Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERAN AGAMA DALAM MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN BANGSA


KELOMPOK 4 TINGKAT 1 A

Disusun Oleh :

 Masnuah
 Naela Farah
 Nindy Chelia
 Nurul Fauziah
 Numart Juwita

Dosen Pembimbing Bapak Takdir Khumaedi

AKADEMI PERAWAT BUNTET PESANTREN CIREBON

Jl.Buntet Pesantren Kec.Astanajapura Kab.Cirebon

Telp/fax. (0231) 635747/636985

2014-2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan kepada saya, sholawat serta salam sudah
sepantasnya kami sanjungkan kepada baginda Rasul Amirul Mu’minin. Untaian rasa terimakasih, kami
sampaikan kepada :

1. Bapak Ady Muhaeriyadi selaku direktur Akper Buntet Pesantren Cirebon


2. Bapak Moh. Mamnun selaku Koordinator Kmk mata pelajaran Agama
3. Dan Bapak Takdir Khumaedi selaku dosen mata pelajaran Agama

Kami berterimakasih pada Pak Takdir karena berkat dorongan beliau, akhirnya kami dapat
menyelesaikan tugas tulis lepas yang berjudul ”Peran agama dalam mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa, nilai-nilai ajaran agama islam sebagai rahmat Tuhan yang maha Esa (Rahmatan lil
‘alamin)” sebagi tugas mandiri mata kuliah Pendidikan agama islam.Kesalahan dan kekurangan dalam
penyusunan tulisan ini sangat saya sadari, oleh sebab itu saya mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca.Sekian dari kami kurang dan lebihnya kami mohon maaf.

Cirebon , November 2014

Penulis,
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
3. Tujuan Penulisan
4. Manfaat Makalah
5. Metode penyusun Makalah

BAB II PEMBAHASAN

1. Pengertian islam.................................................................................................

2. Kontribusi Agama dalam Kehidupan Berpolitik................................................

3. Prinsip Dasar Berpolitik.....................................................................................

4. Syarat-syarat Pemimpin......................................................................................

5. Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa.............

6. Nilai-nilai ajaran islam sebagai Rahmat Tuhan yang maha Esa..............................

7. Islam Agama Rahmatan Lil’alamin....................................................................

BAB III PENUTUP

1.KESIMPULAN

2.SARAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Islam adalah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad saw dan islam juga memilkiki kitab suci Al-
qur’an sebagai pedoman hidup umat islam yang didalamnya termauat berbagai perintah-perintah dan
larangan-larangan serta petunjuk kebaikan bagi manusia.Islam merupakan agama yang benar.

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

Dengan dibuatnya makalah ini kami selaku pembuat makalah berharap agar dapat mengetahui
tentang agama islam dengan lebih baik lagi dan peran agama dalam mewujudkan kesatuan dan
persatuan bangsa.

D. Manfaat Penulisan

Dengan dibuatnya maklah inni kami selaku pembuat dan bagi para pembaca makalah ini semoga
dapat mengerti tentang agama islam dan peran agama dalam mewujudkan kesatuan dan persatuan
bangsa.

E. Metode Penulisan

Dalam penulisan makalah ini kami mencari materi dari berbagai sumber yang ada sehingga kami
dapat menyusun makalah ini.
BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN ISLAM

a. PENGERTIAN UMUM

Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para rasul-Nya sejak nabi Adam , Nuh, Ibrahim,
Musa, Isa dan seterusnya sampai kepada nabi penutup Muhammad saw, sebagai hidayat dan rahmat
Allah kepada umat manusia sepanjang masa dan menjamin kesejahteraan materiil dan spirituil duniawi
dan ukhrawi.

