Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH AGAMA

PERAN AGAMA DALAM


PERSATUAN DAN KESATUAN
BANGSA

Disusun oleh :

Ardan Prasetyo

P27241019078

D3 FARMASI

POLTEKES KEMENKES SURAKARTA

2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah Peran Agama Dalam Persatuan dan Kesatuan
bangsa dengan baik.

Terima kasih juga saya ucapkan kepada Dosen yang telah memberikan
tugas dengan sehingga saya dapat membuat makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para


pembaca. Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini
masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Saya menyadari jika mungkin ada sesuatu yang salah dalam penulisan,
seperti menyampaikan informasi berbeda sehingga tidak sama dengan
pengetahuan pembaca lain. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya
jika ada kalimat atau kata-kata yang salah. Tidak ada manusia yang
sempurna kecuali Tuhan.

Demikian Saya ucapkan terima kasih atas waktu Anda telah membaca
hasil makalah Saya.
Klaten,3 September 2019
Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Sekarang banyak kasus yang mengancam persatuan dan kesatuan yang


melalui kurang pemahaman agama yang mereka anut untuk itu agama
merupakan komponen yang penting integrasi nasional.Integrasi
nasional adalah usaha dan proses mempersatukan perbedaan perbedaan
yang ada pada suatu negara sehingga terciptanya keserasian dan
keselarasan secara nasional.

Agama mempunyai peranan penting dalam mewujudkan bangsa


Indonesia yang berakhlak, maju, mandiri dan sejahtera lahir batin dalam
suasana kehidupan yang serba selaras dan berkeseimbangan. Sejalan
dengan itu, pembangunan agama sebagai bagian tak terpisahkan dari
integrasi nasional,

Namun pada era revolusi industri ini maka ada kemajuan teknologi
yang membuat siapa saja terlena,masuknya paham yang kanan ekstrim
dan kiri ekstrim yang menyebabkan persatuan dan kesatuan bangsa
semakin terancam maka diperlukan perhatian semua pihak untuk
menjadi refleksi untuk kita semua untuk memperbaiki ajaran agama
yang kita anut yang ujungnya kita dapat memahami perbedaan di
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang membuat kita disegani
bangsa lain.
Maka perlu dilakukan upaya peningkatan persatuan dan kesatuan
bangsa melalui peran agama sesuai yang kita anut untuk mencapai
bangsa menjunjung tinggi nilai-nilai agama dalam kehidupan
bermasyarakat,berbangsa,dan bernegara yang dapat terwujudnya
persatuan dan kesatuan bangsa.

B. RUMUSAN MASALAH

Bagaimana agama dapat mempengaruhi persatuan dan kesatuan


bangsa?

Apa prinsip-prinsip persatuan dan kesatuan ?

Mengapa peran agama dibutuhkan dalam mewujudkan persatuan dan


kesatuan bangsa?

Apa yang harus agar peran agama dapat muncul dalam mewujudkan
persatuan dan kesatuan bangsa?

Mengapa Agama menjadi landasan persatuan dan kesatuan bangsa?

BAB II
PEMBAHASAN
Prisip-Prinsip Persatuan Dan Kesatuan Bangsa

1. Prinsip Bhineka Tunggal Ika


Sebagai sebuah bangsa yang mempunyai berbagai macam
keragaman, adanya semboyan ini sudah sangat mencerminkan wujud persatuan
dan kesatuan bangsa Indonesia sendiri.

Prinsip Bhinneka Tunggal Ika ini akan membuat kita merasa untuk harus menjaga
persatuan demi keutuhan bangsa, meskipun bangsa Indonesia mempunyai banyak
sekali perbedaan.
Namun, perbedaan itu janganlah dilihat dari sudut pandang negatif, akan tetapi
dilihat sebagai sebuah kekayaan yang tidak dimiliki oleh bangsa lain.

2. Prinsip Nasionalisme Indonesia


Sikap nasionalisme inilah yang harus dimiliki oleh setiap
masyarakat Indonesia sebagai pondasi untuk menjaga persatuan dan kesatuan
bangsa Indonesia.

