Anda di halaman 1dari 8

OBJEK PENDIDIKAN

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah “Tafsir Tarbawi”

MIFTAHUR ROHMAH 193106700050

FATHIMATUZ ZUHROH ALFAIN 193106700031

FAKULTAS AGAMA ISLAM

UNIVERSITAS IBNU CHALDUN JAKARTA

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Al Qur’an, kitab umat Islam di seluruh dunia. Bukan hanya sekedar kumpulan
lembaran-lembaran yang di baca dan mendapatkan pahala dengan membacanya. Namun
lebih dari itu, Al Qur’an merupakan mukjizat yang abadi sampai akhir nanti,
bahkan Al Qur’an memberikan hujjah dan sebagai penolong di hari perhitungan amal
kelak. Di dalam Al Qur’an terdapat kandungan pengetahuan yang tiada tara. Baik yang
tersurat ataupun yang masih tersirat.
Untuk mengetahui makna-makna dan hikmah-hikmah yang terdapat
dalam Al Qur’an, perlu adanya penafsiran-penafsiran tentang ayat-ayatnya dan semua itu
terdapat di dalam ilmu tafsir. Diantara ilmu-ilmu Al Qur’an, tafsir merupakan ilmuyang
mencakup berbagai disiplin ilmu. Di dalamnya terhimpun tafsir dari sudut balaghoh,
nahwu, sorof, asbab nuzul, munasabah, hadist, tarikh, dan lain sebagainya.
Dalam menafsirkan ayat-ayat Al Qur’an diperlukan ilmu yang luas. Maka dalam
makalah ini akan di coba menguraikan tafsir tentang ayat-ayat yang berhubungan dengan
objek pendidikan, yakni : Q.S An-Nisa ayat 170 , Q.S At-Tahrim ayat 6 , dan Q.S Nuh
ayat 1-4.
BAB II
PEMBAHASAN
1.  QS. AN NISAA’ AYAT 170.

‫ق ِم ْن َربِ ُك ْم فَ>>أ َ ِمنُ ْوا َخيْ>>رًا‬ ْ ِ‫الر ُس>> ْو ُل ب‬


ِ ‫>>ال َح‬ َ ‫يَأَيُهَ>>ا النَ>>اسُ قَ>> ْد َجآ َء ُك ُم‬
ُ‫>ان هللا‬ ِ ْ‫ت َو ْاألَر‬
َ >‫ َو َك‬  ۚ‫ض‬ >ِ ‫اوا‬ َ ‫ َوإِ ْن تَ ْكفُ >ر ُْوا فَ >إ ِ َن ِهللِ َم>>ا فِى‬  ۚ‫لَ ُك ْم‬
َ ‫الس > َم‬
‫َعلِ ْي ًما َح ِك ْي ًما‬
Artinya : ”Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu
dengan (membawa) kebenaran dari Tuhan-Mu, maka berimanlah kamu, itu yang lebih baik
bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan sedikitpun kepada Allah
SWT) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah
SWT.  Dan  adalah Allah  Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (QS. An Nisaa’ ayat 170)
Dalam ayat ini Allah SWT, menyeru kepada umat manusia untuk beriman, sebab sudah
ada Rasul (nabi Muhammad SAW,) yang di utus membawa syari’at yang benar.
Dalam tafsir disebutkan bahwa lafadz An Naas pada saat turunnya ayat adalah kepada ahli kafir
Mekkah.
Adapun manusia, karena adanya kesamaan jenis, ukhuwah basyariyyah, maka dakwah
dan tarbiyah kepada non muslim pun harus tetap dilakukan, tentunya dengan jalan yang baik.
Nabi Muhammad SAW, bersabda (artinya) :  ”Demi  Abdullah Ibn Amr Ibn Al Ashra. Berkata :
sesungguhnya nabi Muhammad SAW, bersabda : sampaikanlah dariku walaupun satu ayat……”
(HR. Bukhari).

