Anda di halaman 1dari 31

MANUSIA DAN FITROH BERKETUHANAN

Manusia dari berbagai sudut pandang


1. Pandangan Filsafat tentang Manusia
Berbicara manusia paling tidak ada 5 hal yang berhubungan dengan nya:
Siapa manusia itu? Dari mana asalnya? Akan kemana? Dimana kedudukannya? Dan apa
arti manusia dalam kosmos (alam)? Hanya satu bahasan saja tentang manusia yaitu Siapa
manusia itu? Manusia adalah makluk yang concerned (menaruh minat yg besar terhadap
hal-hal yang berhubungan dengannya, sehingga tidak ada henti-hentinya selalu bertanya
dan berfikir. Menurut para Filosuf: 1) Berling: menyebutkan Manusia sebagai tukang
bertanya 2) Sokrates (470-399 SM) mengajak manusia untuk memperhatikan dirinya
sehingga terkenal dg kata hikmahnya Gnothi Seantho kenalilah dirimu. 3) Aristoteles
(384-322 SM) Manusia adalah binatang yang berakal sehat
2. Ilmu pengetahuan/ilmu manthik/ilmu logika
Al insanu hayawanun nathiq Manusia itu adalah binatang yang berpikir
3. Menurut Syeikh Mustofa Al Maroghi makna hidayah dalam surat Al Fatihah: ada lima
tingkatan hidayah yg dianugerahkan kepada manusia:
1. Hidayah Al ilham atau instink (Manusia dan binatang)
2. Hidayah Al hawasy / indra (Manusia dan binatang)
3. Hidayah Al Aql /Akal/akal budi, berbudaya (hanya manusia)
4. Hidayah Addin /Al Adyan/(Agama) agar hidup manusia teratur
5. Hidayah At Taufiq (hak prerogatif Allah)
Pengertian Manusia
1. Homo economicus (seluruh kegiatan manusia terarahkan untuk pemenuhan ekonomi).
2. Binatang yang berpikir, hayawanun natiqun (Aristoteles,)
3. Zo on politicon (makhluk yang hanya bisa hidup kalau berkawan)
4. Homo faber (manusia adalah serigala yang satu bagi yang lain: Nicolomachiavelli).
5. Homo religiusa (manusia, pada kodratnya adalah bertuhan)
6. Homo simbolicum (manusia adalah makhluk yang menggunakan simbol-simbol).
Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa:
1. Manusia adalah jenis binatang juga
2. Manusia mempunyai perbedaan tertentu dibanding dg hewan
3. Ditinjau dari segi jasmani perbedaan antara manusia dgn hewan adalah gradual tidak
fundamental kecenderungan sama fungsi jasmaninya
4. Ditinjau dari segi ruhaniyah perbedaan antara mans dgn hewan prinsipil asasi, keistimewaan
ruhaniyah manusia dibanding dgn hewan bahwa manusia adalah makluk yang berpikir,
bertanya, sadar diri, bernorma, mempunyai kemerdekaan tegasnya manusia adalah makluk
berbudaya.
Asal-usul manusia
Manusia terdiri atas dua unsur
(1) Tubuh (QS. al-Mukmin/23 : 12-14),


12. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari
tanah.


13. kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim).




14. kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami
jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. kemudian Kami jadikan Dia makhluk
yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta yang paling baik.

(2) Ruh (QS. Sajdah/32 : 9).




9. kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan
Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi) kamu sedikit
sekali bersyukur.

Tahapan Keterciptaan manausia


Dari proses panjang kejadian manusia ini dapat diikhtisarkan kembali sebagai berikut:
1. shalshal (tanah kering/tembikar) bersifat kering, padat, keras.
2. turab (tanah, denu) bersifat kering, terurai, lunak.
3. thin (tanah lumpur) bersifat basah, terdiri dari dua unsur: tanah dan air dan kandungan
air masih minor.
4. ath-thin al-lazib (tanah liat) bersifat perpaduan unsur tanah, air, unsur lekat sehingga
bisa menempel pada sesuatu, unsur cair agak dominan.
5. al-Hama (tanah liat yag menghitam dan akhirnya hitam ), unsur air cukup dominan
6. al-Ma (zat cair), seluruh makhluk hidup berasal dari zat cair, unsur tanah telah hilang.
7. al-alaq (sesuatu yang melekat) berbentuk panjang, karakternya menghisap, dan lamalama membesar.
8. muthghah (segumpal daging)
9. idham (tulang)
10. idham kusia bi al-lahm (tulang dibalut dengan daging)
11. Peniupan ruh pada janin (tahap l0 di atas)
12. Penentuan takdir 5 perkara: Mati, hidup, rizki, bahagia, dan kesusahan.
13. Dilengkapi dengan pendengaran, penglihatan, dan hati sanubari
14. Dilengkapi dengan jenis kelamin laki-laki atau perempuan.
15. Terjadilah spisies manusia yang sempurna dan lahir ke dunia.
Pengertian Manusia Menurut Islam
1. Sebagai Makluk terbaik dan termulia
(QS. Al Hijr 15 : 26. 28, 33


26. dan Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering
(yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.



28. dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku
akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur
hitam yang diberi bentuk,


33. berkata Iblis: "Aku sekali-kali tidak akan sujud kepada manusia yang Engkau telah
menciptakannya dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk"

2. Sebagai hamba Allah (az-Dzariat/51: 56)



56. dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi
kepada-Ku.

3. Sebagai khalifatullah fi al-ardy (QS. al-Baqarah/2 : 30)





30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan

mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."

4. Sebagai makluk yang bertanggung jawab


(QS Al Mukmin 23 : 115,


115. Maka Apakah kamu mengira, bahwa Sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara
main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada kami?

QS. Al Ahzab 33: 72,




72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir akan
mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu Amat
zalim dan Amat bodoh,
[1233] Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.

QS. al-Baqarah/2 : 30,




30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."

Al Anam 6: 165)




165. dan Dia lah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia
meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk
mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Tuhanmu Amat
cepat siksaan-Nya dan Sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

Sebagai makluk yang yang sempurna dalam penciptaan agar hidupnya teratur maka perlu agama ( A;
tidak, Gama; Kacau) artinya tidak kacau atau teratur. Agama itu muncul hakekatnya adalah
merupakan petunjuk untuk memenuhi kebutuhan fitroh manusia terhadap dzat yang supranatural
dalam mencapai kebenaran, kedamaian, kesejahteraan dan kebahagiaan haqiqi.
AGAMA, MACAM & CIRI-CIRINYA.
Agama ditinjau dari sumbernya dibagi 2 yaitu
1) Agama samawy/langit/wahyu, yakni agama yang bersumber dari sang pencipta Tuhan Yang
Maha Esa.
2) Agama Ardy/bumi/budaya, yakni agama ciptaan manusia sendiri.
Ciri- ciri agama Samawy, menurut Prof. Dr. H. A. Mukti Ali:
Agama ialah kepercayaan akan adanya Tuhan Yang Maha Esa dan hukum yang diwahyukan kepada
utusan-utusanNya untuk kebahagiaan hidup manusia di dunia dan akherat karena itu ciri-ciri agama
samawy:
1. Mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa
2. Mempunyai kitab suci dari Tuhan Yang Maha Esa
3. Mempunyai Rosul (utusan) dari Tuhan Yang Maha Esa
4. Mempunyai hukum sendiri bagi kehidupan para penganutnya berupa perintah, larangan dan
petunjukNya.
Dilihat dari ciri-ciri diatas satu-satunya agama samawy/wahyu saat ini adalah Islam
(QS. Ali Imron 3 : 19)




19. Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orangorang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat
Allah Maka Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
[189] Maksudnya ialah Kitab-Kitab yang diturunkan sebelum Al Quran.

barang siapa yang mencari agama selain Islam tidak akan diterima oleh Allah SWT (QS. Ali Imron
3 : 85)



85. Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, Maka sekali-kali tidaklah akan diterima
(agama itu)daripadanya, dan Dia di akhirat Termasuk orang-orang yang rugi.

Islam agama yang telah disempurnakan oleh Allah (QS. Al Maidah 5 : 3)



3. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu
nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu.

Agama yang menyelamatkan dan mengeluarkan dari kegelapan. (QS. Al Maidah 5 : 15-16).





15. Hai ahli Kitab, Sesungguhnya telah datang kepadamu Rasul Kami, menjelaskan kepadamu
banyak dari isi Al kitab yang kamu sembunyi kan, dan banyak (pula yang) dibiarkannya.
Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan kitab yang menerangkan[408].
16. dengan kitab Itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keredhaan-Nya ke jalan
keselamatan, dan (dengan kitab itu pula) Allah mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita
kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang
lurus.
[408] Cahaya Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. dan kitab Maksudnya: Al Quran.

ISLAM & PENGERTIANNYA


1.

Pengertian Islam secara Etimologis


Scr Etimologis Islam berasal dari bhs Arab Aslama-yuslimu-Islam yg berarti menyelamatkan,
menyerahkan diri, tunduk taat dan patuh, juga dari akar kata silm yang mempunyai arti selamat,
sejahtera, damai. Keduanya tdk ada perbedaan baik Aslama atau Silm terdpt hub yg erat yaitu
adanya penyerahan diri kpd yg Maha Pencipta krn adanya tujuan memperoleh kedamaian.
Orang yg menyatakan diri nya Islam atau berserah diri, tunduk, patuh, taat kpd Tuhan yang

2.

3.

Maha Pencipta sebagai pengatur dan pemelihara utk mendapatkan keselamatan dan kedamaian
baik di dunia dan akherat di sebut Muslim. Muslim = orang yg menyatakan dirinya Islam. (QS
Al Baqarah 2 : 112) QS Ali Imron 3 : 83) QS Al Anam 6 : 14) QS Az Zumar 39 : 54 ( QS An
Nisaa 4 : 125).
Pengertian Islam secara Terminologi
a. Syeikh Mahmud Syaltut:
Islam adalah agama Allah yg diperintahkannya untuk mengajarkan ttg pokok2 serta
peraturan2nya kpd Nabi Muhammad saw dan menegaskannya utk menyampaikan agama
tersebut kpd seluruh mans dan mengajak mereka untuk memeluknya (Islam sebagai Aqidah
& Syariah, Terjemaah. H. Bustami A Gani & B Hamdany Ali, Jakarta 1967)
b. A. Mukti Ali (sda ciri-ciri agama wahyu)
c. Secara Umum Agama Islam adalah agama yg telah disyariatkan Allah dgn perantaraan para
RosulNya sejak Nabi Adam s.d Nabi Muhammad SAW berupa perintah, larangan dan
petunjuk untuk kemaslahatan manusia di dunia dan akherat. Sedangkan secara khusus
Agama Islam adalah Nama diri agama Allah yang diturunkan kpd Nabi Muhammad SAW
sebagai penyempurnakan agama-agama Allah terdahulu yang berisi perintah, larangan dan
petunjuk untuk kemaslahatan (keselamaatn dan kesejahteraan) umat manusia di dunia dan
akherat.(QS Asy Syurura 42 : 13) (QS Al Baqarah 2 : 136)
Ciri-ciri Khusus Agama Islam (khashaishul Islam)
a. Agama Allah (Bersumber dari Allah SWT baik berupa wahyu langsung (Al Qur-an)
maupun tdk langsung (Sunnah Nabawiyah) QS Az Zumar 39:2 QS As Sajdah 32:2
b. Mencakup seluruh aspek kehidupan (as syumul) (Aspek politik, ekonomi, kesehatan,
pendidikan, budaya dll)
c. Berlaku utk seluruh umat manusia sampai akhir zaman (AL UMUM)
d. Sesuai fitroh Manusia (QS Ar Ruum 30:30)
e. Menempatkan akal manusia pd tempat yg sebaik-baiknya (QS Al Araf 7 : 179) (QS
Lukman 31: 20)
f.
Menjadi rahmat bagi alam semesta (QS Al Anbiya 21 : 107)
g. Berorientasi ke masa depan (akherat) tanpa melupakan masa kini (dunia) QS Al Qashash
28 : 77)
h. Menjanjikan Al Jaza (Balasan) surga bagi yg beriman neraka bagi yg kufur (QS Al
Bayyinah 98 : 6-8)

SUMBER HUKUM AJARAN ISLAM


I. AL QUR-AN
PENGERTIAN : Al Qur-an adalah wahyu Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad
SAW (baik isi maupun redaksi) melalui perantara malaikat Jibril as
FUNGSI dan PERANAN AL QUR-AN
1. Wahyu Allah (7:2) yang berfungsi sebagai mujizat bagi Rasulullah Muhammad SAW (17:88;
10:38)




88. Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, Sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".

