KONSEP WAHYU
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya,sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Pada kesempatan ini kami akan menjelaskan tentang " KONSEP WAHYU ". dalam
penulisan maupun isi makkalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu penulis
menerima dengan hati terbuka atas semua kritik dan saran dari pembaca demi kesempurnaan
penulisn selanjutnya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULLUAN
A. LATAR BELAKANG
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian wahyu ?
2. Bagaimmana cara wahyu diturunkan kepada malaikat ?
3. Bagaimmana proses turunnya wahyu kepada Muhammad SAW. ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Penegertian Wahyu
Kata wahyu ( ) الوحيadalah bentuk mashdar (infnitif) dari auhayûhi-wahyan dengan dua
pengertian pokok yaitu al-khafâ’ (tersembunyi) dan as-sur’ah (cepat). Oleh sebab itu,
secara etimologis wahyu didefnisikan sebagai:
اإلعالم الخفي السريع الخاص بمن يوجه إله بحيث يخفي على غيره
“Pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat yang khusus ditujukan
kepada orang yang diberitahu tanpa diketahui oleh yang lainnya”.
B. Pengertian Wahyu Secara Istilah
Wahyu apabila ditinjau dari segi istilah, terdapatbeberapa pengertian antara lain:
1. Wahyu adalah suatu pemberitahuan secara cepat dan tersembunyi dari Allah SWT kepada
para Rasul, baik melalui perantara maupun tidak.
2. Wahyu adalah kalam Allah SWT yang diturunkan kepada para Nabi-Nya.
3. Wahyu adalah “pengetahuan yang didapat seseorang di dalam dirinya serta diyakininya
bahwa pengetahuan itu datang dari Allah SWT, baik dengan perantaraan, dengan suara
atau tanpa suara maupun tanpa perantaraan".Allah SWT berfirman:
Makna wahyu dalam ayat ini bermakna insting. Artinya bahwa Allah SWT
memberikan insting kepada lebah untuk membuat sarang mereka di pegunungan,
pepohonan, kayu dan di tempat-tempat yang dibuat oleh manusia. Pemberian insting ini
merupakan hidayah dan ilham khusus yang diberikan Allah SWT kepada hewan agar
dapat bertahan hidup dan melangsungkan kehidupannya.
3
ُوح يِ اإل نْ ِس َو الْ ِج ِن ي ِ ْ ط ي َن ِ ك َج ع َ لْ ن َا لِ كُ ِل ن َ ب ِ ي ٍ عَ د ًُّو ا شَ ي َ اَ َِو كَ ذ َ ل
ك َم ا َ ُّ ف الْ ق َ ْو ِل غُ ُر و ًر ا ۚ َو ل َ ْو شَا َء َر ب َ ض ُز ْخ ُر ٍ ْض هُ ْم إ ِ ل َ ى ب َ ع
ُ ْب َ ع
)112 ( ف َ ع َ ل ُو ه ُ ۖ ف َ ذ َ ْر ه ُ ْم َو َم ا ي َ فْ ت َ ُر و َن
Artinya: “Danemikianlah Kami jadikan setiap-kali nabi itu musuh, yaitu syaitan-syaitan
(dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu (manusia)
. Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya, maka
menyerahkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. ”
Makna wahyu dalam ayat ini bermakna bisikan setan kepada rekan-rekannya agar
mereka membisikan kepada manusia untuk membantah apa yang telah ditetapkan oleh
Allah SWT dan Rasulnya berupa larangan memakan bangkai dan daging hewan yang
disembelih tanpa menyebut nama Allah SWT atau untuk mengerjakan kejelekan dan
kejahatan diantara umat manusia
Artinya “Maka ia keluar dari mihrab menuju kaumnya, lalu ia memberi isyarat kepada
mereka; hendaklah kamu bertasbih di waktu pagi dan petang”.
