Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Nama : A. Latifah Mahsa H


Jurusan : FKIP (Bahasa Inggris)
Semester I

Terdapat tiga kejadian Asal Usul Manusia Menurut Islam:

1. Kejadian dan Asal-usul Manusia Pertama :


Kejadian dan asal-usul manusia pertama yang berarti pula proses penciptaan Adam diawali oleh
pembentukan fisik dengan membuatnya langsung dari tanah yang kering yang kemudian
ditiupkan ruh ke dalamnya sehingga ia hidup. Keterangan tersebut sesuai dengan hadis riwayat
Tirmidzi, dimana Nabi SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah menciptakan Adam as dari segenggam tanah yang diambil dari seluruh
bagian bumi, maka anak cucu Adam pun seperti itu, sebagian ada yang baik dan buruk, ada yang
mudah (lembut) dan kasar dan sebagainya.”

2. Kejadian dan Asal-usul Manusia Kedua :


Allah menciptakan segala sesuatu secara berpasang-pasangan. Begitupun dengan manusia,
Adam yang diciptakan hendak dipasangkan oleh Alloh dengan lawan jenisnya yang diciptakan
dari tulang rusuk Adam, yaitu Siti Hawa. Keterangan tersebut sesuai dengan firman Alloh QS. An-
Nisa, ayat 1 berikut:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari jiwa
yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada Allah
yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)
hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu.”

3. Kejadian dan Asal-usul Manusia Ketiga :


Kejadian dan asal usul manusia ketiga terkait dengan proses kejadian seluruh umat keturunan
Nabi Adam dan Siti Hawa (Kecuali Isa, AS.) proses kejadian manusia yang disebutkan dalam Al-
Qur,an ternyata setelah dewasa ini dapat dipertanggung jawabkan secara medis. Dalam Al-
Qur’an, asal-usul manusia secara biologi dijelaskan dalam Surat Al-Mu’minuun : 12-14 berikut
ini:

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari tanah.
Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim).
Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu kami jadikan segumpal
daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus
dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah ,
Pencipta Yang Paling Baik.”
Kemudian dalam salah satu hadits Rasulullah SAW bersabda :

"Telah bersabda Rasulullah SAW dan dialah yang benar dan dibenarkan. Sesungguhnya seorang
diantara kamu dikumpulkannya pembentukannya (kejadiannya) dalam rahim ibunya (embrio) selama
empat puluh hari. Kemudian selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan segumpal darah. Kemudian
selama itu pula (empat puluh hari) dijadikan sepotong daging. Kemudian diutuslah beberapa
malaikat untuk meniupkan ruh kepadanya (untuk menuliskan/menetapkan) empat kalimat (macam) :
rezekinya, ajal (umurnya), amalnya, dan buruk baik (nasibnya)." (HR. Bukhari-Muslim). 

Di dalam Al Quran proses penciptaan manusia terjadi dengan dua tahapan yang berbeda. Tahapan
pertama adalah tahapan primordial dan tahapan kedua adalah tahapan biologi.

1. Tahapan Primordial
Tahapan Pertama adalah saat manusia pertama diciptakan pertama kali dari saripati tanah dan
diberikan ruh hingga bentuk yang seindah-indahnya. Hal ini dijelaskan dalam beberapa ayat
berikut :

QS Al An’am (6) : 2
Dialah Yang menciptakan kamu dari tanah, sesudah itu ditentukannya ajal (kematianmu), dan ada lagi
suatu ajal yang ada pada sisi-Nya (yang Dia sendirilah mengetahuinya), kemudian kamu masih ragu-
ragu (tentang berbangkit itu).

QS Shaad (38) : 71
(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan manusia
dari tanah.”

QS Al-Hijr (15) : 28
Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan
menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi
bentuk.

Di dalam ayat-ayat Al-Quran tersebut menjelaskan bahwa Allah menciptakan manusia dari bahan dasar
tanah yang kemudian dengan kekuasaan dan hukum-hukumnya dibentuk rupa dan beragam fungsi dari
fisik yang ada dalam tubuh manusia. Hal ini tentunya dilakukan Allah pada manusia pertama yaitu Nabi
Adam SAW. Hingga setelah itu ada proses penciptaan manusia berupa hukum biologis.

