TENTANG WAHYU
Diajukan kepada Dosen mata kuliah PSQDH untuk
memenuhi tugas harian Semester Genap
MAKALAH PRIBADI
Disusun Oleh :
Nama: Fikhi Rahmansyah
Nim: 2013040111
Dosen Pembimbing :
Dra. Nailul Rahmi, MAg
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam yang telah melimpahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua,sehingga penulis dapat menyesaikan tugas ini dengan
baik.Shalawat dan salam tidak lupa pula kita haturkan kepada nabi junjungan umat islam yakni
nabi Muhammad SAW. Tugas ini membahas tentang“WAHYU”. Penulis menyadari jika tugas
ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Dan juga oleh keterbatasan pengetahuan penulis
tentang materi tersebut ada beberapa hal yang tidak dapat penulis sampaikan kepada kita semua.
Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
perbaikan tugas penulis ke depannya.
Tertanda
Penulis
A. Pengertian Wahyu
1. Pengertian Wahyu Secara Bahasa
Secara bahasa wahyu berasal dari bahasa Arab ( ي
ُ )ال َو ْحyang memiliki arti memberikan
isyarat atau pemberitahuan dengan cepat dan tersembunyi. Berikut definisi wahyu secara bahasa
menurut para ahli :
Manna Al-Qotthon
اإلعالم الخفي السريع الخاص بمن يوجَّه إليه بحيث يخفى على غيره
Pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat yang khusus ditujukan pada orang yang
diberitahu tanpa diketahui orang lain.[1]
Doktor Muhammad Ali Al-Hasan
ُوحي هَّللا ُ إِلَى نَبِ ٍّي ِمنَ اأْل َ ْنبِيَا ِء فَي ُْثبِتُهُ فِي قَ ْلبِ ِه ُ ْْال َوح
ِ ي َما ي
Wahyu adalah apa yang diwahyukan kepada para Nabi, kemudian Allah teguhkan wahyu itu di
dalam hatinya.
Manna Al-Qotthon
ِ ك إِلَى النَّحْ ِل أَ ِن اتَّ ِخ ِذي ِمنَ ْال ِجبَا ِل بُيُوتًا َو ِمنَ ال َّش َج ِر َو ِم َّما يَع
َْر ُشون َ ُّ َرب َوأَ ْو َحى
Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-
pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
[QS. An-Nahl : 68]
Dalam ayat tersebut Allah menggunakan kata “ ” َوأَ ْو َحىyang artinya adalah
mewahyukan.Makna mewahyukan disini adalah ilham dari Allah berupa naluri dan insting yang
diberikan kepada hewan.Dalam ayat tersebut Allah memberikan naluri atau insting kepada lebah
untuk membuat sarang di bukit, pohon kayu, dan tempat yang dibikin manusia.
Yang ketiga, wahyu bermakna memberi isyarat yang cepat. Allah ta’ala berfirman :
إِلَى أَوْ لِيَائِ ِه ْم لِي َُجا ِدلُو ُك ْم َوحون ِ ََوإِ َّن ال َّشي
ُ ُلَي َاطين
Sesungguhnya syaitan itu membisikkan kepada kawan-kawannya agar mereka membantah
kamu
[QS. Al-An’am : 121]
Yang kelima, wahyu bermakna perintah Allah pada malaikat. Allah ta’ala berfirman :
ق
َ ْحا َ إِلَ ٰى إِ ْب َرا ِهي َم َوإِ ْس َما ِع َوأَوْ َح ْينَا وح َوالنَّبِيِّينَ ِمن بَ ْع ِد ِه
َ يل َوإِس ٍ ُإِلَ ٰى ن أَوْ َح ْينَا َك َما َإِلَ ْيك أَ ْو َح ْينَا إِنَّا
س َوهَارُونَ َو ُسلَ ْي َمانَ َوآتَ ْينَا دَا ُوو َد َزبُورًا َ اط َو ِعي َس ٰى َوأَي
َ ُُّوب َويُون ِ َوب َواأْل َ ْسب َ َُويَ ْعق
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami telah memberikan
wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu (pula)
kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan
Sulaiman. Dan Kami berikan Zabur kepada Daud.
