Pokok-Pokok Materi:
Arti Wahyu.
Proses Wahyu Allah Pada Malaikat
Proses Turunnya Wahyu Kepad Nabi Saw.
Beberapa Tuduhan dan Jawaban Seputar Wahyu.
PEMBAHASAN MATERI:
A. Arti Wahyu:
1. Pengertian Wahyu Menurut Bahasa:
Wahyu menurut bahasa berasal dari kata: wahaitu ilaihi (إليه )وحيتهdan auhaitu
()اوحيت, bila kita melakukan pembicaraan kepadanya agar tidak diketahui dan tidak
didengar oleh orang lain. Wahyu adalah isyarat yang sangat cepat. Itu terjadi melalui
pembicaraan yang berupa rumus dan lambing, dan terkadang melalui suara semata, dan
terkadang pula melalui isyarat dengan sebagian anggota badan.
Al wahyu atau wahyu adalah kata masdar (infinitive), dan materi kata itu
menunjukan dua pengertian dasar, yaitu: tersembunyi dan cepat. Oleh sebab itu, maka
dikatakan bahwa wahyu adalah: "pemberitahuan secara tersembunyi dan cepat dan
khusus ditujukan kepada orang yang diberitahu tanpa diketahui orang lain".
ض َخلِي َفة قَالُوا أ َََت َع ُل فِ َيها َمن يُف ِس ُد فِ َيها ِ ك لِلم ََلئِ َك ِة إِِن ج
ِ اعل ِف اْلَر َ ّ َ ََوإِذ ق
َ َ ُّال َرب
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku
hendak menjadikan seorang Khalifah di muka bumi", maka mereka berkata: Mwnagapa
Engkau hendak menjadikan dibumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya
(Q.S. Al Baqarah: 30).
2. Juga terdapat Nash tentang wahyu Allah kepada para malaikat:
ِ َّ ِ ِ ِ ِ إِذ ي
ين آَ َمنُوا ِّك إِ َل ال َم ََلئ َكة أ
َ َن َم َع ُكم فَثَبّتُوا الذ َ ُّوحي َربُ
"Ketika Tuhanmu mewahyukan kepada para malaikat; Sesungguhnya Aku bersama
kamu, maka teguhkan orang-orang yang telah beriman (Q.S. Al Anfa>l: 12).
3. Di sampig itu ada pula nash tentang para malaikat yang mengurus urusan dunia
menurut perintah-Nya,
ِ فَالم َق ِسم
ات أَمرا َّ ُ
"Demi malaikat yang membagi-bagi urusan" (Q.S. Adz Dza>riya>t: 4).
Teks-teks tersebut dengan tegas menunjukan bahwa Allah mengajak bicara
kepada para malaikat tanpa adanya perantara, dan dengan pembicaraan yang dipahami
oleh para malaikat itu sendiri. Hal itu diperkuat oleh hadits dari Nawas ibn Sam'an
yang mengatakan, Rasulullah Saw bersabda: "Apabila Allah hendak memberikan
wahyu mengenai suatu urusan, Dia berbicara melalui wahyu; maka langitpun tergetar
dengan getaran hebat, atau goncangan yang dahsyat karena takut kepada Allah Azza
wa Jalla. Apabila penghuni langit mendengar hal itu, maka pingsan dan bersujudlah
mereka itu kepada Allah. Yang pertama sekali mengangkat muka di antara mereka itu
adalah Jibril, maka Allah membicarakan wahyu itu, kepada Jibril menurut apa yang
dikehendaki-Nya. Kemudian Jibril berjalan melintasi para malaikat, setiap kali dia
melalui satu langit, maka bertanyalah kepadanya malaikat langit itu; apa yang telah
dikatakan oleh Tuhan kita wahai Jibril? Jibril menjawab: Dia mengatakan yang hak.
Dan dialah yang maha tinggi lagi maka besar. Para malaikatpun mengatakan seperti
apa yang dikatakan Jibril. Lalu Jibril menyampaikan wahyu itu seperti apa yang
diperintahkan Allah azza wajalla".
Hadits di atas menjelaskan bagaimana Wahyu turun, yakni; pertama Allah
berbicara, dan para malaikatnya mendengar-Nya. Dan pengaruh wahyu itupun sangat
dahsyat; apabila pada lahirnya, di dalam perjalanan Jibril untuk menyampaikan wahyu,
hadits di atas menujukan turunnya wahyu khusus mengenai Al Qur'an, akan tetapi
hadits tersebut juga menjelaskan cara turunnya wahyu secara umum.
Kedua cara pewahyuan seperti dijelaskan diatas, juga disebutkan dalam suatu
hadits yang diriwayatkan dari Aisyah ummu AL Mu'minin, bahwa Haris bin Hisyam
bertanya jepada Rasulullah Saw, mengenai hal itu dan jawaban Nabi: "Kadang-kadang
ia datang kepadaku bagaikan dentingan lonceng, dan itulah cara yang paling berat
bagiku, lalu ia pergi, dan aku telah menyadari apa yang dikatakannya. Dan terkadang
malaikat menjelma kepadaku sebagai seorang lelaki, lalu ia berbicara kepadaku, dan
akupun memahami apa yang a katakana itu".
Aisyah juga meriwayatkan apa yang di alami Rasulullah Saw yang menjelaskan
bentuk kepayahan yang terjadi para diri Rasul ketika menerima wahyu, ia berkata:
"Aku pernah melihatnya tatkala wahyu sedang turun kepadanya, di hari ketika itu
sangat dingin, lalu malaikat itu pergi. Sedang keringatpun mengucur dari dahi
Rasulullah".
Demikian, sekilas tentang wahyu, yang menjadi topik pembahasan pada pertemuan ini.
Semoga bermanfaat dan mampu membuka pintu pengetahuan dan keyakinan serta
keimanan kita semua.