Dengan adanya prinsip nasionalisme Indonesia ini, maka seluruh elemen


masyarakat akan bersatu padu berusaha untuk mewujudkan tujuan dan cita-cita
bangsa Indonesia yang sudah tercantum pada pembukaan Undang-Undang Dasar
1945.

Nasionalisme juga menjadi bukti kesetiaan pada bangsa Indonesia. Maksud dari
rasa cinta tanah air bukan berarti terlalu mengunggulkan bangsa dan cenderung
meyepelekan aspek lain, karena tentu saja hal ini bertentangan dengan sila
pertama pada Pancasila yang menjunjung tinggi terhadap Ketuhanan yang Maha
Esa.

3.Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab


Dengan adanya prinsip kebebasan dan bertanggung jawab ini,
maka setiap warga negara diberi kebebasan dalam bertindak, berbicara,
berpendapat sesuai kemauannya, namun tetap dapat bertanggung jawab dengan
segala hal yang dilakukannya.

Adanya prinsip kebebasan dan bertanggung jawab ini merupakan cerminan dari
implementasi Hak Asasi Manusia (HAM) yang sangat dijunjung tinggi oleh
bangsa Indonesia.

Adanya kebebasan yang bertanggung jawab ini akan menjadikan setiap warga
negara berani untuk mengambil tindakan, tetapi paham dengan segala
konsekuensi yang terjadi.

Apabila tindakan yang dilakukan merugikan orang lain, maka ia akan


mendapatkan konsekuensi sesuai dengan hukum yang berlaku.

4. Prinsip Wawasan Nusantara

Pengertian Wawasan Nusantara sendiri berupa cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia tentang diri dan bentuk geografis berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Wawasan Nusantara dilaksanakan guna memenuhi tujuan nasional. Memiliki


fungsi sebagai pedoman, motivasi, dan rambu-rambu dalam menentukan keputusan
untuk menyelenggarakan negara.
5. Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan Cita-cita Reformasi
Prinsip terakhir yang harus dijunjung tinggi oleh warga negara
Indonesia adalah prinsip persatuan pembangunan untuk mewujudkan cita-cita
reformasi.

Sebagai generasi penerus bangsa Indonesia, maka kita harus mengisi kekosongan
setelah terjadinya kemerdekaan untuk mewujudkan masyarakat yang makmur
serta adil.

Pembangunan nasional yang kini tengah dilakukan merupakan salah satu wujud
prinsip persatuan pembangunan ini.

Dengan pembangunan nasional tersebut, maka diharapkan mampu meningkatkan


kesejahteraan masyarakat yang merupakan salah satu cita-cita reformasi bangsa
Indonesia.

Persatuan / Kesatuan:

Persatuan berasal dari kata satu yang berarti utuh dan tidak terpecah-belah. Arti
lebih luasnya yaitu berkumpulnya macam-macam corak dari berbagai
kalangan,ras,budaya, dan adat istiadat dalam masyarakat yang bersatu dengan
serasi.

Kesatuan merupakan hasil dari persatuan yang telah menjadi utuh. Maka dari itu
persatuan dan kesatuan sangat erat hubungannya.

Makna persatuan dan kesatuan bangsa


A. Menjalin Rasa Kebersamaan dan Saling Melengkapi antara Satu dengan
yang Lain.
B. Menjalin Rasa Kemanusiaan dan Sikap Saling Toleransi serta Rasa
Harmonis untuk Hidup Berdampingan.
C. Menjalin Rasa Persahabatan, Kekeluargaan, dan Sikap Tolong Menolong
Antarsesama serta Sikap Nasionalisme.
Nilai Persatuan dan Kesatuan

a. Mempertahankan persatuan dan kesatuan wilayah NKRI


b. Meningkatkan semangat Bhinneka Tunggal Ika
c. Mengisi kemerdekaan dengan kegiatan positif
d. Toleransi
e. Menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia
f. Menerapkan rasa kekeluargaan
g. Musyawarah dalam setiap pengambilan keputusan
h. Bersikap adil