ِ‫وب َو أاْل َ أس َباط‬


َِ ُ‫ل َوإ أس َحاقَِ َو َي أعق‬ َِ ‫ن َب أعدهِ َوأ َ أو َح أينَا إلَى إب َأراه‬
َِ ‫يم َوإ أس َماعي‬ ِ‫إنَّا أ َ أو َح أينَا إلَيأكَِ َك َما أ َ أو َح أينَا إلَى نُوحِ َوالنَّبيينَِ م أ‬

ً ‫سلَ أي َمانَِ َوآَت َ أينَا َد ُاوو َِد زَ ب‬


(.‫النساء‬:163) ‫ُورا‬ ُ ‫َارونَِ َو‬
ُ ‫س َوه‬ َِ ‫سى َوأَي‬
َِ ُ‫ُّوب َويُون‬ َ ‫َوعي‬

ِ‫ن أَقي ُموا َو ََللدينَِ تَتَف ََّرقُوا فيه‬


ِ‫سى أ َ أ‬
َ ‫سى َوعي‬
َ ‫يم َو ُمو‬ َّ ‫صى بهِ أَنُو ًحا َوالَّذي أ َ أو َح أينَا إلَيأكَِ َو َما َو‬
َِ ‫ص أينَا بهِ إب َأراه‬ َّ ‫ع لَ ُك أِم منَِ الدينِ َما َو‬
َِ ‫ش ََر‬

(‫الشورى‬:13)

b. PENGERTIAN KHUSUS

Agama yakni agama Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad saw ialah apa yang diturunkan
Allah di dalam al-Qur'an dan yang tersebut dalam Sunnah yang shahih, berupa perintah-perintah dan
larangan-larangan serta petunjuk untuk kebaikan manusia dunia dan akhirat.

‫علَى لي أ‬
( ‫التوبة‬:33) َِ‫ُظه َرِهُ ُكلهِ َولَ أِو كَرِهَ أال ُم أشر ُكون‬ َ ِ‫سولَ ِه ُ ب أال ُه َدى َودينِ أال َحق‬
ُ ‫ل َر‬ َ ‫ه َُِو الَّذي أ َ أر‬
َِ ‫س‬

[‫اْلنبياء‬/107] َِ‫َل َرحأ َم ِةً ل ألعَالَمين‬


َِّ ‫س ألنَاكَِ إ‬
َ ‫َو َما أ َ أر‬

c. KESIMPULANNYA YAITU

· Antara Islam sebagai agama samawi terakhir dan agama wahyu sebelumnya jelas mempunyai
hubungan yang erat karena keberadaannya merupakan mata rantai terakhir agama Allah

· Kebenaran-kebenaran fundamental dan nilai-nilai hidup yang bersifat universal yang pernah
diajarkan oleh para nabi dan rasul terdahulu dikukuhkan dan dilestarikan. Sementara beberapa aturan
yang merupakan realisasi dan nilai-nilai universal disesuaikan dengan perkembangan hidup ini.

· Kebenaran Dinul Islam Dalam Al-Qur'an, Allah telah menegaskan sendiri tentang kebenaran Islam
sebagai agama bagi seluruh umat manusia, antara lain tersebut dalam :
Surat Al-imron

َّ ‫ّللا َي أبغُونَِ َولَ ِهُ أ َ أسلَ َِم فِي ال‬


َ ِ‫س َم َواتِ َو أاْل َ أرض‬
‫ط أوعًا َوك أَرهًا َوإلَيأهِ ي أُر َجعُون‬ َِّ ِ‫أَفَغَي َِأر دين‬

“Apakah selain agama Allah yang mereka cari, padahal hanya kepada-Nya tunduk siapapun yang ada di
langit-langit dan di bumi baik karena taat maupun terpaksa. Dan hanya kepada-Nya mereka
dikembalikan”

Ayat di atas menjelaskan bahwa agama yang benar adalah agama yang datang dari Allah SWT.

Dalam firman-Nya yang lain, pada surat Ali Imran:19, Dia menegaskan :

ِ‫ّللا أاْلس َأَل ُم‬


َِّ ‫ن الدينَِ ع أن َِد‬
َِّ ‫إ‬

“Sungguh agama yang diridlai di sisi Allah adalah agama Islam”

Kemudian dalam surat Ali Imran:15, Allah SWT berfirman:

‫ل م أن ِه ُ َوه َُِو في أاْلخ َرةِ منَِ أالخَاسرين‬


َِ َ‫ن يُ أقب‬
ِ‫غي َِأر أاْلس َأَلمِ دينًا فَلَ أ‬ ِ‫َو َم أ‬
َ ِ‫ن يَ أبت َغ‬

“Barangsiapa yang mencari agama lain selain Islam maka ia tidak akan diterima dan kelak di akhirat
tergolong orang-orang yang merugi”

