Anda di halaman 1dari 50

Isra` dan Mi’raj

Pelimpahan Kepemimpinan Dunia


Ke Tangan Umat Islam
Muqaddimah
• Isra’ dan mi’raj Nabi saw merupakan salah satu mu’jizat Nabi
Mohammad saw, seperti halnya mu’jizat beliau membelah
rembulan, dan lain sebagainya.
• Peristiwa isra’ dan mi’raj Nabi saw terjadi pada bulan Rajab, 1
tahun atau 1,5 tahun sebelum hijrah ke Madinah.
• Saat itu usia Nabi saw 51 tahun 9 bulan 20 hari.
• Peristiwa isra’ dan mi’raj terjadi setelah pembatalan dan
perobekan dokumen pemboikotan kepada Nabi saw dan para
shahabat.[Asy Syaikh Wahbah al-Zuhailiy, al-Tafsiir al-Wasiith,
QS. 17:1]
Israa’
• Israa` bermakna perjalanan di waktu malam. Sebagian ulama menyatakan kata
[asraa] bermakna melakukan perjalanan dari awal malam.[Imam Qurthubiy, Al-
Jaami` li Ahkaam al-Quran, QS. (17):1].
• Isra’ : perjalanan di waktu malam dari Masjidil Haram menuju Masjidl al-Aqsha di
Baitul Maqdis . Kata [al-Masjid al-Haraam] di sini bisa bermakna tanah Haram
seluruhnya. Di dalam riwayat di sebutkan bahwa Nabi saw diisra`kan dari Masjidil
Haram itu sendiri. Ada pula yang menyatakan dari rumahnya Ummu Hani`,
setelah sholat ‘Isya’. [Syaikh Wahbah al-Zuhailiy, al-Tafsiir al-Muniir, QS.17:1].
• Waktu perjalanan dari Mekah menuju Syams, saat itu, 40 malam.
• Di dalam riwayat-riwayat shahih, beliau diperjalankan dari Masjid Haram ke
Masjid Aqsha dengan mengendarai Buraq. [Syaikh Wahbah al-Zuhailiy, al-Tafsiir
al-Muniir, QS.17:1, juz 15/12. Maktabah Syamilah]
Prof Dr. Asy Syaikh Wahbah al-Zuhailiy, al-
Tafsiir al-Muniir, QS.17;1

‫ وآية سورة النجم دالة على‬،‫ أن اآلية هنا دالة قطعا على إثبات اإلس راء‬:‫واخلالصة‬
،‫ إىل مستوى مسع فيه ص ريف األقالم‬،‫ وهو العروج والصعود إىل السموات‬:‫املع راج‬
.‫بعد وصوله إىل بيت املقدس‬
Kesimpulan: Ayat tersebut (Surat al-Israa` :1) menunjukkan dengan pasti
(qath’iy) penetapan Israa’, dan ayat Surat Al-Najm menunjukkan tentang
Mi’raj, yakni naik ke atas menuju langit-langit, hingga ke tingkatan di
mana beliau saw mendengar detak pena, setelah sampainya beliau saw
di Baitul Maqdis.
Mi’raj
• Menurut bahasa Arab, mi’raj artinya alat untuk naik ke atas dan al-sulam
(tangga), dan apa-apa yang digunakan Rasulullah saw naik di malam Isra’.
[al-Mu’jam al-Wasiith, Juz 2/592]
• Menurut istilah mi’raj artinya perjalanan Nabi saw naik ke atas, dari
Baitul Maqdis hingga ke Sidratul Muntaha.
• Nabi saw bertolak dari Masjidil Aqsha dan naik ke langit dengan
menggunakan mi’raj, semacam tangga untuk naik ke atas. Sedangkan
Buraq ditambah di pintu Masjid Aqsha untuk dikendarai kembali ke
Mekkah. [Imam Ibnu Katsir, Al-Siirah al-Nabawiyyah, Juz 2/99]
• Peristiwa mi’rajnya Nabi saw dijelaskan di dalam awal-awal surat An
Najm.
Tujuan Isra’ dan Mi’raj Nabi saw

• Untuk menunjukkan tanda-tanda kebesaran Allah swt, seperti


Sidratul Muntaha, para malaikat, pertemuan dengan arwah para
Nabi terdahulu, surga neraka , dan ibarat-ibarat yang lain.
• Untuk menunjukkan martabat dan kedudukan tinggi Nabi saw,
sekaligus mukjizat yang dipenuhi keajaiban yang hanya
dianugerahkan kepada beliau saw. Di antaranya menurut jumhur
para ulama, beliau menyaksikan Allah swt dengan mata telanjang.
• Menerima perintah untuk mengerjakan sholat lima waktu.
Sikap Terhadap Peristiwa Israa’ dan Mi’raj

• Di masa Nabi saw, kabar terjadinya peristiwa Israa’ dan Mi’raj


dijadikan senjata oleh orang kafir untuk mendeskriditkan
Nabi saw dan para sahabat.
• Ada sebagian kaum Muslim yang lemah imannya, murtad
dari agama Islam.
• Adapun kaum Muslim yang benar-benar beriman kepada
Nabi saw, peristiwa Israa` dan Mi’raj semakin mempertebal
dan menguatkan keimanan mereka.
‫ِّبِه اْل ْؤ ِم ُنوَن ُك ٌّل آ ِبالَّلِه اَل ِئَك ِتِه ُك ُتِبِه‬ ‫آ الَّر وُل َمِبا ُأْنِزَل ِإَل ِه ِم‬
‫َو‬ ‫َو َم‬ ‫َم َن‬ ‫َر َو ُم‬ ‫ْي ْن‬ ‫َم َن ُس‬
‫ِإ‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َأ‬ ‫ا‬ ‫ِمَس‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ا‬ ‫ِه‬‫ِل‬ ‫ِلِه اَل َفِّرُق َأ ٍد ِم‬
‫ُرُس َو َق ُل ْع َن َو َطْع َن ُغْف َر َنَك َرَّبَن َو َلْيَك‬ ‫َوُرُس ُن َبَنْي َح ْن‬
)285( ‫اْلَم ِص ُري‬
Rasul telah beriman kepada Al Qur'an yang diturunkan kepadanya dari
Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman
kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya.
(Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun
(dengan yang lain) dari rasul rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami
dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami
dan kepada Engkaulah tempat kembali". [TQS Al Baqarah (2):285]
Merefleksikan Israa’ dan Mi’raj

• Beriman kepada Allah swt dan Rasulnya, dan


semua yang dibawa Nabi Mohammad saw
dengan keimanan pasti, tanpa disusupi
keraguan dan kesamaran.
• Mewujudkan keimanan dalam bentuk taat dan
menjalankan hukum Allah swt dan RasulNya
tanpa memilih-milih dan memilah-milah.
‫ِط ِع الَّل الَّر وَل َفُأوَلِئَك اَّلِذي َأ الَّل َل ِه ِم‬
‫َمَع َن ْنَعَم ُه َع ْي ْم َن‬ ‫َه َو ُس‬ ‫َو َمْن ُي‬
‫ِف‬ ‫ِئ‬ ‫ِحِل‬ ‫ِء‬ ‫ِق‬
‫الَّنِبِّيَني َوالِّص ِّدي َني َوالُّش َه َد ا َوالَّص ا َني َوَح ُس َن ُأوَل َك َر يًق ا‬
“Dan barang siapa yang menaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-

sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para

shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah

teman yang sebaik-baiknya”. [TQS An Nisaa` (4): 69]


‫ُك‬ ‫َل‬ ‫ِل‬ ) 70 ( ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِد‬ ‫اًل‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫و‬
‫ُل‬ ‫ُق‬ ‫َّل‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫َّت‬
‫ُق‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫آ‬ ‫ي‬ ‫ِذ‬ ‫َّل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ُّي‬‫َأ‬ ‫ا‬
‫ُي ْح ْم‬ ‫ْص‬ ‫ًد‬ ‫َقْو َس‬ ‫َه َو‬ ‫ُن‬ ‫َن َم‬ ‫َي َه‬
‫ِظ‬ ‫َّل‬ ‫ِط‬ ‫ِف‬
‫َأْع َم اَلُك ْم َو َيْغ ْر َلُك ْم ُذُنوَبُك ْم َو َمْن ُي ِع ال َه َوَرُس وَلُه َفَق ْد َفاَز َفْوًزا َع يًم ا‬