Cara Mewujudkan Persatuan dan Kesatuan Bangsa


Membangun Persatuan dan kesatuan mencakup upaya memperbaiki
kondisi kemanusiaan lebih baik dari hari kemarin. Semangat untuk senantiasa
memperbaiki kualitas diri ini amat sejalan dengan perlunya menyiapkan diri
menghadapi tantangan masa depan yang kian kompetitif. Untuk dapat memacu
diri, agar terbina persatuan dan kesatuan paling kurang terdapat sepuluh hal yang
perlu dilakukan:
Berorientasi ke depan dan memiliki perspektif kemajuan.
Bersikap realistis, menghargai waktu, konsisten, dan sistematik dalam bekerja.
Bersedia terus belajar untuk menghadapi lingkungan yang selalu berubah.
Selalu membuat perencanaan.
Memiliki keyakinan, segala tindakan mesti konsekuensi;
Menyadari dan menghargai harkat dan pendapat orang lain;
Rasional dan percaya kepada kemampuan iptek;
Menjunjung tinggi keadilan; dan
Berorientasi kepada produktivitas, efektivitas dan efisiensi.
Peran agama dalam persatuan dan kesatuan bangsa
Indonesia terdiri dari 6 agama.masing-masing agama mengajarkan untuk
selalu menjunjung dan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa yang telah
dibuktikan oleh perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang mampu mendorong
berbagai umat beragama di Indonesia yang mengusir penjajah.Jika peran
agama masih sangat relevan mengarungi masa depan.Untuk meningkatkan
daya tahan dan keuletan setiap warga negara dan bangsa Indonesia secara
totalitas. Keuletan dan ketangguhan bangsa harus meliputi aspek kehidupan
politik ekonomi,sosial budaya,dan pertahanan keamanan, agar tetap
terpelihara eksistensi maupun jati diri sebagai bangsa Indonesia serta upaya
peningkatan kesejahteraan (prosperity) dan keamanan (security). Di masa
depan bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan serta
mampu mengembangkan kekuatan disemua aspek kehidupan.
Faktor-faktor agama dapat menwujudkan persatuan dan kesatuan bangsa.
i. Dalam konteks kehidupan masyarakat berbangsa dan bernegara,agama
mampu berfungsi sebagai sumber kekuatan spiritual,moral, dan
etik.Sehubungan dengan ini.Nilai-nilai spiritual keagamaan sangat kuat
mendorong umatnya untuk mewujudkan ketenangan dan kebahagiaan
hidup,serta menghilangkan keresahan, kegelisahan hati, pertentangan
(konfliksosial).
j. Pada tataran makro hubungan antar umat beragama, agama mampu
berperan sebagai inspirator maupun motivator perkembangan sosial
kemasyarakatan. Sedangkan dalam tataran idealisme,kandungan nilai
spiritual, moral dan etik dalam proses kehidupan nasional,agama sarat
dengan kandungan emosional,pada satu sisi memberi tuntunan keimanan
dan ketaqwaan menuju kebahagiaan dan ketentraman di dunia dan
diakhirat.
k. Pembukaan UUD 1945 para the founding father telah merumuskan
kearifan pokok-pokok pikiran dalam bentuk mengaktualisasikan nilai-nilai
religius,moral dan etik,seperti; rakyat Indonesia menyatakan
kemerdekaannya tidak hanya di dorong oleh keinginan luhur, kehidupan
kebangsaan yang bebas,tetapi juga atas berkat rahmat Allah Yang Maha
Kuasa Dalam Penjelasan UUD 1945 pokok pikiran keempat ditegaskan;
negara berdasar atas' Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab. Oleh sebab itu, idealnya Undang-
undang yang dilaksanakan di Indonesia mewajibkan pemerintah dan
penyelenggara negara lainnya untuk memelihara budi pekerti kemanusiaan
yang luhur serta memegang teguh cita-cita moral rakyat yang
luhur.Amanat Pembukaan UUD 1945 sebagaimana ditegaskan di atas,
dijabarkan lagi pada Batang Tubuh UUD 1945 pasal 29 ayat (1) negara
berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa, dan ayat (2) negara menjamin
kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-
masing dan beribadat menurut agamanya. Dalam proses perumusan pasal
29 ayat (2) UUD 1945, the founding father telah menunjukkan kearifan
dan toleransi yang sangat tinggi,dengan sepakat menghapus
kalimat;"Dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluknya"
demi terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa.
Faktor-faktor agama dapat melemahkan peran agama dalam persatuan
dan kesatuan bangsa
1) Meskipun aspek keagamaan masih merupakan suatu hal dengan
kandungan kerawanan emosional,memiliki kekuatan motivasi yang
tinggi, dan sewaktu-waktu dapat berubah menjadi benih-benih
retaknya kohesi sosial (persatuan dan kesatuan) akibat heterogenitas
serta tingkat kematangan masyarakat yang berbeda dalam menyerap
nilai-nilai religius, moral dan etik.Terjadinya berbagai konflik
struktural dan horizontal diberbagai daerah di Indonesia salah satu