Dalam surat Al-Ma'idah:3 Allah juga menegaskan:

َ ُِ‫أاليَ أو َِم أ َ أك َم ألتُِ لَ ُك أِم دينَ ُك أِم َوأَتأ َم أمت‬


‫علَ أي ُك أِم ن أع َمتي َو َرضيتُِ لَ ُك ُِم أاْلس َأَل َِم دينًا‬

“Hari ini Aku telah sempurnakan bagimu agamamu dan Aku telah cukupkan bagimu nikmat-Ku dan aku
telah meridlai Islam sebagai agamu untukmu”

Dalam Al-Qur'an terdapat beberapa nama untuk menyebut agama yang benar (agama Islam),
yaitu "al-Islam" seperti tersebut nama itu dalam surat Ali Imran:85 dan surat al-Ma'idah:3. Nama lain
dari agama Islam adalah Ad-dinul qayyim seperti tersebut dalam surat At-Taubah:36; dan dalam surat
Al-Bayyinah:5, disebut dengan istilah :Dinul Qayyimah. Sebutan lain adalah Dinullah seperti nampak
dalam surat surat Ali Imran : 83 dan surat An-Nashr:2; "Dinul haq" seperti tersebut dalam surat At-
Taubah: 29 dan 33.Penegasan Allah SWT dalam Al-Qur'an yang mengatakan bahwa Islam yang dibawa
oleh Nabi Muhammad SAW sebagai satu-satunya agama yang benar ajarannya dapat dikuatkan dengan
alasan dan bukti sebagi berikut:

Ø Islam sebagai agama yang jelas asal usulnya, yaitu sebagai agama wahyu yang terakhir.

Ø Islam dibawa oleh seorang Nabi terakhir, yaitu Nabi Muhammad SAW.

Ø Ajaran Islam diterangkan dalam Al-Qur'an sebagai kitab suci terakhir bagi seluruh umat manusia.

Ø Ajaran Islam tidak ada yang bertentangan dengan fitrah manusia, tetapi mengatur seluruh aspek
kehidupan (manusia).
“Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama (Islam), fitrah Allah, dima Dia menciptakan
manusia diatas fitrah tersebut. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. Itulah agama yang yang lurus
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui”

Ø Ajaran Islam tertumpu pada ajaran mengesakan Tuhan dan bertujuan menjadikan manusia sebagi
sumber kabaikan.

Ø Ajaran Islam dapat diamalkan dengan mudah dan praktis oleh orang yang beriman (tidak memerlukan
upacara yang rumit), dan semua ajarannya baik dan lurus sesuai dengan fitrah manusia yang tidak mau
dipersulit dan yang kecenderungannya kepada yang baik dan lurus. Hal ini ditegaskan dal Al-Qur'an,
dalam surat Al-Ma'idah:50 yang berbunyi:

َِ‫ّللا ُح أك ًما لقَ أومِ يُوقنُون‬ ُِ ‫س‬


َِّ َِ‫ن من‬ ِ‫أَفَ ُح أك َِم أال َجاهليَّةِ يَ أبغُونَِ َو َم أ‬
َ ‫ن أَحأ‬

“Apakah hukum jahiliyah yang mereka cari dan hukum siapakah yang lebih baik daripada hokum
Allah bagi kaum yang yakin”

Definisi tentang politik:

a. Hubungan antar warga ( relating citizen )

b. Menurut Rafael Maran, politik adalah penyelesaian konflik antara manusia, proses pembuatan
keputusan-keputusan ataupun pengembangan kebijakan-kebijakan secara otoritas yang mengalokasikan
sumber-sumber dan nilai-nilai tertentu, atau pelaksanaan kekuasaan dan pengaruh nya dalam
masyarakat.

c. Politik islam adalah aktivitas politik sebagian umat islam yang menjadikan islam sebagai acuan nilai
dan basis solidaritas berkelompok.

