html
Definisi Nabi dan Rasul
Nabi dalam bahasa Arab berasal dari kata naba. Dinamakan Nabi karena
mereka adalah orang yang menceritakan suatu berita dan mereka adalah orang
yang diberitahu beritanya (lewat wahyu). Sedangkan kata rasul secara bahasa
berasal dari kata irsal yang bermakna membimbing atau memberi arahan.
Definisi secara syari yang masyhur, nabi adalah orang yang mendapatkan
wahyu namun tidak diperintahkan untuk menyampaikan sedangkan Rasul
adalah orang yang mendapatkan wahyu dalam syariat dan diperintahkan untuk
menyampaikannnya [Syaikh Ibn Abdul Wahhab menggunakan definisi ini dalam
Ushulutsalatsah dan Kasyfu Syubhat, begitu pula Syaikh Muhammad ibn Sholeh Al
Utsaimin].
Mengamalkan syariat Nabi dimana Nabi diutus kepada kita. Dan penutup para
nabi adalah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam yang beliau diutus
untuk seluruh umat manusia. Sehingga ketika telah datang Nabi
Muhammad shallallahu alaihi wa sallam, maka wajib bagi ahlu kitab tunduk dan
berserah diri pada Islam Sebagaimana dalam firman-Nya yang artinya, Maka
demi Tuhanmu, mereka tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim
terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa
dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan,
dan mereka menerima dengan sepenuhnya. (QS. An-NisaA 4:65)
Berikut ini Nama Nabi dan Rasul didalam alQur'an:
Ada 25 Nabi dan Rasul yang dalam ajaran Islam wajib di ketahui,mereka orang-orang yang terpilih
untuk menerima wahyu langsung dari Allah dan sekaligus di perintah kan untuk menyampai kan
wahyu tersebut kepada umat-umat nya.Inilah nama-nama mereka yang wajib kita ketahui.
(http://areaislam.blogspot.com/2010/12/nama-nama-25-nabi-dan-rasul-yang-wajib.html)
Oleh karena itulah, walaupun dalam Al-Quran hanya disebut 25 nabi, maka kita
tetap mengimani secara global adanya Nabi dan Rasul yang tidak dikisahkan
dalam Al-Quran. Allah taala berfirman yang artinya, Dan sesungguhnya telah
Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang
Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada yang tidak Kami ceritakan
kepadamu. (QS. Al-Mumin 40:78). Selain 25 nabi yang telah disebutkan dalam
Al-Quran, terdapat 2 nabi yang disebutkan Nabi shalallahualaihiwasalam,
yaituSyts dan Yuusya.
Para sahabat ketika menaklukkan kota Tustur dan mendapatkan jasad Nabi
Danial alaihissalam, mereka menggali tiga belas liang kubur di berbagai
tempat, lalu memakamkan Danial di salah satunya di malam hari. Setelah itu
seluruh kuburan tersebut disamakan, agar orang-orang tidak tahu manakah
makam beliau.[Kisah tersebut disebutkan oleh Ishaq dalam Sirahnya riwayat Yunus bin
Bukair (hal. 49). Juga disebutkan Ibn Katsir dalam al-Bidayah wa an-Nihayah dan beliau
menyatakan bahwa sanadnya hingga Abu al-Aliyah sahih. Lalu beliau menyebutkan jalurjalur periwayatan lain yang mengindikasikan bahwa kejadian tersebut benar adanya.
Periksa: Al-Bidyah wa an-Nihyah (II/376-379), Iqtidh ash-Shirth al-Mustaqm (II/199200) dan Ightsah al-Lahfn (I/377).]
Berkenaan dengan tiga nama yang disebut dalam Al-Quran yaitu Zulkarnain,
Tuba dan Khidir terdapat khilaf (perbedaan pendapat) di kalangan ulama
apakah mereka Nabi atau bukan. Akan tetapi,
untuk Zulkarnain dan Tubamaka yang terbaik adalah mengikuti
Rasulullah shalallahualaihiwasalam, Beliaushalallahualaihiwasalam bersabda,
Aku tidak mengetahui Tubba nabi atau bukan dan aku tidak tahu Zulkarnain
nabi atau bukan. (HR. Hakim dishohihkan Syaikh Albani dalam Shohih Jami As
Soghir). Maka kita katakan wallahualam. Untuk Khidir, maka dari ayat-ayat
yang ada dalam surat Al-Kahfi, maka seandainya ia bukan Nabi, maka tentu ia
tidak mashum dari berbagai perbuatan yang dilakukan dan Nabi
Musa alaihissalam tidak akan mau mencari ilmu pada Khidir. Wallahualam.
Tugas Para Rasul alaihissalam
Allah mengutus pada setiap umat seorang Rasul. Walaupun penerapan syariat
dari tiap Rasul berbeda-beda, namun Allah mengutus para Rasul dengan tugas
yang sama. Beberapa diantara tugas tersebut adalah:
Menyampaikan risalah Allah taala dan wahyu-Nya.
