Anda di halaman 1dari 6

Nama : Elsa Shintya Putri

Nim : 19053041
Tugas Pertemuan 7 Telaah Kurikulum

1. Pengembangan Tujuan
Tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan dasar dan menengah
dirumuskan mengacu kepada tujuan umum pendidikan berikut.
1. Tujuan pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Tujuan pendidikan menengah adalah meningkatkan kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup
mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
2. Pengembangan Isi/materi
Dalam pengembangan isi kurikulum, ada beberapa faktor yang pelu
diperhatikan, yaitu ruang lingkup, urutan, penempatan bahan dan bentuk
organisasi isi. Langkah- langkah pengembangan isi kurikulum, sebagai
berikut:
a) Identifikasi kebutuhan
b) Merumuskan misi kurikulum
c) Menentukan anggaran biaya
d) Membentuk tim pengembang
e) Menyusun ruang lingkup dan urutan bahan
f) Menganalisa bahan
g) Menilai bahan
h) Mengadopsi bahan
i) Mendistribusikan, menggunakan dan mengawasi penggunaan bahan.
3. Perumusan Strategi
Langkah-langkah atau strategi merumuskan kurikulum tersebut
meliputi:
a) Merumuskan tujuan. Setiap guru yang akan mengajar harus
merumuskan tujuan instruksional khusus (TIK) sebagai penjabaran
lebih lanjut dan tujuan instruksional umum (TIU) yang ada dalam
GBPPS. Setiap pokok atau sub pokok bahasan yang diajarkan harus
dirumuskan terebih dahulu TIK-nya agar dalam pelaksanaannya lebih
terarah, lebih mudah dievaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan yang
dicapai. Karenanya ada beberapa ketentuan bagaimana merumuskan
TIK yang benar.
b) Menentukan isi pokok bahasan yang diambil dan GBPP berdasarkan
urutan yang ada, atau rnencoba mengorganisasinya kembali untuk lebih
efektif dan efisiensi proses belajar-mengajar Sebagai contoh,
bagaimana mengajarkan shalat dikaitkan dengan pelajaran membaca
Al Qur’an, karena didalamnya ada bacaan Al-Fatihah dan surat-surat
tertentu.
c) Merumuskan bentuk kegiatan atau strategi belajar, seperti menentukan
metode yang digunakan, alat belajar dan lingkungan sebagai sumber
belajar, langkah-langkah kegiatan sampai kepada bentuk evaluasi.
d) Penilaian kurikulum. Guru setelah memberikan pelajaran dilanjutkan
dengan evaluasi belajar, untuk melihat sejauh mana proses belajar yang
baru telah dilakukan guna mencapai tujuan yang ditetapkan. Evaluasi
sebaiknya mencakup dua aspek, yaitu aspek perolehan dan aspek
proses.

4. Media
Dalam kegiatan proses belajar mengajar, media diartikan sebagai
alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses,
dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. Secara umum media
pembelajaran adalah alat bantu dalam proses belajar mengajar (Saputro &
saputra, 2015:156).

Sardiman (1996:5) menyatakan bahwa media pembelajaran adalah


paduan antara alat dan bahan atau perpaduan antara hardware dan software.
Hal ini sejalan dengan pendapat Muhson (2010:2) yang menyatakan media
pembelajaran merupakan bagian dari sumber belajar yang merupakan
kombinasi antara perangkat lunak (bahan belajar) dan perangkat keras (alat
belajar). Maka disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang
digunakan oleh pendidik dalam proses atau kegiatan sebagai perantara
untuk mencapai tujuan dari pembelajaran. Oleh karena itu media
pembelajaran dipahami sebagai alat komunikasi antara pendidik (guru) dan
siswa.
Batubara (2018:15) menyatakan bahwa kehadiran media
pembelajaran sangat membantu siswa yang sedang dalam tahapan fase
operasional konkret dalam memahami materi yang bersifat abstrak atau
kurang mampu dijelaskan dengan menggunakan bahasa verbal. Hal ini juga
sependapat dengan pendapat Lailiyah & Sukartiningsih (2018:1151) yang
menyatakan bahwa media pembelajaran merupakan alat yang digunakan
guru untuk membantu guru menyampaikan sebuah materi atau informasi
pada siswa sehingga dapat lebih mudah dipahami oleh siswa. Pendapat
tersebut juga sejalan dengan yang dikemukan oleh Fransisca (2018:1917)
bahwa penggunaan media pembelajaran membantu untuk menyampaikan
informasi atau pesan kepada siswa agar lebih mudah dipahami dan menarik
perhatian siswa agar lebih fokus saat mengikuti pembelajaran, jadi media
pembelajaran sangatlah berpengaruh untuk mengaktifkan dan meningkatkan
hasil belajar siswa.
Trianto (2010: 96) menyatakan bahwa perangkat pembelajaran
merupakan perangkat yang digunakan dalam proses pengelolaan
pembelajaran yang terdiri dari silabus, RPP, media pembelajaran, buku
siswa, buku guru dan lembar penilaian.
5. Evaluasi
Syaiful Bahri Djamarah (2005: 245) mengemukakan rumusan,
bahwa penilaian atau evaluasi (evaluation) berarti suatu tindakan untuk
menentukan nilai sesuatu. Penilaian terhadap proses pengajaran dilakukan
oleh guru sebagai bagian integral dari pengajaran itu sendiri. Artinya,
penilaian harus tidak terpisahkan dalam penyusunan dan pelaksanaan
pengajaran.

