Menimbang : a. bahwa rasul-rasul Allah SWT yang diutus untuk mengemban risalah
diberikan keistimewaan oleh Allah SWT, salah satunya adalah
keterpeliharaan dari salah dan dosa (ma’shum), yang tidak diberikan
kepada manusia lainnya;
b. bahwa di tengah masyarakat muncul penyebaran keyakinan tentang
'ishmatul imam (kema'shuman Imam) yang intinya menegaskan
bahwa pemimpin agama atau imam itu terpelihara dari salah dan dosa
(ma’shum), karenanya wajib diikuti dalam situasi dan kondisi apapun;
c. bahwa keyakinan sebagaimana disebutkan dalam point b tersebut
memicu timbulnya kebingungan, keresahan dan ketegangan di
masyarakat, karenanya muncul pertanyaan mengenai hukum meyakini
adanya 'ishmatul imam;
d. bahwa berdasarkan hal di atas, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia
memandang perlu menetapkan fatwa tentang meyakini adanya
kema’shuman imam ('ishmatul imam) sebagai pedoman.
ُوِل ْاْل َْم ِرِ ول َوأ َ الر ُس ِ َطيعوا اهلل وأ
َّ َط ُيعوا ِ ياأَيُّها الَّ ِذين ءامنُوا أ
َ َ ُ ََ َ َ َ
ول إِ ْن ُكْنتُ ْمِ الرس َّ و ِ ِمْن ُكم فَِإ ْن تَنَاز ْعتُم ِِف َشي ٍء فَرُّدوه إِ ََل
اهلل
ُ َ ُ ُ ْ ْ َ ْ
ًَح َس ُن تَأْ ِويل أو ر ي خ ك ِاهلل والْي وِم ْاْل ِخ ِر َذل
ِ ِ ِ
ْ َ ٌَْ َ ْ َ َ تُ ْؤمنُو َن ب
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, ta`atilah Allah dan
ta`atilah Rasul-Nya, dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika
kamu berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah
sesuatu itu kepada Allah (Al Qur'an) dan Rasul (sunnahnya), jika
kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian.
Demikian itu lebih utama dan lebih baik akibatnya. (QS. An-
Nisaa [4]: 59).
ول فَ ُخ ُذوهُ َوَما نَ َها ُك ْم َعْنوُ فَانْتَ ُهوا َواتَّ ُقوا اهللَ إِ َّن
ُ الر ُس
َّ َوَما ءَاتَا ُك ُم
ُ اهللَ َش ِد
ِ يد الْعِ َق
اب
Artinya: Apa yang diberikan oleh Rasul kepadamu, maka
terimalah. Dan apa yang dilarang olehnya bagimu, maka
tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah sangat keras hukuman-Nya. (QS. Al-Hasyr [59]: 7).
ي ِم ْن بَ ْع ِدهِ َوأ َْو َحْي نَا ٍ ُك َك َما أ َْو َحْي نَا إِ ََل ن
َ ّْوح َوالنَّبِي َ إِنَّا أ َْو َحْي نَا إِلَْي
ِ ِ اق وي ع ُقوب و ْاْل ِ ِ إِ ََل إِب ر ِاى
يسى َ َسبَاط َوع ْ َ َ ْ َ َ َ يل َوإِ ْس َح َ يم َوإ ْْسَاع َ َْ
ورا
ً ُس َوَى ُارو َن َو ُسلَْي َما َن َوءَاتَْي نَا َد ُاوَد َزبَ ُوب َويُون َ َُّوأَي
Artinya: Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu
sebagaimana Kami telah memberikan wahyu kepada Nuh dan
nabi-nabi yang kemudiannya, dan Kami telah memberikan wahyu
(pula) kepada Ibrahim, Isma`il, ishak, Ya`qub dan anak cucunya,
`Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. Dan Kami berikan
Zabur kepada Daud. (QS. An-Nisaa [4]: 163).
ِ َ ما َكا َن ُُم َّم ٌد أَبا أَح ٍد ِمن ِرجالِ ُكم ولَ ِكن رس
َ ّْول اهلل َو َخ َاَتَ النَّبِي
ي َُ ْ َ ْ َ ْ َ َ َ َ
يماِوَكا َن اهلل بِ ُكل شي ٍء عل
ً َ ْ َ ّْ ُ َ
Artinya: Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang
laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan
penutup nabi-nabi. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. (QS.
Al-Ahzab [33]: 40).
