Anda di halaman 1dari 47

Selama Perkuliahan Berlangsung,

02 setiap alat telekomunikasi, semisal HP wajib dimatikan


demi aktualisasi interaksi-edukatif.
(amanat kode etik mahasiswa)

mata kuliah : Metodologi Studi Islam (MSI) – Studi Keislāman


Manusia dan Kebutuhannya
Kebutuhan Manusia kepada Tuhan-Agama

Ali Rohmad – 2020 M - Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung
‫ دين‬9‫دينكم ولي‬
‫ل‬ ‫لكم‬ ‫ الدين عند هللا اﻹسالم‬9‫ن‬
ّ ‫إ‬
selalu bertoleransi selalu fanatik berIslam
MANUSIA & KEBUTUHANNYA

KEBUTUHAN MANUSIA KEPADA TUHAN-AGAMA


Salah satu pokok persoalan yang terus
didiskusikan, diperdebatkan, dan diteliti
tanpa henti sejak manusia ada hingga
zaman sekarang adalah tentang hakikat
manusia.

Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, 1st ed, Teras, Yogyakarta, 2009, h. vii.
Mengenal asal kejadian manusia

alam dunia kitab suci

materialisme ilmiah Al-Qur’an


Maurich Bucaile
Charles Darwin kusus-umum

teori evolusi

- - - dst

pemikiran mahasiswa ??? !!!


Pemahaman manusia tentang asal kejadian manusia :
1. Materialisme :
Charles Darwin (1809-1892) Darwinisme :
teori evolusi - kebetulan.

Mewarnai pemikiran-perasaan-kepercayaan-
perilaku sebagian manusia semisal di bidang
politik, ekononomi, pendidikan.
evolusi hominid-manusia (widianto dan simanjuntak, 2009), diambil dari: geologi.iagi.or.id

Charles Darwin (1809-1892) Alfred Wallace (1823-1913)


2. Islamiy : al-qur’an, al-sunnah nabi saw.
a. Penciptaan manusia kusus pertama : Adam as,
sekali saja, tanpa keterulangan.

(٠٣ : ‫)س==ورة ا==لبقرة‬

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku


hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” (QS 2 al-Baqarah :
30).
Penjelasan KH Bahaudin Mudhary :

Di kitab Al-Qur’an ada menyebutkan bahwa asal kejadian


manusia terdiri dari 7 (tujuh) macam kejadian.

Pertama, di surat al-Rahman : 14. Yang dimaksud dengan  di ayat


ini ialah : tanah kering atau “setengah kering”, yakni “zat pembakar”
(oxygenium).

Kedua, di ayat itu disebutkan juga  , yang maksudnya ialah “zat arang”
(carbonium).

Ketiga, di surat al-Hijr : 28. Yang dimaksud dengan  di ayat tersebut
ialah “zat lemas” (nitrogenium).

KH Bahaudin Mudhary, Dialog Masalah Ketuhanan Jesus, 1st ed, Kiblat Centre, Jakarta, 1981, h. 75-78
Keempat, di surat al-Sajdah : 7. Yang dimaksud dengan  di ayat ini
ialah “atoom zat air” (hidrogenium)

Kelima, di surat al-Shaffât : 11. Yang dimaksud dengan  di ayat


tersebut ialah “zat besi” (ferrum).

Keenam, di surat ALi ‘Imran : 59. Yang dimaksud dengan  di ayat
tersebut ialah “unsur-unsur zat asli” yang terdapat di dalam tanah
yang dinamai “zat anorganis”.

Ketujuh, di surat al-Hijr : 29. Pemberian  Tuhan.

KH Bahaudin Mudhary, Dialog Masalah Ketuhanan Jesus, 1st ed, Kiblat Centre, Jakarta, 1981, h. 75-78
• Ayat-ayat al-Qur’an tsb menunjukkan mengenai proses
penciptaan manusia pertama : nabi Adam as. Sebagai
disebut dalam surat Ali ‘Imran : 59 bahwa yang dimaksud
dengan  di ayat tersebut ialah “unsur-unsur zat asli”
yang terdapat di dalam tanah yang dinamai “zat anorganis”.
Zat anorganis itu baru terjadi setelah melalui proses
pernyawaan antara  “carbonium, zat arang” dengan
 “oxygenium, zat pembakar” dan  “nitrogenium,
zat lemas” dan  “hidrogenium, atoom zat air” dan
kemudian bersenyawa dengan  “ferrum, zat besi,
yodium, kalium, silicium, mangaan. Dalam proses
persenyawaan tsb terbentuklah “protein, proteinisasi” yang
disebut . Setelah tubuh jasmani manusia pertama
dibentuk, kemudian Allah meniupkan ruhNya padanya.

KH Bahaudin Mudhary, Dialog Masalah Ketuhanan Jesus, 1st ed, Kiblat Centre, Jakarta, 1981, h. 75-78
b. Penciptaan manusia kusus kedua : isteri Adam,
sekali saja, tanpa keterulangan.

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah


menciptakan kamu dari seorang diri, dan dari padanya Allah
menciptakan isterinya; dan dari pada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak.
Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (mempergunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturrahim. Sesungguhnya Allah selalu
menjaga dan mengawasi kamu. (QS. 4 An Nisaa’ : 1).
(١٨٩:‫)س==ورة اﻷع=را=ف‬

Dialah yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu dan dari
padanya Dia menciptakan isterinya, agar dia merasa senang
kepadanya. Maka setelah dicampurinya, isterinya itu mengandung
kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan (beberapa
waktu). Kemudian tatkala dia merasa berat, keduanya (suami-isteri)
bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata:
"Sesungguhnya jika Engkau memberi kami anak yang saleh,
tentulah kami termasuk orang-orang yang bersyukur". (QS. 7 Al
A'raaf : 189).
c. Penciptaan manusia kusus ketiga : ‘Isa as,
sekali saja, tanpa keterulangan.

Ingatlah ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam,


sesungguhnya Allah menggembirakan kamu dengan
kelahiran seorang putra yang diciptakan dengan
kalimat yang datang daripada-Nya, namanya Al-
Masih Isa putra Maryam, seoarang terkemuka di
dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang
didekatkan kepada Allah”. (QS. 3 Ali Imran 45)
20. Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak
laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusiapun menyentuhku
dan Aku bukan (pula) seorang pezina!"
21. Jibril berkata: "Demikianlah". Tuhanmu berfirman: "Hal itu
adalah mudah bagiKu; dan agar dapat kami menjadikannya suatu
tanda bagi manusia dan sebagai rahmat dari Kami; dan hal itu
adalah suatu perkara yang sudah diputuskan".
(QS. 19 Maryam : 20-21)
“Dan (ingtalah kisah) Maryam yang telah memelihara
kehormatnnya, lalu Kami tiupkan ruh dari Kami ke dalam
tubuhnya, dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda
Kekuasaan Allah yang besar bagi semesta alam”.
(QS. 21 Al Anbiya : 91)
d. Penciptaan manusia umum : keterulangan.

8. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati


air yang hina.
9. Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke
dalamnya roh (ciptaan)-Nya dan dia menjadikan bagi
kamu pendengaran, penglihatan dan hati; (tetapi)
kamu sedikit sekali bersyukur. (QS. 32 al-Sajdah : 8-9)
(١٣ -١٢ :‫)س==ورة ا==لمؤمنون‬

“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu


dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami
jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam
tempat yang kokoh (rahim)”. (QS. 23 Al Mu’minuun : 12-13).
(٦: ‫)س==ورة ا==لزمر‬

6. Dia menciptakan kamu dari seorang diri. Kemudian dia jadikan


daripadanya isterinya dan Dia menurunkan untuk kamu delapan
ekor yang berpasangan dari binatang ternak. Dia menjadikan kamu
dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan
[1306]. yang (berbuat) demikian itu adalah Allah, Tuhan kamu,
Tuhan yang mempunyai kerajaan. tidak ada Tuhan selain Dia; Maka
bagaimana kamu dapat dipalingkan ?. (QS. 39 al-Zumar : 6)
[1306] tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam
rahim, dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim.
Manusia dipahami berbeda-beda :
1. Secara biologis, manusia diklasifikasikan
sebagai Homo sapiens, sebuah spesies
primata dari golongan mamalia yang
dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
2. Secara kerohanian, manusia dijelaskan
menggunakan konsep jiwa yang bervariasi.
3. Secara antropologis, manusia dijelaskan
berdasarkan penggunaan bahasanya,
organisasi dalam masyarakat majemuk
dan perkembangan teknologinya.
Renungkan :
1. Apa/siapa anda.
2. Mengapa anda harus ada.
3. Dari mana anda menjadi ada.
4. Mau ke mana anda.
5. Bagaimana anda menjadi ada.
6. Di mana posisi anda di alam raya ini.
7. Bandingkan anda dengan binatang,
tetumbuhan, dan aneka makhluq lain.
Asal kejadian manusia
‫هللا‬

‫طين‬ ‫ر=وح‬
manusia-man-‫من‬
‫ نفس‬- ‫ٳيمان – قلب – عقل‬

kebutuhan

jasmāniy rūhaniy

sementara abadi
Manusia :
1.Kebutuhan : salah satu aspek psikologis
yang menggerakkan manusia beraktivitas
dan berusaha mewujudkan sesuatu yang
wajib ada bagi kebahagiaan.
2.Keinginan : salah satu aspek psikologis
yang menggerakkan manusia beraktivitas
dan berusaha mewujudkan sesuatu yang
meningkatkan kebahagiaan.
Tuhan ???
Tuhan ???
Berapa lama manusia harus tidur ???
Kebutuhan manusia :
1. Dimensi asal-usul : jasmani + rohani.
2. Dimensi kehidupan : dunia + akhirat.
3. Dimensi economic : primer + scunder + luks (muleg).
4. Dimensi politik : dukungan + menang + kuasa.
5. Dimensi psikis : id + ego + super-ego + iman.
6. Dimensi motivasi (Maslow) : fisiologi, keselamatan,
cinta, penghargaan, aktualisasi diri.
7. Dimensi manajerial : fisik-keamanan, sosial, egois.
8. Dimensi bahagia : Benar, Baik, Senang, Selamat,
Tentram (damai).
Semua milik Allah swt :

Kepunyaan Allah-lah segala apa yang ada di langit dan apa yang ada di
bumi. dan jika kamu melahirkan apa yang ada di dalam hatimu atau kamu
menyembunyikan, niscaya Allah akan membuat perhitungan dengan
kamu tentang perbuatanmu itu. Maka Allah mengampuni siapa yang
dikehandaki-Nya dan menyiksa siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS 2 al-Baqarah : 284)
Manusia dihiasi syahwat :

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa


yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari
jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah
ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat
kembali yang baik (surga). (QS 3 Ali Imran : 14)
Manusia membutuhkan Tuhan (agama)
1. Rasa takut.
2. Lalu lintas kehidupan.
3. Informasi keagamaan dari subyek dan obyek.
4. Fithrah manusia.
5. Kelemahan manusia atasi persoalan.
6. Ketergantungan pada yang ghaib.
7. Allāh swt : eksistensional, fungsional, irrasional.
8. Agama tempat cari makna hidup yang final.
9. Manusia tidak pernah lepas dari kekuatan dahsyat di luar dirinya.
Manusia membutuhkan Tuhan :
1. M. Quraish Shihab : “Membumikan Al-Qur’an” (h 210
: rasa takut, h 211 : lalu lintas kehidupan, h 212 :
informasi keagamaan dari subyek dan obyek).

Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit


ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.
(QS. 2 al-Baqarah : 155)
2. Abuddin Nata : “Metodologi Studi Islam” (h 16 :
fitrah manusia QS al-rum 30, al-a’raf 172, h 23 :
kelemahan manusia atasi tantangan/persoalan
internal + eksternal).

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah;


(tetaplah atas) fitrah Allah yang Telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui[1168], (QS. 30 al-Rum :
30)
[1168] fitrah Allah: maksudnya ciptaan Allah. manusia diciptakan Allah mempunyai naluri beragama
yaitu agama tauhid. kalau ada manusia tidak beragama tauhid, Maka hal itu tidaklah wajar. mereka
tidak beragama tauhid itu hanyalah lantaran pengaruh lingkungan.
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak
Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa
mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku Ini Tuhanmu?" mereka
menjawab: "Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi". (Kami
lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak
mengatakan: "Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang
yang lengah terhadap Ini (keesaan Tuhan)“. (QS. 7 al-A’raf : 172)
3. Muhaimin et.al : “Dimensi-Dimensi Studi Islam” (h
29 : ketergantungan pada yang ghaib).
4. Fazlur Rahman : “Tema Pokok Al-Qur’an” (h 1-25 :
Allah swt : eksistensional, fungsional, irrasional).
5. M. Munandar Soelaeman : “Ilmu Sosial Dasar” (h
156-167: agama tempat mencari makna hidup yang
final + ultimate dalam mengatasi ketidak pastian).
6. Moh. Nurhakim “Metodologi Studi Islam” h. 29 : …
sejak dahulu hingga sekarang sebenarnya
manusia tidak pernah terlepas dari suatu
kepercayaan terhadap kekuatan dahsyat di luar
dirinya, apapun bentuk dan caranya.
Bisakah manusia tidak butuh Tuhan ???
Hukum Gossen

1. Jika suatu kebutuhan itu dipenuhi berangsur-angsur


maka kenikmatannya makin lama makin berkurang,
sehingga akhirnya datang rasa kepuasan. h.94

2. Manusia berusaha memenuhi kebutuhannya yang


bermacam-macam sampai kepada tingkat intensitas
yang sama. h.95

R. Djoerban Wachid, Pelajaran Ekonomi, 13th ed, Hien Hoo Sing, Yogyakarta, nd.
Perbandingan

INTENSITAS KEBUTUHAN MANUSIA AKIBAT ???


PEMENUHAN Materi Agama

Waktu :
Cepat
!!!
3 TA KETAATAN
Tepat
Lambat
Volume :
Kurang 3 TA KETAATAN
!!!
Sedang
Lebih
..., manusia membutuhkan agama.
Kebutuhan ini bersifat primordial dan tidak
bisa diingkari. Mengingkarinya hanya
sebuah kesia-siaan belaka.

Ngainun Naim, Pengantar Studi Islam, 1st ed, Teras, Yogyakarta, 2009, h. viii.
syarat mutlak untuk dapat berusaha
memenuhi pelbagai kebutuhan, manusia
harus memiliki ilmu pengetahuan.

setiap ilmu pengetahuan ditemukan dan


kembangkan melalui suatu metodologi
studi/research/penelitian.
Islām (al-Qur’ān dan al-Sunnah Nabi saw)
Metodologi Studi Islām – Studi Keislāman

Ilmu pengetahuan
Kebahagiaan

1. Kebenaran 2. Kebaikan

5. Ketentraman

3. Kesenangan 4. Keselamatan
Masjid Istiqlal at Jakarta, Indonesia

Anda mungkin juga menyukai