Anda di halaman 1dari 2

PADA dasarnya setiap orang dilahirkan dari perut ibunya dalam keadaan muslim.

Sebagaimana sabda nabi shallallahu 'alaihi wasallam bahwa setiap orang dilahirkan dalam
keadaan fitrah. Baru kemudian orang tuanya akan menjadikannya yahudi, nasrani atau
majusi.

Dari Abi Hurairah radhiallahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
"Setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kecuali orang tuanya yang menjadikannya
Yahudi, Nasrani atau Majusi." (HR Bukhari)

Jadi kalau pertanyaannya sejak kapan kita ini masuk Islam, maka jawabannya adalah sejak
kita diciptakan, sebenarnya setiap orang sudah beragama Islam. Buktinya bayi-bayi yang
meninggal sebelum beranjak dewasa, akan dimasukkan ke dalam surga. Kalau ditanya,
bagaimana orang tidak mengucapkan syahadat kok bisa masuk surga, jawabnya bahwa
semua manusia sudah berikrar bahwa Allah Ta'ala adalah tuhannya. Ikrar itu diucapkan saat
ruh belum lagi dibenamkan ke dalam jasad.

Keterangannya sebagai berikut:

Setiap janin manusia telah bersaksi bahwa Allah adalah sesembahan mereka satu-satunya
sejak berada di dalam sulbi bapaknya dan rahim ibunya. Allah berfirman dalam surat Al-A’raf
ayat 172

Artinya Artinya: “Dan (ingatlah), ketika Rabbmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam


dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):
“Bukankah Aku ini Rabbmu.” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Rabb kami), kami menjadi
saksi.” (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan:
“Sesungguhnya kami (Bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan
Rabb).” (Qs. 7:172)

Awal mula manusia

Al-Qur’an sebagai kitab suci agama Islam menyebutkan beberapa proses kejadian manusia
yang lebih rinci dan jelas.

3 Kejadian dan Asal-Usul Manusia Menurut Islam Al-Quran menjelaskan beberapa tahapan
dalam proses kejadian dan asal-usul manusia secara rinci. Ketiga tahapan tersebut antara
lain kejadian dan asal usul manusia pertama, kedua, dan ketiga.

Berikut ini penjelasan dari masing-masing tahapan tersebut.

1. Kejadian dan Asal-usul Manusia Pertama Kejadian dan asal-usul manusia pertama yang
berarti pula proses penciptaan Adam diawali oleh pembentukan fisik dengan membuatnya
langsung dari tanah yang kering yang kemudian ditupkan ruh ke dalamnya sehingga ia
hidup.

Keterangan tersebut sesuai dengan hadis riwayat Tirmidzi, dimana Nabi SAW bersabda:

“Sesungguhnya Allah menciptakan Adam as dari segenggam tanah yang diambil dari
seluruh bagian bumi, maka anak cucu Adampun seperti itu, sebagian ada yang baik dan
buruk, ada yang mudah (lembut) dan kasar dan sebagainya.”
2. Kejadian dan Asal-usul Manusia Kedua Alloh menciptakan segala sesuatu secara
berpasang-pasangan. Begitupun dengan manusia, Adam yang diciptakan hendak
dipasangkan oleh Alloh dengan lawan jenisnya yang diciptakan dari tulang rusuk Adam,
yaitu Siti Hawa.

Keterangan tersebut sesuai dengan firman Alloh QS. An-Nisa, ayat 1 berikut:

“Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada Tuhan-mu yang telah menciptakan kamu dari
jiwa yang satu, dan daripadanya Allah menciptakan isterinya; dan daripada keduanya Allah
memperkembang biakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah kepada
Allah yang dengan (mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan
(peliharalah) hubungan silaturahim. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi
kamu.”

3. Kejadian dan Asal-usul Manusia Ketiga Kejadian dan asal usul manusia ketiga terkait
dengan proses kejadian seluruh umat keturunan Nabi Adam dan Siti Hawa (Kecuali Isa,
AS.) proses kejadian manusia yang disebutkan dalam Al-Qur,an ternyata setelah dewasa ini
dapat dipertanggung jawabkan secara medis.

Dalam Al-Qur’an, asal-usul manusia secara biologi dijelaskan dalam Surat Al-Mu’minuun :
12-14 berikut ini:

"Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia itu dari suatu saripati (berasal) dari
tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang
kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu
kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu
tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan ia makhluk yang
(berbentuk) lain. Maka Maha Sucilah Allah , Pencipta Yang Paling Baik." (QS. Al
Mu’minuun : 12-14).

Dari ketiga asal-usul penciptaan manusia menurut agama Islam di atas, dapat ditarik
kesimpulan bahwa, islam memandang manusia secara substantif terbagi ke dalam 2 hal,
yaitu substansi materi (badan) dan substansi immateri (jiwa).

Anda mungkin juga menyukai