penyebabnya adalah; penerapan kandungan emosional keagamaan
yang melampaui batas, serta meningkatnya pengagungan terhadap
suku dan etnik. Padahal umat manusia pada hakekatnya adalah satu
kesatuan yang diturunkan.
2) kondisi umat beragama di Indonesia dewasa ini masih menghadapi
berbagai masalah dimana agama sebagai landasan spiritual, moral dan
etik belum diaktualisasikan secara mantap. Kehidupan sosial
kemasyarakatan kurang dijiwai oleh nilai-nilai keagamaan sehingga
berakibat degradasi moral dan perilaku,serta masih adanya
permasalahan kerukunan hidup interen dan antar umat beragama
kondisi inilah yang. menjadi salah satu pemicu lahirnya konflik
horizontal, seperti yang terjadi di Maluku, Poso, Kupang, dan
Mataram.
Tantangan peran agama dalam persatuan dan kesatuan bangsa
i. Kecenderungan di masa mendatang,tata kehidupan masyarakat
Indonesia sangat diwarnai oleh berbagai proses perubahan yang cepat
dan kompleks disegala aspek kehidupan.Proses perubahan tersebut
didorong oleh kemajuan IPTEK dan kecanggihan media informasi
akibat tripel T revoltitior: (Transportation, telecomunication,trade)
serta kecenderungan mengedepankan sikap rasional. Fenomena ini
mendorong terjadinya pergeseran atau perubahan nilai-nilai sosial,
lahirnya berbagai masalah sosial dan keagamaan, terutama dalam
hubungan antar umat beragama akibat tidak semua warga masyarakat
maupun umat beragama mampu mengadaptasi atau penyesuaian diri
dengan tuntutan dan arus globalisasi.Konsekuensi logis dari perubahan
sosial dan dampak globalisasi dimasa depan adalah, pada satu sisi akan
terbuka peluang untuk memanfaatkannya demi kemajuan dan
kesejahteraan masyarakat, namun sisi lainnya, mereka yang tidak
mampu mengadaptasi atau menyesuaikan diri akan semakin tertinggal
dalam suasana keterbelakangan, yang akhirnya memunculkan rasa
kecewa,frustasi. dan keputusasaan. Bagi mereka yang lemah iman dan
taqwanya serta ketidakstabilan emosionalnya dengan mudah
melakukan perbuatan dan tindakan yang bertentangan dengan nilai-
nilai religius,moral dan etik.
ii. Globalisasi cenderung mendorong ekonomi (materialisme) menjadi
primadona, dan selalu mengabaikan nilai- nilai religius,moral dan
etik.Kepentingan ekonomi telah menjadi sentral kepentingan dan
masalah nasional,S.Budisantoso (1995), dan konsekuensinya, kekuatan
yang bersifat fisik material menjadi pilihan utama daripada kekuatan
bersifat abstrak seperti; semangat kebangsaan, pengamalan ajaran
agama serta penghormatan terhadap morlitas dan etika bangsa,
sehingga timbul kala kehidupan yang individualis, materialis, dan
konsumeris.Untuk menghadapi tantangan globalisasi umat beragama
di Indonesia harus meningkatkan sains dan teknologi, serta kembali ke
peningkatan pengamalan ajaran agama Muthahhara (1992)
menegaskan;sains memberi kita kekuatan dan pencerahan, sementara
keimanan mengilhami kita tentang apa yang mesti kita kerjakan.
iii. Perilaku ekonomi global cenderung mencungkirbalikkan berbagai nilai
tradisional yang bertumpu pada kehidupan dan kohesi sosial(integrasi
sosial)bahkan pengamalan keagamaan yang utuh, dan menjadikan
nilai-nilai moral yang terdapat dalam ajaran agama berada dalam
kevakinan.Di tengah derasnya pengaruh materialis dan konsumeris
inilah kalangan beragama diharapkan bersikap proaktif, terutama
memanfaatkan kandungan emosional keagamaan untuk mempersatu-
kan umat beragama dalam suatu tatanan kehidupan sosial
kemasyarakatan yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945, dan
selalu mewaspadai munculnya simbol-simbol religius, kesukuan,
rasialis, serta keterbelakangan ekonomi yang dapat merusak sendi-
sendi persatuan dan kesatuan (kohesi sosial). Betapa dahsyatnya
potensi yang dapat muncul dalam dinamika keagamaan,sebab pada
satu sisi dapat memberi motivasi dan semangat pemersatu (integrasi
sosial),kerukunan hidup beragama, keuletan dan ketangguhan,serta
kadar keimanan dan ketaqwaan yang tinggi,na- mun kandungan
emosional keagamaan dapat memunculkan kelompok rentan sosial
yang kadar keimanannya rendah berakibat lahirnya aksi kekerasan
serta sikap kebrutalan sosial.
iv. Pada kondisi sosial kemasyarakatan yang rendah kadar iman dan taqwa
inilah yang harus diantisipasi & Indonesia, sebab kadar keimanan dan
ketaqwaan rendah, degradasi moral, heterogenitas budaya, suku. etnik
dan istiadat, serta daya serap terhadap arus globalisasi yang berbeda,
bisa menimbulkan berbagai konflik struktural dan horizontal,seperti
yang dialami oleh bangsa Indonesia saat ini.