2. Tahapan Biologi
Tahapan biologi adalah sunnatullah atau hukum Allah melalui proses biologis yang terdapat
dalam fisik atau tubuh manusia beserta segala perangkatnya. Proses biologi ini membedakan
hakikat manusia menurut islam dengan makhluk lainnya yang tidak memiliki ruh dan akal untuk
mengambil keputusan saat dewasanya. Proses tersebut adalah sebagai berikut :

 Nuthfah (inti sari tanah yang dijadikan air mani)


 Rahim (tersimpan dalam tempat yang kokoh)
 Alaqah (darah yang beku menggantung di rahim)
 Mudgah (Segumpal daging dan dibalut dengan tulang belulang)
 Ditiupkan ruh

Jadi Maksud Tanah dalam Penciptaan Manusia Dari Tanah adalah Banyak ayat-ayat Al-
Qur’an yang menyebutkan bahwa Nabi Adam as. sebagai manusia pertama yang diciptakan Allah swt.
berasal dari tanah. Hal inilah yang menunjukkan bahwa manusia diciptakan dari tanah. Diantara ayat
yang menyebutkan tersebut adalah pada surah Ali Imran ayat 73 dan surah Al-A’raf ayat 12.

Hadis Rasulullah, “Sesungguhnya Allah menciptakan Adam dari gumpalan tanah yang diambil
dari seluruh tempat yang ada di bumi…” membuktikan mukjizat ilmiah yang dimiliki Rasulullah saw.
Sebab, berdasarkan penelitian, unsur-unsur yang terdapat pada tubuh manusia juga terdapat di dalam
tanah. Tubuh manusia terdiri atas air (kadarnya antara 54-70%), lemak (14-26%), protein (11-17%),
karbohidrat (10%), dan unsur-unsur anorganik (5-6%). Jika kandungan itu diurai ke dalam unsur-unsur
dasarnya maka akan didapat hasil bahwa tubuh manusia terdiri atas oksigen (65%), karbon (18%),
hydrogen (10%), nitrogen (3%), kalsium (1,40%), fosfor (0,70%), sulfur (0,20%), potassium (0,18%),
sodium (0,10%), klor (0,10%), magnesium (0,054%), dan beberapa unsur lain (0,014%), seperti yodium,
fluor, brom, besi, tembaga, mangan, seng, krom, kobalt, nikel, molihdenum, vanadium, silicon, dan
aluminium. Unsur-unsur kimia yang dikandung tanah tidak berbeda dengan unsur-unsur kimia yang
terdapat pada tubuh manusia. Atas dasar itulah, Al-Qur’an menyebutkan bahwa manusia diciptakan dari
tanah.
Menurut pendapat Prof. Dr. Zaghlul al-Najjar dari pakar geologi Thanta, Mesir menyebutkan,
perkembangan tubuh manusia juga dipengaruhi oleh unsur-unsur bumi. Janin, yang ada di perut ibu,
makan dan tumbuh dari darah ibunya. Sementara itu, darah sang ibu berasal dari makanan yang
ditumbuhkan oleh tanah dan air bumi. Setelah lahir, bayi makan dari air susu ibu atau susu formula,
yang kedua-duanya juga berasal dari unsur-unsur bumi. Setelah disapih, anak makan dari buah-buahan
dan daging yang juga berasal dari unsur-unsur tanah. Disinilah letak hikmah kenapa Allah menciptakan
tumbuhan lebih dahulu daripada hewan, dan menciptakan hewan lebih dahulu daripada manusia.
Penciptaan manusia dimulai dari tanah dan berakhir di tanah, untuk kemudian dibangkitkan kembali
pada hari kiamat.
Adapun keterangan pada ayat 12 surah Al-A’rãf merupakan pesan tersirat Al-Qur’an bahwa
unsur-unsur dalam tubuh manusia sebenarnya sama dengan unsur tanah karena manusia diciptakan
dari tanah, sebagaimana penggalan ayat ini, “sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.”

Sehingga jawaban penciptaan manusia yang kita cari tidak terlepas dari Al Qur’an surah Al-A’raf
ayat 12 yang berfirman ”sedangkan dia Engkau ciptakan dari tanah.” Adalah benar.

Referensi

https://kisahasalusul.blogspot.com/2014/07/asal-usul-manusia-menurut-agama-islam.html

https://www.kumpulanmakalah.com/2016/10/penciptaan-manusia-menurut-al-quran.html

https://buktiilmiahalquran.blogspot.com/2014/04/mengapa-manusia-diciptakan-dari-tanah.html
https://dalamislam.com/info-islami/proses-penciptaan-manusia

Anda mungkin juga menyukai