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah
perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan
mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-
Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar. [TQS Al
Ahzab (33):70-71]
‫ِإَمَّنا َك اَن َقْو َل اْلُم ْؤ ِمِنَني ِإَذا ُدُعوا ِإىَل الَّلِه َوَرُس وِلِه ِلَيْح ُك َم َبْيَنُه ْم َأْن َيُقوُلوا‬
‫و‬ ‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ِع‬ ‫ِط‬ ) 51 ( ‫و‬ ‫ِل‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ِئ‬ ‫و‬ ‫ُأ‬ ‫ا‬ ‫َأ‬ ‫ا‬ ‫ِمَس‬
‫َه َوَرُس َلُه َوْخَيَش‬ ‫َو َمْن ُي‬ ‫ْع َن َو َطْع َن َو َل َك ُه ُم ُم ْف ُح َن‬
‫و‬ ‫ِئ‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ِئ‬ ‫و‬‫ُأ‬ ‫ِه‬
‫الَّلَه َو َيَّتْق َف َل َك ُه ُم ْلَف ُز َن‬
Sesungguhnya jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada
Allah dan rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah
ucapan." "Kami mendengar dan kami patuh." Dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung. Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan
takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-
orang yang mendapat kemenangan. [TQS An Nuur (24):50-51]
‫َفاَل ِّب َك اَل ُيْؤ ِم ُن وَن َح ىَّت َحُيِّك وَك ِفي ا َش َج َبْيَنُه َّمُث اَل ِجَي ُد وا يِف َأْنُفِس ِه‬
‫ْم‬ ‫َر ْم‬ ‫َم‬ ‫ُم‬ ‫َوَر‬
‫َح َرًج ا َّمِما َقَض ْيَت َو ُيَس ِّلُم وا َتْس ِليًم ا‬

Maka demi Tuhanmu, mereka (pada hakekatnya) tidak beriman hingga mereka
menjadikan kamu hakim dalam perkara yang mereka perselisihkan, kemudian
mereka tidak merasa keberatan dalam hati mereka terhadap putusan yang kamu
berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.[TQS An Nisaa` (4):65]
Isyarat Peralihan Kepemimpinan Dunia Dari
Bani Israel Kepada Kaum Muslim
• Saat Nabi Mohammad saw tiba di Masjidil
Aqsha, beliau saw mengimami para nabi
dalam sholat berjama’ah.
• Asy Syaikh Prof Rawwas Qal’ahjie, menjelaskan
bahwa peristiwa imamah sholat itu
merupakan isyarat beralihnya kepemimpinan
dunia, dari Bani Israel ke tangan kaum Muslim.
‫َّن‬ ‫ا‬ ‫َّل‬ ‫ا‬ ‫ِب‬ ‫َأْل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ي‬‫ِئ‬
‫َك اَنْت َبُنو ِإْس َرا َل َتُس ُس ُه ْم ْن َي ُء ُك َم َه َل َك َنٌّيِب َخ َلَف ُه َنٌّيِب َو ُه اَل‬
‫ِإ‬
‫َنَّيِب ِد ي َتُك وُن َلَف ا َتْك َق اُلوا َف ا َتْأ َنا َق اَل ُفوا ِب ِة اَأْلَّوِل‬
‫َبْيَع‬ ‫ُخ ِإُء َّلُثُر ِئ َم ُمُر‬ ‫َبِلْع َو َس‬
‫ْم‬ ‫ا‬ ‫َع‬
‫ْس َتْر ُه‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫َّم‬ ‫َع‬ ‫ْم‬ ‫ُه‬‫ُل‬ ‫ا‬ ‫َس‬ ‫َه‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫َّن‬ ‫َف‬ ‫ْم‬ ‫ُه‬ ‫َّق‬ ‫َح‬ ‫ْم‬ ‫و‬ ‫ُط‬
‫َو ُه‬ ‫ْع‬‫َأ‬ ‫َّو‬‫َأْل‬ ‫ا‬‫َف‬
“Dahulu, Bani Israil selalu dipimpin dan dipelihara urusannya oleh
para Nabi. Setiap kali seorang Nabi meninggal, digantikan oleh Nabi
yang lain. Sesungguhnya tidak akan ada nabi sesudahku. (Tetapi)
nanti akan ada banyak Khalifah.” Para shahabat bertanya, “Apakah
yang engkau perintahkan kepada kami?” Beliau menjawab,
“Penuhilah bai'at yang pertama, dan yang pertama itu saja.
Berikanlah kepada mereka haknya karena Allah nanti akan menuntut
pertanggungjawaban mereka terhadap rakyat yang dibebankan
urusannya kepada mereka.”[HR. Imam Muslim]
Tegaknya Khilafah Islamiyah
Janji Allah Kepada Kaum Muslim
‫َو َع َد الَّل ُه اَّل ِذيَن َءاَم ُن وا ِم ْنُك ْم َو َعِم ُل وا الَّص اَحِلاِت َلَيْس َتْخ ِلَف َّنُه ْم يِف اَأْلْر ِض‬
‫ى‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِذ‬ ‫َّل‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِد‬ ‫ِّك‬ ‫َل‬ ‫ِه‬‫ِل‬ ‫ِم‬ ‫ي‬ ‫ِذ‬ ‫َّل‬ ‫ا‬ ‫َل‬ ‫ا‬ ‫ا‬
‫ُهَل‬
‫ْم‬ ‫َض‬ ‫َت‬‫ْر‬ ‫ُه‬
‫ْمِر َن ُم‬‫ُهَل‬ ‫َّن‬‫َن‬ ‫ْب‬
‫ِم ِد ِفَنِه ْن َق ْم َو ُيَم‬ ‫َف‬ ‫ْخ‬‫َت‬ ‫ْس‬ ‫َك َم‬
‫َو َلِلُيَبِّد َلَّنُه ْمِئ ْن َبْع َخ ْوِس ْم َأْم ًنا َيْع ُبُد وَنيِن اَل ُيْش ُك وَن يِب َش ْيًئا َو َمْن َك َف َر َبْع َد‬
‫َذ َك َفُأوَل َك ُه ُم اْلَف ا ُقوَن‬
“Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-
orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi
aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan
sesuatu apapun dengan Aku. Dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik.”[TQS An Nuur (24):55]
‫هذا وع د من اهلل لرس وله ص لى اهلل علي ه وس لم بأنه س يجعل أمت ه‬
‫خلفاء األرض‪ ،‬أي‪ :‬أئم َة الن اس وال والَة عليهم‪ ،‬وهبم تص لح البالد‪،‬‬
‫وختضع هلم العباد‪ ،‬وَلُيبدَلّن بعد خوفهم من الناس أمنا وحكما فيهم‪،‬‬
‫وقد فعل تبارك وتعاىل ذلك‪.‬‬

‫‪Imam Ibnu Katsir , Tafsir Ibnu Katsir, Juz 6, hal. 77‬‬


‫لي ورثنهم اهلل أرض املشركني من الع رب والعجم‪ ،‬فيجعلهم ملوكها‬
‫وساستها (َك َم ا اْس َتْخ َلَف اَّلِذيَن ِم ْن َقْبِلِه ْم ) يقول‪ :‬كما فعل مْن قبلهم‬
‫ذلك ببين إسرائيل‪ ،‬إذ أهلك اجلبابرة بالشأم‪ ،‬وجعلهم ملوكها وسكاهنا‬

‫‪Imam Thabariy, Tafsir Ath Thabariy, Juz 19, hal. 208‬‬


‫وه ذا وع د من اهلل س بحانه ملن آمن باهلل وعم ل األعم ال الص احلات‬
‫باالس تخالف هلم يف األرض ملا اس تخلف ال ذين من قبلهم من األمم ‪،‬‬
‫وه و وع د يعم مجي ع األم ة ‪ .‬وقي ل ‪ :‬ه و خاص بالص حابة ‪ ،‬وال وجه‬
‫ل ذلك ‪ ،‬ف إن اإلميان وعم ل الص احلات ال خيتص هبم ‪ ،‬ب ل ميكن وق وع‬
‫ذلك من كل واحد من هذه األمة‬