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Persatuan dan kesatuan merupakan hal yang penting dalam kehidupan suatu bangsa
yang telah dirajut selama ini untuk itu dibutuhkan peran agama punya peran penting
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang mewujudkan persatuan dan
kesatuan bangsa dan masih relevan hingga saat ini apa lagi sekarang kita memasuki
era revolusi industri 4.0 yang mengubah tataran kehidupan sosial dan budaya
masyarakat.untuk perlu ditingkatkan pemahaman tentang agama yang berperan
memberikan nilai-nilai agama,moral,dan etik yang bisa membuat masyarakat lebih
menghargai persatuan dan kesatuan bangsa.Agama telah menjadi dasar kehidupan
berbangsa dan bernegara yang dituangkan dalam pembukaan undang-undang dasar
tahun 1945 oleh founding father dalam pokok pikiran keempat ditegaskan; negara
berdasar atas' Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab. meskipun begitu perlu diwaspadai terhadap masyarakat yang secara
berlebih dalam agama yang diakibatkan karena heterogenitas dan tingkat
pemahaman agama yang berbeda.Untuk perlu ditingkatkan lagi pemahaman
tentang agama secara benar agar tetap bisa membuat persatuan dan kesatuan bangsa
tetap.Globalisai merupakan tantangan terbesar dalam peran agama dalam
mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa dengan perbedaan yang banyak.untuk
itu peran agama dapat menangkis efek negatif dari globalisasi yang semakin
meningkat.

Anda mungkin juga menyukai