Anda di halaman 1dari 9

Nama : Elsa Shintya Putri

Nim : 19053041

Matkul : Bimbingan Konseling

BIDANG PELAYANAN BK DAN PERAN GURU DALAM PENGEMBANGAN BK

A. Bidang Pelayanan Bk (4 Bidang: Pribadi, Sosial, Belajar, Dan Karir)

Pelayanan Bimbingan dan Konseling di sekolah dan madrasah merupakan


kegiatan yang sistematis, terarah dan berkelanjutan.Oleh karena itu, pelayanan
Bimbingan dan Konseling selalu memperhatikan karakteristik tujuan pendidikan,
kurikulum dan peserta didik.Untuk itu, penting sekali memahami bidang-bidang
bimbingan dan konseling.Terdapat empat bidang Bimbingan dan Konseling yang
menjadi ruang lingkup pelayanan. Keempat bidang Bimbingan dan Konseling
tersebut adalah:

1. Bidang Bimbingan Pribadi

Bidang bimbingan pribadi yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
realistik (Jamal Ma’mur, 2010:98).

a. Tujuan Pelayanan Bimbingan Pribadi

Pelayanan bimbingan pribadi memiliki tujuan sebagai berikut (Tohirin,


2007:125):

 Mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi.


 Individu mampu mengatasi, mengambil sikap dan memecahkan
masalahnya sendiri.
 Individu mampu mengatur dirinya sendiri di bidang kerohanian,
perawatan jasmani dan pengisian waktu luang.
b. Ruang Lingkup Layanan Bimbingan Pribadi

Adapun yang menjadi ruang lingkup bimbingan pribadi yaitu (Hallen,


2002:78):

 Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan dalam


beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
 Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya
untuk kegiatan-kegiatan yang kreatif dan produktif, baik dalam kehidupan
sehari-hari maupun untuk peranannya di masa depan.
 Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta penyaluran
dan pengembangannya melalui kegiatan-kegiatan yang kreatif dan
produktif.
 Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha
penanggulangannya.
 Pemantapan kemampuan mengambil keputusan.
 Pemantapan kemampuan mengarahkan diri sesuai dengan keputusan yang
telah diambilnya.
 Pemantapan dalam perencanaan dan penyelenggaraan hidup sehat baik
secara rohaniah maupun jasmaniah.

c. Materi Layanan Bidang Bimbingan Pribadi

Ada beberapa materi layanan bidang bimbingan pribadi yang dibagi


menjadi beberapa bentuk, (Tohirin, 2007) yaitu sebagai berikut:

1) Materi layanan bimbingan pribadi dalam layanan informasi. Informasi


tentang tahap-tahap perkembangan dapat mencakup perkembangan fisik,
motorik, bicara, emosi, bermain, kreativitas, pengertian, moral, seks dan
perkembangan kepribadian. Sedangkan informasi tentang keadaan
masyarakat dewasa ini dapat mencakup informasi tentang ciri-ciri
masyarakat maju, makna ilmu pengetahuan dan pentingnya IPTEK bagi
kehidupan manusia.
2) Pengumpulan data. Data yang dikumpulkan berkenaan dengan layanan
bimbingan pribadi dapat mencakup identitas individu, kejasmanian dan
kesehatan, riwayat pendidikan, prestasi, bakat dan minat.
3) Layanan orientasi mencakup suasana, lembaga dan objek pengembangan.

2. Bidang Bimbingan Sosial

Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial
yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan
sosial yang lebih luas yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan
dan kenegaraan (Jamal Ma’mur, 2010:98).

a. Aspek-aspek Bimbingan Sosial

Selain problem yang menyangkut dirinya sendiri, individu juga


dihadapkan pada problem yang terkait dengan orang lain. Dengan perkataan lain,
masalah individu ada yang bersifat pribadi dan ada yang bersifat sosial. Kadang-
kadang individu mengalami kesulitan atau masalah dalam hubungannya dengan
individu lain atau lingkungan sosialnya. Masalah ini dapat timbul karena individu
kurang mampu atau gagal dalam berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang
kurang sesuai dengan keadaan dirinya.

Problem individu yang berhubungan dengan lingkungan sosialnya misalnya :

1) Kesulitan dalam persahabatan.

