Puji syukur kami lanturkan kehadirat Allah Swt. Atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihal yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penyusun
Kelompok 11
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
5. Bagaimana proses turunnya Al-Quran?
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1. Untuk mengetahui apa pengetian dari wahyu dan Al-Quran
2. Untuk mengetahui bagaimana wahyu disampaikan kepada Nabi dan Rasul
3. Untuk mengetahui bagimana fungsi dari Al-Quran
4. Untuk mengetahui isi dan juga pesan-pesan yang terkandung dalam
Al-Quran
5. Untuk mengetahui bagaimana proses turunnya Al-Quran
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Wahyu
Wahyu diambil dari bahasa arab dari kata ) وحى- يحي- ( وحياbermakna
isyarah atau petunjuk. Wahyu adalah pernyataan Tuhan yang diwahyukan
kepada para nabi atau rasul-rasulnya untuk menyampaikan kepada
umatnya. Secara etimologi wahyu berasal dari bahasa Arab wahā-yahī-
wahyan yaitu tersembunyi dan cepat. Dengan demikian wahyu mencakup
beberapa definisi yaitu bisikan atau bujukan Allah, ilham, insting binatang,
isyarat yang cepat, bisikan syetan, menyampaikan perintah. Selain itu
wahyu diartikan juga sebagai al-mūhā isim maful dari kata wahā yang
berarti sesuatu yang diwahyukan.
4
Adapun wahyu menurut istilah ialah pemberitahuan Allah kepada nabi-nabi-
Nya untuk menerima perintah- perintah agama (Jamaludin, 1983: 170). Wahyu
adalah, nama bagi sesuatu yang dituangkan dengan cara cepat dari Allah ke
dalam dada nabi-nabi- Nya, sebagaimana juga digunakan untuk lafadh Al-Qur'an
( Hasbi 1980: 27).
Di dalam Al-Qur'an banyak terdapat kata-kata wahyu dan kata-kata wahyu
tersebut dalam Al-Qur'an mempunyai bermacam-macam arti, sebagaimana telah
dite- rangkan dalam tafsir Al-Maraghi, diantaranya ialah :
1. Wahyu berarti Ilham seperti dalam. surat Al Qasas ayat 7 yang berbunyi :
ٰٓل
﴿ َو َاْو َح ْيَنٓا ِا ى ُاِّم ُم ْو ٰٓس ى َاْن َاْر ِضِع ْيِۚه َفِاَذ ا ِخ ْفِت َع َلْيِه َفَاْلِقْيِه ِفى اْلَيِّم َو اَل َتَخ اِفْي َو اَل َتْح َز ِنْي ۚ ِاَّنا َر ۤا ُّد ْو ُه ِاَلْيِك
)7 :28/َو َج اِع ُلْو ُه ِم َن اْلُم ْر َسِلْيَن ﴾ ( القصص
7. Kami mengilhamkan kepada ibu Musa, “Susuilah dia (Musa). Jika engkau
khawatir atas (keselamatan)-nya, hanyutkanlah dia ke sungai (Nil dalam
sebuah peti yang mengapung). Janganlah engkau takut dan janganlah (pula)
bersedih. Sesungguhnya Kami pasti mengembalikannya kepadamu dan
menjadikannya sebagai salah seorang rasul.” (Al-Qasas/28:7)
2. Wahyu berarti isyarat, hal ini seperti dalam surat Maryam ayat 11 (Al Mar
)11 :19/﴿ َفَخ َر َج َع ٰل ى َقْو ِمٖه ِم َن اْلِم ْح َر اِب َفَاْو ٰٓح ى ِاَلْيِهْم َاْن َس ِّبُحْو ا ُبْك َر ًة َّوَع ِش ًّيا ﴾ ( مريم
11. Lalu, (Zakaria) keluar dari mihrab menuju kaumnya lalu dia memberi isyarat
kepada mereka agar bertasbihlah kamu pada waktu pagi dan petang.
(Maryam/19:11)
5
)3 :53/﴿ َو َم ا َيْنِط ُق َع ِن اْلَهٰو ى ﴾ ( النجم
(An-Najm/53:4)
﴿ ۞ َو َم ا َك اَن ِلَبَش ٍر َاْن ُّيَك ِّلَم ُه ُهّٰللا ِااَّل َو ْح ًيا َاْو ِم ْن َّوَر ۤا ِئ ِح َج اٍب َاْو ُيْر ِسَل َر ُسْو اًل َفُيْو ِح َي ِبِاْذ ِنٖه َم ا َيَش ۤا ُء ۗ ِاَّنٗه
)51 :42/َع ِلٌّي َحِكْيٌم ﴾ ( الشورى
51. Tidak mungkin bagi seorang manusia untuk diajak berbicara langsung oleh
Allah, kecuali dengan (perantaraan) wahyu, dari belakang tabir, atau dengan
mengirim utusan (malaikat) lalu mewahyukan kepadanya dengan izin-Nya apa
yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dia Maha Tinggi lagi Maha Bijaksana.
