Pendidikan
Disusun oleh:
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .......................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang.................................................................................
b. Rumusan Masalah............................................................................
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Landasan pendidikan berakar dari pandangan tentang manusia sebagai makhluk berakal
dan berbudaya, serta manusia hidup berkreasi, berinovasi, dan berkreasi. Dengan berkreasi,
manusia dapat menghasilkan karya rohaniah, berupa pemikiran dan karya bendawi, berupa
benda-benda budaya yang diperlukan dalam meningkatkan dan mengembangkan peri-
kehidupannya. Di samping itu, manusia pun mampu berinovasi untuk menemukan berbagai
karya baru yang belum pernah ada. Dengan berkreasi, manusia dapat memenuhi kenikmatan
batinnya. Ketiganya, mengisyaratkan bahwa manusia dalam setiap aktivitasnya, senantiasa
mempunyai alasan yang dijadikan dasar pemikiran dan tujuan tertentu sebagai arah target
yang akan di capai.
Segala sesuatu yang dilakukan manusia terlalu terjadwalkan dan didasari oleh berbagai
pertimbangan, serta diakhiri dengan harapan akan terwujudnya pencapaian tujuan sesuai
dengan keinginannya. Sebelum melakukan sesuatu, ia mempertimbangkan dulu secara
matang dan saksama, apakah suatu aktivitas harus dilakukan atau tidak. Kalau hasil kegiatan
tersebut sesuai dengan yang diharapkannya, (umumnya) secara spontan, keberhasilan itu
akan menimbulkan rasa sukses (sense of success) pada dirinya. Perasaan seperti itu akan
membuatnya merasa puas bahagia. Kebahagiaan akan mendorongnya untuk mengulang
aktivitasnya, sedangkan makna akan memberi kepuasan. Memang, hidup bermakna
merupakan bagian tujuan hidup manusia.
Secara epistemologis, landasan pendidikan mengacu pada fitrah manusia sebagai dasar
pengembangan dan inovasi pendidikan yang lebih berkarakter. Pendidikan yang berkarakter
selalu bertitik tolak dari aspek-aspek kemanusiaan, yang baik dilihat sebagai makhluk
lahiriah maupun makhluk batiniah.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apa yang dimaksud dengan Ruang Lingkup Landasan Pendidikan ?
b. Apa yang dimaksud dengan Landasan Kewajiban Pendidikan ?
c. Apa saja Tanggung Jawab Pemerintah dan Tanggung Jawab Orang Tua untuk
pendidikan ?
d. Bagaimana wujud Tanggung Jawab Pemerintah terhadap Pendidikan ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
Kata pendidikan sering kali diartikan dalam kehidupan sehari-hari dengan lembaga
pendidikan dan adakalah diartikan dengan hasil pendidikan.
Menurut Dictionary of education ; Pendidikan diartikan, proses sosial yang di mana orang-orang
atau anak dipengaruhi dengan lingkungan yang (sengaja) dipilih dan dikendalikan (misalnya oleh
guru di sekolah) sehingga mereka memperolah kemampuan-kemampuan sosial dan
perkembangan individu yang optimal. Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara , mendidik
adalah menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia
dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-
tingginya.1
4
kita kenal istilah studi pendidikan. Praktek pendidikan adalah kegiatan seseorang atau
sekelompok orang atau lembaga dalam membantu individu atau sekelompok orang untuk
mencapai tujuan pedidikan. Kegiatan bantuan dalam praktek pendidikan dapat berupa
pengelolaan pendidikan (makro maupun mikro), dan dapat berupa kegiatan pendidikan
(bimbingan, pengajaran dan atau latihan).
Studi pendidikan adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang dalam rangka
memahami pendidikan. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa landasan
pendidikan adalah asumsi-asumsi yang menjadi dasar pijakan atau titik tolak dalam rangka
praktek pendidikan dan atau studi pendidikan.2
Dalam agama Islam, wahyu pertama yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Di
Gua Hira adalah surat yang ada di dalamnya berisi perintah membaca atau mencari ilmu (Al-
Alaq:1-5). Belajar merupakan kewajiban manusia. Adapun salah satu materi pelajaran yang
ulama adalah belajar membaca. Hal-hal yang harus dipelajari adalah sebagai berikut.