2) Kesulitan mencari teman.

3) Merasa terasing dalam aktivitas kelompok.

4) Kesulitan memperoleh penyesuaian dalam kegiatan kelompok.

5) Kesulitan mewujudkan hubungan yang harmonis dalam keluarga.


6) Kesulitan dalam menghadapi situasi sosial yang baru.

b. Tujuan Bimbingan Sosial

Tujuan utama pelayanan bimbingan sosial adalah agar individu yang


dibimbing mampu melakukan interaksi sosial secara baik dengan
lingkungannya.Bimbingan sosial juga bertujuan untuk membantu individu dalam
memecahkan dan mengatasi kesulitan-kesulitan dalam masalah sosial, sehingga
individu dapat menyesuaikan diri secara baik dan wajar dalam lingkungan
sosialnya (Tohirin, 2007:128).

c. Ruang Lingkup Bidang Sosial

Ruang lingkup bidang sosial meliputi (Hallen, 2002:79) :

 Pengembangan dan pemantapan kemampuan berkomunikasi dengan baik


melalui ragam lisan maupun tulisan secara efektif.
 Pengembangan kemampuan bertingkah laku dan berhubungan sosial dengan
menjunjung tinggi tata krama, sopan santun serta nila-nilai agama, adat,
peraturan dan kebiasaan yang berlaku.
 Pengembangan dan pemantapan hubungan yang dinamis, harmonis dan
produktif.
 Pengenalan, pemahaman dan pemantapan tentang peraturan, kondisi dan
tuntutan sekolah, rumah dan lingkungan serta upaya dan kesadaran untuk
melaksanakannya secara dinamis dan bertanggung jawab.
 Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat serta
berargumentasi secara dinamis, kreatif dan produktif.
 Orientasi tentang hidup berkeluarga

3. Bidang Bimbingan Belajar

Bidang bimbingan belajar yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri, serta membantu peserta didik untuk
menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam
menguasai pengetahuan dan ketrampilan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke lapangan
pekerjaan tertentu (Jamal Ma’mur, 2010:78).

a) Aspek-aspek Bimbingan Belajar

Beberapa aspek masalah belajar yang memerlukan layanan bimbingan


belajar, yaitu: (Tohirin, 2007: 130)

1) Pengenalan kurikulum.

2) Pemilihan jurusan.

3) Cara belajar yang tepat.

4) Perencanaan pendidikan.

b) Tujuan Bimbingan Belajar

Secara umum tujuan bimbingan belajar adalah membanti siswa agar


mencapai perkembangan yang optimal sehingga tidak menghambat
perkembangan belajar siswa.Sedangkan secara khusus, tujuan bimbingan belajar
adalah agar siswa mampu menghadapi dan memecahkan masalah belajar (Tohirin,
2007: 131).

c) Ruang Lingkup Bimbingan Belajar

Ruang lingkup bimbingan belajar dapat dirinci sebagai berikut (Deni


Febrini, 2001: 82):

 Pengembangan sikap kebiasaan dan ketrampilan belajar yang efektif dan


efesien serta produktif dengan sumber belajar yang bervariasi dan kaya.
 Menumbuhkan disiplin siswa dalam belajar dan berlatih, baik secara
mandiri maupun kelompok.
 Mengembangkan materi program belajar.
 Mengembangkan pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, social, dan
budaya lingkungan sekolah atau alam sekitar untuk pengembangan
pengetahuan, ketrampilan dan pengembangan pribadi.
 Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang lebih
tinggi.

d) Bentuk dan Materi Layanan Bimbingan Belajar

Beberapa bentuk layanan belajar yang dapat diberikan kepada siswa


disekolah dan madrasah yaitu:

 Orientasi tentang tujuan institusional, isi kurikulum pembelajaran, struktur


organisasi sekolah, cara belajar yang tepat dan penyesuaian diri dengan
corak pendidikan di sekolah dan madrasah.
 Penyadaran tentang cara belajar yang tepat selama mengikuti pelajaran di
sekolah/madrasah, lembaga belajar dan di rumah secara individual atau
kelompok.
 Bantuan dalam memilih jurusan atau program yang sesuai.
 Pengumpulan data siswa yang berkenaan dengan kemampuan intelektual
dan lainnya
 Bantuan dalam mengatasi kesulitan belajar.
 Bantuan dalam hal membentuk berbagai kelompok belajar dan mengatur
seluruh kegiatan belajar kelompok supaya berjalan efisien dan efektif.