2. QS. AT TAHRIM AYAT 6

َ ‫ارةُ َعلَيْها‬
َ ‫يَأَيُهَا الَ ِذي َْن أَ َمنُ ْوا قُ ْوا أَ ْنفُ َس ُك ْم َوأَ ْهلِ ْي ُك ْم نَارًا َوقُ ْو ُدهَا النَاسُ َو ْال ِح َج‬
‫َملَئِ َكةٌ ِغالَظٌ ِش َدا ٌ>د الَيَ ْعص ُْو َن هللاَ َمآأَ َم َرهُ ْم َويَ ْف َعلُ ْو َن َماي ُْؤ َمر ُْو َن‬
Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu ; penjaganya adalah malaikat-malaikat
yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. (QS. At Tahrim Ayat 6)
Dalam ayat ini terdapat lafadz perintah berupa fi’il amr yang secara langsung dan tegas,
yakni lafadz (peliharalah atau jagalah), hal ini dimaksudkan bahwa kewajiban setiap mukmin
salah satunya adalah menjaga dirinya sendiri dan keluarganya dari siksa neraka. Dalam tafsir
jalalain penjagaan tersebut adalah dengan pelaksanaan perintah taat kepada Allah SWT.
Merupakan tanggung jawab setiap manusia untuk menjaga dirinya sendiri serta
keluarganya, sebab manusia merupakan pemimpin bagi dirinya sendiri dan keluarganya yang
nanti akan dimintai pertanggungjawabannya. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, (artinya) :
”Dari  Ibnu Umar ra. Berkata : saya mendengar Rasulullah SAW, bersabda : setiap hari dari
kamu adalah pemimpin, dan setiap dari kamu akan dimintai pertanggaungjawaban atas
kepemimpinannya, seorang imam adalah pemimpin dan akan ditanyai atas kepemimpinannya,
orang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan akan ditanyai atas
kepemimpinannya…”. (HR. Bukhari dan Muslim).
Diriwayatkan bahwa ketika ayat ke-6 ini turun, Umar berkata : ”Wahai Rasulullah, kami
sudah menjaga diri kami dan bagaimana menjaga keluarga kami?” Rasulullah SAW,
menjawab : ”Larang mereka mengerjakan apa yang kamu dilarang mengerjakannya dan
perintahkanlah mereka melakukan apa yang Allah memerintahkan kepadamu
melakukannya. Begitulah  cara meluputkan mereka dari api neraka. Neraka itu di jaga oleh
malaikat yang kasar dan keras yang pemimpinnya berjumlah sembilan belas malaikat, mereka
dikuasakan mengadakan penyiksaan di dalam neraka, tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepadanya”. Maka jelas bahwa tugas manusia tidak hanya menjaga
dirinya sendiri, namun juga keluarganya dari siksa neraka. Untuk dapat melaksanakan taat
kepada Allah SWT, tentunya harus dengan menjalankan segala perintah-Nya, serta menjauhi
segala larangan-Nya. Dan semua itu tak akan bisa terjadi tanpa adanya pendidikan syari’at. Maka
disimpulkan bahwa keluarga juga merupakan objek pendidikan.

3. QS. NUH AYAT 1-4

‫ك ِم ْن قَ ْب ِل اَ ْن يَّأْتِيَهُ ْم َع َذابٌ اَلِ ْي ٌم‬


َ ‫اِنَّٓا اَرْ َس ْلنَا نُوْ حًا اِ ٰلى قَوْ ِم ٖ ٓه اَ ْن اَ ْن ِذرْ قَوْ َم‬
1. Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan perintah), “Berilah
kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.”

‫ال ٰيقَوْ ِم اِنِّ ْي لَ ُك ْم نَ ِذ ْي ٌر ُّمبِي ۙ ٌْن‬


َ َ‫ق‬
2. Dia (Nuh) berkata, “Wahai kaumku! Sesungguhnya aku ini seorang pemberi peringatan
yang menjelaskan kepada kamu,

‫اَ ِن ا ْعبُ ُدوا هّٰللا َ َواتَّقُوْ هُ َواَ ِط ْيعُوْ ۙ ِن‬


3. (yaitu) sembahlah Allah, bertakwalah kepada-Nya dan taatlah kepadaku,

‫يَ ْغفِرْ لَ ُك ْم ِّم ْن ُذنُوْ بِ ُك ْم َويُ َؤ ِّخرْ ُك ْم اِ ٰلٓى اَ َج ٍل ُّم َس ًّمىۗ اِ َّن اَ َج َل هّٰللا ِ اِ َذا َج ۤا َء اَل يُؤَ َّخ ۘ ُر لَوْ ُك ْنتُ ْم‬
َ‫تَ ْعلَ ُموْ ن‬
4. niscaya Dia mengampuni sebagian dosa-dosamu dan menangguhkan kamu
(memanjangkan umurmu) sampai pada batas waktu yang ditentukan. Sungguh,
ketetapan Allah itu apabila telah datang tidak dapat ditunda, seandainya kamu
mengetahui.”