‫‪Imam Syaukaniy, Fath al-Qadiir, Juz 5, hal. 241‬‬


‫َو َع َد الَّلُه اَّلِذيَن آَم ُنوا ِم ْنُك ْم َو َعِم ُلوا الَّص اَحِلاِت َلَيْس َتْخ ِلَف َّنُه ْم يِف اَأْلْر ِض َك َم ا‬
‫َّن‬‫َل‬ ‫ِّد‬ ‫َل‬ ‫ى‬ ‫َت‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِذ‬‫َّل‬‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِد‬ ‫َّن‬ ‫ِّك‬ ‫َل‬ ‫ِه‬‫ِل‬ ‫ِم‬ ‫ي‬ ‫ِذ‬‫َّل‬‫ا‬ ‫َل‬ ‫ا‬
‫ْم َو ُيَب ُه ْم‬ ‫ُهَل‬ ‫َض‬ ‫ْر‬ ‫ْم َنُه ُم‬ ‫ُهَل‬ ‫َن‬ ‫ْب‬
‫َن ْن َق ْم َو ُيَم‬ ‫َف‬ ‫ْخ‬‫َت‬ ‫ْس‬
‫َذِل‬ ‫ا‬ ‫يِب‬ ‫و‬ ‫ِر‬ ‫يِن‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫َأ‬ ‫ِه‬‫ِف‬ ‫ِد‬ ‫ِم‬
‫ْن َبْع َخ ْو ْم ْم ًن َيْع ُب ُد َن اَل ُيْش ُك َن َش ْيًئ َو َمْن َك َف َر َبْع َد َك‬
)55( ‫َفُأوَلِئَك ُه ُم اْلَف اِس ُقوَن‬
Dan Allah telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan
mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa di bumi, sebagaimana Dia telah menjadikan orang-
orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang telah diridai-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam ketakutan menjadi
aman sentosa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada mempersekutukan
sesuatu apa pun dengan Aku. Dan barang siapa yang (tetap) kafir sesudah (janji)
itu, maka mereka itulah orang-orang yang fasik. [TQS An Nuur (24):55]
Imam Ibnu Katsir , Tafsir al-Quran al-’Adziim, Juz 6, hal. 77

‫هذا وع د من اهلل لرس وله ص لى اهلل علي ه وس لم بأن ه س يجعل أمت ه خلف اء‬
‫ وتخضع لهم‬،‫ وبهم تصلح البالد‬،‫ أئم َة الناس والوالَة عليهم‬:‫ أي‬،‫األرض‬
‫ وقد فعل تبارك‬،‫ وَلُيبدَلّن بعد خوفهم من الناس أمنا وحكما فيهم‬،‫العباد‬
.‫وتعالى ذلك‬
Ini adalah janji dari Allah swt kepada RasulNya saw, bahwasanya Allah akan
menjadikan umatnya khulafa` al-ardl : yakni pemimpin manusia dan penguasa
atas mereka. Dan dengan mereka, negeri mengalami perbaikan, dan semua
manusia tunduk kepada mereka, dan Allah akan mengganti keadaan mereka
setelah ketakutan mereka kepada manusia, (menjadi) aman dan menjadi
penguasa di tengah-tengah manusia. Dan Allah swt telah melaksanakan janji ini.
Imam Thabariy, Tafsir Ath Thabariy, Juz 19, hal. 208

‫ فيجعلهم ملوكها وساستها‬،‫ليورثنهم اهلل أرض المشركين من العرب والعجم‬


‫ كم ا فع ل مْن قبلهم ذل ك بب ني‬:‫(َك َم ا اْس َتْخ َلَف اَّل ِذ يَن ِم ْن َقْبِلِه ْم ) يق ول‬
‫ وجعلهم ملوكها وسكانها‬،‫ إذ أهلك الجبابرة بالشأم‬،‫إسرائيل‬
Sungguh, Allah benar-benar akan mewariskan kepada mereka, buminya orang-orang
Musyrik dari kalangan orang Arab maupun non Arab. Dan Allah menjadikan mereka
sebagai penguasa dan pengatur muka bumi. [sebagaimana Dia telah menjadikan
orang-orang yang sebelum mereka berkuasa[, (Abu Ja’far) berkata: Sebagaimana
Allah swt telah melakukan hal itu kepada orang sebelum mereka, pada Bani Israil.
Sebab, Bani Israil berhasil menghancurkan kekuasaan Jababirah di Syam dan Allah
menjadikan mereka (Bani Israil) sebagai penguasa dan penduduk Syam]
‫‪Imam Syaukaniy, Fath al-Qadiir, Juz 5, hal. 241‬‬

‫وه ذا وع د من اهلل س بحانه ملن آمن باهلل وعم ل األعم ال الص احلات‬
‫باالس تخالف هلم يف األرض ملا اس تخلف ال ذين من قبلهم من األمم ‪،‬‬
‫وه و وع د يعم مجي ع األم ة ‪ .‬وقي ل ‪ :‬ه و خاص بالص حابة ‪ ،‬وال وجه‬
‫ل ذلك ‪ ،‬ف إن اإلميان وعم ل الص احلات ال خيتص هبم ‪ ،‬ب ل ميكن وق وع‬
‫ذلك من كل واحد من هذه األمة‬
Kekuasaan Yang Mewujudkan Bisyarah Nabi saw
‫‪Hadits Riwayat Imam Ahmad‬‬

‫ا‬ ‫َأ‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ِإ‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫َأ‬ ‫َّل‬


‫َتُك وُن الُّنُبَّوُة ُك ْم َم َش َء ُه ْن َتُك َن َّمُث َيْرَفُعَه َذ َش َء ْن َيْرَفَعَه َّمُث‬
‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِف‬
‫َتُك وُن ِخ اَل َفٌة َعَلى ِم ْنَه اِج الُّنُبَّوِة َفَتُك وُن َم ا َش اَء الَّل ُه َأْن َتُك وَن َّمُث َيْرَفُعَه ا‬
‫و‬ ‫ُك‬ ‫َأ‬ ‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ُك‬ ‫ا‬ ‫ًّض‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ْلًك‬
‫َذ َش َء ُه ْن َيْرَفَعَه َت ُن ُم َع َفَي ُن َم َش َء ُه ْن َي َن‬ ‫و‬ ‫ُك‬ ‫َّمُث‬ ‫ا‬ ‫َأ‬ ‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ِإ‬
‫َّمُث َيْرَفُعَه ا ِإَذا َش اَء َأْن َيْرَفَعَه ا َّمُث َتُك وُن ُمْلًك ا َج ِرْبَّيًة َفَتُك وُن َم ا َش اَء الَّلُه َأْن‬
‫ِة‬ ‫ُّن‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ِم‬ ‫ى‬ ‫ِخ‬
‫َتُك وَن َّمُث َيْرَفُعَه ا ِإَذا َش اَء َأْن َيْرَفَعَه ا َّمُث َتُك وُن اَل َفًة َعَل ْنَه ِج ُبَّو َّمُث‬
‫َس َك َت (َرَواُه َاَمْحُد )‬
‫ُل‬
‫َس َيْب ُغ‬ ‫ي‬‫ِت‬ ‫َّم‬‫ُأ‬ ‫َّن‬‫ِإ‬ ‫ا‬ ‫ِر‬ ‫ا‬‫َغ‬ ‫ا‬ ‫ِر‬ ‫ا‬ ‫َش‬ ‫ُت‬ ‫َأ‬ ‫َأْل‬‫ا‬ ‫ي‬‫ِل‬ ‫ى‬ ‫َز‬ ‫َّل‬ ‫ل‬‫ا‬ ‫َّن‬ ‫ِإ‬
‫َه‬ ‫َه‬ ‫َض‬
‫َو ِل ِم ْر َفَر ْي َم َق َو َم َب َو‬ ‫َه‬
‫ ص حيح مس لم‬,‫“ (أخرج ه االم ام مس لم‬...‫ُمْلُك َه ا َم ا ُزِوَي ي ْنَه ا‬
‫س نن اب و‬,‫اب و داود‬, 4:472 ‫ س نن الترم ذي‬,‫ الترم ذي‬,4:2215
)4:97,‫داود‬
”Sesungguhnya Allah swt telah mengumpulkan (dan
menyerahkan) bumi kepadaku, sehingga aku bisa
menyaksikan timur dan baratnya. Sesungguhnya
umatku, kekuasaannya akan mencapai apa yang telah
dikumpulkan dan diserahkan kepadaku”.[HR. Imam
Muslim, Tirmidziy, dan Abu Dawud]
Imam al-Khathabiy mengatakan:

