Anda di halaman 1dari 8

Makalah Tafsir al-Adyan

Surat At-Taubah ayat 33

Oleh:
Aulia Agustin

NIM:
E02216005

Dosen Pengampu:
Drs. H. Muktafi, M.Ag

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA

FAKULTAS USHULUDDIN DAN FILSAFAT

PRODI STUDI AGAMA-AGAMA

2017/2018
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Qur'an yang telah diturunkan oleh Allah sebagai petunjuk manusia merupakan
bukti konkret bahwa Islam merupakan agama yang haqiqi. Sebagaimana kita tahu, Al-
Qur'an tak pernah berubah sejak diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW hingga
sekarang. Islam juga merupakan agama universal yang kebenaran nilai-nilainya dapat
diterima oleh suara hati manusia. Didalamnya telah diatur berbagai aspek kehidupan
manusia mulai dari syariah hingga hubungan dengan semua makhluk dengan sangat
indah. Oleh karena itu, tak ada lagi hal yang dapat meragukan keabsahan Islam. Al-
Qur`an penuh dengan keajaiban dan keunikan tidak akan pernah sirna dan lekang di telan
masa dan waktu. Maka untuk mengetahui dan memahami betapa dalam isi kandungan al-
Qur`an diperlukan tafsir.
Penafsiran terhadap al-Qur`an mempunyai peranan yang sangat besar dan penting
bagi kemajuan dan perkembangan umat Islam. Oleh karena itu sangat besar perhatian
para ulama untuk menggali dan memahami makna-makna yang terkandung dalam kitab
suci ini. Sehingga lahirlah bermacam-macam tafsir dengan corak dan metode penafsiran
yang beraneka ragam pula, dan dalam penafsiran itu nampak dengan jelas sebagai suatu
cermin perkembangan penafsiran al-Qur`an serta corak pemikiran para penafsirnya
sendiri. Dalam makalah yang singkat ini penulis berusaha membahas tentang penafsiran
dari surat at-Taubah ayat 33, dan mencari dalil yang lain yang berkaitan dengan surat
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan pembuatan makalah yang saya kami buat, adapun rumusan
masalah yang saya terapkan guna untuk menjelaskan lebih terperinci atas susunan
makalah Surat at-Taubah ayat 33. Yakni, bagaimana penafsiran Surat at-Taubah ayat
33? Serta dalil apa lagi yang mendukung daripada surat at-Taubah ayat 33 tersebut?.
C. Tujuan
Makalah ini dibuat agar pembaca tahu apa sebenarnya isi dari kandungan surat at-
Taubah ini. Dihapakan pembaca dapat menjadikan ini sebagai pengetahuan baru dan
semakin menambah pengetahuan pembaca.

BAB II
PEMBAHASAN

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para rasul-Nya sejak nabi Adam,
Nuh, Ibrahim, Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi Muhammad Saw, sebagai
hidayat dan rahmat Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan
materiil dan spirituil duniawi dan ukhrawi. Agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad
saw ialah apa yang diturunkan Allah di dalam al-Qur'an dan yang tersebut dalam Sunnah
yang shahih, berupa perintah-perintah dan larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan
manusia dunia dan akhirat.

Dalam Al-Qur'an, Allah telah menegaskan sendiri tentang kebenaran Islam sebagai agama
bagi seluruh umat manusia, antara lain tersebut dalam Surat at-Taubah ayat 33:




Artinya:

Dialah yang telah mengutus Rasul-Nya (dengan membawa) petunjuk (Al-Quran) dan agama
yang benar untuk dimenangkan-Nya atas segala agama, walaupun orang-orang musyrikin
tidak menyukai.