Makna wahyu dalam ayat diatas bermakna suatu isyarat yang cepat (reflek) dengan
memberikan isyarat berupa simbol atau tanda. Ayat ini menjelaskan tentang nabi
Zakariya yang keluar dari mushallanya ketika memerintahkan kaumnya untuk bertasbih
pada waktu pagi dan petang, sedangkan saat itu ia sedang menjalankan perintah Allah
SWT untuk tidak berbicara kepada manusia sebagai tanda atas kebenaran janji Allah
SWT kepadanya untuk memberikan anak. Oleh karena itu nabi Zakariya secara reflek
memberikan isyarat kepada kaumnya dengan menggunakan tangannya dan dengan
sesuatu yang lainnya.
4
D. Proses Turunnya Wahyu
1. Cara Wahyu Diturunkan kepada Malaikat
Wahyu (Qur’an) diturunkan langsung oleh Allah ke Lauh al-Mahfudz. Lauh Mahfuz
berarti papan yang terjaga. Penyebutan ini hanya sekali dijumpai dalam Al-Qur’an:
5
) فَلَ بمَََّّّا بَ َلَََّّّ ََ َم َعَََّّّيُ ال ب101( الِ ٍَ ِلَََّّّي ي
سَََّّّ ْع َي َقَََّّّا َل َيَََّّّا بُ ََََّّّ بي َفبَ ب
شَََّّّ َْ َنابُ ِبمَََُّّّ ي
ِ َََّّّق َْ َمَََّّّاذَا ت ََََّّّ ََِ قََََّّّا َل َيَََّّّا أ َ َب
ُ ِإ ِنَََّّّي أ َ َرِ ِفَََّّّي ا ْل َم ََََّّّ ِاِ أ َ ِنَََّّّي أ َ ْذبَ ُرَََّّّكَ فََََّّّا ْن
) فَلَ بمَََّّّا102( ََُ ِمَََّّّنَ ال ب َََّّّا ِب َِين لَََّّّا َء ب َ َُ ا ْف َعَََّّّ ْل َمَََّّّا ت َََُّّّ ِْ َم
َ َْ ِإََََّّّ َ ِج ُدنِي إ
) قَََََّّّّ ْد104( ُ ) َونَا َد ْي َََََّّّّابُ أ َ َْ َيََََّّّّا إِ ْبََََّّّّ ََا ِ ي103( ين ْ َأ
ِ ََََّّّّإََََّّّّلَ َما َوتَلبََََّّّّيُ ِل ْل َج ِب
) إَِب َََّّ َّلَا لَ ُهََّّ َّ َو105( َسََّّ َّ ِين
ِ ْا ْل ُمر ُّ َ صََّّ َّ بد ْق
ِ َّ ََّّالَ ْا َيََّّ َّا إِنبََّّ َّا َََّّْ َّلَ ِلكَ نَ ْج َ
علَ ْيََََّّّّ ِي
َ ) َوت َ ََ ْْ َََََّّّّا107( ع ِقََََّّّّي ي ) َوفَََََّّّّ َد ْي َابُ ِبََََّّّّ ِل ْب ي106( ا ْلََََّّّّبَال ُء ا ْل ُم ِبََََّّّّي ُن
َ م
ِ ََََّّّّ) َََََّّّّْلَ ِلكَ نَ ْج109( َ علَََََِّّّّ إِ ْبََََّّّّ ََا ِ يَ ٌِ إََََّّّّال َ )108( َِفََََّّّّي اِ ِخََََّّّّ َِين
) َوبَ ب111( َ) إِنبَََََّّّّّيُ ِمَََََّّّّّ ْن ِعبَا ِدنََََََّّّّّا ا ْل ُمَََََّّّّّ ِْ ِم ِين110( َسَََََّّّّّ ِين
ُشَََََّّّّّ َْنَاب ِ ْا ْل ُمر
)112( َل نَ ِبيََََََََََََََََّّّّّّّّّّّّّّّّا ِمََََََََََََََََّّّّّّّّّّّّّّّّنَ ال ب ََََََََََََََََّّّّّّّّّّّّّّّّا ِل ِرين
َ إََََََََََََََََّّّّّّّّّّّّّّّّ َرا
ْ ) ِب ِإ
“Maka Kami beri dia khabar gembira dengan seorang anak yang
amat sabar. Maka tatkala anak itu sampai (pada umur
sanggup)berusaha bersama-sama Ibrâhîm, Ibrâhîm berkata: «Hai
anakkusesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku
menyembelihmu.Maka pikirkanlah apa pendapatmu!» Ia menjawab:
«Hai bapakku,kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya
Allah kamuakan mendapatiku termasuk orang-orang yang
sabar».Tatkalakeduanya telah berserah diri dan Ibrâhîm
membaringkan anaknya ataspelipis(nya), (nyatalah kesabaran
keduanya ). Dan Kami panggillahdia: “Hai Ibrâhîm, sesungguhnya
kamu telah membenarkan mimpiitu. Sesungguhnya demikianlah
Kami memberi balasan kepada orangorang yang berbuat baik.