(Asy-Syura/42:51)
Dari kandungan ayat di atas dapat dipahami ada tiga cara Allah
menyampaikan wahyu kepada Nabi dan Rasul-Nya yaitu: (a) melalui mimpi yang
benar; (b) dari balik tabir. (c) melalui perantaraan malaikat seperti malaikat Jibril.
Wahyu dengan cara ini langsung tersampaikan kepada Nabi dan Rasul-Nya tanpa
perantaraan malaikat. Contohnya adalah mimpi Nabi Ibrahim AS untuk
menyembelih putranya Ismail.
6
Penyampaian wahyu secara demikian kepada Nabi dan Rasul-Nya juga tidak
melalui perantaraan malaikat. Penerima wahyu hanya mendengar Sabda Ilahi
tetapi tidak dapat melihat-Nya. Contohnya seperti yang terjadi pada Nabi Musa
AS.
Menurut Manna' al-Qathan (2004: 43-44), ada dua cara penyampaian wahyu oleh
malaikat kepada Rasulullah:
1) Datang dengan suatu suara seperti suara lonceng, yaitu suara yang amat kuat
yang dapat mempengaruhi kesadaran, sehingga ia dengan segala kekuatannya siap
menerima pengaruh itu. Cara ini adalah yang paling berat bagi Rasul. Apabila
wahyu yang turun kepada Rasulullah dengan cara ini, biasanya beliau
mengumpulkan segala kekuatan dan kesadarannya untuk menerima, menghafal
dan memahaminya.
2) Malaikat menjelma kepada Rasul sebagai seorang laki-laki. Cara seperti ini
lebih ringan daripada cara sebelumnya, karena adanya kesesuaian anatara
pembicara dengan pendengar. Beliau mendengarkan apa yang disampaikan
pembawa wahyu itu dengan senang, dan merasa tenang seperti seseorang yang
sedang berhadapan dengan saudaranya sendiri.
B. Pengertian Al-Quran
1. Al-Quran menurut bahasa dan istilah
Secara etimologi Al-Qur'an berasal dari kata "qara'a, yaqra'u, qira'atan, atau
qur'anan yang berarti mengumpulkan (al-jam'u) dan menghimpun (al-dhammua)
huruf-huruf serta kata-kata dari satu bagian ke hugian lain secara teratur. Al-
7
Qur'an menurut bahasa adalah diambil dari kata ) ( اقرyang berarti sesuatu yang
dibaca. Arti ini mempunyai makna anjuran kepada umat Islam untuk membaca
Alquran. Alquran juga bentuk mashdar dari Al-quran yang berarti menghimpun
dan mengumpulkan. Dikatakan demikian karena Alquran menghimpun beberapa
huruf. kata, dan kalimat secara tertib sehingga tersusun rapi dan benar.Oleh
karena itu Alquran harus dibaca dengan benar sesuai dengan makhraj dan sifat-
sifat hurufnya, juga dipahami,dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dengan
tujuan apa yang dialami masyarakat untuk menghidupkan Alquran baik secara
teks, lisan ataupun budaya. Dan juga Al-Qur’an mempunyai arti menumpulkan
dan mengumpulkan qira’ah yang berarti mengumpulkan huruf-huruf dan kata-
kata satu sama lain dalam suatu ucapan yang tersusun rapi.
Ada beberapa pendapat tentang asal kata Al-Qur'an, di antaranya ialah: Al-
Syafi'i (150-204 H) berpendapat, bahwa kata Al-Qur'an ditulis dan dibaca tanpa
hamzah (Al-Qur'an) dan tidak diambil dari kata lain. la adalah nama yang khusus
dipakai untuk kitab suci yang diberikan kepada Nabi Muhammad, sebagaimana
kitab Injil dan Taurat dipakai khusus untuk kitab-kitab Tuhan yang diberikan
kepada Nabi Isa dan Musa. Al-Fara dalam kitabnya "Ma'an Al-Qur'an
berpendapat, bahwa lafal Al-Qur'an tidak memakai hamzah, dan diambil dari kata
qara in jama dari qurinah, yang berarti indikator (petunjuk). Hal ini disebabkan
karena sebagian ayat-ayat Al-Quran itu serupa satu sama lain, maka seolah- olah
sebagian ayat-ayatnya merupakan indikator dari apa yang dimaksud oleh ayat lain
yang serupa itu.
8
Kitab ini terbagi ke dalam beberapa surah (bab) dan setiap surahnya terbagi
ke dalam beberapa ayat. Umat Muslim percaya bahwa Al-Qur'an difirmankan
langsung oleh Allah kepada Nabi Muhammad melalui Malaikat Jibril, berangsur-
angsur selama 22 tahun, 2 bulan dan 22 hari atau rata-rata selama 23 tahun,
dimulai sejak tanggal 17 Ramadan,saat Nabi Muhammad berumur 40 tahun
hingga wafat pada tahun 632. Umat Islam menghormati Al-Qur'an sebagai
mukjizat terbesar NabiMuhammad, sebagai salah satu tanda dari kenabian.