1. Belajar memahami wujud Allah dengan ilmu tauhid3
2. Belajar tentang proses penciptaan yang dilakukan Allah terhadap alam dan isinya
3. Belajar menyelidiki aspek biologis manusia dan semua makhluk Allah
4. Belajar tentang asal-usul penciptaan manusia
5. Belajar tentang perkembangan intelektualitas manusia
6. Belajar tentang semua ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kecerdasan manusia
Kewajiban mendidik diarahkan kepada ruang lingkup objek pendidikan yang jelas, yaitu:
1. Keluarga
2. Sekolah;dan
3. Masyarakat
2
https://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pengertian-dan-jenis-landasan-pendidikan/
3
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,41
4
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,42
5
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,43
5
Para pendidik sepantasnya merupakan manusia pilihan, yang bukan hanya memiliki
kelebihan ilmu pengetahuan, melainkan juga6 memiliki tanggung jawab yang berat dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai pendidik.
Menurut undang-undang Sistem Pendidikan Nasional BAB XI tentang PENDIDIK DAN
TENAGA KEPENDIDIKAN pada Pasal 39.7
Pemerintah pun mencanangkan Wajib Belajar 9 (sembilan) tahun atau Wajar yang biaya
SPP-nya digratiskan dan diberikan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Dana BOS). Pemerintah
bertanggung jawab terhadap pengembangan pendidikan di Indonesia. Salah satu aplikasi dan
manifestasi dari tanggung jawab pemerintahan adalah menetapkan Undang-undang Sistem
Pendidikan Nasional dan Undang-undang Tentang Guru dan Dosen. 8
Guru, dan dosen mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat strategis dalam
pembangunan nasional dalam bidang pendidikan sehingga perlu dikembangkan sebagai profesi
yang bermartabat. Pengembangan profesi guru dan dosen sebagai kehendak pemerintah dan atas
aspirasi masyarakat tersebut diperkuat oleh undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301).
Dalam Pasal 13 ayat (1) dinyatakan bahwa, “Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib
menyediakan anggaran untuk peningkatan 9kualifikasi akademik dan sertifikat pendidik bagi
gutu dalam jabatan yang diangkat oleh satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah,
Pemerintah Daerah, masyarakat.”
Pemerintah telah menetapkan Renstra pendidikan tahun 2005 – 2009 dengan tiga sasaran
pembangunan pendidikan nasional yang akan dicapai, yaitu meningkatnya perluasan dan
pemerataan pendidikan, meningkatnya mutu dan relevansi pendidikan; dan meningkatnya tata
kepemerintahan (governance), akuntabilitas, dan pencitraan publik. Sekarang, saatnya rakyat
menagih tanggung jawab pemerintah pusat dan daerah terhadap pendidikan.
Pemerintah Indonesia telah terus-menerus memberikan perhatian yang besar pada
pembangunan pendidikan dalam rangka mencapai tujuan negara, yaitu mengusahakan dan
menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan
ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Yang pada
akhirnya akan sangat mempengaruhi kesejahteraan umum dan pelaksanaan ketertiban dunia serta
berkompetisi dalam percaturan global.10
4. Wujud Tanggung Jawab Pemerintah terhadap Pendidikan
1. Pelaksanaan wajib belajar
2. Menteri sebagai penanggung jawab pengelolaan dan penentu kebijakan serta standar
pendidikan secara nasional
3. Pengarah, pembimbing, pembantu, dan pengawas
4. Memberikan layanan, kemudahan dan jaminan
5. Menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum pendidikan
6
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,44
7
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,45
8
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,55
9
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,56
10
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,56
6
6. Memfasilitasi adanya pendidik dan tenaga kependidikan
7. Melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga kependidikan
8. Menyediakan pendanaan / anggaran pendidikan
9. Mengembangkan satuan pendidikan yang bertaraf internasional
10. Pemerintah daerah provinsi sebagai koordinasi
11. Pemerintah kabupaten/kota mengelola pendidikan berbasis keunggulan lokal.
12. Pengelolaan satuan pendidikan nonformal
13. Melakukan evaluasi
14. Memberikan izin pendirian satuan pendidikan
15. Melakukan pengawasan
16. Menentukan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
Untuk melihat lebih jelas pembagian hak dan kewajiban atas pendidikan yang harus
ditangani oleh pemerintah pusat dan daerah dapat dilihat dalam taberl di bawah ini.
Tabel: Hak dan Kewajiban Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Atas Pendidikan
N Hak dan Kewajiban Atas Pendidikan Pemerintah Pemerintah
O Pusat Daerah
1. Pelaksanaan wajib belajar
2. Penanggung jawab pengelolaan dan penentu X
kebijakan serta standar pendidikan secara nasional
3. Pengarah, pembimbing, pembantu, dan pengawas
4. Memberikan layanan, kemudahan dan jaminan
5. Menetapkan kerangka dasar dan struktur kurikulum X
pendidikan
6. Memfasilitasi adanya pendidik dan tenaga
kependidikan
7. Melakukan pembinaan dan pengembangan tenaga
kependidikan
8. Menyediakan pendanaan / anggaran pendidikan
9. Mengembangkan satuan pendidikan yang bertaraf
internasional
10. Koordinasi penyelenggaraan Pendidikan lintas X
daerah untuk tingkat dasar dan menengah
11. Pemerintah kabupaten/kota mengelola pendidikan X
berbasis keunggulan lokal.
12. Pengelolaan satuan pendidikan nonformal
13. Melakukan evaluasi
14. Memberikan izin pendirian satuan pendidikan
15. Memberikan izin pendirian satuan pendidikan oleh X
negara asing
16. Melakukan pengawasan
17. Menentukan jalur, jenjang, dan jenis pendidikan
7
18. Kebojakan Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi X11
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Pendidikan adalah aktivitas pengembangan diri melalui pengalaman, bertumpu pada
kemampuan diri dan belajar dibawah bimbingan pengajar.
2. Pendidikan sebagai proses transformasi budaya (pewarisan budaya dari satu generasi
ke generasi selanjutnya).
3. Landasan pendidikan dapat dilihat dari sudut pandang filosofis, sosiologis, kultural, dan
psikologis.
4. Mengajar adalah perbuatan yang dilakukan pendidik kepada anak didik, sehingga
terjadi proses belajar.
5. Mendidik adalah penggunaan proses mengajar sebagai sarana untuk mencapai tujuan
pendidikan.
6. Belajar adalah usaha anak didik untuk meningkatkan kemampuannya.
7. Pendidikan seumur hidup adalah sistem konsep-konsep pendidikan yang menerangakan
keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang berlangsung dalam keseluruhan
kehidupan manusia.
8. Proses pendidikan seumur hidup berlangsung kontinu dan tidak terbatas oleh waktu seperti
pendidikan formal.12
11
https://ademujhiyat.blogspot.com/2016/05/hak-dan-kewajiban-pemerintah-terhadap.html
12
https://hetinymuthia.blogspot.com/2011/12/makalah-pengertian-dan-landasan.html
8
DAFTAR PUSTAKA
https://arnimabruria.blogspot.com/2010/10/pengertian-dan-ruang-lingkup-ilmu.html
https://sulipan.wordpress.com/2009/10/02/pengertian-dan-jenis-landasan-pendidikan/
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,41
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,42
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,43
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,44
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,45
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,55
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,56
Hasan Bisri Landasan Pendidikan (Bandung: Pustaka Setia,2013)hlmn,56
https://ademujhiyat.blogspot.com/2016/05/hak-dan-kewajiban-pemerintah-terhadap.html
https://hetinymuthia.blogspot.com/2011/12/makalah-pengertian-dan-landasan.html