‫ َو َم ْع َن اُه َأَّن اَأْلْرَض ُزِوَيْت ِلي ُجْم َلُتَه ا َم َّرًة َواِح َد ًة َفَرَأْيت َمَش اِرَقَه ا‬..“
‫ ثم هي تفتح ألم تي ج زأ فج زأ ح تى يص ل مل ك أم تي إلى ك ل‬, ‫َو َم َغاِرَبَه ا‬
‫ تحفة االحوذي‬,‫ (العالمة الشيخ محمد عبد الرحمن المباركفوري‬...‫أجزائها‬
)4:468,‫بشرح سنن الترمذي‬
”..Maknanya adalah, sesungguhnya bumi telah dikumpulkan dan diserahkan
kepadaku seluruhnya secara serentak, sehingga aku bisa menyaksikan timur
dan baratnya. Kemudian, bumi akan ditaklukkan untuk ummatku bagian
demi bagian, hingga kekuasaan umatku meliputi seluruh bagian muka
bumi”..[Imam al-Mubarakfuriy, Tuhfat al-Ahwadziy bi Syarh Sunan al-
Tirmidziy, juz 4/468]
Hadits Riwayat Imam Ahmad

‫ا‬ ‫ َلِن‬،‫ َلِن اَأْلِم َأِم ا‬،‫َل ْف َت َّن اْلُق َطْنِط يِنَّيُة‬
‫ُري ُريَه َو ْع َم َجْلْيُش‬ ‫َف ْع َم‬ ‫ُت َح ْس‬
‫ا‬ ‫ِل‬
‫َذ َك َجْلْيُش‬
”Sungguh, akan ditaklukkan Konstantinopel. Sebaik-
baik amir adalah amirnya ( amir yang menaklukkan
Konstantinopel) dan sebaik-baik pasukan adalah
pasukannya (pasukan yang menaklukkan kota itu)”.
[HR. Imam Ahmad]
‫‪Imam Ibnu ’Asakir di dalam Kitab Tarikhnya‬‬
‫‪menuturkan sebuah riwayat sebagai berikut:‬‬

‫قرأت خبط أيب احلسني حممد بن عبد اهلل ال رازي ‪ ،‬أنا أبو احلسن أمحد بن‬
‫عمري بن حوصا ‪ ،‬نا أبو عامر موسى بن عامر ‪ ،‬نا الوليد بن مسلم ‪ ،‬نا‬
‫مروان بن جناح ‪ ،‬عن يونس بن ميسرة بن حلبس قال ‪ :‬قال رسول اهلل (‬
‫" هذا األمر ( يعين اخلالفة ) كائن بعدي باملدينة مث بالشام مث باجلزيرة مث‬
‫بالعراق مث باملدينة مث ببيت املقدس فإذا كان ببيت املقدس أمت عقر دارها‬
‫ولن خيرجها قوم فتعود إليهم أبدا "(‪ . )352‬وهذا حديث مرسل رجاله‬
‫ثقات‬
‫‪Imam Abu Dawud menuturkan sebuah hadits dari ’Abdullah bin‬‬
‫‪Hawalah al-Azdiy bahwasanya beliau berkata:‬‬

‫ْغ‬ ‫َل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ِم‬ ‫ا‬ ‫ْق‬‫َأ‬ ‫ى‬ ‫َل‬ ‫ْغ‬ ‫ِل‬ ‫َّل‬ ‫ِه‬ ‫َل‬ ‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫َّل‬ ‫ِه‬‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ُل‬‫و‬ ‫ا‬
‫َن‬
‫ْم ْم‬ ‫َن‬ ‫َف‬ ‫َن‬ ‫ْع‬ ‫َج‬ ‫َف‬
‫َر‬ ‫َن‬ ‫َد‬ ‫َع‬ ‫َن‬ ‫َن‬
‫َو َم َم‬ ‫َس‬ ‫ْي‬ ‫َع‬ ‫ُه‬ ‫َص‬ ‫ُس‬‫َبَعَثَن َر‬
‫ِإ‬ ‫ِك‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ِف‬
‫َش ْيًئا َو َع َرَف اَجْلْه َد يِف ُوُج و َن َفَق َم َن َفَق َل ُه َّم اَل َت ْلُه ْم َّيَل‬
‫َّل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ِه‬
‫َفَأْض ُعَف َعْنُه اَل َتِكْلُه ِإىَل َأْنُفِس ِه ْع ِج ُزوا َعْنَه ا اَل َتِكْلُه ىَلِإ‬
‫ْم‬ ‫َو‬ ‫ْم َفَي‬ ‫ْم‬ ‫ْم َو‬
‫ا‬ ‫يِت‬ ‫ا‬ ‫ى‬
‫ْو َق َل َعَل َه َم َّمُث َق َل‬ ‫ا‬ ‫َأ‬ ‫ي‬ ‫ِس‬‫ْأ‬ ‫ى‬ ‫َل‬ ‫َد‬ ‫َّمُث‬ ‫ِه‬ ‫َل‬ ‫ا‬‫و‬ ‫ِث‬ ‫ْأ‬‫َت‬ ‫ِس‬ ‫َّنا‬ ‫ل‬ ‫ا‬
‫َر‬ ‫َع‬ ‫َض‬
‫ْم َو َع َي ُه‬ ‫ْي‬ ‫َع‬ ‫َفَيْس ُر‬
‫َيا اْبَن َح َواَلَة ِإَذا َرَأْيَت اِخْلاَل َفَة َقْد َنَزَلْت َأْر َض اْلُم َق َّد َس ِة َفَق ْد َدَنْت ال َّزاَل ِزُل‬
‫اْل اَل ِب اُأْل و اْلِعَظا الَّس ا ُة ِئٍذ َأ ِم الَّناِس ِم ِدي ِذِه ِم‬
‫ْن َي َه ْن‬ ‫ُم َو َع َيْو َم ْقَرُب ْن‬ ‫َو َب ُل َو ُم ُر‬
‫اَلَة ْمِحِص‬ ‫ْأِس َك َقاَل َأ و ا د ُد الَّلِه‬
‫ٌّي‬ ‫ْبُن َح َو‬ ‫ُب َد ُو َعْب‬ ‫َر‬
‫‪Imam Muslim dan Imam Ahmad menuturkan sebuah‬‬
‫‪hadits dari Abu Nadlrah dari Jabir ra bahwasanya Abu‬‬
‫‪Nadlrah berkata:‬‬

‫• ُك َّنا ِعْن َد َج اِبِر ْبِن َعْب ِد اِهلل‪َ ،‬ق اَل ‪ُ :‬يوِش ُك َأْه ُل اْلِع َراِق َأْن اَل ْجُيىَب ِإَلْيِه ْم َقِف يٌز ‪،‬‬
‫َواَل ِد ْرَه ٌم‪ُ ،‬قْلَن ا‪ِ :‬م ْن َأْيَن َذاَك ؟ َق اَل ‪ِ :‬م ْن ِقَب ِل اْلَعْج ِم ‪ْ ،‬مُيَنُع وَن َذِل َك ‪َّ ،‬مُث َق اَل ‪:‬‬
‫ِإَل ِه ِد يَن ا ‪ ،‬اَل ِّد ٌّي ‪ْ ،‬لَن ا‪ِ :‬م َأ َذاَك ؟ ِم‬ ‫َأ‬ ‫ِم‬‫ا‬ ‫الَّش‬ ‫َأ‬ ‫ِش‬‫و‬
‫ْن‬ ‫ُق ْن ْيَن‬ ‫ْن اَل ْجُيىَب ْي ْم ٌر َو ُم‬ ‫ْه‬
‫ِم ُل‬ ‫ُك‬ ‫ُي‬
‫ًة ‪َّ ،‬مُث َق اَل ‪َ :‬ق اَل وُل اِهلل‬ ‫)‬ ‫‪1‬‬ ‫(‬ ‫َك‬ ‫َّمُث‬ ‫‪:‬‬ ‫َل‬‫ا‬ ‫‪،‬‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫و‬
‫َب ُّر ْمُيَنُع َن َذ َك َق‬‫ال‬ ‫ِل‬ ‫ِق‬
‫َرُس‬ ‫ُه َنْيَه‬ ‫َس َت‬
‫َص َّلى اُهلل َعَلْي ِه َو َس َّلَم ‪َ " :‬يُك وُن يِف آِخ ِر ُأَّم يِت َخ ِليَف ٌة‪ْ ،‬حَيُث و اْلَم اَل (‪َ )2‬ح ْثًوا‪،‬‬
‫(‪ )3‬اَل ُّد ًّدا "‪َ ،‬ق اَل ا ِر ‪ُ :‬قْل َأِليِب َنْض َة‪َ :‬أيِب اْل اَل ِء ‪َ " :‬أ اِن ِه‬
‫َتَرَي‬ ‫َر َو َع‬ ‫ُجْلَرْي ُي َف ُت‬ ‫َيُع ُه َع‬
‫ُعَم َر ْبَن َعْبِد اْلَعِزيِز ؟ " َفَق ااَل ‪ " :‬اَل " (‪)4‬‬
“Kami sedang berada di sisi Jabir bin ‘Abdullah ra. Beliau berkata, “Begitu
cepatnya penduduk Irak dihalangi untuk mendapatkan qafiz dan dirham”.
Kami bertanya, “Siapa yang melakukan itu?’. Jabir ra menjawab, “Orang ‘Ajam,
yang mereka menghalangi hal itu”. Kemudian Jabir ra berkata kembali,
“Begitu cepatnya penduduk Syam dihalangi untuk mendapatkan dinar dan
muddiy”. Kami bertanya, “Siapa yang melakukan hal itu?”. Orang Romawi
yang menghalangi hal itu”. Abu Nadlarah berkata, “Lalu beliau diam tidak
berkata apapun”. Lalu, Jabir ra berkata, “Rasulullah saw bersabda, “Akan
muncul di akhir umatku, seorang Khalifah yang memberikan harta sangat
banyak, yang ia tidak pernah menghitung jumlahnya”. Al-Jurairiy berkata,
“Saya bertanya kepada Abu Nadlrah dan Abu al-‘Ala`, “Apakah kalian
berpendapat bahwa khalifah itu adalah ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz? Keduanya
menjawab, “Tidak”.[HR. Imam Ahmad dan Muslim]
Hadits-hadits Tentang Imam Mahdiy
Hadits Riwayat Imam Abu Dawud

‫َلْو ْمَل َيْب َق ِم َن ال َّد ْه ِر ِإَّال َيْو ٌم َلَبَعَث الَّل ُه َرُج ًال ِم ْن َأْه ِل َبْيىِت ْمَيُألَه ا‬
‫ِل‬
‫َعْد ًال َك َم ا ُم َئْت َج ْوًرا‬
“Seandainya masih tersisa waktu, walaupun hanya
sehari saja, niscaya Allah akan mengutus seorang
laki-laki dari keluargaku yang memenuhi waktu
dengan keadilan sebagaimana, sebagaimana
sebelumnya waktu dipenuhi oleh kelaliman”. [HR.
Imam Abu Dawud dari ‘Ali ra]
Imam Tirmidziy menuturkan sebuah hadits dari
‘Abdullah, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

‫ِم َأْه ِل ِتي اِط‬ ‫ِل‬


‫ا‬
‫َبْي ُيَو ُئ ْس ُم ُه‬ ‫َال َت ْذ َه ُب ال ُّد ْنَيا َح َّتى َيْم َك َع َرَب َرُج ٌل ْن‬
‫ال‬
.‫ َوَأِبي ُه َرْيَرَة‬، ‫ َوُأِّم َس َلَم َة‬، ‫ َوَأِبي َس ِعيٍد‬، ‫ َو ِفي الَب اِب َعْن َعِلٍّي‬.‫اْس ِم ي‬
. ‫َو َه َذ ا َح ِد يٌث َح َس ٌن َص ِح يٌح‬
“Dunia tidak akan lenyap hingga seorang laki-laki dari
keluargaku berkuasa di Arab, yang namanya seperti
namaku”. Isi hadits ini juga diriwayatkan dari ‘Ali ra, Abi
Sa’id, Ummu Salamah, dan Abu Hurairah ran. Hadits ini
hasan shahih]
‫‪Imam Abu Dawud meriwayatkan sebuah hadits dari‬‬
‫‪‘Abdullah dari Nabi saw, bahwasanya Nabi saw‬‬
‫‪bersabda:‬‬

‫ِم ال ُّد ا ِإَّال »‪َ .‬ق اَل اِئ ُة ىِف ِديِث ِه« َلَط َّوَل الَّل َذِل‬
‫ُه َك‬ ‫َز َد َح‬ ‫َلْو ْمَل َيْب َق َن ْنَي َيْو ٌم‬
‫اْلَيْو َم »‪َّ .‬مُث اَّتَفُق وا « َح ىَّت َيْبَعَث ِفي ِه َرُج ًال ِم ىِّن »‪َ .‬أْو « ِم ْن َأْه ِل َبْيىِت‬
‫ِف‬ ‫ِد‬
‫ُيَواِط ُئ اُمْسُه اِمْس ى َواْس ُم َأِبي ِه اْس َم َأىِب »‪َ .‬زاَد ىِف َح ي ْط « ْمَيُأل‬
‫ٍر‬ ‫ِث‬
‫ا‬
‫ُس ْف َي َن‬ ‫ِث‬ ‫ي‬ ‫ِد‬ ‫ىِف‬ ‫َل‬ ‫ا‬ ‫َق‬ ‫»‪.‬‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ْل‬
‫ُظ‬ ‫ِل‬ ‫ا‬ ‫َك‬ ‫ًال‬ ‫ْد‬ ‫ا‬ ‫ًط‬ ‫ِق‬ ‫اَأل‬
‫َح‬ ‫ًم َوَج ْوًر َو‬ ‫ْت‬ ‫َئ‬ ‫َم ُم‬ ‫َع‬ ‫ْر َض ْس َو‬
‫« َال َت ْذ َه ُب َأْو َال َتْنَق ِض ى ال ُّد ْنَيا َح ىَّت ْمَيِل َك اْلَع َرَب َرُج ٌل ِم ْن َأْه ِل َبْيىِت‬
‫ا‬ ‫ٍر‬ ‫ْك‬ ‫ىِب‬
‫َأ‬ ‫ا‬ ‫و‬
‫َق َل ُب َد ُوَد َلْف ُظ ُعَم َر َو َب َمِبْع ىَن ُس ْف َي َن‬ ‫َأ‬ ‫ا‬ ‫»‪.‬‬ ‫ى‬ ‫ِمْس‬‫ا‬ ‫ا‬ ‫ِط‬ ‫ا‬
‫ُمْس‬
‫ُيَو ُئ ُه‬
“Seandainya di dunia ini tidak ada waktu tersisa kecuali hanya sehari
saja”, Zaidah berkata di dalam haditsnya, “Niscaya Allah akan
memanjangkan hari itu”, lalu mereka bersepakat, “Hingga Allah
mengutus di hari itu seorang laki-laki dariku”, atau “seorang laki-laki
dari keluargaku (ahlul bait), yang namanya seperti namaku dan
bapaknya seperti bapakku”. Ada tambahan di dalam haditsnya Fithr,
“Yang memenuhi dunia dengan keadilan dan kesetaraan, sebagaimana
sebelumnya dunia dipenuji oleh kedzaliman dan kelaliman”. Nabi
saw bersabda, dalam haditsnya Sufyan, “Dunia tidak akan lenyap atau
binasa, hingga seorang laki-laki dari keluargaku berkuasa di Arab,
yang namanya seperti namaku”. Imam Abu Dawud berkata, “Lafadz
dari ‘Umar dan Abu Bakar semakna dengan hadits yang lafadznya dari
Sufyan]
‫‪Imam Ahmad meriwayatkan sebuah hadits dari Abu‬‬
‫‪Sa’id al-Khudriy bahwasanya ia berkata‬‬

‫ُأَبِّش ُرُك ْم ِباْلَم ْه ِدِّي ُيْبَعُث يِف ُأَّم يِت َعَلى اْخ ِتاَل ٍف ِم َن الَّن اِس َوَزاَل ِزَل ‪َ ،‬فَيْم ُأَل اَأْلْر َض ِقْس ًطا َو َع ْد اًل ‪،‬‬
‫َك َم ا ُمِلَئْت َج ْوًرا َو ُظْلًم ا‪َ ،‬يْرَض ى َعْن ُه َس اِكُن الَّس َم اِء َو َس اِكُن اَأْلْر ِض ‪َ ،‬يْق ِس ُم اْلَم اَل ِص َح اًح ا "‬
‫َفَق اَل َلُه َرُج ٌل‪َ :‬م ا ِص َح اًح ا ؟ َقاَل ‪ِ " :‬بالَّس ِوَّيِة َبَنْي الَّناِس " َقاَل ‪َ " :‬وْمَيُأَل اُهلل ُقُلوَب ُأَّم ِة َحُمَّم ٍد َص َّلى‬
‫اُهلل َعَلْيِه َو َس َّلَم ِغىًن ‪َ ،‬و َيَس ُعُه ْم َعْد ُلُه‪َ ،‬ح ىَّت َيْأُمَر ُمَناِدًيا َفُيَناِدي َفَيُقوُل ‪َ :‬مْن َلُه يِف َم اٍل َح اَج ٌة ؟ َفَم ا‬
‫َيُق وُم ِم َن الَّناِس ِإاَّل َرُج ٌل (‪َ )1‬فَيُق وُل (‪ )2‬أنا‪ ،‬فيقول‪ :‬اْئِت الَّس َّداَن ‪َ -‬يْع يِن اَخْلاِزَن ‪َ -‬فُق ْل َلُه‪ِ :‬إَّن‬
‫اْلَم ْه ِدَّي َي ْأُمُرَك َأْن ُتْع ِط َييِن َم ااًل ‪َ ،‬فَيُق وُل َل ُه‪ :‬اْح ِث َح ىَّت ِإَذا َج َعَل ُه يِف ِح ْج ِرِه َوَأْبَرَزُه َن ِد َم‪َ ،‬فَيُق وُل ‪:‬‬
‫ُك ْنُت َأْج َش َع ُأَّم ِة َحُمَّم ٍد َنْف ًس ا‪َ ،‬أَو َعَج َز َعيِّن َم ا َو ِس َعُه ْم ؟ َقاَل ‪َ :‬فَيُرُّدُه َفاَل َيْق َبُل ِم ْن ُه‪َ ،‬فُيَق اُل َلُه‪ِ :‬إَّنا‬
‫اَل‬ ‫َّمُث‬ ‫‪-‬‬ ‫ِس ِن ‪َ -‬أ َمَثاِن ِس ِن ‪َ ،‬أ ِت ِس ِن‬ ‫اَل َنْأ ُذ ا َأ َط ا ‪ُ ،‬ك وُن َك َذ ِل‬
‫َخ ْيَر‬ ‫َني ْو ْس َع َني‬ ‫َك َس ْبَع َني ْو‬ ‫ُخ َش ْيًئ ْع ْيَن ُه َفَي‬
‫ِة‬
‫يِف اْلَعْيِش َبْع َد ُه ‪َ -‬أْو َقاَل ‪َّ :‬مُث اَل َخ ْيَر يِف اَحْلَيا َبْع َد ُه‬
• “Aku akan mengabarkan kepada kalian tentang Al-Mahdiy. Ia diutus kepada umatku ketika
manusia berselisih dan mengalami kekacauan. Lalu, ia memenuhi bumi dengan kesetaraan
dan keadilan, sebagaimana sebelumnya bumi dipenuhi kelaliman dan kedzaliman. Seluruh
penduduk langit dan bumi ridlo kepadanya. Dan ia membagi-bagi harta dengan shihahan”.
Seorang laki-laki bertanya, “Apa yang dimaksud dengan shihahan? Beliau menjawab,
“Dengan kadar yang sama di antara manusia”. Beliau bersabda, “Allah memenuhi hati umat
Mohammad saw dengan kekayaan dan membahagiakan mereka dengan keadilannya.
Hingga seorang penyeru berseru, “Siapa yang masih membutuhkan harta? Tak seorang pun
dari manusia yang berdiri, kecuali hanya satu orang laki-laki, seraya berkata, “Saya”.
Penyeru itu berkata, “Panggilah bendahara, dan katakanlah kepadanya, “Sesungguhnya
Mahdiy memerintahkanmu agar kamu memberiku harta”. Maka laki-laki itu berkata kepada
bendahara, “Berikanlah”, hingga ketika ia meletakkan harta itu di kamarnya dan melihatnya,
maka ia menyesal”. Laki-laki itu pun berkata, “Aku ini adalah umat Nabi Mohammad saw
yang paling tamak. Atau, apakah yang diberikan kepada mereka sedikit dibandingkan yang
diberikan kepadaku? Beliau bersabda,”Lalu, laki-laki itu mengembalikan harta itu, namun
bendahara itu menolaknya. Dikatakan kepada laki-laki itu,”Kami tidak akan menarik sesuatu
yang sudah kami berikan”. Hal itu berlangsung selama 7 tahun (atau 8 atau 9 tahun). Lalu,
setelah itu tidak ada lagi penghasilan yang baik. Kemudian, tidak ada lagi kebaikan di dalam
kehidupan”.[HR. Imam Ahmad. Menurut Imam Al-Haitsamiy, perawinya banyak yang tsiqah]
Imam Thabaraniy menuturkan sebuah riwayat dalam
Kitab al-Kabir dari Qais bin Jabir dari bapaknya, dari
kakeknya, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:

‫ِء‬ ‫ِد‬ ‫ِم‬ ‫ِء‬ ‫ِد‬ ‫ِم‬ ‫ِد‬


، ‫ َو ْن َبْع اُألَم َرا ُمُلوٌك‬،‫ َو ْن َبْع اُخْلَلَف ا ُأَم َراُء‬،‫َسَيُك وُن ِم ْن َبْع ي ُخ َلَف اُء‬
‫ َّمُث ْخَيُرُج َرُج ٌل ِم ْن َأْه ِل َبْييِت ْمَيُأل اَألْر َض َع ْد ال َك َم ا‬،‫َو ِم ْن َبْع ِد اْلُم ُلوِك َجَباِبَرٌة‬
‫و‬ ‫ا‬ ‫ا‬‫ِب‬ ‫يِن‬ ‫ي‬ ‫ِذ‬‫َّل‬‫ا‬ ، ‫ا‬ ‫ا‬ ،‫ا‬ ‫ِل‬
‫َبَعَث َحْلِّق َم ُه َو ُد َنُه‬ ‫ُم َئْت َج ْوًر َّمُث ُيَؤَّم ُر ْلَق ْح َط ُّيِن َفَو‬
“Setelahku akan ada para khalifah. Setelah para khalifah, muncullah umara’, dan
setelah ‘umara’ muncullah para raja, dan setelah para raja, muncullah jabaabirah
(dictator). Lalu, muncullah seorang laki-laki dari keluarga yang memenuhi bumi
dengan keadilan sebagaimana sebelumnya dunia dipenuhi kelaliman. Setelah
masanya berakhir, al-Qahthaniy akan memerintah. Demi Dzat yang mengutusku
dengan kebenaran, ia sama dengan dirinya”.[HR. Imam Thabaraniy]
Imam Thabaraniy menuturkan di dalam Al-Ausath
sebuah hadits dari Abu Hurairah ra, bahwasanya Nabi
saw bersabda:

‫ُأَّم يِت ِفي ِه‬ ، ‫ ِإال َفِت‬، ‫ِإال َث اٍن‬ ‫َف‬ ‫ِص‬‫ُق‬ ‫ْن‬ ‫ِإ‬ ، ‫ُّي‬ ‫ِد‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫يِت‬ ‫ُأ‬
‫َّم‬ ‫يِف‬ ‫ُن‬‫و‬ ‫َيُك‬
‫َع‬‫ْن‬ ‫ٌع‬
‫َر َس َو َف َم َو ْس َت ُم‬ ‫ْبٌع‬ ‫ْه‬ ‫َم‬
‫ ال َت َّد ِخ اَأل ِب ٍء‬،‫ ِس الَّل الَّس ا َل ِه ِم ْد ا ا‬،‫وا ِم َل ا‬ ‫ِن‬
‫ِمْع َم ًة ْمَلِتَيْنَعُم َث َه ُيْر ُل ُه َم َء َع ْي ْم َرِد ًر َو ِط ُر ْر ُض َش ْي‬
"‫ ُخ ْذ ُه‬: ‫ َأْع يِن َفَيُقوُل‬، ‫ َيا َم ْه ُّي‬: ‫ َفَيُقوُل‬،‫َن الَّنَبا َواْلَم اُل ُك ُد وٌس َيُقوُم الَّرُج ُل‬
“Akan muncul di tengah-tengah umatku, Al Mahdiy, walaupun masanya pendek,
yakni tujuh, atau delapan, atau sembilan tahun, namun umatku mendapatkan
kenikmatan pada dirinya dengan kenikmatan yang tiada taranya. Allah swt
menurunkan air hujan dari langit untuk mereka, dan bumi tidak menyimpan apapun
dari tetumbuhan. Harta melimpah ruah hingga tertimbun. Ada seorang laki-laki
berkata, “Wahai Mahdiy, berilah aku”. Maka Mahdiy menjawab, “Ambilkan
untuknya”. [HR. Imam Ath Thabaraniy. Imam al-Haitsamiy menyatakan, “Imam
Thabaraniy meriwayatkannya di dalam Kitab al-Ausath, dan rijalnya tsiqqah]
‫‪Dari jalur Imam Ad Daruquthniy di Kitab Al-Afrad, dan Imam Thabaraniy‬‬
‫‪di dalam Kitab al-Ausath (Majmuu’ al-Ausath) dari Abu Hurairah ra; dan‬‬
‫‪juga yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad, Abu Dawud dan lain-lain dari‬‬
‫‪Ummu Salamah ra, dari Nabi saw, bahwasanya beliau bersabda:‬‬

‫ِم َأ ِل اْل ِديَنِة اِر ا ِإىَل َّك َة ْأِتي ِه َنا ِم‬ ‫ُك وُن ا ِتَالٌف ِعْن َد ِت ِليَف ٍة‬
‫ٌس ْن‬ ‫َم ْو َخ َفَيْخ ُرُج َرُج ٌل ْن ْه َم َه ًب َم َفَي‬ ‫ْخ‬ ‫َي‬
‫َأْه ِل َّك َة ْخ ِر وَن ُه ُه َك اِرٌه اِي وَن ُه َنْي ال ُّرْك ِن اْل َق اِم ْب ُث ِإَلْي ِه ْع ٌث ِم الَّش اِم‬
‫َب َن‬ ‫َو َم َو ُي َع‬ ‫َفُيَب ُع َب‬ ‫َم َفُي ُج َو َو‬
‫َفُيْخ َس ُف ِهِبْم ِباْلَبْيَد اِء َبَنْي َم َّك َة َواْلَم ِديَنِة َفِإَذا َرَأى الَّناُس َذِلَك َأَتاُه َأْبَد اُل الَّش اِم َو َعَص اِئُب َأْه ِل‬
‫اْلِع َراِق َفُيَباِيُعوَن ُه َبَنْي ال ُّرْك ِن َواْلَم َق اِم َّمُث َيْنَش ُأ َرُج ٌل ِم ْن ُقَرْيٍش َأْخ َواُل ُه َك ْلٌب َفَيْبَعُث ِإَلْيِه ْم َبْع ًث ا‬
‫َيْظَه وَن َعَلْيِه َذِلَك ْعُث َك ْلٍب اَخْلْيَبُة ِل ْمَل ْش َه ْد َغِني َة َك ْلٍب ْق ِس اْل اَل ْع ىِف‬
‫َفَي ُم َم َو َي َم ُل‬ ‫َم‬ ‫َم ْن َي‬
‫ِق‬
‫َو‬ ‫ْم َو َب‬ ‫َف ُر‬
‫ِس ِن‬ ‫ُث‬ ‫ْل‬ ‫ِض‬ ‫اَأل‬ ‫ىَل‬‫ِإ‬ ‫ِه‬‫ِن‬ ‫ا‬ ‫ِجِب‬ ‫َال‬ ‫ِإل‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ‫ْل‬ ‫وسلم‪-‬‬ ‫عليه‬ ‫اهلل‬ ‫‪-‬صلى‬ ‫ِه‬ ‫ِّي‬‫ِب‬
‫َن‬ ‫ِة‬‫َّن‬ ‫ِب‬ ‫ِس‬ ‫َّنا‬ ‫ل‬ ‫ا‬
‫ْر َفَي َب َس ْبَع َني‬ ‫َر‬ ‫ُم‬ ‫ْس‬ ‫ُي‬ ‫َو‬ ‫ْم‬ ‫ُس‬
‫َّمُث ُيَتَوىَّف َو ُيَص ِّلى َعَلْي ِه اْلُمْس ِلُم وَن »‪َ .‬ق اَل َأُبو َداُوَد َق اَل َبْع ُض ُه ْم َعْن ِه َش اٍم « ِتْس َع ِس ِنَني »‪.‬‬
‫َو َقاَل َبْعُضُه ْم « َس ْبَع ِس ِنَني »‪ .‬قال اهليثمي ‪ :‬رواه الطرباين يف األوسط ورجاله رجال الصحيح‬
“Akan ada perselisihan menjelang kematian seorang Khalifah. Lalu, keluarlah seorang laki-laki
penduduk Madinah dengan cepat menuju Mekah. Penduduk kota Mekah mendatangi laki-laki
itu, dan mereka mengeluarkan laki-laki itu dari rumahnya, walaupun laki-laki itu menolak.
Kemudian, mereka membai’at laki-laki itu di antara Hajar Aswad dan Maqam Ibrahim. Lalu
dikirimlah kepadanya pasukan perang dari Syams, namun pasukan itu ditenggelamkan (terkubur)
di Bida’ antara Mekah dan Madinah. Ketika manusia melihat itu, maka datanglah Abdaal Al-
Syams [(30 atau 40 orang sholeh yang hatinya seperti Nabi Ibrahim as, di mana jika seorang di
antara mereka meninggal, maka Allah swt akan mengganti posisinya dengan orang lain)] dan
sekelompok orang terpilih dari Iraq mendatanginya, lalu membai’atnya (Mahdiy) di antara Hajar
Aswad dan Maqam Ibrahim. Lalu, muncullah seorang laki-laki dari Quraisy (bapaknya orang
Quraisy dan ibunya berasal dari suku Kalab). Ia mengirim pasukan kepada mereka (orang-orang
yang membai’at Imam Al Mahdiy), namun pasukannya berhasil dikalahkan oleh orang-orang
yang membai’at Imam Mahdiy. Pasukan itu adalah pasukan yang dikirim laki-laki Quraisy
keturunan Kalab. Penyesalan bagi siapa saja yang tidak menyaksikan ghanimahnya Kalab.
Selanjutnya, laki-laki itu (Imam Mahdiy) membagi-bagi harta dan memperlakukan manusia
dengan sunnah Nabi mereka saw. Islam pun tegak di seluruh muka bumi. Laki-laki itu (Imam
Mahdiy) memerintah selama tujuh tahun, lalu wafat, dan kaum Muslim menyolatkannya”. Abu
Dawud berkata, “Sebagian ahli hadits menyatakan dari Hisyam (ia memerintah selama 9 tahun),
sedangkan yang lain menyatakan, “Tujuh tahun”. Al-Hafidz al-Haitsamiy berkata, “Hadits ini
diriwayatkan oleh Imam Thabaraniy dal;am al-Ausath dan rijal-rijalnya shahih]
Al Kattaniy di dalam Kitab Nudhum al-Mutanaatsir
min al-Hadits al-Mutawatir, menyatakan:

