(1) Apakah Para Utusan Allah hanya diutus di wilayah yang saat kini kita
kenal dengan Timur Tengah saja?
(3) Jika demikian, apakah Tuhan adil dengan mengutus utusan di beberapa
tempat namun membiarkan belahan bumi lainnya?
ِاَّنآ َاْر َس ْلٰن َك ِباْلَح ِّق َبِش ْيًرا َّو َنِذ ْيًراۗ َوِاْن ِّم ْن ُاَّمٍة ِااَّل َخاَل ِفْيَها َنِذ ْيٌر
Setiap umat dapat kita pastikan telah datang pemberi peringatan dan kabar
gembira. Hanya saja kapan, di mana, bagaimana, dan identitasnya tidak
dapat kita ketahui kecuali apa yang Allah kabarkan kepada kita saja.
Allah berfirman:
َوِلُك ِّل ُأَّمٍة َّرُسوٌلۖ َفِإَذ ا َج آَء َر ُسوُلُهْم ُقِض َى َبْيَنُهم ِبٱْلِقْس ِط َو ُهْم اَل ُيْظَلُم وَن
Tiap-tiap umat mempunyai rasul; maka apabila telah datang rasul mereka,
diberikanlah keputusan antara mereka dengan adil dan mereka (sedikitpun)
tidak dianiaya. [QS Yunus: 47)
Sedangkan makna ( َفِإَذ ا َج آَء َر ُسوُلُهْمmaka apabila telah datang rasul mereka),
menurut Mujahid, sebagaimana dikutip oleh Ibnu Katsir dalam tafsir beliau,
adalah para rasul tersebut datang kepada mereka di Hari Kiamat kelak.
Perkataan senada disebutkan pula oleh Imam At Thabari katakan dalam tafsir
beliau.
Maka setiap umat di belahan bumi manapun mereka berada, apakah itu di
Alaska atau Afrika selama terlahir hamba-hamba Allah maka mereka diseur
untuk mentauhidkan Allah. Tidaklah mungkin di satu kaum Allah
perintahkan hamba-hamba-Nya bertauhid sementara kaum di belahan benua
lain bebas mengarang agama sebagaimana teori evolusi agama.
Allah berfirman:
َو َلَقْد َبَع ْثَنا ِفى ُك ِّل ُأَّمٍة َّرُس واًل َأِن ٱْع ُبُد و۟ا ٱَهَّلل َو ٱْج َتِنُبو۟ا ٱلَّٰط ُغ وَت
Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat:
‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu.’ [an-Nahl 16:36].
Reruntuhan “Misterius”
Oleh karenanya termasuk dari Sifat Adil Allah ‘Azza wa Jalla adalah
bahwasanya Dia tidak akan mengazab seorangpun di mana seruan para Nabi
dan Rasul tidak sampai pada mereka, sebagaimana Firman-Nya:
…dan Kami tidak akan mengazab sebelum Kami mengutus seorang rasul.
[QS. Al Isra: 15].
َٰذ ِلَك َأن َّلْم َيُك ن َّر ُّبَك ُم ْهِلَك ٱْلُقَر ٰى ِبُظْلٍم َو َأْهُلَها َٰغ ِفُلون
َو َم ا َك اَن ٱُهَّلل ِلُيِض َّل َقْو ًۢم ا َبْع َد ِإْذ َهَد ٰى ُهْم َح َّتٰى ُيَبِّيَن َلُهم َّم ا َيَّتُقوَن ۚ ِإَّن ٱَهَّلل ِبُك ِّل َش ْى ٍء َع ِليٌم
Dan Allah sekali-kali tidak akan menyesatkan suatu kaum, sesudah Allah
memberi petunjuk kepada mereka sehingga dijelaskan-Nya kepada mereka
apa yang harus mereka jauhi. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu. [QS Taubah: 115]
َو ُرُس اًل َقْد َقَص ْص َٰن ُهْم َع َلْيَك ِم ن َقْبُل َو ُرُس اًل َّلْم َنْقُصْص ُهْم َع َلْيَكۚ َو َك َّلَم ٱُهَّلل ُم وَس ٰى َتْك ِليًم ا
Dan (Kami telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh telah Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak Kami kisahkan
tentang mereka kepadamu. Dan Allah telah berbicara kepada Musa dengan
langsung. [an-Nisa’ 4:164].
َو َلَقْد َأْر َس ْلَنا ُرُس اًل ِّم ن َقْبِلَك ِم ْنُهم َّم ن َقَص ْص َنا َع َلْيَك َوِم ْنُهم َّم ن َّلْم َنْقُصْص َع َلْيَك
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka
ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. [QS. AL Mu’min: 78]
Berdasarkan hal itu, anggapan bahwa para Nabi hanya diutus ke satu wilayah
di dunia ini tidaklah benar; melainkan Allah mengutus para Utusan ke
seluruh ummat di bumi. Ayat-ayat mengenai hal ini cukup banyak dan jelas
maknanya.
Untuk tiap-tiap umat di antara kalian, Kami berikan aturan dan jalan yang
terang. (Al-Ma`idah: 48)
Hikmah diberitakannya para Nabi dan Rasul yang kita ketahui dari wahyu
adalah sebagaimana dikatakan oleh Thahir ibn ‘Asyur rahimahullah: “Allah
tidak memberi tahu Nabi nama-nama dari kebanyakan Rasul, dan hanya
mengatakan kepadanya beberapa nama saja, karena para Rasul yang
disebutkan adalah yang paling agung dari para Rasul dan Nabi, dan pelajaran
yang bisa dipetik dari kisah mereka lebih besar.” (At-Tahrir wa’t-Tanwir,
6/35)
Selain itu, para Rasul menetap di negeri yang ditinggali oleh bangsa Arab
dan negeri sekitarnya, berita-berita mereka diketahui oleh bangsa Arab dan
ahli kitab yang tinggal di wilayah-wilayah itu. Hal ini lebih efektif dalam
menegakan hujjah kepada mereka dan juga pelajaran-pelajaran dari apa yang
menimpa kaum-kaum itu dapat memberi dampak yang lebih besar.
Syubhat Evolusi
Kesimpulan
Jadi, apakah di setiap umat di bumi ada pemberi kabar gembira dan
peringatan? Maka apa yang kita dapati dalam Al Quran menunjukkan bahwa,
benar Demi Allah, setiap umat di zaman manapun, di benua apapun, tidaklah
dibiarkan begitu saja hidup terluntang-lantung di belantara hutan, Padang
rumput, wilayah pegunungan, pesisir pantai, atau di hamparan salju tanpa
tujuan. Tidak mustahil jauh di pedalaman Afrika, misalnya di suku-suku
primitif yang tak terjamah peradaban, dahulu telah sampai seruan untuk
bertauhid. Bukankah jin dan manusia terlahir dan hidup di dunia untuk satu
tujuan, yakni beribadah kepada Allah ‘Azza wa Jalla saja? Wallahu A’lam.