2 Kontribusi Agama dalam Kehidupan Berpolitik

Kontribusi yang diberikan agama khususnya dalam Islam, kehidupan politik cukup banyak. Pada
bagian pertama, Islam secara lebih khusus ( Al-quran ) mengajarkan bahwa kehidupan politik harus
dilandasi dengan empat hal yang pokok yaitu :

1. Sebagai bagian untuk melaksanakan amanat

2. Sebagai bagian untuk menegakkan hukum dengan adil

3. Tetap dalam koridor taat kepada Allah, Rasu-Nya, dan ulil amri

4. Selalu berusaha kembali kepada Al-quran dan Sunnah Nabi SAW


Pada bagian yang kedua, Islam memberi kontribusi bagaimana seharusnya memilih dan mengangkat
seorang yang akan diberi amanah untuk memegang kekuasaan politik.

Yaitu orang tersebut haruslah :

1. Seorang yang benar dalam pikiran, ucapan, dan tindakannya serta jujur

2. Seorang yang dapat dipercaya

3. Seorang memiliki keterampilan dalam komunikasi

4. Seorang yang cerdas

5. Yang paling penting adalah seseorang yang dapat menjadi teladan dalam kebaikan

3. Prinsip Dasar Berpolitik

a. Allah penguasa tertinggi dan manusia sebagai pemegang amanat (Q.S Ali-Imran : 26)

b. Kekuasaan manusia adalah amanat dari Allah, sebagaimana disebutkan dalam Al-Quran yang
berbunyi : “ Setiap kamu adalah pemimpin, dan setiap pemimpin akan ditanya tentang kepemimpinan
nya ”

c. Kekuasaan adalah media / sarana melaksanakan Amar Ma’ruf Nahi Munkar

4. Syarat-syarat Pemimpin ( khalifah )

Syarat-syarat pemimpin menurut Imam Mawardi ( Ahli Tata Negar dalam Islam ) diantara nya :

a. Adil yaitu bersikap seimbang dalam segala kriteria nya

b. Memiliki ilmu pengetahuan untuk berijtihad

c. Panca indera nya lengkap dan sehat

d. Tidak ada kekurangan dalam anggota tubuh nya yang menghalangi nya untuk bergerak cepat

e. Pemikiran nya baik dan cerdas untuk menciptakan kebijakan bagi kepentingan rakyat.

5. Peranan Agama dalam Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa

Secara naluriah manusia tidak dapat hidup secara individual. Sifat sosial pada hakikatnya adalah
anugerah yang diberikan oleh Allah SWT agar manusia dapat menjalani hidupnya dengan baik. Dalam
faktanya manusia memiliki banyak perbedaan antara satu individu dengan individu lainnya, di samping
tentunya sejumlah persamaan. Perbedaan tersebut kalau tidak dikelola dengan baik tentu akan
menimbulkan konflik dan perpecahan dalam kehidupan bermasyarakat. Dari kenyataan tersebut perlu
dicari sebuah cara untuk dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan. Pendekatan terbaik untuk
melakukan tersebut adalah melalui agama. Secara normatif agama Islam lebih khusus Al-quran banyak
memberi tuntunan dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan bermasyarakat
dan berbangsa. Beberapa prinsip yang diajarkan Al-quran untuk tujuan tersebut antara lain:

Prinsip persatuan dan persaudaraan.

Prinsip persamaan.

Prinsip kebebasan.

Prinsip tolong-menolong.

Prinsip perdamaian.

Prinsip musyawarah.

Agama dapat membantu persatuan bangsa jika :

1) umat berbagai agama mempunyai komitmen bersama pada persatuan bangsa dengan pemahaman
yang sama (common) tentang konsep dan wawasan kebangsaan Indonesia dengan segala implikasinya

2) jika umat berbagai agama mempunyai komitmen bersama pada cita-cita keadilan dan kesejahteraan.
Kita bersama-sama berjuang menegakkan keadilan dan menciptakan kesejahteraan umum sebagai
perwujudan cinta kasih dan pengabdian kepada sesama. Pada gilirannya, hal itu merupakan penjabaran
iman, cinta kasih, dan pengabdian kepada Tuhan, sekalipun melalui agama yang berbeda-beda.

3) jika umat berbagai agama dapat mengembangkan pemahaman bersama tentang kedudukan agama
dalam negara Pancasila. Ini meliputi pengertian tentang UUD 1945, terutama ideologi Pancasila, sebagai
sumber hukum, dan tentang kebebasan beragama serta implementasinya secara konsisten.