Penilaian proses bertujuan menilai efektivitas dan efisiensi kegiatan


pengajaran sebagai bahan untuk perbaikan dan penyempurnaan program
dan pelaksanaanya. Objek dan sasaran penilaian proses adalah komponen-
komponen sistem pengajaran itu sendiri, baik yang berkenaan dengan
masukan proses maupun dengna keluaran, dengan semua dimensinya.

Evaluasi kurikulum memegang peranan penting baik dalam


penentuan kebijaksanaan pendidikan pada umumnya, maupun pada
pengambilan keputusan dalam kurikulum. Hasil-hasil evaluasi kurikulum
dapat digunakan oleh para pemegang kebijaksanaan dan para
pengembangan sistem pendidikan dan pengembangan model kurikulum
yang di gunakan. Hasil-hasil evaluasi kurikulum juga dapat digunakan oleh
guru-guru,kepala sekolah dari para pelaksana pendidikan lainnya, dalam
memahami dan membantu perkembangan siswa,memilih bahan pelajaran,
memilih metode dan alat-alat bantu pelajaran, cara penilaian serta fasilitas
pendidikan lainnya.
Komponen masukan dapat dibedakan menjadi dua kategori, yakni
masukan mentah (raw input), yaitu peserta didik, dan masukan alat
(instrumental input), yakni unsur manusia dan non-manusia yang
mempengaruhi terjadinya proses. Komponen keluaran adalah hasil belajar
yang dicapai peserta didik setelah menerima proses pengajaran. Penilaian
keluaran lebih banyak dibahas dalam penilaian hasil. Penilaian terhadap
masukan mentah, yakni peserta didik sebagai subjek belajar, mencakup
aspek-aspek berikut:
 Kemampuan peserta didik;
 Minat, perhatian, dan motivasi belajar peserta didik;
 Kebiasaan belajar;
 Pengetahuan awal dan prasyarat; dan
 Karakteristik peserta didik
Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2005: 252) guru mempunyai
peran dalam evaluasi belajar baik yaitu: (1) evaluasi formatif, (2) evaluasi
subsumatif, (3) evaluasi kokurikuler, dan (4) evaluasi ekstrakurikuler.
Dengan penjelasan sebagai berikut:
a) Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan setiap kali
sekali mempelajari suatu unit pelajaran tertentu. Bermanfaat sebagai
alat penilaian proses belajar mengajar suatu unit bahan pelajaran
tertentu.
b) Evaluasi Subsumatif
Evaluasi subsumatif ialah penilaian yang dilaksanakan setelah
beberapa satuan pelajaran diselesaikan, dilakukan pada perempat atau
tengah semester. Sedangkan evaluasi sumatif ialah penilaian yang
dilaksanakan setiap akhir pengajaran suatu program atau sejumlah unit
pengajaran tertentu. Evaluasi sumatif bermanfaat untuk menilai hasil
pencapaian siswa terhadap tujuan suatu program pelajaran dalam suatu
periode tertentu, seperti semester atau akhir tahun pengajaran.
c) Evaluasi Kokurikuler
Kegiatan kokurikuler adalah kegiatan yang dilakukan di luar jam
pelajaran yang telah dijatuhkan dalam struktur program, berupa
penugasan-penugasan atau pekerjaan rumah yang menjadi pasangan
kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ini dimaksudkan agar siswa lebih
mendalami dan menghayati apa yang dipelajari dalam kegiatan
intrakurikuler
d) Evaluasi Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan di luar jam pelajaran, yang
dilakukan di sekolah ataupun di luar sekolah. Kegiatan ini dimaksudkan
untuk memperluas pengetahuan siswa, mengetahui hubungan antara
berbagai mata pelajaran atau bidang pengembangan, menyalurkan bakat
dan minat yang menunjang pencapaian tujuan intruksional, serta
melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Kegiatan ini
dilakukan secara berkala pada waktu tertentu.

Anda mungkin juga menyukai