[QS. An-Nisa : 163]
ٌ ْب فِي ِه فَ ِري
ق َ َِو َك ٰ َذل
َ إِلَ ْيكَ قُرْ آنًا ع ََربِيًّا لِّتُن ِذ َر أُ َّم ْالقُ َر ٰى َو َم ْن َحوْ لَهَا َوتُن ِذ َر يَوْ َم ْال َج ْم ِع اَل َري أَوْ َح ْينَا ك
ِ ق فِي ال َّس ِع
ير ٌ فِي ْال َجنَّ ِة َوفَ ِري
Demikianlah Kami wahyukan kepadamu Al Quran dalam bahasa Arab, supaya kamu memberi
peringatan kepada ummul Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-negeri) sekelilingnya
serta memberi peringatan (pula) tentang hari berkumpul (kiamat) yang tidak ada keraguan
padanya. Segolongan masuk surga, dan segolongan masuk Jahannam.
[QS. Asy-Syura : 7]
ف هَّللا ِ َع َّزِ ْت ِم ْنهُ َرجْ فَةٌ ِم ْن َخو ِ ت ال َّس َما َوا ِ فَإ ِ َذا تَ َكلَّ َم أَ َخ َذ،ُوح َي بِأ َ ْم ٍر تَ َكلَّ َم بِ ْال َوحْ ِي
ِ إِ َذا أَ َرا َد هَّللا ُ أَ ْن ي
ون أَ َّو َل َم ْن يَرْ فَ ُع َر ْأ َسهُ ِجب ِْري ُل ُ فَيَ ُك، ص ُِعقُوا َوخَ رُّ وا ُس َّجدًا،ت ِ فَإ ِ َذا َس ِم َع َذلِكَ أَ ْه ُل ال َّس َما َوا،ََّو َجل
ُكلَّ َما َم َّر بِ َس َما ٍء قَا َل، فَيَ ْنتَ ِهي بِ ِه ِجب ِْري ُل َعلَى ْال َماَل ئِ َك ِة،َ فَيُ َكلِّ ُم هَّللا ُ ِم ْن َوحْ ي ِه بِ َما أَ َراد،َعلَ ْي ِه ال َّساَل ُم
فَيَقُولُونَ ُكلُّهُ ْم: قَا َل.ُ َوهُ َو ْال َعلِ ُّي ْال َكبِير،قَّ قَا َل ْال َح:ُ َما َذا قَا َل َربُّنَا يَا ِجب ِْريلُ؟ فَيَقُو ُل ِجب ِْريل:أَ ْهلُهَا
قَا َل لَن تَ َرانِي َو ٰلَ ِك ِن انظُرْ إِلَى ۚك َ ال َربِّ أَ ِرنِي أَنظُرْ إِلَ ْي َ َق ُ َو َكلَّ َمهُ َربُّه َولَ َّما َجا َء ُمو َس ٰى لِ ِميقَاتِنَا
َ فَلَ َّما ت ََجلَّ ٰى َربُّهُ لِ ْل َجبَ ِل َج َعلَهُ َد ًّكا َو َخ َّر ُمو َس ٰى ْۚال َجبَ ِل فَإ ِ ِن ا ْستَقَ َّر َم َكانَهُ فَ َسوْ فَ تَ َرانِي
فَلَ َّما ۚص ِعقًا
َْت إِلَ ْيكَ َوأَنَا أَ َّو ُل ْال ُم ْؤ ِمنِين َ أَفَا
ُ ق قَا َل ُسب َْحانَكَ تُب
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan Kami) pada waktu yang telah Kami tentukan
dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: "Ya Tuhanku,
nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar aku dapat melihat kepada Engkau". Tuhan
berfirman: "Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia
tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku". Tatkala Tuhannya
menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun
jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: "Maha Suci Engkau, aku
bertaubat kepada Engkau dan aku orang yang pertama-tama beriman".
[QS. Al-A’raf : 143]
Kedua, wahyu diturunkan melalui perantara malaikat Jibril ‘alaihis salam.
Diturunkannya wahyu dengan perantara ini melalui dua cara sebagai berikut :
a. Malaikat Mendatangi Nabi
Ketika malaikat mendatangi Nabi maka terdengar suara yang kuat seperti suara
gemerincing lonceng. Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wasallam bersabda :
DAFTAR PUSTAKA
- Alwi Shihab, Islam Inklusif, Menuju Sikap Terbuka Dalam Beragama, Cet.V, Bandung.1999
- Boehlke, Robert R. Sejarah Perkemabagan Pikiran dan Praktek Pendidkan Agama Kristen.
Jakarta: Gunung Mulia, 2009.