Mengembangkan kebersamaan dalam pengertian-pengertian itu dengan segala implikasinya yang


luas merupakan masalah yang kompleks. Hal itu akan memerlukan proses dialog terus-menerus, dengan
kejujuran, keterbukaan, ketekunan, kesabaran dan kehendak baik semua golongan agama.

6. NILAI-NILAI AJARAN AGAMA ISLAM SEBAGAI RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA (RAHMATAN LIL
‘ALAMIN)

a. Pengertian islam

Kata “islam” adalah kata bahasa arab yaitu “salima” Yaslamu, yang dimasdarkan menjadi
“islaman” yang berarti damai.

b. Pengertian rahmatan
Kata ‘rahmatan” kata bahas Arab yaitu “rohima” yang dimasdarkan menjadi “ rahmatan’ yang artinya
kasih sayang.

c. Pengertian lil’alamin

Kata “Al-alamin” adalah kata bahasa Arab yaitu “alam” yang dijama’kan menjadi “alamin” yang artinya
alam semesta yang mencakup bumi beserta isinya.

Maka yang dimaksud dengan islam rahmatan lil’alamin adalah islam yang kehadirannya ditengah
kehidupan masyarakat mampu mewujudkan kedamaian dan kasih sayang magi manusia maupun alam.

7. Islam Agama Rahmatan Lil’alamin

Hadirnya Islam di dunia membuat perubahan besar dalam kehidupan manusia, terutama dalam
pengembangan i1mu. pengetahuan. Karma Islam memerintalikan untuk menggunakan kekuatan
intelegasinya dan obsesinya, dalam beberapa tahun penyebaran agama Islam peradaban dan
universitas-universitas berkembang dengan pesat, Berta pemikiran yang baru dengan yang lama
menghasilkan kemajuan dalam bidang medis, matematika, fisika, astronomi, geografi, arstektur, semi
sastra dan sejarah. Banyak system yang krusial seperti Aljabar, Angka Arab, dan konsep angka nol
(bilangan yang amat dipedukan dalam kemajuan ilmu eksakta) yang disebarkan ke Eropa pada abad
pertengahan berasal dan duma Islam. Peralatan-peralatan yang canggih memungkinkan prang-prang
Eropa melakukan perjalanan untuk penemuan seperti astrolabe, kuadran, pets navigasi yang " juga
dikembangkan oleh umat Islam. Itulah sebabnya Islam disebut agama yang rahmat dan al'amin karena
Islam hadir ke dunia mambawa karma yang amat berarti bagi manusia bukan Baja umat Muslim tapi
seluruh ciptaan Allah SWT di jagad raya termasuk non mislim.Banyak sekali sumbangan Islam terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan di bumf, beberapa diantaranya :

 Rahmat adalah karunia yang dalam ajaran agama terbagi dua. Rahmat dalam konteks rahman
dan rahmat dalam konteks rahim. Rahmat dalam konteks rahman adalah bersifat amma kulla
syai’ meliputi segala hal, sehingga orang-orang non Muslim mempunyai hak kerahmanan. Rahim
adalah kerahmatan Allah yang hanya diberikan kepada orang islam. Jadi rahim itu adalah
Khoshshun lil Muslim. Apabila islam dilakukan secara benar, rahman dan rahim allah akan turun
semuanya.
 Dengan demikian berlaku hukum Sunnatullah. Baik muslim maupun non muslim kalau mereka
melakukan hal-hal yang diperlukan kerahmanan, maka mereka akan mendapatkan hasilnya.
Kendati mereka muslim tetapi mereka tidak melakukan ikhsiar kerahmanan, maka mereka tidak
akan mendapatkan hasilnya. Dengan kata lain, karunia rahman itu berlaku hukum kompetitif.
Misalnya orang islam tidak melakukan kegiatan belajar maka tidak bisa dan tidak akan menjadi
pintar. Sementara orang yang melakukan ikhtiar kerahmanan meski dia non muslim mereka
akan mendapatkan pengetahuan.
 Selama 15 abad-Islam di muka bumi ini, implementasi rahmat bagi semesta alam sudah meluas
hampir ke berbagai belahan dunia. Secara etimologis, Islam berarti damai, sedangkan rahmatan
lil `alamin berarti `kasih sayang bagi semesta alam'. Maka yang dimaksud dengan Islam
Rahmatan lil'alamin adalah Islam yang kehadirannya di tengah kehidupan masyarakat mampu
mewujudkan kedamaian dan kasih sayang bagi manusia maupun alam.
 Rahmat adalah karunia yang dalam ajaran agama terbagi menjadi dua, rahmat dalam konteks
rahman dan rahmat dalam konteks rahim. Rahmat dalam konteks rahman adalah bersifat
ammakulla syai', meliputi segala hal, sehingga orang-orang nonmuslim pun mempunyai hak
kerahmanan. Rahim adalah kerahmatan Allah yang hanya diberikan kepada orang Islam. Jadi
rahim itu adalah khoshshun lil muslimin. Apabila Islam dilakukan secara benar, rahman dan
rahim Allah akan turun semuanya.