Penafsiran:

Isi agama yang dibawa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah menerangkan
kebenaran, baik dalam nama Allah, sifat-Nya maupun perbuatan-Nya, hukum-hukumNya,
berita-berita-Nya dan memerintahkan semua yang memberikan maslahat bagi hati, ruh dan
badan berupa ikhlas, cinta kepada Allah dan beribadah kepada-Nya, memerintahkan akhlak
mulia, amal yang saleh dan adab-adab yang baik, serta melarang semua yang bertentangan
dengan itu berupa akhlak dan amal yang buruk lagi membahayakan hati, ruh dan badan di
dunia dan akhirat. Dengan ilmu dan senjata meskipun orang-orang musyrik membenci dan
telah membuat tipu daya yang besar untuk memusnahkannya, karena sesungguhnya makar
yang buruk tidaklah menimpa selain kepada pembuatnya, dan Allah telah berjanji untuk
menyempurnakan cahaya-Nya, maka pasti akan sempurna.
Asbabun Nuzul:

Pada ayat ini Allah swt. menerangkan bahwa sebagai jaminan atas kesempurnaan
agama-Nya, maka diutuslah seorang rasul yaitu Nabi Muhammad saw. dan dibekali sebuah
kitab Suci yaitu Alquranul karim yang penuh berisi petunjuk yang menjelaskan segala
sesuatunya dan mencakup isi kitab-kitab suci sebelumnya. Selain itu dibekali juga dengan
agama yang hak, agama yang lebih lengkap dari agama sebelumnya secara keseluruhan yaitu
agama Islam. Agama yang telah diridai dan direstui Allah swt. untuk menjadi agama yang
dianut oleh segenap umat manusia.
Firman Allah SWT:




Artinya:
Dan telah Kuridai Islam itu jadi agama bagimu.
(Q.S. Al-Ma'idah: 3)

Dalil Rasulullah

:



:

" :





"
Artinya:
Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abul Mugirah, telah
menceritakan kepada kami Safwan, telah menceritakan kepada kami Salim ibnu Amir, dari
Tamim Ad-Dari r.a. yang mengatakan bahwa Rasulullah Saw. pernah
bersabda: Sesungguhnya perkara ini (agama Islam) akan mencapai apa yang dicapai oleh
malam dan siang hari. Dan Allah tidak akan membiarkan suatu kota pun tidak pula suatu
kampung pun melainkan dimasuki oleh agama ini. Agama ini memuliakan orang yang
mulia dan menghinakan orang yang hina; ia menjadi mulia karena Allah memuliakannya
melalui agama Islam, dan menjadi terhina karena Allah menghinakan orang kafir
melaluinya.

Sabda Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam:

.
Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya. 1

Pada zaman Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam, Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan
dalam Al-Qur-an bahwa Yahudi dan Nasrani selalu berusaha untuk menyesatkan kaum
Muslimin dan mengembalikan mereka kepada kekafiran, mengajak kaum Muslimin kepada
agama Yahudi dan Nasrani.

Ayat yang serupa


Dalam Al-Qur'an, Allah telah menegaskan sendiri tentang kebenaran Islam sebagai agama
bagi seluruh umat manusia, antara lain tersebut dalam :

1. Surat Al-Fath Ayat 28




Artinya:

Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak agar
dimenangkan-Nya terhadap semua agama. Dan cukuplah Allah sebagai saksi.

Penafsirannya:

}
{

1 HR. Ad-Daruquthni (III/ 181 no. 3564), tahqiq Syaikh Adil Ahmad Abdul Maujud dan Syaikh Ali
Muawwadh, Darul Marifah, th. 1422 H) dan al-Baihaqy (VI/205) dari Shahabat Aidh bin Amr al-Muzany
Radhiyallahu anhu. Lihat Irwaa-ul Ghalil (V/106 no. 1268) oleh Syaikh al-Albany rahimahullah
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang hak (Al-
Fath: 28)
Yakni Allah Subhaanahu wa Ta'aala menerangkan hikmahnya dan manfaatnya
-demikian pula semua hukum-hukum syara isinya petunjuk dan rahmat. Maka Allah
Subhaanahu wa Ta'aala memberitahukan dengan hukum yang umum, firman-Nya.
Dialah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk dan agama yang benar
agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama.
}
{
agar dimenangkan-Nya terhadap semua agama. (Al-Fath: 28)
Yaitu atas semua agama yang ada di muka bumi, baik dari kalangan orang-orang Arab
maupun orang-orang non Arab; baik yang beragama maupun yang musyrik. Agama
yang keadaannya hak (benar), penuh dengan keadilan, ihsan dan rahmat. Agama yang
hak di sini maksudnya menurut mufassir adalah amal saleh yang menyucikan hati,
membersihkan jiwa, memperbaiki akhlak dan meninggikan kedudukan.