C. Fungsi Al-Quran
1. Al-Huda (petunjuk)
Di dalam Alquran ada tiga posisi Alquran yang fungsinya sebagai petunjuk.
9
3. Al-Mu'izah (nasehat) Al-Qur'an juga berfungsi sebagai pembawa nasehat bagi
orang-orang yang bertakwa.
10
3. Masalah perbuatan dan ucapan (amaliyah), terbagi ke dalam dua macam: (1)
masalah Ibadah, berkaitan dengan rukun Islam, nazar, sumpah dan ibadah-ibadah
lain yang mengatur hubungan antara manusia dan Allah SWT.: (2) masalah
mnaunalah, seperti akad, pembelanjaan, hukuman, jirayat, dan sebagainya yang
mengatur hubungan manusia dengan manusia lain, baik perseorangan maupun
kelompok. Masalah muamalah int berkembang manjadi 7 (tujuh) bagian, yaitu (a)
masalah individu (ahiwal al-syahshiyah), misalnya: masalah keluarga, hubungan
suami istri, sanak kerabat, dan pengaturan rumah tangga, yang di dalam Al-
Qur'an sebanyak kurang lebih 70 ayat; (b) masalah perdata (madaniyah), yang
berkaitan dengan hubungan perseorangan dengan masyarakat, misalnya: jual-beli,
sewa menyewa, gadai, dan sebagainya yang berhubungan dengan hasil kekayaan,
sebanyak kurang lebih 70 ayat; (e) masalah pidana (jinaiyah), yang berhubungan
dengan perlindungan hak-hak manusia, sebanyak 30 ayat; (d) masalah
perundang-undangan (dusturiyah). hubungan antara hukum dan pokok-pokoknya,
seperti hubungan hakim dengan terdakwa, hak-hak perseorangan, dan hak-hak
masyarakat, sebanyak 10 ayat; (e) masalah hukum acara (mu'rafat), yaitu yang
ber- kaitan dengan hubungan negara Islam dengan negara-negara non-Islam, tata
cara pergaulan dengan selain muslim di dalam negara Islam, baik dalam keadaan
perang maupun damai, sebanyak sekitar 25 ayat; (g) masalah ekonomi dan
keuangan (iqtishadiyah dan maliyah), yaitu ber- kaitan dengan hak si miskin pada
harta orang kaya, sumber air, minyak, bank, hubungan antara negara, dan
rakyatnya, sebanyak kurang lebih 10 ayat.
Turunnya Alquran atau nuzül Alquran secara etimologi terdapat dua unsur kata
yaitu nuzül yang berarti turun dan Alquran yang berarti sesuatu yang dibaca atau
11
bacaan yang dibaca Menurut az-Zarqani, kata nuzül merupakan majaz yang
bermakna i"lam (pengetahuan). Dengan demikian "nuzül Alquran adalah
pemberitahuan Allah kepada manusia melalui bacaan". Sedangkan definisi "nuzül
Alquran secara terminologi adalah ilmu yang mengkaji tentang Alquran yang
transenden kepada manusia yaitu nabi Muhammad SAW yang memiliki sifat
kemanusiaan yang tinggi".
Alquran diturunkan melalui tiga tahapan yaitu pertama diturunkan dari Allah
ke Lauhul Makhfuzh. Lauhul Makhfuzh adalah suatu lembaran yang terpelihara
sejak awal penulisannya sampai pemeliharaannya. Kedua diturunkan dari Lauhul
Makhfuzh ke langit pertama (dunia) secaram keseluruhan dan disimpan di Bayt
al'Izzah pada malam Lailatul Qadar. Demikian menurut pendapat az-Zarqani.
Ketiga, diturunkan dari Bayt al-..Izzah ke Nabi Muhammad secara berangsur-
angsurdan berlangsung selama 22 tahun 2 bulan 22 hari atau selama 23 tahun.
Diantara hikmah dibalik turunnya Alquran secara berangsur-angsur adalah dapat
meneguhkan hati Rasulullah SAW, sebagai mujizat Rasulullah, supaya mudah
dihafal dan dipahami.
BAB III
PENUTUP
1.14 Kesimpulan
12
Al-Qur'an merupakan kalam Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya
Muhammad SAW yang kebenarannya tidak dapat diragukan lagi. Al-Qur'an
adalah nama kitab Allah yang diturunkan kepada Muhammad SAW.. Al-Qur'an
sebagai wahyu Allah yang turun sekaligus dari Lauh Mahfuzh ke langit dunia dan
dari langit dunia turun secara bertahap kepada Nabi Muhammad SAW.
Wahyu adalah isyarat, bisikan, instink, ilham dari Allah terhadap hamba
yang telah dipilihnya yang disebut sebagai nabi dengan berbagai cara.
Prof. Dr. Muhaimin, M.A . ET AL, 2012 Studi Islam dalam Ragam Dimensi dan
Pendekatanm : Jakarta, Kencana.
https:\\www.jurnalfaiuikabogor.org\index.php\fikrah\article\donlowd\403\
pdfulumulquran, (Jakarta:Rajawali Press, 2013).
13