Anda di halaman 1dari 4

PENJELASAN TAMBAHAN

Tafsir Ayat Tentang Tugas dan Kewajiban Dakwah

Makna Tugas adalah perintah mengerjakan sesuatu yg diberikan pada seseorang atau lebih yang
memiliki keahlian tertentu dan harus diselesaikan dengan tujuan tertentu. Sedangkan
kewajiban adalah sesuatu yang melekat pada dirinya yang menuntut harus dikerjakannya.

Berkaitan dengan dakwah bahwa tugas (dakwah) adalah perintah mensyii’arkan risalah yang
diberikan kepada seseorang yang memiliki keahlian dalam hal ini adalah para rosul yang
diangkat/ diutus oleh Allah SWT. Sedangkan kewajiban (dakwah) bersifat umum diberikan
kepada seluruh umat Islam wajib untuk berdakwah “menyeru pada kebenaran dan melarang
pada kemungkaran” , menjadikan dakwah lebih fleksible tidah harus selalu berdakwah
dipahami berdiri di depan mimbar, tetapi berdakwah bisa dimanapun dan dalam kondisi
apapun bil hal dan bil qaul.

Sebagaimana dalam al Quran surat al Baqarah: 104

ٓ
َ‫ُوف َويَ ْنهَوْ نَ َع ِن ْٱل ُمن َك ِر ۚ َوُأ ۟و ٰلَِئكَ هُ ُم ْٱل ُم ْفلِحُون‬
ِ ‫َو ْلتَ ُكن ِّمن ُك ْم ُأ َّمةٌ يَ ْد ُعونَ ِإلَى ْٱل َخي ِْر َويَْأ ُمرُونَ بِ ْٱل َم ْعر‬

Asbaab nuzul ayat berkaitan dengan kondisi nabi Muhammad yang waktu pertamakali beliau
berdakwah secara terang terangan di depan public, mendapatkan penolakan dan kekerasan.
Beliau merasa pesimis dan merasa sendiri, maka turunlah ayat ini. Allah sudah memprediksi
bahwa peristiwa berdakwah yang dialami nabi akan berulang pada umat-umat sesudahnya.
Penolakkan, pengingkaran, fitnah dan kekerasan kepada para da’I mungkin terjadi. Allah
memberikan kabar, menjelaskan bahwa dalam berdakwah menyeru pada kebenaran, kebaikkan
dan melarang pada kesesatan dan kemungkaran memang berat, dakwah nabi pun tidak mulus
bahwa semuanya menerima dan mau beriman, tp dalam ayat lain dinyatakan “diantara mereka
ada yang beriman dan kebanyakan diantara mereka munafiq”, apalagi level kita. Jadi Intintinya
janga putus asa dalam berdakwah, maju terus, Allah akan menjaga kita. Menyampaikan adalah
kewajiban kita sedang hidayah ada di tangan Allah. Menyampaikan risalah agar manusia hidup
menjadi tahu jalan apa yang harus dipegangnya agar selamat di dunia dan akhirat.Sebagaimana
dalam firman-Nya surat asy- Syura ayat 52
Sedangkan dalam surat surat lainnya tentang tugas dakwah berkaitan dengan perjuangan
dalam berdakwah.
Dalam tafsir al Misbah bahwa lapad ‫ ِّمن ُك ْم‬bermakna khas dan ‘aam, menjadikan bahwa
maknanya hendaklah diantaramu menjadi da’I yang bertugas secara professional untuk
berdakwah dan hendaklah diantaramu semua umat Islam (secara umun) untuk berdakwah bisa
melalui seni, science, teknologi dan lain sebagainya, keahlian apapun yang dimiliki bisa menjadi
sarana dan media dakwah.

Menurut ibnu Katsir bahwa maksud ayat ini, hendaklah ada segolongan dari umat yang siap
memegang peran ini, meskipun hal itu merupakan kewajiban bagi setiap individu umat sesuai
dengan kapasitasnya, sebagaimana ditegaskan dalam kitab Shahih Muslim, dari Abu Hurairah,
ia berkata, Rasulullah bersabda: “Barangsiapa melihat kemunkaran, maka hendaklah ia
merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaklah ia merubah dengan lisannya
dan jika tidak mampu juga, maka hendaklah… Dalam riwayat lain disebutkan: “Dan setelah
ketiganya (tangan, lisan, dan hati) itu, maka tidak ada lagi iman meskipun hanya sebesar biji
sawi.”

Adh-Dhahhak berkata: “Mereka itu adalah khusus para Sahabat, khusus para Mujahidin dan
ulama.” Mereka yang memenuhi syarat–syarat perjuangan itulah orang-orang yang sukses dan
beruntung.