Dalam rangkaian ayat di atas, Allah memberitahukan bahwa Dia pernah mengutus Nuh
kepada kaumnya dan memerintahkan kepadanya agar dia memperingatkan kepada mereka
mengenai azab Allah yang akan menimpa mereka itu. Kata Nuh kepada kaumnya, “Wahai
kaumku, sesungguhnya aku adalah pemberi peringatan kepadamu. Kamu haruslah
menyembah Allah dan mentaati-Nya. Jika kamu lakukan yang demikian, tentu Allah akan
mengampuni dosa-dosamu, memanjangkan umurmu dan melepaskan darimu siksa-Nya.
Siksa Allah itu bila datang tidak dapat ditolak dan dihindarkan, karena Dialah Yang Maha
Agung lagi Maha Kuasa atas segala sesuatu, dan Maha Mulia yang tunduk kepada
kemuliaan-Nya seluruh makhluk.
Menurut Al-Maraghi, para ulama menyimpulkan bahwa ketaatan, kebaktian dan
silaturrahim itu benar-benar dapat memanjangkan umur. Hal itu dikarenakan ketakwaan dan
ketaatan itu menyebabkan kesucian ruh dan kebersihan raga, sehingga pada akhirnya dapat
memanjangkan umur. Dengan demikian, keamanan dapat terjamin, keutamaan tercapai dan
keuntungan materi terwujud.
Kata-kata dalam ayat keempat surat Nuh di atas tidaklah saling bertentangan. Walaupun
Allah mengatakan akan menangguhkan umur (memanjangkan umur) jika mereka beriman,
tapi hal itu tidak bertentangan dengan kalimat setelahnya bahwa apabila ajal telah datang,
maka tidak dapat ditangguhkan. Penjelasannya adalah sebagaimana yang disebutkan oleh
Az-Zamakhsyari, bahwa Allah s.w.t. misalnya menntukan batas usia normal kaum Nuh jika
mereka beriman itu adalah 1000 tahun. Akan tetapi jika mereka tetap kafir, maka umurnya
hanya sampai permulaan 900 tahun. Oleh karenanya Allah memerintahkan mereka agar
beriman, sehingga mereka tetap ditangguhkan usianya hingga usia normal terpanjang, yaitu
1000 tahun tadi.
Dalam surat Nuh di atas, Allah s.w.t. memerintahkan Nabi Nuh untuk memberikan
pelajaran keimanan dan mendidik kaumnya agar mereka tidak dihukum oleh Allah s.w.t.
Oleh karenanya, objek pendidikan dalam surat ini adalah sebuah kaum atau sebuah bangsa,
yang dalam hal ini diwakili oleh bangsa Nabi Nuh a.s.
4.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
QS. An Nisaa’ ayat 170, manusia baik yang muslim atau non muslim merupakan objek
dakwah dan tarbiyah. Namun disini perlu diluruskan, bahwa proses dakwah dan tarbiyah
tidak harus dengan kekerasan dan perang, tetapi dengan jalan yang hikmah, mauidzoh
hasanah dan argumen yang bertanggung jawab.
QS. At Tahrim ayat 6, menunjukkan perintah untuk menjaga diri dan keluarga dari api
neraka, yang bisa disimpulkan juga merupakan untuk tarbiyah diri dan keluarga.
QS. Nuh ayat 1-4 , Allah s.w.t. memerintahkan Nabi Nuh untuk memberikan pelajaran
keimanan dan mendidik kaumnya agar mereka tidak dihukum oleh Allah s.w.t. Oleh
karenanya, objek pendidikan dalam surat ini adalah sebuah kaum atau sebuah bangsa, yang
dalam hal ini diwakili oleh bangsa Nabi Nuh a.s.

Pendidikan atau tarbiyah merupakan proses penting untuk melaksanakan taat kepada
Allah SWT, dan menggapai ridho-Nya, sebab belajar dan mengajar diwajibkan dalam Islam.
Manusia seluruhnya merupakan objek pendidikan (tarbiyah dan dakwah), namun perlu
adanya prioritas untuk kedua hal tersebut, yaitu dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga,
kerabat, orang Islam dan akhirnya kepada sesama manusia (non muslim).
DAFTAR PUSTAKA

Anshory, Al Allamah Abu Zakariya Al,. Tanpa Tahun. Riyadhus Sholihin. Haromain. Surabaya.

Hasyimi, Sayyid Ahmad,. 1971. Mukhtarul Ahaditsun Nabawiyah. Haromain. Surabaya.

Latif, Abd, Ahmad Ibnu,. Tanpa Tahun. An Nufahat ‘Ala Syarhil Waroqot. Haromain. Indonesia

Musyhadi, K. Ahmad Subhi,. 1981. Misbahul Anam Syarh Bulughul Marom. Maktabah Raja Murah.


Pekalongan.

Suyuthi Al Allamah Jalalludin AS


dan Al Allamah Jalalludin Al Mahally,. Tanpa Tahun. Tafsir Jalalain. Darul Kutub Islamiyah. Surabaya.

http://tafsirtematis.wordpress.com/kajian-lain/

http://c.1asphost.com/sibin/Alqur’an_Tafsir.asp?pageno=6&SuratKe=9#Top.

Anda mungkin juga menyukai