapkan Al-Quran dan hadis dalam kehidupan sehari hari?

Cara Memfungsikan al-Qur'an dan Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari

Meyakini dan Memahami bahwa al-Qur'an dan Hadis adalah Ajaran yang Sempurna. Nabi Muhammad
saw. ...

Menerapkan Hukum Al-Qur'an dan Hadis dalam Kehidupan Sehari-hari. ...

Menyebarluaskan Ajaran Al-Quran dan Hadis.

Ijma
Secara bahasa, ijma berarti sebagai suatu hal berupa mengumpulkan berbagai macam perkara yang
kemudian memberi hukum atas perkara tersebut serta meyakini hukum tersebut. Sedang secara umum,
ijma adalah sebuah kebulatan atau keputusan dari pendapat-pendapat yang berasal dari para ahli ulama
ijtihad setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW serta menggunakan hukum syara’.

Secara bahasa, ijma adalah memutuskan dan menyepakati sesuatu. Ijma dapat dipahami sebagai sebuah
kesepakatan ulama mengenai suatu perkara bila tidak terdapat penjelasan yang spesifik dalam Alquran
dan Hadist.

Ijma tidak boleh bertentangan dengan Quran dan Sunnah. Salah satu contoh ijma adalah
diperbolehkannya vaksinasi dan imunisasi. Pada masa Nabi Muhammad, ilmu kedokteran belum
berkembang pesat seperti sekarang. Sehingga hukum tentang imunisasi pun belum ada.

Karena para ulama melihat imunisasi dan vaksinasi memiliki banyak manfaat dan dianggap sebagai
ikhtiar untuk kesehatan, maka ulama memperbolehkan metode kesehatan ini.

Pertanyaan

Apa peran Ijma dalam Islam?

2. Ijma menempati salah satu sumber atau dalil hukum sesudah Al Quran dan Hadits Nabi. Hal ini berarti
bahwa ijma dapat menetapkan hukum yang mengikat dan wajib dipatuhi umat Islam bila tidak ada
ketetapan hukumnya dalam Al Quran dan Hadits.

Kapan kemungkinan terjadinya ijma?

Ijmâ' dilakukan setelah Nabi Muhammad Saw wafat, karena ketka masih hidup, beliau dapat menjadi
sumber tasyrȋ. a. Harus terdapat beberapa orang mujtahid di saat terjadinya peristiwa, dan para
mujtahid itulah yang melakukan kesepakatan menetapkan peristiwa hukum

Qiyas

secara bahasa qiyas berarti sesuatu tindakan untuk mengukur suatu hal atau peristiwa yang kemudian
disamakan. Para ukama ushul fiqh mengatakan bahwa walaupun qiyas sangat beragam, tetapi masih
mempunyai makna yang sama.
Sedangkan, menurut istilah, qiyas adalah suatu tindakan untuk menyamakan suatu hal yang tidak
mempunyai nash hukum dengan sesuatu hal yang memiliki nash hukum, kemudian dilihat berdasarkan
kesamaan illat yang diperhatikan sesuai dengan syara’. Menurut Imam Syafi’i, kedudukan qiyas berada
di bawah dari ijma, sehingga qiyas menjadi sumber hukum Islam yang terakhir.

Qiyas merupakan perluasan dari hukum yang ada. Qiyas adalah salah satu metode untuk menentukan
hukum sesuatu yang baru dan belum dikenal sebelumnya, dengan cara mencari padanannya dengan hal
yang sebelumnya diketahui dan sudah diatur dalam Alquran dan Hadits.

Contoh qiyas adalah menganalogikan narkotika, yang pada zaman Nabi Muhammad tidak ada, dengan
khamr (minuman memabukkan). Karena sifat kedua hal tersebut yang membahayakan kesehatan dan
menimbulkan ketergantungan, maka hukum narkotika sama dengan khamr, yaitu haram.

Pertanyaan

Apa yang Anda Ketahui Tentang hukum Islam ijma dan qiyas?

Ijma' merupakan suatu proses mengumpulkan perkara dan memberi hukum atasnya serta
menyakininya. Sedangkan Qiyas merupakan suatu proses mengukurkan sesuatu atas lainnya dan
mempersamakannya.

Bagaimana cara menentukan hukum yang tidak ada di dalam Al Quran dan hadis?

4. Qiyas , yaitu penentuan suatu hukum yang belum ada ketentuan hukumnya baik dari Al Quran, Hadist
maupun ijma. Dengan cara membandingkan atau mengibaratkan dengan suatu hukum yang telah ada ,
yang ada persamaan didalamnya.

Anda mungkin juga menyukai