“Ya’muruna bil ma’ruf……”, adalah sebuah frasa dalam bahasa Arab yang berisi perintah
menegakkan yang benar dan melarang yang salah.

Abu Ja’far al-Sair berkata, Rasulullah pernah membaca ayat: wal takum minkum ummatuy
yad’uuna ilal khairi (“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan.”) Lalu beliau bersabda: “Kebajikan itu adalah mengikuti al-Qur’an dan
Sunnahku.” (HR. Ibnu Mar-dawaih).

Jadi untuk mencapai maksud tersebut perlu adanya segolongan umat Islam yang bergerak
dalam bidang dakwah yang selalu memberi peringatan, bilamana tampak gejala-gejala
perpecahan dan penyelewengan. Karena itu pada ayat ini diperintahkan agar di antara
umat Islam ada segolongan umat yang terlatih di bidang dakwah yang dengan tegas
menyerukan kepada kebajikan, menyuruh kepada yang makruf (baik) dan mencegah dari
yang mungkar (maksiat).
Dengan demikian umat Islam akan terpelihara dari perpecahan dan infiltrasi pihak manapun.

Berkaitan dengan Tugas Dakwah yang diembankan pada Nabi Muhammad sekaligus kewajiban
sebagai seorang muslim dijelaskan dalam surat al Maidah: 67

َ‫اس ؕ اِ َّن هّٰللا َ اَل يَ ۡه ِدى ۡالقَ ۡو َم ۡال ٰـكفِ ِر ۡين‬ ‫هّٰللا‬
ِ ‫ك ؕ َواِ ۡن لَّمۡ ت َۡف َع ۡل فَ َما بَلَّ ۡغتَ ِر ٰسلَـتَهٗ‌ ؕ َو ُ يَ ۡع‬
‌ِ َّ‫ص ُمكَ ِمنَ الن‬ َ ‫يـاَيُّهَا ال َّرس ُۡو ُل بَلِّ ۡغ َم ۤا اُ ۡن ِز َل اِلَ ۡي‬
‌َ ِّ‫ك ِم ۡن َّرب‬

Ayat ini menganjurkan kepada Nabi Muhammad agar tidak perlu takut menghadapi gangguan
dari mereka dalam membentangkan rahasia dan keburukan tingkah laku mereka itu karena
Allah menjamin akan memelihara Nabi Muhammad dari gangguan, baik masa sebelum hijrah
oleh kafir Quraisy maupun sesudah hijrah oleh orang Yahudi. Apa yang telah diturunkan oleh
Allah kepada Muhammad adalah amanat yang wajib disampaikan seluruhnya kepada manusia.
Menyampaikan sebagian saja dari amanat-Nya dianggap sama dengan tidak menyampaikan
sama sekali. Demikianlah kerasnya peringatan Allah kepada Muhammad. Hal tersebut
menunjukkan bahwa tugas menyampaikan amanat adalah kewajiban Rasul. Tugas
penyampaian tersebut tidak boleh ditunda meskipun penundaan itu dilakukan untuk menunggu
kesanggupan manusia untuk menerimanya, karena masa penundaan itu dapat dianggap
sebagai suatu tindakan penyembunyian terhadap amanat Allah.
Jadi untuk Rasul mendapatkan mandate sekaligus, dakwah sebagai tugas dan juga dakwah
sebagai kewajiban. Begitu juga terhadap para para ulama dan para da’I sebagai penerus nabi,
penolakan dan pengingkaran pasti terjadi tetapi dalam ayat ini Allah memberikan ketegasan,
motivasi dan kabar gembira bahwa dalam berdakwah kewajiban kita menyampaikannya,
adapun mereka mengikuti atau menolak itu bukan kewajiban kita atau dosa kita karena
pemberian hidayah adalah hak prerogative Allah kapada siapa Dia memberikan hidayah, Allah
Maha tahu getar hati seseorang.
Pesan Moral: Selalu optimis dalam berdakwah, siapa saja yang ingin mencapai kemenangan,
maka ia terlebih dahulu harus mengetahui persyaratan dan taktik perjuangan untuk
mencapainya, yaitu kemenangan tidak akan tercapai melainkan dengan kekuatan, dan
kekuatan tidak akan terwujud melainkan dengan persatuan. Persatuan yang kukuh dan kuat
tidak akan tercapai kecuali dengan sifat-sifat keutamaan. Tidak terpelihara keutamaan itu
melainkan dengan terpeliharanya agama dan akhirnya tidak mungkin agama terpelihara
melainkan dengan adanya dakwah.
Maka kewajiban pertama umat Islam itu ialah menggiatkan dakwah agar agama dapat
berkembang baik dan sempurna sehingga banyak pemeluknya.

Anda mungkin juga menyukai