Dengan demikian berlaku hukum sunnatullah; baik muslim maupun nonmuslim kalau mereka
melakukan hal-hal yang diperlukan oleh kerahmanan, maka mereka akan mendapatnya. Kendati orang
Islam, tetapi jika tidak melakukan ikhtiar kerahmanan, maka mereka tidak akan mendapatkan hasilnya.
Dengan kata lain, karunia rahman ini berlaku hukum kompetitif Misalnya orang Islam yang tidak
melakukan kegiatan ekonomi, maka tidak bisa dan tak akan menjadi makmur. Sementara orang yang
melakukan ikhtiar kerahmanan, meski dia nonmuslim, mereka akan mendapatkan kemakmuran secara
ekonomi. Karena dalam hal ini mereka mendapat sifat kerahmanan Allah yang berlaku universal (amnia
kulla syai'). Adapun hak atas surga ada pads sifat rahimnya Allah SWT, maka yang mendapat kerahiman
ini adalah orang mulmin. Dengan demikian, dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa rahmatan lil'alamin
adalah bersatunya-karunia Allah yang terlingkup di alam kerahiman dan kerahmanan Allah.Dalam
konteks Islam rahmatan lil'alamin, Islam telah mengatur tats hubungan menyangkut aspek teologis,
ritual, sosial, dan humanitas.Dalam segi teologis, Islam memberi rumusan tegas yang harus diyakini oleh
setiap pemeluknya, tetapi hal ini tidak dapat dijadikan alasan untuk memaksa nonmuslim memeluk
Islam. Begitu halnya dalam tataran ritual yang memang sudah ditentukan operasionalnya dalam Alquran
dan Hadits. Namun, dalam konteks sosial, Islam sesungguhnya hanya berbicara mengenai ketentuan-
ketentuan dasar atau pilar-pilamya yang penerapan operasionalnya secara detail dan komprehensif
tergantung pads kesepakatan dan pemahaman masing-masing komunitas, yang tentu memiliki keunikan
berdasarkan keberagaman lokalitas nilai dan sejarah yang dimilikinya.Entitas Islam sebagai rahmat
lil'alamin mengakui eksistensi pluralitas karena Islam memandang pluralitas sebagai sunnatullah, yaitu
fungsi pengujian Allah pads manusia, fakta sosial, dan rekayasa sosial (social engineering) kemajuan
umat manusia. Wallahu a'lam bishshawab.
BAB III

PENUTUP

1.Kesimpulan
 Islam adalah agama yang dibawa oleh nabi Muhammad saw yang diturunkan oleh Allah
melalaui Al-qur’an
 Agama islam mengatur seluruhaspek kehidupan maanusia
 Peran agama dalam mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa sangatlah penting karena
dengan adanya agama kita memiliki rasa kebersamaan.

2.Saran

 Agama harus menjadi tiang dalam menyelesaikan masalah


 Walaupun di Indonesia agamanya berbeda-beda kita harus saling menghargai dan toleransi
 Dalam mewujudkan kesatuan dan persatuan bangsa kita harus perbedoman pada agama karena
agama apa pun pasti mengajarkan rasa kebersamaan,khususnya agama Islam karena islam
adalah agama yang cinta damai
DAFTAR PUSTAKA

http://dianaaldiez.blogspot.com/2013/03/islam-dalam-menyikapi-perbedaan-dan.html

Anda mungkin juga menyukai