Dakwah kepada Allah subhanahu wa taala.
Memberikan kabar gembira dan memperingatkan manusia dari segala
kejelekan.
Memperbaiki jiwa dan mensucikannya.
Meluruskan pemikiran dan aqidah yang menyimpang.
Menegakkan hujjah atas manusia.
Mengatur umat manusia untuk berkumpul dalam satu aqidah.
Kesalahan-Kesalahan Dalam Keimanan Kepada Nabi dan Rosul
Terdapat berbagai pemahaman yang salah dalam hal keimanan pada Nabi dan
Rasul-Nya alaihisholatu wassalam. Beberapa di antara kesalahan itu adalah:
Memberikan sifat rububiyah atau uluhiyah pada nabi. Ini adalah suatu
kesalahan yang banyak dilakukan manusia. Mereka meminta pertolongan pada
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika telah wafat, menyebut
Nabi shallallahu alaihi wa sallam cahaya di atas cahaya (sebagaimana kita
dapat temui dalam sholawat nariyah) dan sebagainya yang itu merupakan hak
milik Allah taala semata. Nabi adalah manusia seperti kita. Mereka juga
merupakan makhluk yang diciptakan Allah taala. Walaupun mereka diberi
berbagai kelebihan dari manusia biasa lainnya, namun mereka tidak berhak
disembah ataupun diagungkan seperti pengagungan pada Allah taala. Mereka
dapat dimintai pertolongan dan berkah ketika masih hidup namun tidak ketika
telah wafat.
Menyatakan sifat wajib bagi Nabi ada 4, yaitu shidiq, amanah, fatonah dan
tabligh. Jika maksud pensifatan ini untuk melebihkan Nabi di atas manusia
lainnya, maka sebaliknya ini merendahkan Nabi karena memungkinkan Nabi
memiliki sifat lain yang buruk. Yang benar adalah Nabi memiliki semua sifat
yang mulia. Allah subhanahu wa taala berfirman, Dan sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung. (QS. Al-Qolam 68:4) Mustahil bagi
orang yang akan memperbaiki akhlak manusia tapi memiliki akhlak-akhlak yang
buruk dan yang lebih penting lagi, pensifatan ini tidak ada dasarnya dari AlQuran dan As-Sunnah.
Mengatakan bahwa ada nabi perempuan.
Kekhususan Bagi Nabi
Mendapatkan wahyu.
Mashum (terbebas dari kesalahan).
Ada pilihan ketika akan meninggal.
Nabi dikubur ditempat mereka meninggal.
Jasadnya tidak dimakan bumi.
Kebutuhan manusia pada para Nabi dan Rasul-Nya adalah sangat
primer.Syaikhul Islam Ibn Taimiyah mengatakan, Risalah kenabian adalah
hal yang pasti dibutuhkan oleh hamba. Dan hajatnya mereka pada risalah ini di
atas hajat mereka atas segala sesuatu. Risalah adalah ruhnya alam dunia ini,
cahaya dan kehidupan. Lalu bagaimana mau baik alam semesta ini jika tidak
ada ruhnya, tidak ada kehidupannya dan tidak ada cahayanya.(1)
Tabel perbedaan Nabi dan Rasul
N
O
NABI
RASUL
Menguatkan / melanjutkan
syariat dari Rasul sebelumnya
Dalil-dalil rujukannya
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin rahimahullah di dalam Majmuu
Fataawa wa Rasaail jilid 7 , menuliskan beberapa faedah yang terkait
dengan permasalahan aqidah. Salah satu faedah yang beliau sebutkan di
halaman 250 dari Majmuu Fataawa wa Rasaail jilid 7 adalah :
Faedah
Syaikul Islam di dalam kitab An Nubuwwat hal 172-173, menyebutkan
perbedaan antara Nabi dan Rasul : Sesungguhnya Nabi adalah orang yang
mendapatkan berita dari Allah dan dia menyampaikan apa yang Allah beritakan
kepadanya. Jika dia diutus oleh Allah untuk menyampaikan risalah kepada
orang yang menyelisihi perintah Allah, maka dia seorang Rasul. Sedangkan jika
dia mengamalkan syariat sebelumnya dan tidak diutus kepada siapapun untuk
menyampaikan risalah dari Allah maka dia seorang Nabi, bukan Rasul.(2)
Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada)
petunjuk dan cahaya (yang menerangi), yang dengan Kitab itu diputuskan
perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah,
oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan
mereka diperintah memelihara kitab kitab Allah dan mereka menjadi saksi
terhadapnya.(Q.S alMaidah: 44).
Tentang berapa banyak nabi dan rasul
Allah subhanahu wa taala berfirman:
Dan sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di
antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara meraka ada
(pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang Rasul
membawah suatu mujizat melainkan dengan seizin Allah. (Qs. Al-Ghafir: 787)
Bertolak dari ayat ini, maka dapat disimpulkan bahwa setiap Nabi yang
disebutkan di dalam Al-Quran adalah juga sebagai Rasul. (Syaikh Utsaimin)
Hadits tentang jumlah Rasul tersebut adalah:
Adam adalah Nabi yang diajak bicara. Antara ia dengan Nuh terdapat 10 abad.