{}
Dan cukuplah Allah sebagai saksi. (Al-Fath: 28)
Bahwa Nabi Muhammad Saw. adalah utusan-Nya dan Dialah Yang menolongnya; hanya
Allah-lah Yang Maha Mengetahui.
2. Surat Ali Imran:83






Artinya:
Maka apakah mereka mencari agama yang lain dari agama Allah, padahal kepada-Nya-lah
menyerahkan diri segala apa yang di langit dan di bumi, baik dengan suka maupun
terpaksa dan hanya kepada Allahlah mereka dikembalikan.
Ayat di atas menjelaskan bahwa agama yang benar adalah agama yang datang dari Allah
SWT.
3. Surat Ali Imran:19



Artinya:
Sungguh agama yang diridlai di sisi Allah adalah agama Islam.
4. Surat Al-Imran:15



Artinya:
Barangsiapa yang mencari agama lain selain Islam maka ia tidak akan diterima dan kelak
di akhirat tergolong orang-orang yang merugi.
5. Surat Al-Ma'idah:3





Artinya:
Hari ini Aku telah sempurnakan bagimu agamamu dan Aku telah cukupkan bagimu
nikmat-Ku dan aku telah meridlai Islam sebagai agama untukmu.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Agama Islam sesuai dengan segala keadaan dan tempat berlaku sepanjang masa sejak
disyariatkannya sampai akhir zaman. Oleh karena itu tidak heran jika agama Islam itu
mendapat sambutan yang baik dari segenap umat yang maju dengan pesatnya sehingga dalam
waktu-waktu yang singkat sudah tersebar ke segala penjuru dunia menempati tempat yang
mulia dan tinggi, lebih tinggi dari agama-agama sebelumnya.

Meskipun orang musyrik tidak senang atas kenyataan-kenyataan itu, bahkan tetap
menghalang-halangi dan kalau dapat menghancurkannya, tetapi kodrat iradat Allah juga yang
akan berlaku, tak ada suatu kekuatan apa pun yang dapat menghambat dan menghalanginya.

Keyakinan bahwa Islam satu-satunya agama yang benar adalah termasuk perkara
yang bersifat qathI, tsawabit dan badihiy /pasti, tetap dan jelas (minal umuridl-dloruriyah
fid din) yakni termasuk di antara perkara-perkara agama yang bersifat dhloruriyah (suatu
keharusan) karena telah disepakati dan didukung oleh seluruh ulama sepanjang masa.

Allah Azza wa Jalla berfirman:




Dan janganlah kamu campuradukkan kebenaran dengan kebathilan dan (janganlah) kamu
sembunyikan kebenaran, sedangkan kamu mengetahuinya. [Al-Baqarah: 42]

Dalam tafsir Ibnu Jarir berkenaan dengan ini: Dan janganlah kalian campuradukkan
yang haq dengan yang bathil, beliau membawakan pernyataan Imam Mujahid rahimahullah
yang mengatakan, Janganlah kalian mencampuradukkan antara agama Yahudi dan Nasrani
dengan agama Islam.

Sementara dalam Tafsir Ibnu Katsir, Imam Qatadah rahimahullah berkata, Janganlah kalian
campuradukkan agama Yahudi dan Nasrani dengan agama Islam, karena sesungguhnya
agama yang diridhai di sisi Allah Azza wa Jalla hanyalah Islam. Sedangkan Yahudi dan
Nasrani adalah bidah bukan dari Allah Azza wa Jalla.

Anda mungkin juga menyukai