ِ َ َن رس ِ ِ ِ
ُصلَّى اهلل َ ول اهلل ُ َ َّ أ:َع ْن َعْبد اهلل بْ ِن عُ َمَر َرض َي اهللُ َعْن ُه َما
فَ َق ْد بَاءَ ِِبَا،َخ ِيو يَا َكافُِر
ِ الِ ْل َ ََعلَْي ِو َو َسلَّ َم ق
َ َ “أَُُّّيَا َر ُج ٍل ق:ال
(َح ُد ُُهَا” )متفق عليو َأ
Artinya: Dari Abdullah ibnu Umar ra.: Sesungguhya Rasulullah
SAW. bersabda: "Setiap orang yang memanggil saudaranya
(sesama muslim): "wahai kafir", maka satu dari keduanya (orang
yang memanggil) menjadi kafir. (Muttafaq alaih)
ص َمةُ َع ِن ِ
ْ َواْلع،وم ٌص َّ يل َوَىلَّ َك َّفْرَتُُوُى ْم لَِقوِلِِ ْم أ
ُ َن اْ ِإل َم َام َم ْع َ
ِفَِإ ْن ق
اصيَّ ِة النُّبُ َّوة فَ َكأَنَّ ُهم
ّْ صغِ ِري املآمث َوَكبِ ِريَىا ِم ْن َخ َ الزلَ ِل َو
َّ اْلَطَأ َوْ
ِ َ ِِ
َّ
َصلى اهللُ َعلَْيو َو َسل َم قُ ْلنَا َى َذا ال َّ ّْ اصيَّةَ النُّبُ َّوة لغَ ِْري الن
َ َِّب ِ ّْ أَثْبَتُوا َخ
ت النُّبُ َّوة لِغَ ِْريهِ بَ ْع َدهُ َوقدَ ِب لَوُ أَ ْن يُثْب
ِ َِّ
ُ ب الْك ْفَر َوإَّنَا الْ ُموج
ِ
ُ يُوج
.َّس ِخ لِ َش ِر َيعتِ ِو
ْ ب الن َص
ِ ِ ِثَبت أَنَّو خ َاَت النَّبِيّْي أَو ي ثْب
َ ْت لغَ ِْريه َمن َ ُ ْ َ ُ َ ُ ََ
Artinya: Jika ditanyakan, tidakkah Tuan menganggap kafir
terhadap mereka karena pernyataannya, bahwasanya Imam
adalah ma'shum. Padahal kema'shuman dari kesalahan,
kekeliruan, dan dari dosa kecil serta besar adalah kekhususan
bagi Nabi yang berarti sesungguhnya mereka menetapkan
kekhususan Nabi pada selain Nabi SAW. Kami menjawab: "Hal
itu tidak menjadikan kufur. Adapun yang menjadikannya kufur itu
menetapkan kenabian pada seseorang sesudah Nabi SAW.
sedangkan beliau adalah akhir para Nabi, atau menetapkan
seseorang sesudah beliau dalam kedudukan memiliki kewenangan
merombak syari'at Islam yang dibawa beliau.
،وم ََّ ِ َن اْ ِإلمام ما دام أَنَّو و ِاجب الطَّاع َّ ِ فَهم ي عت
ٌص ُ َ َع
ْ م و
ُ ن أ
و ،ة َ ُ َ َ َََ ُ َ أ ن
َ و د
ُ ق َْ َ ْ ُ
ك فَ ُه ْم يُ َعلّْلُو َن ِ ِ ِ َّ اْلب ر ِمن ِِ ِ
َ َول َذل،الس َماء ُ ََْ فَإذاً الَ بُ َّد أَ ْن يَأْتيو
ِ ِِ َّ ص َمةَ اْ ِإل َم ِام بِأ ِ
َي
َّ ف أ َ صَّرَ َ َوالَ ُّيُْك ُن أَ ْن يَت،َن اْ َلو ْح َي يَأْتيو ْع
اض َعلَ ِيو ِ ِ ِِ ِِ ِ ٍ َ َت
َ فَلَ ْاع َرت،ِّوحى بِو م ْن عْند اهلل َحقا َ صُّرف إالَّ َوُى َو ُم
،ّْيع ِة ِ ِ ِِ ِ ِِف أَيَِّة ح ٍال ِمن اْْل
َ فَ َهذه ى َي َمْن ِزلَةُ اْ َلو ْح ِي عْن َد الش،َح َوال ْ َ
.ب ِ ِ ِيدتُهم ِِف َذل ِ ِِ
ٌ َوُك ُّل َى َذا ك ْذ.ًك قَدُّيا َ ْ ُ َ َوَىذه َعق
Artinya: Mereka meyakini, bahwasanya Imam selama ia wajib
ditaati dan ma'shum, ia musti menerima wahyu dari langit. Oleh
karena itu, mereka menjadikan alasan kema'shuman Imam
dengan datangnya wahyu kepadanya. Tidaklah mungkin ia
melakukan sesuatu kecuali dipastikan ia menerima wahyu dari
sisi Allah yang tidak terbantahkan dalam setiap hal. Inilah
kedudukan wahyu menurut Syi'ah yang menjadi aqidah mereka
dahulu kala yang semua itu adalah kebohongan.
MEMUTUSKAN
Ketiga : Rekomendasi
1. Masyarakat agar mewaspadai penyebaran setiap faham yang
bertentangan dengan ketentuan fatwa ini.
2. Pemerintah agar bertindak tegas terhadap setiap penyebaran
faham yang dapat dikategorikan penodaan dan/atau penistaan
agama.
Ditetapkan di : Jakarta
Pada tanggal : 2 Jumadil Akhir 1438 H.
1 Maret 2017 M.
Ketua Sekretaris
PROF. DR. H. HASANUDDIN AF, MA. DR. HM. ASRORUN NI’AM SHOLEH, MA.