38. atau (patutkah) mereka mengatakan "Muhammad membuat-buatnya." Katakanlah:


"(Kalau benar yang kamu katakan itu), Maka cobalah datangkan sebuah surat
seumpamanya dan panggillah siapa-siapa yang dapat kamu panggil (untuk membuatnya)
selain Allah, jika kamu orang yang benar."

2. Pedoman Hidup bagi setiap muslim (2:2; 45:20)


2. Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa[12],
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai
isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintahperintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan
takut saja.

20. Al Quran ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk dan rahmat bagi kaum yang
meyakini.

3. Sebagai korektor dan penyempurna terhadap kitab-kitab Allah sebelumnya (5:48: 5:15)








48. dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran,
membenarkan apa yang sebelumnya, Yaitu Kitab-Kitab (yang diturunkan sebelumnya)
dan batu ujian[421] terhadap Kitab-Kitab yang lain itu; Maka putuskanlah perkara mereka
menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka
dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. untuk tiap-tiap umat
diantara kamu[422], Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah
menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji
kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, Maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan.
hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu diberitahukan-Nya kepadamu apa
yang telah kamu perselisihkan itu,
[421] Maksudnya: Al Quran adalah ukuran untuk menentukan benar tidaknya ayat-ayat
yang diturunkan dalam Kitab-Kitab sebelumnya.
[422] Maksudnya: umat Nabi Muhammad s.a.w. dan umat-umat yang sebelumnya.

4. Al Qur-an bernilai abadi


5. Fungsi Al Qur-an terhadap kitab-kitab Allah sebelumnya

a. Sebagai Nasikh: Semua kitab suci terdahulu dinyatakan tidak lagi berlaku
b. Sebagai Muhaimin (batu ujian) terhadap kebenaran kitab-kitab yang sebelumnya
c. Mushaddiq menguatkan kebenaran terhadap kitab-kitab Allah sebelumnya.
NAMA NAMA AL QUR-AN
1. Al Kitab artinya Kitab (2:2: 7:2)
2. Al Furqan : Pembeda antara yang haq dan bathil, antara yang halal dan haram (25:1)

1. Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-Nya,
agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam[1052],
[1052] Maksudnya jin dan manusia.

3. Adz-Dzikru : Pemberi Peringantan (15:9: 7:2)


9. Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya Kami benarbenar memeliharanya[793].
[793] Ayat ini memberikan jaminan tentang kesucian dan kemurnian Al Quran selamalamanya.



2. dan Kami berikan kepada Musa kitab (Taurat) dan Kami jadikan kitab Taurat itu
petunjuk bagi Bani Israil (dengan firman): "Janganlah kamu mengambil penolong selain
Aku,

4. Al Mauidzah : Mengandung Pelajaran (10:57)



57. Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman.

5.
6.
7.
8.

Al Huda : Petunjuk (72:13; 2:2)


Asy-Syifa : Obat penyakit hati (10:57)
Al Bayan : Penerang / Penjelas (2:185)
Al Haq : Yang mengandung kebenaran dll.

Turunnya Al Qur-an dari Allah kepada Nabi Muhammad secara berangsur-angsur (Munajjaman)
selama 22 tahun 2 bln dan 22 hari, terdiri dari 30 juz, 114 surat 6236 ayat, dari segi masa
turunnya terbagi dua kelompok :
1. Ayat-ayat Makkiyah : ayatayat yang diturunkan sebelum Nabi hijrah ke Madinah yaitu
selama 12 th, 5 bulan dan 13 hari, meliputi 19/30 isi Al Qur-an terdiri atas 86 surat dan 4780
ayat. Ciri-ciri ayat-ayat Makkiyah:
Ayatnya umumnya pendek-pendek, terdapat perkataan yaa ayyuhannaas dan mengandung
hal-hal yang berhubungan dengan keimanan, ancaman dan pahala, kisah umat terdahulu yang
mengandung pengajaran dan budi pekerti.
2. Ayat-ayat Madaniyah yaitu ayat-ayat yang diturunkan setelah nabi hijrah ke Madinah, lama
turunnya 9 th, 9 bln, 9 hari, meliputi 11/30 juz isi al Qur-an terdiri atas 28 surat dan 1456 ayat.
Ciri-cirinya : ayatnya umumnya panjang-panjang terdapat perkataan yaa ayyuhalladziina
aamanu isinya mengandung tentang hukum-hukum baik hukum agama, kemasyarakatan,
kenegaraan, perang, internasional dll.
SISTIM TURUNNYA WAHYU
a. Cara Allah menyampaikan wahyu kpd Malaikat.
Cara pewahyuan dari Allah SWT kpd Malaikat Manna al Qaththan membagi dalam dua
modus :
1. Al Quran adalah catatan apa yang difirmankan Allah kpd MalaikatNya yakni Allah
berfirman scr langsung kpd Malaikat tanpa perantaraan dan langsung difahaminya, utk
selanjutnya disampaikan kepada Rasulullah SAW.

2. Al Quran ditulis di Lauh al Mahfudz kemudian disampaikan kpd Malaikat di Bait al


Izzah di langit dunia, scr utuh pd malam qadar (lailatul qadr), baru kemudian malaikat
menyampaikannya kepada Rosul Allah scr berangsur.
Berdasarkan hal tersebut muncullah tiga pendapat ulama mengenai cara Malaikat (Jibril)
menerima wahyu yaitu:
a) Jibril menerimanya dengan mendengar langsung dari Allah dgn lafadznya secara
khusus
b) Jibril menghafalkannya dari Lauh al-Mahfudz.
c) Jibril menerima inti makna firman kemudian diterimakan kepada Rosulullah dlm
redaksi Jibril sendiri.
b. Cara Penyampaian wahyu dari Malaikat kepada Rosul
Penyampaian wahyu kepada Rosul Allah mengalami beberapa macam bentuk dan keadaan :
1) Malaikat memasukkan wahyu ke dalam hati Rosulullah, dalam hal ini Nabi tdk melihat
suatu apapun, beliau hanya merasa bahwa wahyu itu sudah berada dalam hatinya.
2) Malaikat menampakkan dirinya kpd Nabi berupa seorang lelaki yang mengucapkan katakata kepadanya, sehingga beliau memahami dan menghafalkan kata-kata itu.
3) Wahyu turun kepadanya diawali dengan suara seperti gemerincingnya lonceng, cara ini yg
amat berat dirasakan oleh Nabi, kadang-kadang pada keningnya bercucuran keringat,
meskipun turunnya wahyu itu dimusim dingin yg sangat dingin. Kadang-kadang unta
beliau terpaksa berhenti dan duduk menahan beratnya bilamana wahyu itu turun disaat
mengendarai unta. Kesaksian Zaid bn Tsabit : Aku adalah penulis wahyu yg diturunkan
kepada Rosulullah, aku lihat beliau ketika turunnya wahyu seakan-akan Rosulullah
diserang demam yang keras dan keringatnya bercucuran bak permata. Kemudian setelah
turunnya wahyu barulah beliau seperti biasa.
4) Malaikat menampakkan dirinya kepada Nabi tidak berupa seorang laki-laki, tetapi benarbenar dalam bentuk aslinya.
Namun turunya wahyu kepada para Nabi ada juga yang dalam bentuk mimpi yang benar
(ruyah shohihah) seperti dialami oleh nabi Ibrahim, juga dalam bentuk suara di balik hijab
(tabir) seperti dialamai Nabi Musa.
HIKMAH TURUNNYA AL QUR-AN SECARA MUNAJJAMAN (BERANGSUR-ANGSUR) :
a. Untuk Nabi:
1. Meringankan Nabi dalam menerima wahyu Al Qur-an
2. Memudahkan Nabi dalam menjelaskan kandungan Al Qur-an dan mencontohkan
pelaksanaannya.
3. Meneguhkan hati Nabi dalam menghadapi celaan dan penganiayaan orang-orang kafir
Qurasy dan orang-orang musyrik.
b. Untuk umat:
1. Memudahkan umat untuk menghafal Al Qur-an
2. Memudahkan umat untuk memahami Al Qur-an
3. Mempersiapkan bangunan Al Qur-an dengan landasan yang sempurna yang
menghancurkan kepercayaan-kepercayaan bathil dan tradisi-tradisi yang merusak
4. Membangun umat menuju bentuk yang sempurna dengan menanamkan keimanan
yang sejati, peribadatan yang benar dan akhlaq yang terpuji (manusia sempurna)
5. Meneguhkan hati orang yang beriman dan meringankan beban penderitaan mereka
dalam menegakkan dan memperjuangkan Islam.
PENGUMPULAN AL QUR-AN
a. Pada masa Rasulullah SAW dihafal oleh para shahabat dan ditulis di berbagai sarana yang
sederhana.
b. Pada masa Khalifah Abu Bakar As-Shidiq dikumpulkan dalam satu mushaf oleh panitia
tunggal yaitu shahabat Zaid bin Tsabit (Penulis/sekretaris Nabi untuk menulis Al-Qur-an)
dengan berpedoman dengan hafalan para shahabat dan tulisan dari beberapa shabahat, disusun
ayat demi ayat sesuai petunjuk Rasulullah.
c. Pada masa Khalifah Utsman bin Affan pengumpulan Al Qur-an disempurnakan sesuai
petunjuk Raulullah dan menuliskannya dalam satu system penulisan yang bisa menampung
semua qiraat yang benar menjadi satu buku (Mushaf) disebut Mushaf Utsmani dan copynya
dikirim ke pusat-pusat pemerintahan Islam waktu itu.
KOMITMEN SEORANG ISLAM TERHADAP AL QUR-AN