4. Bidang Bimbingan Karir

Bimbingan karir adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada individu untuk
dapat merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia
pendidikan maupun dunia karir (Winkel dan Sri: 2013). Dalam bidang bimbingan
karir ini, pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri,
mengembangkan dan memantapkan pilihan karir.

a. Faktor-Faktor Pokok dalam Perkembangan Karir

 Faktor internal, yaitu terkait dengan nilai-nilai kehidupan, taraf intelegensi,


bakat khusus, minat, sifat, pengetahuan dan keadaan jasmani
 Faktor eksternal, yaitu terkait dengan masyarakat, keadaan sosial ekonomi
negara atau daerah, status sosial ekonomi keluarga, pengaruh dari seluruh
anggota keluarga besar dan keluarga inti, pendidikan sekolah, pergaulan
dengan teman sebaya, tuntutan yang melekat pada masing-masing jabatan dan
pada setiap program studi atau latihan. (Winkel dan Sri: 2013)

b. Ruang Lingkup Bimbingan Karir

 Pemantapan pemahaman diri berkenaan dengan kecenderungan karir yang


hendak dipilih dan dikembangkan.
 Pemantapan orientasi dan informasi karir pada umumnya dan karir yang
hendak dipilih dan dikembangkan pada khususnya.
 Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja, usaha dan memperoleh
penghasilan yang baik dan halal untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan
hidup berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
 Pengenalan berbagai lapangan kerja yang dapat dimasuki tamatan SLTA.
 Orientasi dan informasi terhadap pendidikan tambahan dan pendidikan yang
lebih tinggi, khususnya sesuai dengan karir yang hendak dikembangkan (Debi
Febrini, 2001)

c. Tujuan Bimbingan Karir

Tujuan bimbingan karir di sekolah dan madrasah adalah agar siswa


mampu memahami, merencanakan, memilih, menyesuaikan diri dan
mengembangkan karir tertentu setelah mereka selesai dari pendidikannya.Dengan
demikian, bimbingan karir di sekolah atau di madrasah tidak secara langsung
membantu siswa untuk berkarir tetapi lebib banyak bersifat informasi (Tohirin,
2007).

B. Peran Guru dalam Bidang Pengembangan Pelayanan Bk Sesuai dengan Mata


Pelajaran yang diampu/ dibina

Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran
tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan
dan Konseling di sekolah.Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak
sebagai konselor bagi siswanya.Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran
yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing
yang baik, guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya.
Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling,
Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam
melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah,
mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. Prayitno
(2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam
bimbingan dan konseling adalah :

o Membantu memasyarakatkan pelayanan bimbingan dan konseling kepada siswa.


o Membantu guru pembimbing/konselor mengidentifikasi siswa-siswa yang
memerlukan layanan bimbingan dan konseling, serta pengumpulan data tentang
siswa-siswa tersebut.
o Mengalihtangankan siswa yang memerlukan pelayanan bimbingan dan konseling
kepada guru pembimbing/konselor.
o Menerima siswa alih tangan dari guru pembimbing/konselor, yaitu siswa yang
menuntut guru pembimbing/konselor memerlukan pelayanan pengajar /latihan
khusus (seperti pengajaran/ latihan perbaikan, program pengayaan).
o Membantu mengembangkan suasana kelas, hubungan guru-siswa dan hubungan
siswa-siswa yang menunjang pelaksanaan pelayanan pembimbingan dan
konseling.
o Memberikan kesempatan dan kemudahan kepada siswa yang memerlukan
layanan/kegiatan bimbingan dan konseling untuk mengikuti /menjalani
layanan/kegiatan yang dimaksudkan itu.
o Berpartisipasi dalam kegiatan khusus penanganan masalah siswa, seperti
konferensi kasus.
o Membantu pengumpulan informasi yang diperlukan dalam rangka penilaian
pelayanan bimbingan dan konseling serta upaya tindak lanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai