Anda di halaman 1dari 10

PENDAHULUAN

Rasul merupakan seseorang yang diberikan wahyu atau petunjuk dari Allah Swt berupa

syari’at Islam. Datangnya syariat tersebut nantinya akan disampaikan kepada umatnya untuk

diamalkan. Setiap rasul bisa dikatakan sebagai nabi, tapi nabi belum tentu bisa disebut rasul.

Perbedaan keduanya terletak pada tugas yang dijalani. Rasul harus menyampaikan wahyu kepada

umatnya, sementara nabi hanya menggunakan wahyu tersebut untuk dirinya sendiri. Sebenarnya

banyak sekali jumlah nabi yang diciptakan oleh Allah Swt. Berdasarkan sebuah hadits yang

diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dalam kitab shahihnya, jumlah nabi ada 124.000. Terdapat pula

hadis lain yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.

Salah seorang sahabat Rasulullah yakni Abu Dzar pernah bertanya tentang jumlah rasul

Allah. Lantas Rasulullah menjawab 313. Namun dari jumlah tersebut, hanya terdapat 25 rasul yang

harus diimani. Selain menyampaikan ajaran ajaran Islam, Rasul juga memiliki tugas lain yang tak

kalah penting. Membawa kabar gembira kepada orang-orang mukmin, serta memberi peringatan

kepada orang-orang kafir adalah hal yang tidak pernah luput dari pengajaran rasul. Rasul juga

bertugas sebagai hujjah bagi manusia, yakni landasan dalam mengambil berbagai tindakan. Sebab

setiap perbuatan, perkataan, dan ketetapan dari rasul merupakan sunnah.

Hukum-hukum Allah berupa perintah dan larangan pun tidak boleh dilanggar oleh umat

Islam. Pelaksanaan perintah dari Allah termasuk sudah mengamalkan contoh beriman kepada

Rasul. Begitupun dengan meninggalkan larangan-larangan-Nya. Tak bisa dipungkiri, sebagai


manusia biasa yang dikaruniai akal dan nafsu, terkadang bisa terjerumus ke hal-hal buruk. Itulah

pentingnya keimanan terhadap adanya rasul-rasul ciptaan Allah, agar lebih bisa mengendalikan

nafsu serta mengedepankan akal sehat.

1
PEMBAHASAN
a. Prinsip Keimanan Kepada Rasul

Rasul adalah manusia yang diutus Allah SWT. untuk menerima wahyu-Nya agar

disampaikan kepada umat. Hal ini berbeda dengan Nabi yang tidak memiliki kewajiban

menyampaikan wahyu kepada umatnya. Adapun prinsip-prinsip keyakinan kepada Rasul Allah

Swt. sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur'an dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Setiap Mukmin Wajib Beriman Kepada Rasul Allah SWT. (QS. Al-Baqarah/2: 177 dan

285).
‫َٰٓل‬
‫َّلْيَس ٱْلِبَّر َأن ُتَو ُّلو۟ا ُوُجوَهُك ْم ِقَبَل ٱْلَم ْش ِرِق َو ٱْلَم ْغ ِر ِب َو َٰل ِكَّن ٱْلِب َّر َم ْن َء اَم َن ِبٱِهَّلل َو ٱْلَي ْو ِم ٱْل َء اِخ ِر َو ٱْلَم ِئَك ِة َو ٱْلِكَٰت ِب َو ٱلَّنِبِّيۦَن َو َء اَتى‬

‫ٱْلَم اَل َع َلٰى ُحِّبِهۦ َذ ِو ى ٱْلُقْر َبٰى َو ٱْلَيَٰت َم ٰى َو ٱْلَم َٰس ِكيَن َو ٱْبَن ٱلَّس ِبيِل َو ٱلَّس ٓاِئِليَن َوِفى ٱلِّر َق اِب َو َأَق اَم ٱلَّص َلٰو َة َو َء اَتى ٱلَّز َك ٰو َة َو ٱْلُم وُف وَن‬
‫َٰٓل‬ ‫َٰٓل‬
‫ِبَع ْهِدِهْم ِإَذ ا َٰع َهُدو۟ا ۖ َو ٱلَّٰص ِبِريَن ِفى ٱْلَبْأَس ٓاِء َو ٱلَّضَّرٓاِء َو ِح يَن ٱْلَبْأِسۗ ُأ۟و ِئَك ٱَّلِذ يَن َص َد ُقو۟ا ۖ َو ُأ۟و ِئَك ُهُم ٱْلُم َّتُقوَن‬
"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan

tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-

malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,

anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-

orang yang meminta-minta; dan (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan shalat, dan

menunaikan zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-

orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-

orang yang benar (imannya); dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-
Baqarah/2: 177).
‫َء ا َن ٱلَّرُسوُل ٓا ُأن َل َلْي ِه ِم ن َّرِّبِهۦ َو ٱْلُم ْؤ ِم ُن وَن ۚ ُك ٌّل َء ا َن ٱِهَّلل َو َٰٓلِئَك ِتِهۦ َو ُكُت ِهۦ َو ُرُس ِلِهۦ اَل ُنَف ِّر ُق َبْيَن َأَح ٍد ِّم ن ُّر ُس ِلِهۦۚ َو َق اُلو۟ا‬
‫ِب‬ ‫َم‬ ‫َم ِب‬ ‫ِبَم ِز ِإ‬ ‫َم‬
‫َسِم ْعَنا َو َأَطْعَناۖ ُغ ْفَر اَنَك َر َّبَنا َو ِإَلْيَك ٱْلَم ِص يُر‬
"Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya,

demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-

malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak

membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka

mengatakan: "Kami dengar dan kami taat". (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan

kami dan kepada Engkaulah tempat kembali". (QS. Al-Baqarah/2: 285).

2. Sebagian Rasul ada yang disebutkan namanya di dalam Al-Qur'an dan ada juga yang tidak

disebutkan (QS. Al-Mu'min/Gafir/40: 78 dan Q.S. An-Nisa'/4: 164).


2
ۚ‫َو َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُرُس اًل ِّم ن َقْبِلَك ِم ْنُهم َّم ن َقَص ْص َنا َع َلْيَك َوِم ْنُهم َّم ن َّلْم َنْقُصْص َع َلْيَكۗ َو َم ا َك اَن ِلَر ُسوٍل َأن َيْأِتَى ِبَٔـ اَيٍة ِإاَّل ِب ِإْذ ِن ٱِهَّلل‬

‫َفِإَذ ا َج ٓاَء َأْم ُر ٱِهَّلل ُقِض َى ِبٱْلَح ِّق َو َخ ِس َر ُهَناِلَك ٱْلُم ْبِط ُلوَن‬
"Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka

ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami

ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan

dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara)

dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil." (QS.

Ghafir: 78)

‫َو ُرُس اًل َقْد َقَص ْص َٰن ُهْم َع َلْيَك ِم ن َقْبُل َو ُرُس اًل َّلْم َنْقُصْص ُهْم َع َلْيَكۚ َو َك َّلَم ٱُهَّلل ُم وَس ٰى َتْك ِليًم ا‬

"Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan tentang mereka

kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan tentang mereka kepadamu. Dan

Allah telah berbicara kepada Musa dengan langsung." (QS. An-Nisa'/4: 164)

3. Setiap Umat Sebelum Nabi Muhammad Saw. pasti ada Rasulnya (Q.S. Yunus/10: 47 dan

Q.S. An-Nahl/16: 63).

‫َو ِلُك ِّل ُأَّمٍة َّرُسوٌلۖ َفِإَذ ا َج ٓاَء َر ُسوُلُهْم ُقِض َى َبْيَنُهم ِبٱْلِقْس ِط َو ُهْم اَل ُيْظَلُم وَن‬
"Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka, diberikanlah

keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun) tidak dianiaya." (Q.S.

Yunus/10: 47).

‫َتٱِهَّلل َلَقْد َأْر َس ْلَنٓا ِإَلٰٓى ُأَم ٍم ِّم ن َقْبِلَك َفَز َّيَن َلُهُم ٱلَّشْيَٰط ُن َأْعَٰم َلُهْم َفُهَو َو ِلُّيُهُم ٱْلَيْو َم َو َلُهْم َع َذ اٌب َأِليٌم‬
"Demi Allah, sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami kepada umat-umat

sebelum kamu, tetapi syaitan menjadikan umat-umat itu memandang baik perbuatan mereka

(yang buruk), maka syaitan menjadi pemimpin mereka di hari itu dan bagi mereka azab

yang sangat pedih." (Q.S. An-Nahl/16: 63).

4. Semua Nabi dan Rasul adalah Pria (Q.S. Al-Anbiya'/21: 7, dan Q.S. Al-Furqan/25: 20).

‫َو َم ٓا َأْر َس ْلَنا َقْبَلَك ِإاَّل ِر َج ااًل ُّنوِح ٓى ِإَلْيِهْم ۖ َفْس َٔـُلٓو ۟ا َأْهَل ٱلِّذْك ِر ِإن ُك نُتْم اَل َتْع َلُم وَن‬
"Kami tiada mengutus rasul rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-

laki-laki yang Kami beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-

orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui." (Q.S. Al-Anbiya'/21: 7).

3
‫َو َم ٓا َأْر َس ْلَنا َقْبَلَك ِم َن ٱْلُم ْر َسِليَن ِإٓاَّل ِإَّنُهْم َلَيْأُك ُلوَن ٱلَّطَع اَم َو َيْم ُش وَن ِفى ٱَأْلْس َو اِقۗ َو َجَع ْلَنا َبْع َض ُك ْم ِلَبْع ٍض ِفْتَنًة َأَتْص ِبُروَن ۗ َو َك اَن‬
‫َر ُّبَك َبِص يًرا‬

"Dan Kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan

makanan dan berjalan di pasar-pasar. Dan kami jadikan sebahagian kamu cobaan bagi

sebahagian yang lain. Maukah kamu bersabar?; dan adalah Tuhanmu maha Melihat." (Q.S.

Al-Furqan/25: 20)

5. Misi setiap Rasul adalah sama, yaitu menyampai kan ajaran tauhid dan menegakkan

keadilan serta derajat yang sama di tengah masyarakat (QS. Al-Anbiya'/21:25, Q.S. An-

Nahl/16:36, Q.S Asy-Syura/42: 13, dan Q.S. Al-Ahzab/33: 45).


‫۠ا‬ ‫َٰل‬
‫َو َم ٓا َأْر َس ْلَنا ِم ن َقْبِلَك ِم ن َّرُسوٍل ِإاَّل ُنوِح ٓى ِإَلْيِه َأَّن ۥُه ٓاَل ِإ َه ِإٓاَّل َأَن َفٱْع ُبُدوِن‬
"Dan Kami tidak mengutus seorang rasulpun sebelum kamu melainkan Kami wahyukan

kepadanya: "Bahwasanya tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Aku, maka sembahlah

olehmu sekalian akan Aku". (QS. Al-Anbiya'/21:25).


‫َو َلَقْد َبَع ْثَنا ِفى ُك ِّل ُأَّمٍة َّرُس واًل َأ ٱْع ُبُدو۟ا ٱَهَّلل َو ٱْج َتِنُبو۟ا ٱلَّٰط ُغ وَت ۖ َفِم ْنُهم َّم ْن َهَدى ٱُهَّلل َوِم ْنُهم َّم ْن َح َّقْت َع َلْي ِه ٱلَّض َٰل َلُةۚ َفِس يُرو۟ا‬
‫ِن‬
‫ِفى ٱَأْلْر ِض َفٱنُظُرو۟ا َكْيَف َك اَن َٰع ِقَبُة ٱْلُم َك ِّذ ِبيَن‬
"Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):

"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu", maka di antara umat itu ada orang-

orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah

pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul)." (Q.S. An-Nahl/16:36).
‫ِّد يَن َو اَل‬P‫َش َر َع َلُك م ِّم َن ٱلِّديِن َم ا َو َّصٰى ِبِهۦ ُنوًحا َو ٱَّلِذٓى َأْو َح ْيَنٓا ِإَلْي َك َو َم ا َو َّص ْيَنا ِبِهٓۦ ِإْب َٰر ِهيَم َوُم وَس ٰى َوِع يَس ٰٓى ۖ َأْن َأِقيُم و۟ا ٱل‬

‫َتَتَفَّر ُقو۟ا ِفيِهۚ َك ُبَر َع َلى ٱْلُم ْش ِرِكيَن َم ا َتْدُعوُهْم ِإَلْيِهۚ ٱُهَّلل َيْج َتِبٓى ِإَلْيِه َم ن َيَش ٓاُء َو َيْهِدٓى ِإَلْيِه َم ن ُيِنيُب‬
"Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada

Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan

kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah

belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka

kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi

petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya)." (Q.S Asy-Syura/42: 13)

‫َٰٓيَأُّيَها ٱلَّنِبُّى ِإَّنٓا َأْر َس ْلَٰن َك َٰش ِهًدا َو ُمَبِّش ًرا َو َنِذ يًرا‬

4
"Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gemgira

dan pemberi peringatan," (Q.S. Al-Ahzab/33: 45) 6. Setiap Rasul menggunakan Bahasa

Kaumnya (QS. Ibrahim/14: 4).

‫َو َم ٓا َأْر َس ْلَنا ِم ن َّرُسوٍل ِإاَّل ِبِلَس اِن َقْو ِم ِهۦ ِلُيَبِّيَن َلُهْم ۖ َفُيِض ُّل ٱُهَّلل َم ن َيَش ٓاُء َو َيْهِد ى َم ن َيَش ٓاُء ۚ َو ُهَو ٱْلَع ِز يُز ٱْلَحِكيُم‬
"Kami tidak mengutus seorang rasulpun, melainkan dengan bahasa kaumnya, supaya ia

dapat memberi penjelasan dengan terang kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa

yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Dialah

Tuhan Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana." (QS. Ibrahim/14: 4) 7. Para Rasul Diutus

untuk Dipatuhi dan Ditaati oleh Umatnya (QS. An-Nisa 4:64).


‫َو ٓا َأْر َس ْلَنا ِم ن َّرُسوٍل اَّل ِلُيَطاَع ْذ ٱِهَّللۚ َو َلْو َأَّنُهْم ذ َّظَلُمٓو ۟ا َأنُفَس ُهْم َج ٓاُءوَك َفٱْس َتْغ َفُرو۟ا ٱَهَّلل َو ٱْس َتْغ َفَر َلُهُم ٱلَّرُس وُل َلَو َج ُدو۟ا‬
‫ِإ‬ ‫ِبِإ ِن‬ ‫ِإ‬ ‫َم‬
‫ٱَهَّلل َتَّواًبا َّر ِح يًم ا‬

"Dan Kami tidak mengutus seseorang rasul melainkan untuk ditaati dengan seizin Allah.

Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya datang kepadamu, lalu memohon

ampun kepada Allah, dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka, tentulah mereka

mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang." (QS. An-Nisa 4:64).

b. Sikap Mengimani Rasul

Ada 13 sikap mengimani rasul yaitu sebagi berikut:

1. Jujur dalam segala perbuatan

Jujur dalam segala perbuatan adalah ketika seseorang melaksanakan sesuatu sesuai dengan

yang telah diamanatkan kepadanya. Ia tidak curang serta tidak mengambil apa yang bukan

menjadi haknya.

2. Berkata baik dan benar kepada siapa saja dan apabila tidak bisa berkata baik, maka lebih baik

diam.

Berkata baik dan benar adalah ucapan yang mendatangkan manfaat bagi orang lain.

Ucapan ini tidak memuat dusta dan tidak pula menyinggung atau menyakiti perasaan orang

lain. Apabila kita tidak dapat berkata baik maka lebih baik kita diam.

3. Melaksanakan amanah dari orang tua, amanah dari guru, amanah dari orang lain, maupun

amanah agama.

5
Amanah adalah titipan yang harus disampaikan kepada orang lain, juga diartikan “dapat

dipercaya atau terpercaya”. Seseorang dipandang amanah dari orang tua, guru, dan orang lain

apabila ia dapat dipercaya dan dapat menyampaikan pesan atau titipan kepada orang lain yang

berhak. Amanah agama merupakan sifat yang wajib ada dalam diri seorang rasul. Karena

sebagai seorang rasul yang menerima wahyu langsung dari Allah SWT untuk disampaikan

kepada umat manusia, mereka haruslah memiliki sifat-sifat teladan dan terpercaya.

4. Berusaha sekuat tenaga untuk berjuang, menegakkan kebenaran dan berjuang untuk

mencapai kesuksessan dengan penuh kesadaran dan semangat mencari Ridha Allah swt.

Dengan berusaha kita dapat mengetahui bagaimana cara berjuang menegakkan kebenaran

serta mencapai kesuksesan dengan penuh kesadaran tidak dengan cara yang haram dan

semangat untu mendapat Ridha dari Allah SWT.

5. Gemar menuntut ilmu pengetahuan agar hidupnya berkualitas

Menuntut ilmu adalah suatu usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk merubah tingkah

laku dan perilaku kearah yang lebih baik, karena pada dasarnya ilmu menunjukkan jalan

menuju kebenaran dan meninggalkan kebodohan. Dengan menuntut ilmu yang benar kita

dapat mencapai kesuksesan dengan mudah dan hidup lebih berkualitas.

6. Gemar membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw

Dengan gemar membaca shalawat kita dapat menunjukkan bentuk penghormatan dan

penghargaan kita kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan terakhir Allah SWT kepada
umat manusia yang memberikan banyak pelajaran mengenai ajaran agama Islam sehingga kita

dapat mengetahui apa yang belum kita ketahui.

7. Tidak mengingkari janji

Janji adalah usaha menepati semua yang telah dijanjikan kepada orang lain atau bisa

disebut dengan utang. Maka dari itu jika kita memiliki janji kepada orang lain kita harus

menepati janji tersebut, tidak boleh mengingkari janji karena jika kita mengingkari janji maka

kita akan mendapat laknat dari Allah SWT.

8. Melaksanakan atau menaati risalah yang telah disampaikan oleh para rasul.

Melaksanakan dengan cara berbakti kepada orang yang lebih tua dari kita terutama orang

tua dan guru serta tidak berkata kasar dan tidak membantah perkataannya. Selain berbakti kita

juga harus menghargai pendapat orang lain sehingga tidak menyinggung perasaan orang lain.
6
Kita juga diajarkan untuk selalu melaksanakan salat dan meminta ampunan kepada Allah

SWT.

9. Meneladani perilaku mulia Rasul Allah.

a. Shidiq (Jujur)

Jujur dalam perkataan dan perbuatan. Contohnya, mengerjakan tugas-tugas sekolah

dan ujian dengan jujur. Atau jujur terhadap orangtua (dan orang lainnya).

b. Amanah (dapat dipercaya)

Rasulullah biasa dipercaya untuk menyelesaikan masalah orang satu dengan orang

lain, karena semua orang percaya terhadap Rasul. Rasulullah pastinya mengerjakan apa

yang dipercayakan oleh beliau dengan sungguh-sungguh. Oleh karena itu, kita bila

diberikan kepercayaan terhadap orangtua, teman, ataupun guru untuk mengerjakan

sesuatu (misal menjadi ketua osis atau apapun itu) harus mengerjakan dengan sugguh-

sungguh. Janganlah menghianati kepercayaan dari orang yang sudah mempercayai kita.

c. Tabligh (menyampaikan)

Rasul mendapat wahyu dari Allah SWT yang nantinya akan diberitahukan ke

kaumnya. Rasul selalu memberitahu wahyu Allah SWT dengan detail dan tepat. Nah,

kita dapat meneladani sifat ini dengan menyampaikan persis seperti apa yang di dengar

dari orang yang memberitahu kita. Jangan pernah menambah-nambahkan atau bahkan

menyembunyikannya.

d. Fatanah (cerdas)

Allah SWT sudah membekali Rasul dengan kecerdasan karena risalah beliau yang

berat. Rasulullah pasti bisa menyelasaikan suatu masalah dengan bijaksana. Oleh karena

itu, kita sebagai umat islam harus menuntun ilmu agar menjadi cerdas. Nah, dengan

cerdas kita dapat membantu banyak orang, dan membantu diri sendiri. Misal, kita

menjadi susah untuk ditipu, dapat menyelesaikan masalah dengan baik, dapat

menyampaikan suatu dakwah, dan memberikan solusi dari suatu masalah.

10. Menjalankan ibadah-ibadah sunnah seperti yang dilakukan Rasulullah.

Ibadah sunah dalam agama Islam merupakan rangkaian amalan yang dianjurkan oleh

Rasulullah SAW selain dari ibadah wajib seperti shalat lima waktu, puasa Ramadan, zakat,

7
dan haji. Ibadah sunah ini memiliki nilai dan keutamaan yang sama pentingnya dengan ibadah

wajib. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim, kita harus berusaha melaksanakan ibadah

sunah sebanyak mungkin.

11. Taat beribadah sesuai dengan yang diajarkan Rasulullah.

Ketaatan beribadah adalah suatu ketundukkan dan penghambaan manusia kepada Allah

Swt dengan melaksanakan segala perintah dan menjauhi segala larangan Nya serta didikuti

dengan hubungan harmonis dan selaras dengan manusia yang lainnya (ibadah mahdhah dan

ghairu mahdhah).

12. Gemar membaca sejarah-sejarah Nabi sehingga kita dapat mengambil hikmah di dalamnya.

Mendapatkan informasi tentang Islam yang baik dan benar terutama yang ada kaitannta

dengan akidah, undang-undang dan akhlakul karimah. Menjadikannya sebagai wasilah kita

untuk mengikuti jejak-jejak kehidupan beliau, menjadikan beliau sebagai pedoman hidup.

Serta selalu berniat baik, selalu tersenyum, memperlakukan orang lain dengan baik, dan

menjaga lingkungan karena kebersihan merupakan sebagian dari iman.

13. Rutin membaca kitab suci Al-Quran, karena Al-Quran adalah wahyu yang diterima

Rasulullah.

Membaca Al-Qur’an dapat menjadikan suasana sekitar menjadi lebih damai, tenang dan

penuh dengan keberkahan. Maka dari itu seseorang yang membaca Al-Qur’an akan
mendapatkan pahala yang berlipat ganda dan kebaikan dari Allah SWT sebagai manusia yang

soleh.

c. Tugas Rasul Allah

Para rasul dipilih oleh Allah SWT. dengan mengemban tugas yang tidak ringan. Di antara

tugas-tugas rasul itu adalah sebagai berikut:

1. Menyampaikan risalah dari Allah SWT.

2. Mengajak kepada tauhid, yaitu mengajak umatnya untuk meng-esa-kan Allah SWT. dan

menjauhi perilaku musyrik (menyekutukan Allah).

3. Memberi kabar gembira kepada orang mukmin dan memberi peringatan kepada orang kafir.

4. Menunjukkan jalan yang lurus.

8
5. Membersihkan dan menyucikan jiwa manusia serta mengajarkan kepada mereka kitab dan

hikmah.

6. Sebagai hujjah bagi manusia

9
PENUTUP
Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat kami simpulkan bahwa Meneladani Hidup Rasul merupakan

daklah seanstiasa keperibadian mulia nabi Muhammad SAW dalam kehidupan supaya hidup kita

menjadi tentram serta di berahi Allah.

Nabi dan Rasul bertugas dalam menyebarkan dakwah kepada umat manusia. Sebagai

teladan bagi umat nabi dan rasul ada sifat wajib yang dimiliki oleh mereka untuk menjaga dari sifat

buruk dan perbuatan dosa. Kita sebagai umat muslim tentunya dapat meneladani sifat-sifat tersebut

dalam kehidupan sehari-hari

10

Anda mungkin juga menyukai