Sesungguhnya ini benar-benar suatu ujianyang nyata. Dan Kami
tebus anak itu dengan seekor sembelihanyang besar. Kami abadikan
untuk Ibrâhîm itu (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang
datang kemudian, (yaitu)”Kesejahteraandilimpahkan atas
Ibrâhîm”. Demikianlah Kami memberi balasankepada orang-orang
yang berbuat baik. Sesungguhnya ia termasuk hamba hamba Kami
yang beriman. Dan Kami beri dia kabar gembiradengan (kelahiran)
Ishâq seorang Nabi yang termasuk orang-orangyang saleh.” (Q.S.
Ash-Shaffât 37: 101-112)
6
b. Dari Balik Tabir
Wahyu dengan cara ini juga disampaikan secara langsung kepada para nabi
tanpa perantara Malaikat. Nabi yangmenerima wahyu dapat mendengar kalam Ilahi
akan tetapidia tidak dapat melihat-Nya seperti yang terjadi kepada Nabi Mûsa AS.
Allah SWT berfrman:
7
)14( ) ِعندَ ِس ْد َرةِ ْٱل ُمنتَ َهى13( َولَقَ ْد َر َءاهُ ن َْزلَةً أ ُ ْخ َرى
“Dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril itu (dalam
rupanya yang asli) pada waktu yang lain, (yaitu) di Sidratil
Muntaha.” (QS. An-Najm/53: 13-14)
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Wahyu adalah pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat dan khusus ditujukan
kepada orang yang diberitahu tanpadi ketahui orang lain. wahyu Allah adalah
pengetahuan yang diberikan kepada para Nabi-Nabi-Nya dengan cara cepat dan
tersembunyi, dengan isyarat, kata-kata, baik langsung maupun tidak langsung (melalui
Malaikat Jibril)."
Wahyu yang diturunkan Allah swt kepada para Nabi, termasuk kepada Nabi
Muhammad saw, adalah kalam Allah, dan tentunya tidak akan sama dengan hasil kreasi
manusia. Dengan sendirinya wahyu ini pun metahistoris; tidak terikat sejarah; tidak
terikat oleh ruang dan waktu. Kalau memang wahyu, khususnya al-Qur’an merupakan
hasil kreasi manusia tepatnya Nabi Muhammad saw, tentu manusia-manusia yang lainpun
akan mampu membuat karya yang serupa dengan al-Qur’an. Akan tetapi fakta berbicara
lain, al-qur’an tidak bisa disamai oleh karya manusia yang ada waktu itu, bahkan sampai
hari ini.
B. Saran
Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan keritikan dan saran dari
semua pihak demi kesempurnaan makalah dimasa yang akan datang.
9
DAFTAR PUSTAKA
10