a. Seorang muslim harus mengimani bahwa Al Qur-an adalah kitab Suci yang terakhir, yang
diturunkan Allah SWT sebagai petunjuk (Hudan) bagi umat manusia (QS. 2:2 : 4:136)
b. Seorang muslim haruslah mempelajari Al Qur-an baik cara membacanya (tilawah), terjemah
(tarjamah) maupun maksud (tafsir) QS. 17:45, 8:2, 73:4)
c. Seorang muslim haruslah berusaha mengajarkan Al Qur-an kepada orang lain sehingga
mereka dapat memahami dan mengimani Al Qur-an (QS. 3:110, 3:79)
II. AS-SUNNAH/HADITS
Pengertian Sunnah: Adalah semua ucapan, perbuatan, taqrir dan sifat-sifat Nabi
Muhammad SAW.
Macam-macam sunah (HADITS)
1. Berdasarkan Jumlah perawi:
a. Mutawatir: yaitu sunah atau hadits yang diriwayatkan oleh banyak perawi (orang yang
meriwayatkan hadist) pada setiap tingkatan (thabaqah) yang mana mereka mustahil
sepakat untuk berdusta dan riwayat itu harus bersifat indrawi.
b. Ahaad, yaitu hadits yang jumlah perawinya di setiap tingkatan tidak sampai ke tingkat
mutawatir (kalau satu orang Gharib, dua orang Aziz, dan tiga orang atau lebih Masyhur)
2. Berdasarkan kwalitas sanad maupun matan:
a) Hadits Shahih, yaitu hadits yang memenuhi kriteria tertentu; berhubungan sanadnya
(urut-urtan perawi), diriwayatkan oleh perawi yang adil dan dhabit, tidak mempunyai
cacat dan tidak mengganjil (syaz).
b) Hadits Hasan yaitu hadits yang memenuhi kriteria hadits shahih kecuali kualitas dhabit
(kuat hafalan dan lengkap catatan) perawinya lebih rendah dari kualitas dhabit perawi
pada hadits shahih.
c) Hadits Dhaif (lemah) yaitu hadits yang kekurangan satu atau lebih syarat hadits shahih.
HUBUNGAN AS-SUNNAH dan AL QUR-AN
1. Bayan Tafsir: Yaitu sunnah yang menerangkan ayat-ayat yang sangat umum, mujmal dan
musytarak seperti hadits: Shallu kama raaitu muni ushalli adalah tafsir dari ayat
Aqimush Shalah.
2. Bayan Taqriri : yaitu sunnah yang berfungsi untuk memperkokoh dan memperkuat
pernyataan Al Qur-an seperti hadits Shumuu liruyatihi.adalah memperkokoh surat Al
Baqarah ayat 185 Petunjuk mengenai waktu puasa di bulan ramadhan
3. Bayan Taudhih: Yaitu sunah yang menerangkan maksud dan tujuan sesuatu ayat seperti
pernyataan nabi: Allah tidak mewajibkan zakat melainkan supaya menjadi baik hartahartamu yang sudah dizakati adalah taudhih terhadap surat At-Taubah ayat 34:
3. IJTIHAD DAN KEDUDUKANNYA
Menggunakan akal pikiran dengan sungguh-sungguh untuk merumuskan dan menentukan
sesuatu hukum yang tidak ditentukan secara eksplisit oleh Al Qur-an dan As Sunnah. Kedudukan
ijtihad merupakan metodologi memahami sumber ajaran Islam, sebagai sumber hukum yang tidak
bersifat mutlak karena merupakan produk akal pikiran, tidak berlaku bagi semua orang dan semua
masa dan tidak boleh bertentengan dengan Al Qur-an dan As Sunah
Dalam Berijtihad para ulama mujtahidin menggunakan metode
1. Ijma: Keputusan para ulama dalam menentukan suatu hukum yang masalah hukum itu tidak
ada pada zaman nabi.
2. Qiyas : Mengkiaskan / menyamakan permasalahan yang sudah ada dengan permasalahan yang
pernah terjadi.
--000--

SISTIMATIKA AJARAN ISLAM MENCAKUP


Ajaran Islam secara sederhana dapat di diuraikan menjadi 4 bagian sbb :
a. Aqidah: Aspek keyakinan tentang Allah, para malaikat, Kitab-kitab Suci Allah, Rasul-rasul
Allah, Hari akhir dan Taqdir (Qadla dan Qadar).
b. Ibadah : Bertaqarrub (mndekatkan diri) Kepada Allah deengan jalan mentaati segala
perintahNya menjauhi segala laranganNya dan mengamalkan segala yang dizinkan Allah
SWT.
c. Muamalah : Aspek kemasyarakatan yang mengatur pergaulan hidup manusia di atas bumi
baik tentang harta benda, perjanjian, perdagangan ketata negaraan dll.
d. Akhlaq: nilai dan perilaku baik dan buruk manusia seperti sabar, syukur, tawakkal, birrul
walidain (Akhlaq mahmudah) dan marah, sombong, takabur, dengki, riya dll (akhlaq
mazmumah).
MENGAMALKAN ISLAM SECARA MENYELURUH:
Sebagai orang Islam diperintah untuk mengamalkan Islam secara menyeluruh:
1. Allah memerintahkan kepada orang yang beriman untuk masuk Islam secara kaffah (QS. 2 :
208)
2. Dari segi waktu seseorang harus menjadi muslim 24 jam sehari semalam (dengan arti kata
harus mengislamkan seluruh kehidupannya sampai akhir hayat QS 3 : 102)
3. Dari segi ruang lingkup dia harus mengislamkan kehidupan pribadinya keluarga, masyarakat
dan Negara.
4. dari segi aspek kehidupan harus mengislamkan seluruh aspek kehiduannya seperti aspek
ekonomi, politik, budaya, seni, iptek dll.
5. Dengan kata lain seorang harus menjadi muslim dalam aqidah, ibadah, muamalah dan akhlaq.
ASPEK AQIDAH
a. Konsepsi Aqidah
1. Pengertian Aqidah: Secara bahasa aqidah berasal dari kata Aqada yang berarti buhul
atau mahkota. Dalam konteks ini aqidah berarti sesuatu yang terbuhul didalam hati
dan dihormati seperti mahkota. Secara istilah Aqidah adalah: sejumlah kebenaran
yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan fitrah, akal dan wahyu,
kebenaran itu dipatrikan di dalam hati, diyakini keshahihannya dan ditolak kebenaran
selainnya.
2. Sumber Aqidah Islam : Al Qur-an dan Assunah, akal hanyalah berfungsi untuk
memahami kedua sumber tersebut untuk membuktikan kebenarannya tetapi untuk
itupun kemampuan akal sangat terbatas.
3. Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah
a. Ilahiyat : Segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan (Dzat, Sifat, Asma dan
Afal).
b. Nubuwat : Segala sesuatu yang berhubungan dengan nabi-nabi dan rasul-rasul,
kitab-kitab Suci, Mukjizat, karomah dll.
c. Ruhaniyat : Segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisika seperti
malaikat, jin dan ruh.
d. Samiyat: segala sesuatu yang hanya diketahui dari sami (dalil naqli) seperti alam
barzah, akhirat, azab kubur, taqdir, surga, neraka dll.

SENDI-SENDI AQIDAH ISLAM


a. Iman kepada Allah
b. Iman kepada para malaikat-Nya
c. Iman kepada kitab-kitab-Nya
d. Iman kepada para rasul-Nya
e. Iman kepada Hari Akhir
f. Imam kepada Takdir-Nya

b. Konsepsi Tauhid
1. Tema utama aqidah Islam adalah iman kepada Allah SWT. Esensi iman kepada Allah
SWT adalah TAUHID yaitu mengesakanNya, baik dalam dzat, asma wa shifat maupun
afal-Nya (perbuatan).
2. Secara sederhana Tauhid dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:
a. Tauhid Rububiyah: mengimani Allah sebagai satu-satunya ROB yang mencakup
pengertian Kholiq (Maha pencipta), Raziq (Maha pemberi rezeki) Hafizh (Maha
memelihara. Mudadbir (maha mengelola) dan Malik (Maha memiliki)
b. Tauhid Mulkiyah : Mengimani Allah sebagai satu-satunya Raja yang berdaulat bagi
seluruh alam yang mencakup pengertian Wali (pemimpin) Hakim (penguasa yang
menentukan hukum dan semua peraturan kehidupan dan Ghayah sebagai yang
menjadi tujuan segala sesuatu.
c. Tauhid Ilahiyah mengimani Allah sebagai satu - satunya al Mabud (yang
disembah/diibadahi).
Antara ketiga dimensi Tauhid tersebut berlaku dua teori yaitu:
a. Dalil at Talazum artinya kemestian maksudnya setiap orang yang meyakini Tauhid
Rububiyah mestinya meyakini Tauhid Mulkiyah dan meyakini Tauhid Mulkiyah
mestinya menyakini Tauhid Ilahiyah.
b. Dalil at-Tadhamun artinya cakupan, maksudnya setiap orang yang sudah sampai ke
tingkat Taudid Ilahiyah tentunya sudah melalui dua tauhid sebelumnya.
c. Hakekat dan Dampak dua kalimat Syahadat
Iqrar La Ilaaha Illallah tdk akan dpt diwujudkan Scr benar tanpa mengikuti petunjuk
Rosulullah SAW, oleh karena itu iqrar terhadap kerasulan Nabi Muhammad SAW dijadikan
sebagai satu syahadat dari dua kalimat syahadat yg menjadi pintu gerbang seseorang
memasuki Dien Allah SWT. Nabi Muhammad ditempatkan sebagai uswatun hasanah; titik
pusat keteladanan (Tauhidul Uswah) baik dalam hub dg Allah (hablun minallah ) secara
vertikal, maupun hub dg manusia (hablun minannass scr horizontal.
Iqra La Ilaaha Illallah Muhammad Rosulullah akan memberikan dampak positif kpd setiap
pribadi muslim yg antara lain dapat diukur dari dua sikap yang dilahirkan yaitu CINTA dan
RIDHO. Intinya cinta pertama kpd Allah SWT, Nabi Muhammad SAW, Jihad fi sabilillah (QS
Al Baqarah 2 : 165) QS At Taubah 9 : 24) QS An Nisaa 4 : 65) kemudian seterusnya cinta
terhadap pasangan hidup. Anak-anak, saudara-saudara keturunan, harta benda pangkat jabatan
dll dibawah cinta kepada 3 tsb diatas. Cinta dan Ridho harus diwujudkan secara benar dengan
taat kepada Allah dan RosulNya (QS Ali Imron 3 : 31-32 & 132(QS An Nisaa 4 : 64-65 & 80)
Dampak terhadap Hati, Akal & Jasad (Manusia) yang telah diberi identitas syahadatain (dua
kalimat syahadat) akan menjadi:
1. Hati yang diberi identitas syahadatain akan melahirkan keyakinan yang benar (Al Itiqad
ash-shohih) dan seterusnya akan melahirkan motivasi (niat) yg ikhlas.
2. Akal yang diberi identitas syahadatain akan melahirkan pikiran yang islamis (al Minhaj al
Islami)
3. Jasad yag diberi identitas syahadatain akan melahirkan amal sholih (al amalush sholih)
sebagai Keputusan dari keinginan hati dan rancangan akal .

d. Hal-Hal Yang Membatalkan Syahadat


1. Bertawakal(berserah diri) bukan kpd Allah SWT (QS Al Maidah 5: 23
2. Tdk mengakui bahwa semua nikmat lahir maupun batin adalah karunia Allah SWT (QS
Lukman 31:20, QS Al Qashash 28 : 78 & 81)
3. Beramal dengan tujuan selain Allah (QS Al Anam 6 : 162 -163)
4. Membenci Islam seluruh atau sebagaian (QS Muhammad 47: 8-9)
5. Tidak menegakkan hukum Allah SWT (QS Al Maidah 5 : 44) QS An Nisaa 4 : 65)

ASPEK IBADAH
A. KONSEPSI IBADAH
1. Ibadah : Bertaqarrub (mndekatkan diri) Kepada Allah deengan jalan mentaati segala
perintahNya menjauhi segala laranganNya dan mengamalkan segala yang dizinkan Allah
SWT
2. Macam-macam ibadah ada dua
a) Ibadah Mahdhoh (khusus): Segala cara dan upacara pengabdian yang bersifat ritual
yang telah diperintahkan dan diatur cara-cara pelaksanaannya dalam Al Qur-an dan
As-Sunnah Rasul seperti Thoharoh, Shalat, puasa, zakat, haji, dzikir, doa dll
b) Ibadah Ghoiru Mahdhoh (umum): segala sesuatu yang dicintai dan diridhoi Allah
baik berupa perkataan maupun perbuatan lahir dan batin. Dengan demikian ibadah
umum mencakup seluruh aspek kehidupan seperti aspek ekonomi, pendidikan,
politik, seni budaya dll. Baik kehidupan pribadi, keluarga, masyarakat, bernegara dan
internasional.
3. Prinsip-prinsip ibadah mahdhoh
a)
Yang berhak disembah (Al mabud wahdahu) hanyalah Allah SWT
b)
Ibadah tanpa perantara
c)
Ikhlas sebagai sendi ibadah yang diterima Allah SWT
d)
Ibadah sesuai dengan tuntunan Allah dan RosulNya
e)
Memelihara keseimbangan antar unsur rohani dan jasmani
f)
Mudah dan meringankan
B. Niat dalam beribadah
1. Niat adalah ketetapan hati untuk melakukan sesuatu. Misal niat sholat, niat puasa dll, niat
juga menentukan tujuan maupun maksud dari suatu perbuatan dan menentukan kwalitas
pahala dari suatu pebuatan, misal niat karena Allah (ikhlas) niat bukan karena Allah (riya)
2. Segala amal perbuatan tergantung pada niatnya, sesorang akan mendapatkan hasil sesuai
dengan niatnya sbgmana Sabda Nabi:
Segala amal perbuatan tergantung pada niatnya bagi tiap-tiap yang ia niatkan. Barang
siapa yang hijrahnya menuju keridhoaan Allah dan RosulNya, maka hijrahnya itu menuju
keridhoan Allah dan Rosulnya. Barang siapa yang yang hijranya karena (harta dan
kemewaan dunia) atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka hijranya itu
kearah yang ditujunya (HR Bukhori Muslim).
3. Niat itu adalah ketetapan hati, tidak dilafatkan.
C. Ikhlas sebagai Ruh Ibadah
1. Secara harfiah ikhlas berarti bersih dari macam kotoran. Dalam kontek ibadah orang
ikhlas karena Allah adalah orang yang mengerjakan sesuatu karena Allah bersih dari
segala unsur syirik yang mengotori amalannya. Secara syarI ikhlas adalah niat mencari
keridhoan Allah SWT semata dalam mengerjakan sesuatu.
2. Ibarat manusia setiap amalan mempunyai ruh dan jasad. Ruhnya adalah ikhlas jasadnya
tata cara pelaksanaan (kaifiyat) yang sesuai dengan tuntunan Allah dan RosulNya (Al
Quran dan Sunah). Setiap amalan yang tidak dikerjakan dengan ikhlas ibarat jasad tanpa
ruh : mati tidak hidup dan tidak menghidupkan
3. Niat yang tidak ikhlas dinamakan riya yaitu beramal bukan karena Allah dan bukan pula
mencari ridho Allah. Rosul mengatakan riya itu sama dengan syirik kecil.
I. THOHAROH
II. SHALAT

Pengertian shalat dalam bahasa Arab ialah Berdoa memohon kebajikan dan pujian
Dasar Hukum Shalat
1. QS. Al Baqarah (2) : 43. Artinya: Dan dirikan olehmu akan shalat dan berikanlah zakat
dan rukulah kamu beserta orang-orang yang ruku
2. QS. Al Ankabut (29 : 45. Artinya: Dan dirikanlah olehmu akan shalat, karena sesunggunhya
shalat itu mencegah dari perbuatan buruk dan munkar (pekerjaan yang jahat dan keji).
3. QS. Al Baqarah (2) : 238. Artinya: Peliharalah baik-baik olehmu akan shalat dan shalat
wustho (shalat yang paling baik) dan berdiri tegaklah kamu karena Allah (dalam shalat)
dengan khusu.
4. QS. An Nisa (4) : 102
Faedah atau Hikmah Shalat
1. Dapat mencegah perbuatan jahat dan keji (QS Al Ankabut (29) : 45.
2. Shalat dapat menghilangkan tabiat keluh kesah dan kikir (QS Al Maarij (70) : 19 23.
3. Sebagai sarana untuk ingat kepada Allah (Dzikrullah) (QS. Thaha (20) : 12.
4. Shalat dan Sabar dapat menjadi penolong untuk menghasilkan maksud yang baik QS Al
Baqarah (2) : 45
5. Sarana Pencucian Rohani dan Jasmani (menyehatkan jiwa dan raga)
Macam-macam Shalat
1. Shalat wajib (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subhuh)
2. Shalat Sunah (Tathawwu), macam-macamnya
a. Shalat sunnah syukrul wudhu (Thuhur) : Apabila selesai berwudhu kemudian shalat 2
rekaat
b. Shalat antara adzan dan iqamat
c. Shalat Tahiyat al Masjid
d. Shalat Rawatib yaitu shalat sunnah yang mengiringi shalat wajib.
e. Shalat Lail/Tahajud atau di malam bulan Ramadhan disebut shalat taraweh.
f. Shalat Dhuha
g. Shalat Istiharah
h. Shalat Idain (Idul Fitri dan Idul Adha)
i. Shalat Kusufain (shalat dua gerhana) gerhana bulan : Khusuf, gerhana matahari : Kusuf.
j. Shalat Istisqa (shalat minta hujan)
3. Shalat Janazah (Fardu Khifayah)
III. PUASA (SHAUM / SHIYAAM)
Pengertiannya : Menahan diri dari makan, minum, bersenggama (jima) bagi suami istri mulai
terbit fajar sampai terbenam matahari, dengan niat melaksanakan perintah Allah serta
mengharap ridloNya.
FAEDAH / HIKMAH PUASA.
1. Melatih disiplin Spritual (Rohani), karena puasa mendidik manusia berakhlaq, teguh
memegang amanah, jujur dan disiplin.
2. Menjadi dasar disiplin moral, puasa mendidik manusia berjiwa besar, sanggup mengatasi
segala macam kesulitan dan cobaan hidup sehingga menumbuhkan sifat sabar.
3. Meningkatkan ibadah sosial (solidaritas), Dengan puasa dapat merasakan bagaimana
rasanya lapar dan tenggorokan kering sehingga menumbuhkan belas kasihan terhadap si papa
yang hidupnya serba pas-pasan yang selanjutnya menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi
untuk saling membantu bagi yang membutuhkannya.
4. Menyehatkan rohani dan jasmani, sebagaimana sabda Nabi berpuasalah agar kamu sehat.
HIKMAH PUASA BAGI KESEHATAN
A. Memperpanjang umur harapan hidup.
Dengan puasa berarti terjadi pengurangan/pembatasan masukan energi dari yang biasa
dianjurkan. Hasil penelitian mengatakan, pengurangan energi hingga 30-50% dari normal
dengan catatan zat gizi lain tetap seimbang dapat memperpanjang umur 33-60% dari
normal. Sedangkan bagi yang berpuasa dengan konsumsi energi 80% dari normal, dapat
menurunkan terjadinya tumor serta tercapainya umur yang lebih panjang.
B. Meningkatkan imunitas (kekebalan).
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada orang yang berpuasa sel darah putih (lekosit)
yang berfungsi membunuh kuman penyakit meningkat. Di samping pengurangan konsumsi

makanan pada saat berpuasa akan menunda kekebalan sehingga pada usia lanjut kekebalan
tubuh tetap tinggi.
C. Meningkatkan kebugaran.
Pada orang yang berpuasa, dimana terjadi pembatasan konsumsi makanan (diet restriksi)
mempunyai kebugaran yang lebih tingggi dari pada mereka yang melakukan diet normal.
D. Menyehatkan jiwa.
Puasa bukanlah sekedar menahan lapar dan haus, tetapi juga mengendalikan hawa nafsu dari
perbuatan yang tidak baik. Kesadaran yang dilandasi dengan keimanan ini secara psikologis
akan membuat seseorang melakukan pembatasan-pembatasan dalam tingkah lakunya yang
pada akhirnya melahirkan sikap mental yang positif.
E. Meningkatkan kesuburan.
Dari hasil penelitian menunjukan selama berpuasa semua produk hormon termasuk hormon
seksual meningkat. Hal ini sangat menguntungkan bagi pasangan suami istri yang kurang
subur. Hubungan intim di malam hari sangat membantu sekaligus dapat menghilangkan
stress.
F. Membantu mencegah dan menyembuhkan penyakit.
Ketidak tenangan jiwa / stress dapt memicu penyakit maag. Maka puasa yang dijalankan
sesuai dengan perintah Allah SWT secara tulus, bisa menyebabkan ketenangan jiwa, dengan
demikian akan mengubah sistem hormonal yang berperan terhadap kelainan lambung. Di
samping itu stress yang bisa dikendalikan dengan puasa akan memperlancar peredaran darah
ke
lambung
sehingga
kerja
lambung
menjadi
lebih
baik.
Puasa juga dapat menurunkan berat badan bagi orang yang obesitas (memiliki berat badan
berlebih) sehingga akan terhindar dari penyakit-penyakit yang dapat timbul karena faktor
kegemukan
seperti
penyakit
jantung
koroner
dan
diabetes
mellitus.
G. Membuat tubuh awet muda.
Dengan berpuasa maka pembentukan sisa hasil metabolisme tubuh berkurang dan
pengeluaran zat sisa dari proses metabolisme sebelumnya akan dikeluarkan sehingga akan
terjadi peremajaan sel-sel yang mulai menua. Sel tubuh akan lebih sehat, lebih bersemangat
dan kembali muda.
Macam-macam puasa
1. Puasa Wajib : Puasa Ramadlan, puasa nadzar, puasa qadla dan puasa khifarat
2. Puasa Tathawwu (Sunnah)
a. Puasa Yaumul Bidh (puasa hari putih) yaitu puasa pada tiap bulan qomariah tanggal
13, 14, 15 (tengah bulan)
b. Puasa Senin dan Kamis
c. Puasa Arafah (tanggal 9 Dzulhijjah)
d. Puasa 6 hari di bulan Syawal
e. Puasa Asyura (10 Muharam).
f. Puasa Dawud
Larangan Puasa
Orang dilarang puasa pada hari Idain baik Idul Firti dan Idul Adha juga hari Tasyriq
IV. ZAKAT.
Menurut bahasa zakat berasal dari kata Tazkiyah artinya menyucikan, sebab itu menunaikan
zakat berarti meyucikan harta benda yang dimiliki dan diri pribadi (jiwa). Menunaikan zakat adalah
wajib bagi umat Islam yang mampu. Kadar kemampuannya dengan pedoman Nisab dan Haul. Nizab

adalah batas minimal dari tiap-tiap jenis barang yang diwajibkan pemungutan zakat itu, Haul adalah
batas waktu kepemilikan satu tahun kalau kurang dari satu tahun tidak dikenai zakat.
Pokok-pokok zakat ada lima jenis:
1. Zakatun Nuqud: zakat harta kekayaan seperti, emas, perak, uang, tabungan dan cek Nisabnya
(85 gram emas murni) haulnya 1 tahun, besarnya zakat 2, 5 %
2. Zakatut Tijarah: zakat barang-barang dagangan, mengenai segala macam barang dagangan,
Nisabnya 85 gram emas, haulnya 1 tahun besarnya 2,5 %
3. Zakatul Anam: zakat binatang ternak seperti sapi, unta, kerbau, kambing dll. Nisabnya
kambing setiap 40 ekor dizakati 1 ekor sampai 120, 121 -200 ekor dizakati 2 ekor, 201 399
ekor zakatnya 3 ekor, 400 ekor atau lebih 4 ekor seterusnya setiap bertambah 100 dikeluarkan
zakatnya 1 ekor.
4. Zakatuz Ziraah : Zakat hasil pertanian, padi, gandum, jagung dll juga zakat hasil perkebunan
kadarnya kalau ada pengairan zakatnya 5 % tetapi kalau tadah hudan 10 % batas minimal
(nisab)nya 300 sha setiap sha 2.5 kg jadi jumlah 750 kg
5. Zakat Rikaz: zakat barang temuan termasuk hadiah Nisabnya 20 % atau 1/5 haulnya tidak
ada.
Orang yang tidak boleh menerima zakat:
1. Orang kaya
2. Anak kecil yang kaya karena ortunya kaya
3. Orang kuat yang mampu bekerja
4. Orang kafir, murtad dan memusuhi islam
5. Isteri / suami
6. Kedua orang tua, anak dan kerabat
7. Keluarga nabi
Orang yang berhak menerima zakat sebagaimana QS. At Taubah ayat 60.
1. Fakir (Fuqaha) orang yang terlantar dalam kehidupan karena ketiadaan alat dan syarat-syarat.
2. Miskin (Masakin) orang yang tidak mempunyai apa-apa mempunyai pekerjaan tidak tidak
mencukupi kebutuhan..
3. Pegawai zakat (Amil) orang yang bekerja untuk mengatur pemungutan dan pembagian zakat
4. Muallafati qulubuhum, golongan orang yang dihibur hatinya yang memerlukan bantuan
keuangan untuk mendekatkan hatinya kepada Islam
5. Pembebasan (Riqab) untuk pembebasan dan kemerdekaan bagi masing-masing individu atau
bagi sesuatu golongan atau suatu bangsa.
6. Gharimin Golongan orang yang terikat hutang yang tidak sanggung untuk membebaskan
dirinya dari hutang itu.
7. Fii Sabilillah untuk kepentingan umum, jihad dan dakwah Islam baik bersifat individu
maupun kolektif atau untuk segala kepentingan pembangunan masyarakat dan Negara.
8. Ibnu Sabil golongan orang orang yang terlantar kehidupannya atau orang yang melakukan
perjalanan yang kehabisan bekal.
Hikmah Zakat:
1. Sebagai manifestasi rasa syukur dan pernyataan terima kasih hamba kepada sang kholik
2. Mendidik manusia membersihkan rohani dan jiwanya dari sifat bakhil, kikir dan rakus
sebaliknya mendidik manusia menjadi dermawan, pemurah dan melatih disiplin dalam
menunaikan kewajiban dan amanh.
3. Di dalam struktur enokomi Islam maka system zakat menunjukkan bahwa sifat perjuangan
Islam selalu berorientasi kepada kepentingan kaum dhuafa (lemah).
4. Zakat menunjukkan bahwa kemiskinan adalah musuh yang harus dilenyapkan, kemiskinan
sebagai sumber kejahatan dan kekufuran yang harus dilawan.
5. Zakat menjadi alat untuk menghilangkan jurang pemisah antara si kaya dan si miskin, si kuat
dan si lemah. Dan juga menghilangkan perbedaan sosial yang tajam selanjutnya
menghubungkan tali kasih sayang antara dua golongan.
V. HAJI DAN UMRAH
1. Pengertian Haji:
Ibadah haji ialah : Mengunjungi Makkah pada bulan haji (Syawal, Dzulqodah dan Dzuhijah.
QS Al Baqarah : 197) untuk mengerjakan rangkaian ibadah yang terdiri dari Umrah (thawaf,
SaI, Tahallul/cukur), Wukuf di Arafah, melempar jumrah, mabit di Muzdalifah & Mina,

2.

3.

4.

6.

tahallul/mencukur rambut untuk haji, Thawaf Ifadhah (Thawaf Haji) guna memenuhi perintah
Allah dgn mengharap keridhaan Allah bagi yang mampu.
Rukun Haji
Rukun haji adalah amalan-amalan haji yang harus dilaksanakan dan apabila ditinggalkan
salah satunya maka hajinya tidak sah. Rukun haji yaitu :
a. Ihrom ialah niat memulai mengerjakan ibadah umrah dan haji
b. Wukuf di Arafah ialah berada / keberadaan diri seseorang di Arafah, walaupun
sejenak dalam waktu antara tergelincir matahari (bada zawal) tanggal 9 Dzulhijjah
(hari Arafah) sampai terbit fajar hari nahar tanggal 10 Dzulhijjah.
c. Thawah Ifadhoh (Thowaf Haji) yaitu mengelilingi Kabah sebanyak 7 (tujuh) kali
putaran (Kabah selalu disebelah kiri) dimulai dan diakhiri pada arah sejajar hajar
aswad.
d. SaI yaitu berjalan dari bukit Shofa ke bukit Marwa dan sebaliknya sebanyak 7 (tujuh)
kali dimulai dari bukit Shofa dan berakhir di bukit Marwa. Perjalanan dari bukit
Shofa ke bukit Marwa atau sebaliknya dihitung satu kali.
e. Tahallul (memotong rambut/ bercukur).
Wajib Haji
Wajib haji adalah amalan-amalan haji yang harus dilaksanakan, tetapi apabila karena sesuatu
hal terpaksa tidak dipenuhi dapat diwakilkan orang lain atau dapat diganti dengan Dam
(memotong binatang ternak Onta, kambing). Wajib haji yaitu:
a. Meninggalkan larangan dalam ihram
b. Mabit (bermalam) di Muzdalifah
c. Melontar jumrah Aqobah tanggal 10 Dzulhijjah
d. Mabit di Mina
e. Melontar jumrah Ula, Wustho dan Aqobah tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Miqot
Miqot ada 2 macam :
1. Miqot Zamani : ialah waktu sahnya dilaksanakan ibadah haji
2. Miqot Makani: ialah batas tempat memulai ihram bagi orang yang akan mengerjakan
haji atau Umrah.
Ihram
Ihram maksudnya pernyataan niat untuk melaksanakan umrah atau haji dari miqat dengan
berpakain ihram.

UMRAH
1. Pengertian Umrah:
Ibadah Umrah ialah : mengunjungi Makkah untuk mengerjakan ibadah yang terdiri dari
ihram, thawaf, sai dan tahallul/ bercukur.
2. Rukun Umrah
Rukun Umrah adalah amalan-amalan yang harus dilaksanakan dan apabila ditinggalkan salah
satunya maka umrahnya tidak sah. Rukun umrah yaitu
a. Ihram dari miqot
b. Thawaf
c. Sai
d. Tahallul /bercukur
3. Wajib Umrah
Wajib Umrah adalah amalan-amalan yang harus dilaksanakan tetapi apabila karena sesuatu
terpaksa tidak dipenuhi dapat diganti dengan yang lain (dam)
Wajib Umrah yaitu meninggalkan larangan dalam ihram
4. Macam-macam Umrah
1. Umrah wajib yaitu Umrah yang berkaitan dengan ibadah haji atau nadzar.
2. Umrah sunnah yaitu Umrah yang tidak berkaitan dengan ibadah haji dan nadzar.

MACAM PELAKSANAAN HAJI


Ada 3 (tiga) cara untuk melaksanakan :
1. Haji Ifrad : maksudnya seseorang melakukan haji hanya ihram untuk hajinya saja dari miqot
dan ia tetap dalam keadaan ihram sampai selesai amalan-amalan hajinya. Setelah itu ia baru

mengerjakan umrahnya, mengambil miqat dari Tanim


atau Jaronah. Ringkasnya
mendahulukan ihram haji baru kemudian ihram untuk umrah.
2. Haji Tamattu : maksudnya seorang berniat ihram untuk umrah setelah selesai umrah pada
saat waktu haji tiba kemudian berihram untuk haji (Umrah dahulu baru Haji)
3. Haji Qiran artinya melaksanakan ihram umrah dan haji sekaligus dari miqot. (Haji dan Umrah
dilaksanakan bersama-sama.
HIKMAH IBADAH HAJI
1. Meningkatkan jiwa tauhid yang tinggi
2. Pembentukan sikap mental dan akhlaq mulia
3. Menyatukan umat Islam sedunia menjadi Ummatan Wahidah karena kesatuan aqidah dan
kesatuan idiologi
4. Mengajarkan sejarah, khususnya sejarah perjuangan Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad
SAW
5. Menjadi Forum Muktamar Akbar umat Islam seluruh dunia.
---000---

MUAMALAH
Muamalah atau ibadah umum (ghairu mahdhah) ialah segala perbuatan yang diijinkan oleh Allah dan
RasulNya yang dilaksanakan demi taqarrub ilallah (mendekatkan diri kepada Allah). Meskipun
muamalah ini ada bagian-bagian tertentu yang diatur, tetapi Allah dan rasulNya lebih memberi
kemerdekaan kepada umat manusia untuk mengembangkannya. Dalam muamalah berlaku dalil ushul
fiqih : Al ashlu fil muaamalati al ibaahatu illa maadala daliilu alaa khilaafihi (tahriimihi) Artinya:
Pada dasarnya muamalah itu (semuanya) dibolehkan kecuali bila terdapat dalil-dalil yang
melarangnya (mengharamkannya)
Adapun prinsip-prinsip umum muamalah):
1. Karamah insaniyah (kemulyaan kemanusiaan). Manusia diciptakan untuk menjadi khalifah Allah
di bumi yang bertugas memakmurkan bumi (QS. Al Baqarah: 30)

30. ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak
menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan
menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan
mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak
kamu ketahui."

Allah memikulkan amanat yang mulia kepundak manusia (QS. Al Ahzab: 72,



72. Sesungguhnya Kami telah mengemukakan amanat[1233] kepada langit, bumi dan
gunung-gunung, Maka semuanya enggan untuk memikul amanat itu dan mereka khawatir
akan mengkhianatinya, dan dipikullah amanat itu oleh manusia. Sesungguhnya manusia itu
Amat zalim dan Amat bodoh,
[1233] Yang dimaksud dengan amanat di sini ialah tugas-tugas keagamaan.

dan melebihkan diatas makluk lainnya (QS. Al Isra: 70).




70. dan Sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di
daratan dan di lautan[862], Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami
ciptakan.
[862] Maksudnya: Allah memudahkan bagi anak Adam pengangkutan-pengangkutan di
daratan dan di lautan untuk memperoleh penghidupan.

2. Wahdat al ummah (Kesatuan umat manusia) Karena umat manusia berasal dari satu keturunan
(QS. Al Hujurat: 13 & An Nisa: 1)




13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang
perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling
kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah
orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.




1. Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
seorang diri, dan dari padanya[263] Allah menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya
Allah memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamau sling meminta satu sama
lain[264], dan (peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasi kamu.
[263] Maksud dari padanya menurut jumhur mufassirin ialah dari bagian tubuh (tulang rusuk)
Adam a.s. berdasarkan hadis riwayat Bukhari dan Muslim. di samping itu ada pula yang
menafsirkan dari padanya ialah dari unsur yang serupa Yakni tanah yang dari padanya Adam
a.s. diciptakan.
[264] Menurut kebiasaan orang Arab, apabila mereka menanyakan sesuatu atau memintanya
kepada orang lain mereka mengucapkan nama Allah seperti :As aluka billah artinya saya
bertanya atau meminta kepadamu dengan nama Allah.

3. Attaawun al insani (Kerja sama umat manusia) Islam memerintahkan kerja sama untuk kebaikan
dan taqwa dan melarang kerja sama untuk dosa dan pelanggaraan (QS. Al Maidah: 2)







2. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah[389], dan
jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram[390], jangan (mengganggu) binatangbinatang had-ya[391], dan binatang-binatang qalaa-id[392], dan jangan (pula) mengganggu
orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keredhaan dari
Tuhannya[393] dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, Maka bolehlah berburu.

dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalanghalangi kamu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). dan
tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolongmenolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah,
Sesungguhnya Allah Amat berat siksa-Nya.
[389] Syi'ar Allah Ialah: segala amalan yang dilakukan dalam rangka ibadat haji dan tempattempat mengerjakannya.
[390] Maksudnya antara lain Ialah: bulan Haram (bulan Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan
Rajab), tanah Haram (Mekah) dan Ihram., Maksudnya Ialah: dilarang melakukan peperangan
di bulan-bulan itu.
[391] Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka'bah untuk
mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya dihadiahkan
kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[392] Ialah: binatang had-ya yang diberi kalung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu
telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah.
[393] Dimaksud dengan karunia Ialah: Keuntungan yang diberikan Allah dalam perniagaan.
keredhaan dari Allah Ialah: pahala amalan haji.

4. Attasamuh (Toleransi): Islam membolehkan untuk saling berbeda pandangan dan keinginan tetapi
harus ada sikap saling menghormati dan menghargai (QS. Ali Imran:134


199. jadilah Engkau Pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta
berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

dan QS. Al Araf: 199), sedangkan untuk masalah ibadah mahdhah tidak ada toleransi
sebagaimana (QS. Al Kafirun : 6)


6. untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku."

5.

Kemerdekaan, baik mencakup kemerdekaan pribadi, mengemukakan pendapat, menentukan


nasib dll (QS. Al Baqarah: 256,




256. tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); Sesungguhnya telah jelas jalan
yang benar daripada jalan yang sesat. karena itu Barangsiapa yang ingkar kepada
Thaghut[162] dan beriman kepada Allah, Maka Sesungguhnya ia telah berpegang kepada
buhul tali yang Amat kuat yang tidak akan putus. dan Allah Maha mendengar lagi Maha
mengetahui.
[162] Thaghut ialah syaitan dan apa saja yang disembah selain dari Allah s.w.t.

QS. An-Nisa: 29, QS Yunus: 99)




29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu
dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang Berlaku dengan suka samasuka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu[287]; Sesungguhnya Allah
adalah Maha Penyayang kepadamu.
[287] Larangan membunuh diri sendiri mencakup juga larangan membunuh orang lain,
sebab membunuh orang lain berarti membunuh diri sendiri, karena umat merupakan suatu
kesatuan.



99. dan Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentulah beriman semua orang yang di muka bumi
seluruhnya. Maka Apakah kamu (hendak) memaksa manusia supaya mereka menjadi orangorang yang beriman semuanya ?

6. Al Adalah (Keadilan): memberikan kepada orang lain haknya, menempatkan sesuatu pada
tempatnya (QS. An Nisa:58, QS. Al Isra: 26, QS Al Maidah: 8).




58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya
kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaikbaiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat.

26. dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepada orang miskin
dan orang yang dalam perjalanan dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu)
secara boros.

7. Amar makruf nahi munkar : muamalah harus senantiasa mengajak kepada kebaikan dan
mencegah kepada yang munkar (QS. Ali Imran: 104, 110).

110. kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang
ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab
beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan
kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik.
104. dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar[217]; merekalah orangorang yang beruntung.
[217] Ma'ruf: segala perbuatan yang mendekatkan kita kepada Allah; sedangkan Munkar
ialah segala perbuatan yang menjauhkan kita dari pada-Nya.

AKHLAQ
Pengertian akhlaq menurut istilah bahasa Arab merupakan bentuk jamak dari khuluq / khulq yang
berarti: (1). Tabiat, budi pekerti (2) kebiasaan atau adat (3) keperwiraan, kesatrian (4) Agama.
Sehingga akhlaq dapat dimaknai sebagi tabiat, budi pekerti, kebiasaan, keperwiraan, atau agama yang
dimiliki seseorang. Istilah Khuluq terdapat dalam Al Qur-an QS. As-Syuara: 137 In haadaa illa
khuluqul awwaliina artinya : (agama kami) ini tidak lain hanyalah adat kebiasaan orang dahulu.
QS. Al Qalam: 4. wa innaka laalaa khuluqin adhiim artinya: Dan sungguh kamu benar-benar
berakhlaq luhur.
1. PEMBAGIAN AKHLAQ ADA 2
1.1.
Akhlaq yang baik : Mahmudah
1.2.
Akhlaq yang buruk : Mazmumah
2. Landasan Nilai dan Kedudukan Akhlaq
Landasan nilai akhlaq Islam adalah nilai-nilai Ilahiyah yaitu Al Qur-an dan Assunah.
Al Qur-an dan Assunah merupakan tolak ukur nilai akhlaq Islam. Dalam hadits disebutkan: Kaana
khuluquhu al Qur-aan) artinya Akhlaqnya (Rasulullah) adalah Al Qur-an.
3. Karakteristik sifat tertentu yang membedakan Akhlaq dengan etika dan moral ciptaan
manusia antara lain:
1. Kebaikannya bersifat mutlak (al hasanah al mutlaqah) yaitu kebaikan yang terkandung dalam
akhlaq Islam merupakan kebaikan yang murni, baik untuk individu atau masyarakat umum,
didalam lingkungan, keadaan waktu dan tempat apapun.
2. Kebaikannya bersifat menyeluruh (al hasanah as-syamilah) yaitu kebaikan yang terkandung
didalamnya merupakan kebaikan untuk seluruh umat manusia di segala zaman dan semua
tempat.
3. Kebaikannya bersifat tetap, langgeng dan mantab (al hasanah ats-tsabitah) kebaikannya tidak
berubah oleh perubahan waktu dan tempat atau perubahan kehidupan masyarakat.
4. Pengawasan yang menyeluruh (syumuliyah al muroqabah) karena akhlaq bersumber dari
Allah, maka pengaruhnya lebih kuat dari pada moral/etika buatan manusia, sehingga orang
tidak berani melanggarnya kecuali setelah ragu-ragu dan kemudian akan menyesali perbuatan
untuk selanjutnya bertaubat dengan sungguh-sungguh.
4. Sedang ciri-ciri Akhlaq dalam Islam paling tidak ada lima ciri sbb :
1. Al Akhlaq ar Rabbaniyyah (Akhlaq ketuhanan) bahwa ajaran Ahklaq Islam bersumber
dari wahyu Allah SWT yang termaktub dalam Al Qur-an dan As Sunnah.
2. Al Akhlaq al Insaniyyah (Akhlaq manusiawi): bahwa ajaran Akhlaq Islam selalu sejalan
dan memenuhi fitrah insan (manusia) (QS. Ar Rum : 30).


30. Maka hadapkanlah wajahmu dengan Lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah
Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah
Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168],
[1168] Fitrah Allah: Maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri
beragama Yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu
tidaklah wajar. mereka tidak beragama tauhid itu hanyalah lantara pengaruh lingkungan.

3. Al Akhlaq Asy-syamilah (Akhlaq menyeluruh dan universal) : bahwa ajaran Akhlaq Islam
sesuai dengan kemanusiaan yang universal dan mencakup segala aspek kehidupan manusia
baik dalam dimensi vertikal maupun horisontal, spiritual maupun sosial (QS. Al Baqarah : 29,
277) Al. Anam : 151-152)



29. Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia
berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha
mengetahui segala sesuatu.

277. Sesungguhnya orang-orang yang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan


shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. tidak ada
kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati.










151. Katakanlah: "Marilah kubacakan apa yang diharamkan atas kamu oleh Tuhanmu
Yaitu: janganlah kamu mempersekutukan sesuatu dengan Dia, berbuat baiklah terhadap
kedua orang ibu bapa, dan janganlah kamu membunuh anak-anak kamu karena takut
kemiskinan, Kami akan memberi rezki kepadamu dan kepada mereka, dan janganlah
kamu mendekati perbuatan-perbuatan yang keji, baik yang nampak di antaranya maupun
yang tersembunyi, dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah
(membunuhnya) melainkan dengan sesuatu (sebab) yang benar[518]". demikian itu yang
diperintahkan kepadamu supaya kamu memahami(nya).
152. dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih
bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan
dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar
kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu Berlaku adil,
Kendatipun ia adalah kerabat(mu)[519], dan penuhilah janji Allah[520]. yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
[518] Maksudnya yang dibenarkan oleh syara' seperti qishash membunuh orang murtad,
rajam dan sebagainya.
[519] Maksudnya mengatakan yang sebenarnya meskipun merugikan Kerabat sendiri.
[520] Maksudnya penuhilah segala perintah-perintah-Nya.

4. Al Akhlaq At Tawazun (Akhlaq keseimbangan) : Bahwa ajaran akhlaq Islam berada


ditengah-tengah antara pandangan yang menghayalkan manusia bagaikan malaikat (selalu
berbuat baik) dan pandangan yang menghayalkan manusia bagaikan hewan yang menitik
beratkan segi kejahatan (sombong, rakus, dengki).
5. Al Akhlaq Al Waqiiyyah (akhlaq realistik) : bahwa ajaran akhlaq Islam memperhatikan
kenyataan hidup manusia. Meskipun manusia sebagai makhluq yang memiliki kelebihan
dibanding makhluq yang lain tetapi manusia juga memiliki kelemahan-kelemahan. Dalam
kondisi darurat Islam memberikan keringan dan kemurahan (ruhshoh). (QS Al Baqarah : 3537, 173, 286).







35. dan Kami berfirman: "Hai Adam, diamilah oleh kamu dan isterimu surga ini, dan
makanlah makanan-makanannya yang banyak lagi baik dimana saja yang kamu sukai,

dan janganlah kamu dekati pohon ini[37], yang menyebabkan kamu Termasuk orangorang yang zalim.
36. lalu keduanya digelincirkan oleh syaitan dari surga itu[38] dan dikeluarkan dari
Keadaan semula[39] dan Kami berfirman: "Turunlah kamu! sebagian kamu menjadi
musuh bagi yang lain, dan bagi kamu ada tempat kediaman di bumi, dan kesenangan
hidup sampai waktu yang ditentukan."
37. kemudian Adam menerima beberapa kalimat[40] dari Tuhannya, Maka Allah
menerima taubatnya. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.
[37] Pohon yang dilarang Allah mendekatinya tidak dapat dipastikan, sebab Al Quran dan
Hadist tidak menerangkannya. ada yang menamakan pohon khuldi sebagaimana tersebut
dalam surat Thaha ayat 120, tapi itu adalah nama yang diberikan syaitan.
[38] Adam dan hawa dengan tipu daya syaitan memakan buah pohon yang dilarang itu,
yang mengakibatkan keduanya keluar dari surga, dan Allah menyuruh mereka turun ke
dunia. yang dimaksud dengan syaitan di sini ialah iblis yang disebut dalam surat Al
Baqarah ayat 34 di atas.
[39] Maksud Keadaan semula ialah kenikmatan, kemewahan dan kemuliaan hidup dalam
surga.
[40] Tentang beberapa kalimat (ajaran-ajaran) dari Tuhan yang diterima oleh Adam
sebahagian ahli tafsir mengartikannya dengan kata-kata untuk bertaubat.




173. Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai, darah, daging babi,
dan binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah[108]. tetapi
Barangsiapa dalam Keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya
dan tidak (pula) melampaui batas, Maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah
Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
[108] Haram juga menurut ayat ini daging yang berasal dari sembelihan yang menyebut
nama Allah tetapi disebut pula nama selain Allah.

5. Kedudukan dan Keistimewaan Akhlaq dalm Islam:


1. Sebagai tema central / pokok ajaran Islam : sebagaimana sabda Rasulullah Sesungguhnya
aku diutus untuk menyempurnakan akhlaq yang muliaHR Baihaqi
2. Akhlaq menjadi ukuran kesempurnaan iman seseorang : Sabda Rasulullah Orang
mukmin yang paling sempurna imannya ialah yang paling baik akhlaqnyaHR. Ahmad
3. Akhlaq yang baik akan memberatkan timbangan kebaikan seseorang nanti di akhirat:
Sabda Nabi : Tidak ada satupun yang akan lebih memberatkan timbangan kebaikan
seseorang hamba mukmin nanti pada hari kiamat selain dari akhlaq yang baikHR Timidzi
4. Ibadah-ibadah mahdhah sesalu dikaitkan dengan akhlaq:
a. Sholat mencegah perbuatan keji dan munkar (QS. Al Ankabut : 45)
b. Puasa melatih diri menahan hawa nafsu dan meninggalkan sikap yang tercela.
c. Zakat membersihkan jiwa dari penyakit-penyakit hati (QS At Taubah : 103)
d. Haji juga mencegah sesorang dari perkataan dan perbuatan tercela dan dari
pertengkaran.
6. RUANG LINGKUP AKHLAQ
a. Akhlaq terhadap Allah SWT
b. Akhlaq terhadap Rasulullah SAW
c. Akhlaq Pribadi (diri sendiri)
d. Akhlaq dalam Keluarga
e. Akhlaq Bermasyarakat
f. Akhlaq Bernegara dan
g. Akhlaq terhadap alam semesta (Flora dan Fauna)
AKHLAQ TERHADAP ALLAH SWT
1) Taqwa : Memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintahNya dan
menjauhi laranganNya. Hakekat taqwa ialah integralisasi Iman, Islam dan Ihsan. Bertaqwa
harus scr maksimal yaitu dengan melakukan islamisasi seluruh aspek dan ruang lingkup
kehidupan (QS. Ali Imron 3 : 102)



102. Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam Keadaan beragama
Islam.
Hadits Nabi : Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada (HR. Tirmidzi)
Kualitas ketaqwaan seseorang menentukan tingkat kemuliaannya disisi Allah SWT (QS Al
Hujurat 49 : 13)




13. Hai manusia, Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan
seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku-suku supaya
kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu
disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha
mengetahui lagi Maha Mengenal.
Kriteria Orang Bertaqwa :
QS. Al Baqoroh 2 : 1-5



1. Alif laam miin[10].
2. Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang
bertaqwa[12],
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang mendirikan shalat[15],
dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami anugerahkan kepada mereka.
4. dan mereka yang beriman kepada kitab (Al Quran) yang telah diturunkan kepadamu
dan Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelummu[17], serta mereka yakin akan adanya
(kehidupan) akhirat[18].
5. mereka Itulah yang tetap mendapat petunjuk dari Tuhan mereka, dan merekalah
orang-orang yang beruntung[19].
[10] Ialah huruf-huruf abjad yang terletak pada permulaan sebagian dari surat-surat Al
Quran seperti: Alif laam miim, Alif laam raa, Alif laam miim shaad dan sebagainya.
diantara Ahli-ahli tafsir ada yang menyerahkan pengertiannya kepada Allah karena
dipandang Termasuk ayat-ayat mutasyaabihaat, dan ada pula yang menafsirkannya.
golongan yang menafsirkannya ada yang memandangnya sebagai nama surat, dan ada
pula yang berpendapat bahwa huruf-huruf abjad itu gunanya untuk menarik perhatian
Para Pendengar supaya memperhatikan Al Quran itu, dan untuk mengisyaratkan bahwa Al
Quran itu diturunkan dari Allah dalam bahasa Arab yang tersusun dari huruf-huruf abjad.
kalau mereka tidak percaya bahwa Al Quran diturunkan dari Allah dan hanya buatan
Muhammad s.a.w. semata-mata, Maka cobalah mereka buat semacam Al Quran itu.
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti yang ditulis, sebagai
isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintahperintah-Nya; dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan
takut saja.
[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan ketundukan dan
penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa yang dikehendaki oleh
iman itu.
[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera. percaya kepada yang
ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud yang tidak dapat ditangkap
oleh pancaindera, karena ada dalil yang menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya
Allah, malaikat-malaikat, hari akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah ibadat yang sudah
dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan salam, yang dikerjakan untuk
membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada Allah. mendirikan shalat ialah
menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi syarat-syarat, rukun-rukun dan
adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang batin, seperti khusu', memperhatikan apa
yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan sebagian rezki, ialah
memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh Tuhan kepada orang-orang

yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti orang-orang fakir, orang-orang


miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan lain-lain.
[17] Kitab-Kitab yang telah diturunkan sebelum Muhammad s.a.w. ialah Kitab-Kitab yang
diturunkan sebelum Al Quran seperti: Taurat, Zabur, Injil dan Shuhuf-Shuhuf yang
tersebut dalam Al Quran yang diturunkan kepada Para rasul. Allah menurunkan kitab
kepada Rasul ialah dengan memberikan wahyu kepada Jibril a.s., lalu Jibril
menyampaikannya kepada rasul.
[18] Yakin ialah kepercayaan yang kuat dengan tidak dicampuri keraguan sedikitpun.
akhirat lawan dunia. kehidupan akhirat ialah kehidupan sesudah dunia berakhir. yakin
akan adanya kehidupan akhirat ialah benar-benar percaya akan adanya kehidupan
sesudah dunia berakhir.
[19] Ialah orang-orang yang mendapat apa-apa yang dimohonkannya kepada Allah
sesudah mengusahakannya.
a. Mereka yang beriman pada yang ghoib : Allah, Malaikat dan hari Akhir.
b. Mereka yg melaksanakan Sholat, zakat, berinfaq membelanjakan hartanya di jalan
Allah
c. Beriman kepada Al Qur an dan kitab-kitab sebelumnya, yakin adanya kehidupan
akhirat. Hidupnya akan beruntung (sukses) di dunia dan akhirat
QS. Ali Imron 3 : 133 136








133. dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang
luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa,
134. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun
sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang.
Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.
135. dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau Menganiaya
diri sendiri[229], mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa
mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain dari pada Allah? dan mereka
tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui.
136. mereka itu balasannya ialah ampunan dari Tuhan mereka dan surga yang di
dalamnya mengalir sungai-sungai, sedang mereka kekal di dalamnya; dan Itulah Sebaikbaik pahala orang-orang yang beramal.
[229] Yang dimaksud perbuatan keji (faahisyah) ialah dosa besar yang mana
mudharatnya tidak hanya menimpa diri sendiri tetapi juga orang lain, seperti zina, riba.
Menganiaya diri sendiri ialah melakukan dosa yang mana mudharatnya hanya menimpa
diri sendiri baik yang besar atau kecil.
Buah/manfaat/hikmah dari Taqwa
1. Mendapatkan sikap furqon yaitu sikap tegas akan dapat membedakan antara hak dan
bathil, benar dan salah, halal dan haram serta terpuji dan tercela: QS. Al Anfal/8 : 29



29. Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan
memberikan kepadamu Furqaan[607]. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahankesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa)mu. dan Allah mempunyai karunia yang
besar.
[607] Artinya: petunjuk yang dapat membedakan antara yang haq dan yang batil,
dapat juga diartikan disini sebagai pertolongan.
2. Mendapatkan limpahan berkah dari langit dan bumi QS. Al Araf/7 : 96



96. Jikalau Sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami
akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka
mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, Maka Kami siksa mereka disebabkan
perbuatannya.

3. Mendapatkan jalan keluar dari kesulitan QS. At Tholaq/65 : 2




2. apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan
baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang
saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena
Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah
dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan Mengadakan
baginya jalan keluar.
4. Mendapatkan rezeki tanpa diduga-duga QS. At Tholaq/65 : 3



3. dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. dan Barangsiapa
yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya.
Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya
Allah telah Mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.
5. Mendapatkan kemudahan dalam segala urusan QS. At Tholaq/65 : 4




4. dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi (monopause) di antara
perempuan-perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya), Maka masa
iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak
haid. dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai
mereka melahirkan kandungannya. dan barang -siapa yang bertakwa kepada Allah,
niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.
6. Menerima penghapusan kesalahan dan pengampunan dosa serta mendapatkan
pahala yang besar QS. At Tholaq/65 : 5 dan QS. Al Anfal/8 : 29



29. Hai orang-orang beriman, jika kamu bertaqwa kepada Allah, Kami akan
memberikan kepadamu Furqaan[607]. dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahankesalahanmu, dan mengampuni (dosa-dosa) mu. dan Allah mempunyai karunia yang
besar.
[607] Artinya: petunjuk yang dapat membedakan antara yang haq dan yang batil,
dapat juga diartikan disini sebagai pertolongan.

2. Cinta dan Ridha QS Al Baqoroh 2 : 165


Cinta adalah kesadaran diri perasaaan jiwa dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang
terpaut hatinya kepada apa yang dicintainya dengan penuh semangat dan penuh kasih sayang.
Ridha rela menerima qodho dan qodar Allah terhadap dirinya,




165. dan diantara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan
selain Allah; mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orangorang yang beriman Amat sangat cintanya kepada Allah. dan jika seandainya orangorang yang berbuat zalim itu[106] mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari
kiamat), bahwa kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya, dan bahwa Allah Amat berat
siksaan-Nya (niscaya mereka menyesal).
[106] Yang dimaksud dengan orang yang zalim di sini ialah orang-orang yang
menyembah selain Allah.