‫وقد نقل غري واحد عن احلافظ السخاوي أهنا متواترة والسخاوي ذكر ذلك يف فتح‬
‫املغيث ونقله عن أيب احلسني اإلبري وقد تقدم نصه أول هذه الرسالة ويف تأليف‬
‫أليب العالء إدريس بن حممد بن إدريس احلسني الع راقي يف املهدي هذا أن أحاديثه‬
‫متواترة أو كادت‬
“Dinukilkan tidak hanya satu jalur, dari al-Hafidz al-Sakhawiy bahwasanya hadits-
hadits yang bertutur tentang Al-Mahdiy adalah mutawatir. Keterangan ini disebutkan di
dalam Kitab Fath al-Mughits. Dinukilkan dari Abu al-Husain al-Ibriy, yang sudah
disebutkan redaksinya di awal risalah ini, dan di dalam Ta’lif karya Abu al-‘Ilaa’ Idris
bin Mohammad bin Idris al-Husain al-‘Iraqiy tentang (kedatangan) Al-Mahdiy, bahwasa
hadits-hadits tentang Al Mahdiy adalah mutawatir atau hampir-hampir mutawatir.”.[Al-
Kattaniy, Nudhum al-Mutanaatsir min al-Hadits al-Mutawatir, Juz 1, hal.226]
Imam al-Kattaniy menyatakan:

‫وفي ش رح الرس الة للش يخ جس وس م ا نص ه ورد خ بر المه دي في أح اديث ذك ر‬


‫ وفي شرح المواهب نقال عن أبي الحسين‬,‫السخاوي أنها وصلت إلى حد التواتر‬
‫اإلب ري في من اقب الش افعي ق ال ت واترت األخب ار أن المه دي من ه ذه األم ة وأن‬
‫عيسى يصلي حلفه ذكر ذلك ردا لحديث ابن ماجة عن أنس وال مهدي إال عيسى‬

“Di dalam Syarah al-Risalah, karta Syaikh Jasus, disebutkan bahwasanya berita tentang Al Mahdiy
terdapat di dalam hadits-hadits yang dinyatakan oleh Al Hafidz al-Sakhawiy telah mencapai derajat
mutawatir. Di dalam Syarah al-Mawahib, dinukilkan dari al-Husain al-Ibriy di dalam Kitab
Manaqib al-Syafi’iy, bahwasanya ia berkata, “Informasi-informasi yang menyatakan bahwa Al
Mahdiy adalah bagian dari umat ini, dan ‘Isa as akan sholat dibelakangnya adalah mutawatir. Ini
dituturkan sebagai bantahan atas haditsnya Ibnu Majah dari Anas bin Malik ra yang menyatakan ”
tidak ada Al-Mahdiy kecuali Nabi Isa as”. [Al-Kattaniy, Nudhum al-Mutanaatsir min al-Hadits al-
Mutawatir, Juz 1, hal.226]
Imam al-Kattaniy berkata:
‫وفي مغاني الوفا بمع اني اإلكتفا قال الشيخ أب و الحسين اإلب ري قد تواترت‬
‫األخبار واستفاضت بكثرة رواتها عن المصطفى صلى اهلل عليه وسلم بمجيء‬
‫المهدي وأنه سيملك سبع سنين وأنه يمأل األرض عدال‬
“Di dalam Kitab Maghaniy al-Wafaa’ bi Ma’aani al-Iktifaa’, Syaikh
Abu al-Husain al-Ibriy menyatakan, “Berita-berita tersebut telah
mutawatir dan mustafadl disebabkan jumlah perawi yang sangat
banyak dari Nabi Mohammad saw tentang kedatangan Al Mahdiy.
Sesungguhnya Mahdiy akan berkuasa selama tujuh tahun dan akan
memenuhi bumi dengan keadilan”. [Al-Kattaniy, Nudhum al-
Mutanaatsir min al-Hadits al-Mutawatir, Juz 1, hal.226]
‫‪Imam Ibnu Katsir menyatakan:‬‬

‫ِد‬
‫َم ْه ُّي‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫ِه‬ ‫َّل‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ي‬‫ِل‬
‫َفَق اَل ‪َ " :‬ف ِإَذا َرَأْيُتُم وُه َفَب اِيُعوُه‪َ ،‬و َل ْو َح ْبًوا َعَلى الَّثْلِج ; َفِإَّن ُه َخ َف ُة‬
‫"‪َ.‬تَف َّرَد ِبِه اْب َم اَج ْه‪ِ ،‬إْس َناُدُه َقِوٌّي َص ِح يٌح ‪ ،‬الَّظاِه َأَّن اْل اَد َهِبَذ ا اْلَك ْن ِز اْل ْذُك وِر‬
‫َم‬ ‫َو ُر ِءُم َر‬ ‫َو‬ ‫ُن‬
‫َك ْنُز اْلَك ْع َب ِة‪َ ،‬يْق َتِتُلوَن ِعْن َد ُه; ِلَيْأُخ َذ ُه َثاَل َثٌة ِم ْن َأْواَل ِد اُخْلَلَف ا ‪َ ،‬ح ىَّت ِإَذا َك اَن يِف آِخ ِر‬
‫الَّزَم اِن َخ َرَج اْلَم ْه ِد ُّي ِم ْن ِباَل ِد اْلَم ْش ِرِق ‪َ ،‬و ِقي َل‪ِ :‬م ْن َم َّك َة‪ .‬اَل ِم ْن ِس ْرَداِب َس اَم َّرا‪،‬‬
‫َك َم ا َتْزُعُم ُه الَّراِفَض ُة ِم ْن َأَّنُه ْحَمُبوٌس ِفيِه اآْل َن ‪َ ،‬وُه ْم َيْنَتِظ ُروَن ُخ ُروَج ُه يِف آِخ ِر الَّزَم اِن ‪،‬‬
‫َوَه َذ ا ِم َن اَهْلَذ َياِن ‪َ ،‬و ِقْس ٌط َك ِب ٌري ِم َن اِخْلْذ اَل ِن ‪َ ،‬وَه َو ٌس َش ِديٌد ِم َن الَّش ْيَطاِن ; ِإْذ ‪ -‬اَل‬
‫َدِليَل َعَلى َذِلَك َواَل ُبْرَه اَن ‪ِ ،‬م ْن ِكَتاٍب َواَل ُس َّنٍة َواَل َم ْع ُقوٍل َص ِح يٍح َواَل َبَياٍن ‪.‬‬
“Lalu, Nabi saw bersabda, “Jika kalian melihatnya, maka bai’atlah dirinya,
walaupun harus merangkak di atas salju. Sesungguhnya ia adalah Khalifatullah
al-Mahdiy”. Hanya Imam Ibnu Majah yang meriwayatkan hadits ini. Isnad-
isnadnya qawwiyun shahiihun (kuat shahih). Dhahirnya, yang dimaksud
dengan al-kanz (harta simpanan) yang disebut dalam riwayat itu adalah
kanzu al-Ka’bah (harta simpanan di Ka’bah), di mana mereka saling berperang
di sisinya. Tiga orang dari anak-anak para khalifah berperang untuk
mendapatkannya. Hingga ketika menjelang akhir zaman, keluarlah Al Mahdiy
dari negeri Timur; ada pula yang menyatakan dari Mekah. Mahdiy tidak
keluar dari terowongan waktu, seperti keyakinan kaum Rafidlah, di mana,
sekarang ini, Mahdiy tertahan di dalamnya. Mereka (sekte Syi’ah) menunggu
keluarnya Mahdiy di akhir zaman. Keyakinan seperti ini adalah igauan,
kebohongan besar, dan kegilaan dari setan. Sebab, tidak ada dalil maupun
bukti yang menunjukkan keyakinan itu, baik dari Al-Quran, Sunnah, akal
sehat, maupun pembuktian”. [Imam Ibnu Katsir, Al-Bidayah wa al-Nihayah,
Juz 19, hal. 60]
‫وهللا المستعان وهو ولي التوفيق‬

Anda mungkin juga menyukai