Nim : 19053041
Bidang bimbingan pribadi yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami, menilai, mengembangkan potensi dan kecakapan, bakat dan minat,
serta kondisi sesuai dengan karakteristik kepribadian dan kebutuhan dirinya secara
realistik (Jamal Ma’mur, 2010:98).
Bidang bimbingan sosial yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
dalam memahami dan menilai serta mengembangkan kemampuan hubungan sosial
yang sehat dan efektif dengan teman sebaya, anggota keluarga dan warga lingkungan
sosial yang lebih luas yang dilandasi budi pekerti, tanggung jawab kemasyarakatan
dan kenegaraan (Jamal Ma’mur, 2010:98).
Bidang bimbingan belajar yaitu bidang pelayanan yang membantu peserta didik
mengembangkan kemampuan belajar dalam rangka mengikuti pendidikan
sekolah/madrasah dan belajar secara mandiri, serta membantu peserta didik untuk
menumbuhkan dan mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam
menguasai pengetahuan dan ketrampilan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi dan kesenian serta mempersiapkan peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi atau untuk terjun ke lapangan
pekerjaan tertentu (Jamal Ma’mur, 2010:78).
1) Pengenalan kurikulum.
2) Pemilihan jurusan.
4) Perencanaan pendidikan.
Bimbingan karir adalah layanan bimbingan yang diberikan kepada individu untuk
dapat merencanakan dan mengembangkan masa depannya, berkaitan dengan dunia
pendidikan maupun dunia karir (Winkel dan Sri: 2013). Dalam bidang bimbingan
karir ini, pelayanan bimbingan dan konseling ditujukan untuk mengenal potensi diri,
mengembangkan dan memantapkan pilihan karir.
Di sekolah, tugas dan tanggung jawab utama guru adalah melaksanakan kegiatan
pembelajaran siswa. Kendati demikian, bukan berarti dia sama sekali lepas dengan
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling. Peran dan konstribusi guru mata pelajaran
tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien pelayanan Bimbingan
dan Konseling di sekolah.Bahkan dalam batas-batas tertentu guru pun dapat bertindak
sebagai konselor bagi siswanya.Wina Senjaya (2006) menyebutkan salah satu peran
yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing dan untuk menjadi pembimbing
yang baik, guru harus memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya.
Sementara itu, berkenaan peran guru mata pelajaran dalam bimbingan dan konseling,
Sofyan S. Willis (2005) mengemukakan bahwa guru-guru mata pelajaran dalam
melakukan pendekatan kepada siswa harus manusiawi-religius, bersahabat, ramah,
mendorong, konkret, jujur dan asli, memahami dan menghargai tanpa syarat. Prayitno
(2003) memerinci peran, tugas dan tanggung jawab guru-guru mata pelajaran dalam
bimbingan dan konseling adalah :