Jumlah Rasul adalah 315 orang (H.R Abu Jafar ar-Rozzaaz dan selainnya,
dishahihkan Syaikh al-Albany dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shohiihah
Dalam riwayat Abu Umamah, bahwa Abu Dzar bertanya kepada Nabi shallallahu
alaihi wa sallam: Berapa jumlah persis para nabi. Beliau menjawab:
Jumlah para nabi 124.000 orang, 315 diantara mereka adalah rasul. Banyak
sekali. (HR. Ahmad no. 22288 dan sanadnya dinilai shahih oleh al-Albani dalam
al-Misykah).
Sesungguhnya Kami telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana Kami
telah memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang setelahnya. (QS. AnNisa` : 163)
Rasul pertama adalah Nuh alaihissalam, sesuai dengan hadits tentang syafaat
pada hari kiamat, setelah mendatangi Adam, orang-orang mendatangi Nuh
untuk meminta syafaat dengan mengatakan:
Wahai Nuh, engkau adalah Rasul pertama (yang diutus) untuk penduduk
bumi(H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah).
Dalam lafadz lain, disebutkan bahwa Nabi Adam sendiri yang menyatakan
bahwa Nuh adalah Rasul pertama:
Maka orang-orang mendatangi Adam dan berkata: Wahai Adam, tidakkah
engkau tahu (bagaimana keadaan manusia). Allah telah menciptakanmu
dengan TanganNya, dan Allah (memerintahkan) Malaikat bersujud kepadamu
dan Allah mengajarkan kepadamu nama-nama segala sesuatu. Berilah syafaat
kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa mendapatkan keleluasaan dari
tempat kami ini. Adam berkata: aku tidak berhak demikian, kemudian Adam
menceritakan kesalahan yang menimpanya. (Adam berkata): akan tetapi
datanglah kepada Nuh, karena ia adalah Rasul pertama yang Allah utus kepada
penduduk bumi. Maka orang-orang kemudian mendatangi Nuh.(H.R alBukhari
dan Muslim dari Anas bin Malik).
Ini adalah riwayat yang shohih, karena disebutkan dalam Shahih al-Bukhari dan
Muslim.
Sedangkan riwayat Ibnu Hibban yang menyatakan bahwa Adam adalah Rasul
pertama adalah riwayat yang lemah, karena di dalamnya terdapat perawi yang
bernama: Ibrahim bin Hisyam bin Yahya al-Ghossany yang dinyatakan oleh Abu
Zurah sebagai pendusta, Abu Hatim tidak menganggapnya tsiqoh, sedangkan
atThobarony menyatakan tsiqoh.
http://taqiyyuddinalawiy.com/arti-mujizat-karomah-maunah-dan-irhash.html
4. Irhash
Irhash adalah kejadian luar biasa atau hal-hal yang
istimewa pada diri calon nabi atau Rasul ketika masih
kecil. Contohnya, Muhammad saw. Selalu dinaungi
awan sehingga kepanasan saat melakukan perjalanan
dagang ke negeri Syam. Peristiwa yang terjadi pada
diri Nabi Isa a.s. ketika beliau masih bayi dalam
buaian ibunya, Maryam. Pada saat masih bayi, Nabi isa
dapat berbicara kepada orang-orang yang melecehkan
ibunya.
Pembicaraan Nabi Isa a.s. ketika masih bayi itu
disebutkan dalam firman Allah, Q.S. Maryam: 29-33.
Maka dia (Maryam) menunjuk kepada anaknya,
mereka berkata Bagaimana kami akan berbicara
dengan anak kecil yang masih dalam ayunan? Dia
(Isa) berkata, Sesungguhnya aku hamba Allah, Dia
memberiku kitab Injil) dan Dia menjadikan aku
seorang nabi, dan Dia menjadikan aku seorang yang
diberkahi di mana saja aku berada dan Dia
memerintahkan kepadaku melaksanakan shalat dan
menunaikan zakat selama hidup, dan berbakti kepada
ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang
sombong lagi celaka. Dan kesejahteraan semoga
dilimpahkan kepadaku, pada hari kelahiranku, pada
hari wafatku, dan pada hari aku dibangkitkan hidup
kembali.
Macam-macam Mukjizat
Menurut sifatnya, mukjizat dapat dibagi menjadi dua
macam, yaitu mukjizathisyiah/kauniyah dan
mukjizat maknawiyah/aqliyah.
1) Mukjizat hisyiah/kauniyah ialah mukjizat yang
dapat dilihat, didengar, dirasakan, dan dipegang.
Mukjizat hisyiah ditujukan kepada orang biasa, yang
kurang mampu menggunakan akal pikirannya secara