3. Ikhlas (Berbuat tanpa pamrih / Beramal semata-mata karena mengharap ridha Allah)

3 unsur keikhlasan
b. Niat Ikhlas (ikhlas an niyah)
c. Beramal dengan sebaik-baiknya (itqon al amal)
d. Pemanfaatan hasil usaha dengan tepat (Judah al ada)
4. Khauf dan raja (Takut dan Harap)
5. Tawakkal Berserah diri dengan diawali ikhtiar usaha
6. Syukur Memuji dan berterima kasih kepada si pemberi
3 dimensi syukur 1. Batin, 2. Lisan 3 Arkhan (perbuatan)
7. Muroqobah & Muhasabah. Muraqabah: menjaga, memelihara, mengawasi Pengertian :
Kesadaran seeorang muslim bahwa dia selalu dalam pengawasan Allah, sehingga melahirkan
Muhasabah: Intropeksi, mawas diri, evaluasi
8. Taubat; Kembali dari sesuatu menuju ke sesuatu ; dari berbuat maksiat menuju taat dari
berbuat jelek menuju baik.
5 dimensi taubat:
1. Mengakui kesalahan
2. Menyesali kesalahan
3. Memohon ampun Istighfar
4. Berjanji tdk akan mengulanginya
5. Menutupi kesalahan dengan amal sholeh
Akhlaq terhadap Rasulullah SAW
1. Mencintai dan memulikan rosul
2.
3. Akhlaq Pribadi
a). Shidiq (benar atau jujur) lawan kata bohong atau al kadzib)
bentuk bentuk shidiq
1. Benar dalam perkataan (Shidiq al hadits)
2. Benar dalam pergaulan (shidq al muamalah)
3. Benar dalam kemauan (shidq al azam)
4. Benar dalam berjanji (shidq al waad)
5. Benar dalam kenyataan Shidq al hal)
Bentuk bentuk kebohongan:
1. Khianat
2. Mengingkari janji
3. Kesaksian palsu
4. Fitnah
5. Gunjing (gossip, ghibah)
b). Amanah dapat dipercaya
Bentuk bentuk amanah
1). Memelihara titipan dan mengembalikan kepada pemiliknya seperti semua
2). Menjaga rahasia
3). tdk menyalahgunkan jabatan
4). Menunaikan kewajiban dengan baik
5). Memelihara bentuk n ikmaat yg diberikan Allah
c). Istiqomah (tegak lurus) sikap teguh hati, teguh pendirian selalu konsekuen
d). IFFAH menjaga diri / menjauhkan diri dari hal-hal yang tdk baik (menjaga kesucian)
e). MUJAHADAH mencurahkan segala kemampuan atau bersungguh-sungguh mencurahkan
segala kemampuan untuk melepaskan diri dari segala hal yang menghambat pendekatan diri
terhadap Allah.
f). SYAJAAH : Berani
Bentuk Syajaah:
1. Berani dalam menghadapi musuh
2. Berani menyatakan kebenaran
3. Berani dalam mengendalikan diri (marah)
Sumber keberanian
a) Rasa takut kepada Allah SWT (QS Al Ahzab 33: 39) (QS Ali Imron 3 : 173)
b) Lebih mencintai akhirat daripada dunia
c) Tidak takut mati
d) Tidak ragu-ragu

e)
f)

Tidak menomorsatukan materi


Tawakal dan yakin akan pertolongan Allah

g). TAWADHU Rendah hati lawannya Sombong


h). MALU : perasaan yang menimbulkan keengganan utk melakukan yang tdk baik.
i). SABAR Menahan dan mengekang dari segala sesuatu yang tdk disukai krn mengharap ridho
Allah
Macam-macam Sabar:
1. Sabar dalam menerima ujian (diuji oleh Allah dg sedikit ketakutan, kelaparan kekurangan
harta, jiwa dan buah-buah (penghasilan).
2. Sabar dari keinginan hawa nafsu (mengendalikan hawa nafsu)
3. Sabar dalam ketaatan kepada Allah
j). PEMAAF manfaat menghilangkan dedam - lapang dada

4.
5.
6.
7.

Akhlaq dalam Keluarga


Akhlaq Bermasyarakat
Akhlaq Bernegara dan
Akhlaq terhadap alam semesta (Flora dan Fauna)

Prinsip-prinsip Islam tentang Kesehatan


Islam dan Kesehatan
Para Ulama Islam sepakat bahwa ajaran Islam bertujuan untuk
memelihara lima hal pokok yaitu
a. Agama
b. Jiwa
c. Akal
d. Kehormatan (keturunan)
e. Kesehatan
Menurut Prof. Dr. H. M. Quraish Shihab, MA dalam bukunya Wawasan Al
Quran hal 181 menyebutkan bahwa Islam menetapkan tujuan pokok
kehadirannya untuk memelihara: Agama, Jiwa, Akal, Jasmani, Harta dan
keturunan. Setidaknya tiga dari yg disebut diatas berkaitan dengan kesehatan
maka ditemukan bahwa islam amat kaya dengan tuntunan kesehatan
kesehatan.
Paling tidak dalam literature keagamaan ada dua istilah yang digunakan
untuk menunjuk tentang pentingnya kesehatan dalam pandangan Islam.
Pertama kata kesehatan diambil dari kata sehat. Kedua kata afiat. Kedua ini
sering diucapkan sehat wal afiat yang maknanya ada dua 1, sehat berarti tidak
sakit 2. Afiat yang berarti adanya makna berfungsinya anggota tubuh manusia
sesuai dengan tujuan penciptaannya, misal mata yang sehat iakah mata yang
dapat melihat dan membaca dengan tanpa menggunakan kaca mata, tetapi
mata yang afiat ialah mata yang dapat melihat dan membaca obyek-obyek yang
bermanfaat serta mengalihkan pandangan dari obyek yang terlarang karena
memang itulah fungsi yangb diharapkan dari pencipta mata.
Majelis Ulama Indonesia dalam Munas Ulama th. 1983 merumuskan
kesehatan sebagai ketahanan jasmani, ruhaniah dan social yang dimiliki
manusia sebagai karunia Allah yang wajib disyukuri dengan mengamalkan
(tuntunanNya) dan memelihara serta mengembangkannya. Merujuk kpd ketiga
jenis kesehatan yaitu kesehatan fisik, rohani dan social.
a. Kesehatan Fisik
Dalam kontek kesehatan fisik Rosul bersabda sbb: Inna lijasadika alaika
haqqon Sesunggunya badanmu mempunyai hak atas dirimu. Hadits ini bermula
dari teguran Rosulullah kepada beberapa para sahabat yang bermaksud
melampui batas dalam beribadah sehingga kebutuhan jasmaninya terabaikan
dan kesehatannya terganggu. Ada prinsip pencegahan lebih baik dari pada
pengobatan. Lebih jauh dalam Al Qur an disebutkan bahwa salah satu sifat
manusia yang secara tegas dicintai Allah adalah kegemaran menjaga kebersihan
baik kebersihan fisik maupun kebersihan rohani. QS Al Baqoroh 2 : 222,
kebersihan digandengkan dengan kata taubat:
I.





222. mereka bertanya kepadamu tentang haidh. Katakanlah: "Haidh itu
adalah suatu kotoran". oleh sebab itu hendaklah kamu menjauhkan
diri[137] dari wanita di waktu haidh; dan janganlah kamu mendekati
mereka, sebelum mereka suci[138]. apabila mereka telah Suci, Maka
campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu.
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai
orang-orang yang mensucikan diri.
[137] Maksudnya menyetubuhi wanita di waktu haidh.
[138] Ialah sesudah mandi. Adapula yang menafsirkan sesudah berhenti
darah keluar.

Taubat menghasikan kesehatan mental sedangkan


menghasilkan kesehatan fisik. QS. Al Muddassir/74 : 4-5.

kebersihan

lahiriah


4. dan pakaianmu bersihkanlah,
5. dan perbuatan dosa tinggalkanlah,

Juga Hadits Nabi : Annadhofaatul minal iimaan Kebersihan adalah bagian dari
iman. Lebih lanjut perintah menutup hidangan, mencuci tangan sebelum makan,
bersiwak (menggosok gigi), larangan bernafas sambil minum, larangan meniup
air dalam gelas, tidak boleh kencing dia air yang menggenang dan dibawah
pohon adalah contoh praktis dari sekian banyak tuntunan islam dalam konteks
menjaga kesehatan. Bahkan sebelum dunia mengenal karantina Rosul Allah SAW
telah menetapkan dalam salah satu sabdanya: Apabila kalian mendengar
adanya wabah disuatu daerah, janganlah kalian mengunjungi daerah itu, tetapi
apabila kamu ada didaerah itu janganlah meninggalkannya (HR. Bukhori
Muslim)



66. dan Sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu.
Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya (berupa) susu yang bersih
antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.



88. dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu,
dan bertakwalah kepada Allah yang kamu beriman kepada-Nya.



168. Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan
janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena Sesungguhnya syaitan itu adalah
musuh yang nyata bagimu.
Ditemukan juga peringatan juga dari Rasulullah bahwa perut merupakan sumber utama penyakit
al-Maidatr bait al-abda Karenanya banyak Al-Qur an dan As Sunah yg berkaitan dengan
makanan, jenis, maupun kadarnya; QS Al Araf/7 : 31



31. Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di Setiap (memasuki) mesjid[534], Makan
dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan[535]. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orangorang yang berlebih-lebihan.
[534] Maksudnya: tiap-tiap akan mengerjakan sembahyang atau thawaf keliling ka'bah atau
ibadat-ibadat yang lain.
[535] Maksudnya: janganlah melampaui batas yang dibutuhkan oleh tubuh dan jangan pula
melampaui batas-batas makanan yang dihalalkan.
Sabda Rasulullah: Tdk ada sesuatu yg dipenuhkan oleh anak turun Adam lebih buruk daripada
perut. Cukuplah bagi putra-putri Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tubuhnya.
Kalaupun harus dipenuhkan, maka sepertiga utuk makanannya, sepertiga lagi utk minumannya
dan sepertiga sisanya utk pernapasannya (HR.Tirmidzi).
Juga perintah untuk berobat spt Haditsnya: Berobatlah karena tiada suatu penyakit yang
diturunkan Allah kecuali diturunkan pul obat penangkalnya, selain dari satu penyakit yaitu
ketuaan HR. Abu Dawud dan Tirmidzi).
QS. Al Maidah/5:32



32. oleh karena itu Kami tetapkan (suatu hukum) bagi Bani Israil, bahwa: Barangsiapa yang
membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain[411], atau bukan
karena membuat kerusakan dimuka bumi, Maka seakan-akan Dia telah membunuh manusia
seluruhnya[412]. dan Barangsiapa yang memelihara kehidupan seorang manusia, Maka seolaholah Dia telah memelihara kehidupan manusia semuanya. dan Sesungguhnya telah datang
kepada mereka Rasul-rasul Kami dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas,
kemudian banyak diantara mereka sesudah itu[413] sungguh-sungguh melampaui batas dalam
berbuat kerusakan dimuka bumi.
[411] Yakni: membunuh orang bukan karena qishaash.
[412] Hukum ini bukanlah mengenai Bani Israil saja, tetapi juga mengenai manusia seluruhnya.
Allah memandang bahwa membunuh seseorang itu adalah sebagai membunuh manusia
seluruhnya, karena orang seorang itu adalah anggota masyarakat dan karena membunuh
seseorang berarti juga membunuh keturunannya.
[413] Ialah: sesudah kedatangan Rasul membawa keterangan yang nyata.
Menghidupkan disini bukan hanya memelihara kehidupan tetapi juga dapat mencakup upaya
memperpanjang harapan hidup dengan cara apapun yang tdk melanggar hukum. Diantara
upaya utk memperpanjang hidup adalah dengan menjaga diri dari kesehatan atau mengobati
penyakit dengan berobat secara medis, namun demikian dlm ajaran Islam ditekankan bahwa
obat dan upaya hanyalah sebab sedangkan penyembuh adalah Allah Swt seperti ucapan Nabi
Ibrahim AS yang diabadikan dlm Al Qur-an Surat Asy-Syuara/26 : 80


80. dan apabila aku sakit, Dialah yang menyembuhkan Aku,
b. Tentang Gizi
GIZI Mempunyai peran sangat besar dalam membina dan mempertahankan kesehatan
seseorang. Sabda Rosulullah Sesungguhnya badanmu mempunyai hak atas dirimu
artinya merupakan kewajiban seseorang untuk memelihara jasmaninya seehingga perlu
diperhatikan asupan makananya/gizi. QS Abasa/80:24


24. Maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya.

Tujuan pernikahan :
6. Untuk memperoleh keturunan yang syah (Al Furqon 25 : 74)
7. Memenuhi hasrat naluriah secara syah
8. Menjaga manusia dari kerusakan dan kejahatan
9. Membentuk keluarga yang sakinah wamaddah warahmah
yang menumbuhkan semngat berusaha dan memperoleh
rejeki QS. An Nur 32

Anda mungkin juga menyukai